Myofascial Pain Syndrom (MPS) Neurologi FK Unmal 2024pptx

EnkAzaria 8 views 25 slides Sep 09, 2025
Slide 1
Slide 1 of 25
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25

About This Presentation

penjelasan mengenai myofacial syndrom (referat)


Slide Content

REFERAT MYOFASCIAL PAIN SYNDROM (MPS) PRECEPTOR Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Saraf RS Bintang Amin Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati Bandarlampung 2024 : dr. Ibnu Sina, M.Ked (Neu)., Sp.S OLEH : Diar Muhammad Khairullah, S.Ked Arfah Miftahul Jannah, S.Ked

DEFINISI Sindrom Nyeri Myofascial MPS( myofascial pain syndrome) adalah kondisi nyeri yang berasal dari otot dan fasia di sekitarnya . Pasien biasanya mengalami nyeri lokal di area terbatas atau nyeri rujukan dengan berbagai pola. Selain itu, pemeriksaan fisik dapat mengungkap titik pemicu (TrP) pada otot yang terlibat. MPS dapat dibagi menjadi bentuk akut dan kronis. MPS akut sering kali sembuh secara spontan atau setelah perawatan sederhana . Namun, MPS kronis biasanya memiliki prognosis yang lebih buruk, dan gejalanya dapat berlangsung selama 6 bulan atau lebih.

Trigger Points (TPs) Active Trigger Points : adalah area nyeri ekstrem yang biasanya terletak di dalam otot rangka dan dikaitkan dengan nyeri lokal atau regional. Laten Trigger Points : adalah area tidak aktif yang berpotensi bertindak seperti pemicu

ETIOLOGI Berbagai faktor dapat menyebabkan terjadinya MPS. Faktor risiko yang umum adalah : Peristiwa traumatis Faktor ergonomis (misalnya, aktivitas berlebihan, postur tubuh yang tidak normal) Faktor struktural (misalnya, spondylosis, skoliosis, osteoartritis) Faktor sistemik (misalnya, hipotiroidisme, kekurangan vitamin D, kekurangan zat besi

Kelebihan beban akut Kelelahan karena banyak bekerja Trauma langsung Cuaca yang sangat dingin Ketegangan Postural Area TPs diaktifkan langsung oleh : Area TPs diaktifkan secara tidak langsung oleh : Trigger Point lainnya Penyakit Visceral Rematik pada sendi Tekanan emosional

Myofascial Pain Sindrom

Myofascial Pain Sindrom

PATOFISIOLOGI patofisiologi pasti dari MPS masih belum diketahui. Banyak peneliti mencoba untuk menemukan bukti ilmiah dan merumuskan hipotesis. Salah satu teori yang paling diterima adalah krisis energi serat otot . Aktivitas yang berulang atau berkepanjangan dapat menyebabkan kelebihan beban pada serat otot yang menyebabkan hipoksia dan iskemia otot. Selain itu, pompa kalsium intraseluler tidak berfungsi karena penipisan energi. Peningkatan kalsium intraseluler menginduksi kontraksi otot yang berkelanjutan yang menghasilkan perkembangan pita kencang .

Myofascial Pain Sindrom

Myofascial Pain Sindrom

Tidak ada Kelainan PX Laboratorium Rutin Tidak ada Kelainan Pemeriksaan Laboratorium PX EMG & Biopsi Otot Tidak ada Kelainan Tidak ada Kelainan PX Termogram Kulit di atas TPs Menunjukan peningkatan suhu kulit, diameter 5-10 cm Resistensi Kulit Penurunan resistensi kulit dapat diamati pada daerah kecil diatas TP

Kekurangan Nutrisi : terutama vitamin D, B kompleks dan zat besi Ketidakseimbangan hormon : kadar hormon tiroid rendah, pramenstruasi atau menopause Infeksi : bakteri, virus atau ragi Alergi : terutama gandum dan susu Oksigenasi jaringan yang buruk : diperburuk oleh keytegangan, stress, tidak aktiof, kurang tidur, merokok, penyakit paru-paru dan PPOK Faktor yang memperparah

