Narkoba & Keswa Forum Anak 30 Agustus 2024.pptx

laila833776 0 views 26 slides Sep 06, 2025
Slide 1
Slide 1 of 26
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26

About This Presentation

penyuluhan pengaruh narkoba tehadap kesehatan jiwa pada remaja yang dilaksanakan di sekolah tingkat SMP


Slide Content

NARKOBA/NAPZA & KESEHATAN JIWA DINAS KESEHATAN KOTA PASURUAN 30 Agustus 2024 IKA PURWANINGSIH, S.KM

Secara umum adalah bahan / zat yang dapat mempengaruhi kondisi kejiwaan / psikologi seseorang ( pikiran , perasaan dan perilaku ) serta dapat menimbulkan ketergantungan fisik dan psikologi NAPZA

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit, sed do eiusmod tempor ?

Definisi Narkotika , yaitu zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semisintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran , hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri , dan dapat menimbulkan ketergantungan  morfin , heroin, ganja, putauw , kokain

Definisi Psikotropika yaitu zat atau obat , baik alami maupun sintesis bukan narkotik yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf dan menyebabkan perubahan khas pada aktifitas mental dan perilaku  extasi , sabu , sedatif

Definisi Zat adiktif adalah zat atau bahan selain Narkotika , Psikotropika yang apabila disalahgunakan dapat menimbulkan ketergantungan dan kerugian baik bagi dirinya dan / atau lingkungannya  alkohol , thinner, cat, lem , kafein , nikotin

Jenis Narkoba berdasarkan efek yang ditimbulkan Halusinogen Pengguna narkoba jenis ini memiliki halusinasi yang kuat   pada saat melihat suatu hal / benda yang sebenarnya tidak ada / tidak nyata . Contoh narkoba yang meberi efek seperti ini adalah kokain dan LSD Stimulan Yaitu jenis narkoba yang berefek mempercepat kerja jantung dan otak lebih dari biasanya . Pengguna narkoba jenis ini akan memiliki tenaga extra. Efek lainnya adalah si pengguna merasa lebih senang dan gembira untuk sementara waktu Depresan Yaitu jenis narkoba yang memiliki sistem kerja dengan cara menekan sistem saraf pusat serta mengurangi aktifitas fungsional tubuh . Pengguna narkoba jenis ini akan merasakan efek tenang , tertidur / pingsan . Contoh Depresan adalah putaw . Adiktif Narkoba jenis ini mengakibatkan pemakai memiliki sifat yang pasif , karena kandungan zat yang ada dalam narkoba yang tergolong jenis ini dapat memutuskan saraf otak . Contohnya : ganja, heroin, putaw

Opium Dari tanaman papaver somniferum disuling menjadi morfin , heroin Gejala : perasaan tenang , acuh , malas , mengantuk , mual , cadel , pupil melebar jika overdosis , gangguan perhatian / daya ingat

Ganja Memicu psikosis ( kondisi yang menyebabkan penderitanya sulit membedakan antara kenyataan dan imajinasi ) Gejala : rasa senang , santai , acuh , mata merah , nafsu makan meningkat , mulut kering , pengendalian diri dan konsentrasi kurang , depresi dan sering mengantuk

Amfetamin ( sabu , ekstasi ) Methylen dioxy methamphetamine (MDMA) Gejala:kewaspadaan meningkat , bergairah , rasa senang , bahagia , pupil melebar , denyut nadi dan tekanan darah meningkat , insomnia, hilang nafsu makan

Kokain Alkaloid dari Erythroxylon coca Gejala : gelisah , denyut nadi meningkat , euforia , banyak bicara , kewaspadaan meningkat , kejang , tekanan darah meningkat , berkeringat , penyumbatan pembuluh darah , distonia

DAMPAK PENYALAHGUNAAN NAPZA Kesehatan : gangguan pernapasan , gangguan kardiovaskuler , kerusakan organ ( jantung , ginjal , hati ), mengalami gangguan jiwa / mental , mengganggu sistem kekebalan tubuh ( rentan terinfeksi HIV, TBC, dll ), overdosis , kematian Sosial : sering bertengkar , berbuat kriminal Ekonomi : uang habis Pendidikan dan pekerjaan : dikeluarkan dari sekolah , dikeluarkan dari pekerjaan Hukum : dipenjara , direhabilitasi

Gangguan mental akibat penyalahgunaan NAPZA Depresi ditandai dengan perasaan bersedih , perasaan putus asa , pesimis , perasaan bersalah , tidak berharga , kesulitan berkonsentrasi , mengingat dan membuat keputusan , pikiran bunuh diri bahkan percobaan bunuh diri Skizofrenia ditandai dengan adanya halusinasi penglihatan , pendengaran , atau merasakan sesuatu yang tidak ada . Gejala lain berupa delusi , dan juga perilaku abnormal seperti penampilan aneh , bicara tidak koheren , berkeliaran , bergumam atau tertawa sendiri serta pengabaian diri Gangguan bipolar ditandai dengan perubahan emosi yang drastis dari rasa senang ( gejala mania) yang ekstrim menjadi depresi yang parah , ataupun sebaliknya Dementia ditandai dengan penurunan fungsi kognitif . Penurunan fungsi kognitif tersebut mempengaruhi memori , proses pikir , orientasi , kalkulasi , kapasitas belajar , bahasa , dan pengambilan keputusan

