Menentukan Tujuan/defining target Membantu siswa belajar perilaku yang akan dipilih sebagai target untuk diberi perlakuan /treatment Tujuan jangka pendek-jangka Panjang Contoh Tujuan jangka pendek : dapat berpakaian , melepas pakaian , makan secara mandiri , tidak mengganggu / merusak Contoh Tujuan jangka Panjang: serangkaian Tujuan jangka pendek dilakukan secara mandiri dan tergeneralisasi Untuk menentukan Tujuan sebaiknya menggunakan baseline kemampuan sebelumnya dari hasil asesmen
Analisa target perilaku Memecah perilaku yang dapat dipelajari menjadi langkah-langkah yang dapat dengan mudah dicapai Membagi keterampialn kedalam perilaku kecil yang mana dapat dikombinasikan dengan urutan Contoh : seorang anak ATG usia 12 tahun , mengetahui bagian dari tubuhnya , menamai bagian tubuh , dapat makan dan minum tanpa berantakan dapat memahami petunjuk dan perintah sederhana terkait kegiatan sehari-hari , ia belum terbiasa mencuci tangan sebelum dan sesudah beraktivitas
Analisis tugas Berjalan menuju wastafel Membuka kran Membasahi tangan Mengambil sabun Menggosok sabun ke tangan Meletakkan sabun Menutup kran dst
Contoh penerapan modifikasi perilaku dalam penjas adaptif Contoh 1: Bagaimana strategi meningkatkan keterampilan melempar dengan benar . Seting : Kelas Sekolah Dasar mata pelajaran olah raga Siswa : anak usia 9 tahun dengan Asperger syndrome/high fungtion Autism disorder yang mengalamai kesulitan melempar Bab/Unit : gerak dasar locomotor/ keterampilan gerak dasar dan pola gerak
Tugas : Melempar dengan benar , ( melangkah dengan kaki berlawanan dengan lengan lempar ) Penerapan : Guru olah raga dapat melakukan hal hal berikut : Menggunakan forward chaining untuk mengajar langkah-langkah melempar secara mekanis Menggunakan visual prompt misal dengan gambar telapak kaki kanan diletakkan di depan siswa / sejauh jangkauan kaki siswa untuk membantu sisiwa dalam melakukan aksi melangkahkan kaki ketika melempar
Contoh 2 Contoh penerapan Modifikasi perilaku : Identifikasi perilaku : Penentukan target perilaku : Contoh : berdiri saat lompat jauh Mengukur baseline: Saat pretest siswa diukur kemampuan melakukan gerakan lompat jauh , diamati keterampilan akhir berdiri saat mendarat . Amati hal berikut : Ancang-ancang dan injakan tumpuan tampilan ( sikap tubuh saat melakukan lopatan Panjang) sikap tubuh saat mendarat jangkauan lompatan
rubrik Aktivitas 1 2 3 4 5 Ancang ancang ( sikap mekanik ) Kedua kaki, tangan dan tubuh seperti sikap sempurna Kaki membentuk segitiga sama kaki, badan tegak dan tangan lurus jatuh disamping Salah satu kaki melangkah, lutut ditekuk, badan tegak, tangan lurus dan berlari Salah satu kaki melangkah, kaki belakang lurus, kaki depan ditekuk, badan membungkuk, tangan menggantung lurus disamping dan berlari Salah satu kaki melangkah, kaki belakang lurus, kaki depan ditekuk, badan membungkuk, tangan menggenggam lengan membentuk siku 45’ berlari Lompatan Kedua kaki menumpu melewati papan batas Kedua kaki menumpu sebelum papan batas lompatan Salah satu kaki menumpu melewati papan batas Salah satu kaki menumpu sebelum papan batas Salah satu kaki menumpu tepat pada papan batas Melayang Kedua kaki melayang bersama lurus Kedua kaki melayang bertekuk Kedua kaki terbuka lurus membentuk segitiga segitiga Kedua kaki terbuka menekuk Kedua kaki terbuka melakukan ayunan/lentingan Mendarat Mendarat kaki pantat dan tangan Mendarat kaki melangkah dan tangan bertumpu Mendarat kedua kaki terbuka depan belakang Mendarat kedua kaki terbuka sejajar sejauh Mendarat kedua kaki tertutup Jangkauan lompat Kurang dari 40cm 40 cm-59 cm 60-79cm 80-99cm 100 cm atau lebih
Penetapan tujuan ketika diminta menampilkan lompat jauh , siswa dapat melompat sejauh 1 m dengan sikap tubuh yang benar
Memilih penguat /reinforcer Guru menentukan penguatan seperti : penguatan verbal/ pujian token yang bisa ditukar dengan aktivitas / barang / waktu luang menjadwalkan penguatan
prompting Guru menggunakan prompt mengurutkan dari “Ayo nak / dek / panggil nama berdiri di belakang garis ini dan lakukan lompat jauh sambil berdiri ” (prompt verbal); “Ayo nak / dek / panggil nama tolong berdiri di belakang garis ini , tekuk lutut , ayunkan tangan ke belakang dan ke depan seperti ini , dan lompat sejauh mungkin ” ( perintah verbal plus visual); dan “Ayo nak / dek / panggil nama tolong berdiri di belakang garis ini , tekuk lututmu , rasakan bagaimana bu guru/ pak guru menggerakkan lenganmu , sehingga mereka berayun ke depan dan ke belakang seperti ini , dan melompat sejauh mungkin ” ( petunjuk panduan fisik ). Dalam contoh ini , prompt berfungsi sebagai peristiwa pendahuluan yang menyebabkan perilaku terjadi .
perilaku Siswa memahami/ mengamati / meresapi petunjuk yang diberikan oleh guru, mengambil posisi yang benar , dan melakukan lompat jauh sebagaimana dimaksud
penguat Guru berkata , " Kerja bagus !" ( penguatan verbal). Perilaku Selanjutnya , Siswa kemungkinan akan mempertahankan atau meningkatkan kinerjanya . Dan lain lain
Guru melakukan pengamatan dan menilai dengan instrument dan rubrik sebelum , saat , dan setelah digunakan Teknik modifikasi perilaku ( dalam hal ini prompting dan reinforcement ) Hitung perolehan nilai , dan gab peningkatan / perolehan masing masing fase ( sebelum , saat , sesudah ). Kemudian tampilkan grafik garisnya Hasilnya dapat dilihat secara visual apakah metode efektif atau tidak , keterampilan yang dilatihkan mengalami peningkatan atau tidak .
Kembangkan contoh lain
Tambahan pemahaman konsep Operant conditioning https://www.youtube.com/watch?v=ut1zmfolM9E shaping https://www.youtube.com/watch?v=kexFINXbJo4 fading https://www.youtube.com/watch?v=IwaqAkwbd_w prompting and fading https://www.youtube.com/watch?v=9xFEOM4CG-8 Extinction https://www.youtube.com/watch?v=MfKjg20KM0s