Treatmens Teknik peregangan dan semprot Aplikasi / mobilisasi panas Injeksi dan Peregangan Ultrasound (Panas Dalam) Akupuntur Stimulasi listrik transkutan Pijat Terapi laser tingkat rendah (LLLT, juga dikenal sebagai terapi laser dingin) obat-obatan Latihan/ rehabilitasi otot

Stretch and Spray Stretch : adalah tindakan Spray : pengalih perhatian Vapocoolant Spray : Etiklorida (Terlalu dingin, mudah terbakar, beracun) VS Fluori metana (tidak mudah terbakar, tidak beracun, tidak mengiritasi kulit)

Myofascial Pain Sindrom

Panas lembab lebih efektif daripada panas kering Nyeri otot pasca perawatan berkurang secara signifikan dengan kompres panas selama beberapa menit setelah peregangan dan semprotan bantalan pemanas listrik (thermal pack moist heat) Aplikasi Panas

Penusukan kering posisi pasien berbaring, gunakan teknik steril untuk menyuntikan TP dengan prokain 0,5% dalam larutan garam isotonik, sampai area tersebut tidak nyeri lagi peregangan secara pasif Injeksi dan peregangan

dapat membantu menonaktifkan TPs modalitas ini dapat digunakan dalam kombinasi dengan stimulasi listrik Ultrasound (deep heat)

frekuensi tinggi, intensitas tinggi, hindari stimulasi listrik dengan intensitas yang cukup untuk menyebabkan kontraksi otot seringkali stimulasi diberikan pada titik akupuntur atau zona referensi dimana nyeri dirasakan, daripada TP dimana nyeri berasal. Stimulasi Listrik Transkutan

frekuensi tinggi, intensitas tinggi, hindari stimulasi listrik dengan intensitas yang cukup untuk menyebabkan kontraksi otot seringkali stimulasi diberikan pada titik akupuntur atau zona referensi dimana nyeri dirasakan, daripada TP dimana nyeri berasal. Stimulasi Listrik Transkutan

Kortikosteroid (lokal injektion) dapat merusak serat otot analgesik dan muscle relaxan (asetaminofen, siklobenzaprin) NSAID : diindikasikan untuk nyeri otot yang berlebihan setelah pengobatan dan adanya peradangan jaringan ikat antidepresan : jangka pendek untuk reaktif depresi atau jangka panjang untuk manajemen nyeri kronis antidepresan trisiklik : amitriptilin (Evlavil), Nortriptilin (pamelor) penyerapan kembali serotonin dan norepinefrin selektif inhibitor (SNRI) : savella, cymbalta Medication

terapi laser tingkat rendah (LLLT, juga dikenal sebagai terapi laser dingin, biostimulasi laser) penggunaan jangka penden untuk mengatasi nyeri laser dingin juga terkadang digunakan untuk akupuntur Medication

Karena TP di nonnaktifkan dan nyeri saat istirahat menghilang, program latihan yang bertahap diperlukan untuk meningkatkan daya tahan peregangan dan latihan postur penguatan : yaitu therabands pengondisian : seperti aerobik (berdampak rendah ), kolam air hangat, berenang EXCERCISE

Prognosis MPS bergantung pada durasi gejala. Pada MPS akut, gejala biasanya hilang dengan sendirinya atau setelah perawatan sederhana (terapi fisik dengan panas, latihan peregangan, tusuk jarum TrP atau suntikan anestesi lokal). Di sisi lain, MPS kronis berlangsung lebih lama daripada bentuk akut. Dalam penelitian sebelumnya, durasi rata-rata gejala adalah 63 bulan; kisarannya antara 6 dan 180 bulan. MPS kronis dapat menjadi sulit disembuhkan jika kondisi medis yang mendasarinya tidak diperbaiki PROGNOSIS

TERIMA KASIH
Tags