Depresi Golongan Opioid Jenis narkoba penyebab gangguan jiwa Skizophrenia Ganja Gangguan bipolar Alkohol , opium, amfetamin , ganja Demensia Ekstasi , sabu

KESEHATAN JIWA

Gangguan jiwa menjadi penyebab ke-2 YLDs* di Indonesia 17 Lebih tinggi dari pada CVD & DM Sumber: IHME, 2019 ( https://vizhub.healthdata.org/gbd-compare/ ) 1 9 8 7 6 5 4 3 2 20 Depresi , ansietas , & skizofrenia merupakan 3 gangguan dengan prevalensi tertinggi Ganguan otot & rangka Gangguan jiwa Penyakit organ indera Gangguan neurologis Penyakit tidak menular lainnya Penyakit kulit Penyakit serebrovaskular DM & Gagal ginjal kronis Defisiensi nutrisi Penyakit paru kronis Kekerasan & perbuatan menyakiti diri *YLDs(Years Lived with Disability): tahun produktif yang hilang karena disabilitas ; data pada seluruh kelompok usia 10

4 dari 1000 Rumah Tangga memiliki ART dengan Psikosis ~90% Rumah Tangga dengan Psikosis berobat ke fasyankes namun hanya 89,4% yang rutin minum / suntik obat dalam 1 bulan terakhir 6.6% Rumah Tangga dengan ART Psikosis pernah dipasung 1.4% penduduk usia ≥ 15 tahun mengalami depresi namun hanya 12,7% yang berobat Sumber: SKI 2023

Populasi dewasa muda seringkali mengalami masalah kesehatan jiwa seperti depresi , penyalahgunaan narkotika , dan adiksi internet 19 Indonesia menempati urutan ketiga (29%) dari 21 negara dengan persentase populasi usia 15-24 tahun yang sering mengalami depresi & sedikit minat untuk melakukan sesuatu . ( Survei Unicef dan Gallup, 2021; Litbang Kompas) Lebih dari sepertiga (34,9%) dari seluruh remaja di Indonesia ( 10-17 tahun ) mengalami masalah kesehatan jiwa : (Indonesia-National Adolescent Mental Health Survey (I-NAMHS) Report 2022) Kecemasan (26,7%) Masalah pemusatan perhatian dan/ atau hiperaktivitas (10,6%) Depresi (5,3%) Hanya 2,6% yang pernah mengakses layanan keswa di fasyankes Dalam 12 bulan terakhir , 4,4% remaja pernah menyakiti diri , sekitar 1,4% remaja memiliki pikiran bunuh diri dan sebanyak 0,2% remaja telah melakukan percobaan bunuh diri Proporsi depresi pada usia 15-24 th yang pernah mempunyai pikiran mengakhiri hidup ( Survei Kesehatan Indonesia, 2023) 61% anak muda depresi dalam 1 bulan terakhir pernah berpikiran untuk mengakhiri hidup 1,7% anak muda yang tidak depresi pernah memikirkan untuk mengakhiri hidup Prevalensi adiksi internet pada pandemi COVID-19 sebesar 19,3% pada populasi remaja . ( Siste & Murtani et al, 2020) Adiksi Internet Penyalahgunaan narkotika Prevalensi penyalahgunaan narkotika pada usia 15-24 th mengalami penurunan , baik untuk penyalahgunaan narkotika setahun pakai maupun pernah pakai . (BNN, 2023)

UU Nomor 18 Tahun 2014 tentang Kesehatan Jiwa telah dicabut sejak berlakunya UU Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan 20 Peraturan mengenai Kesehatan Jiwa menjadi bagian dalam UU Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan Pasal 74 s/d Pasal 85 UU Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan Kesehatan Jiwa Upaya Kesehatan Jiwa Kondisi dimana seorang individu dapat berkembang secara fisik , mental, spiritual, dan sosial sehingga individu tersebut menyadari kemampuan sendiri , dapat mengatasi tekanan , dapat bekerja secara produktif , dan mampu memberikan kontribusi untuk komunitasnya . Setiap kegiatan untuk mewujudkan derajat kesehatan jiwa yang optimal bagi setiap individu , keluarga , dan masyarakat dengan pendekatan promotif , preventif , kuratif , dan rehabilitatif yang diselenggarakan secara menyeluruh , terpadu , dan berkesinambungan oleh Pemerintah , Pemerintah Daerah, dan / atau masyarakat .

Penelitian yang dilakukan oleh University of Queensland di Australia dan Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health di Amerika Serikat (AS ) pada kelompok usia 10-19 tahun sejumlah 44,5 juta jiwa dan hasilnya di publikasikan pada bulan Januari 2023 di https:// www.sciencedirect.com/science/article/pii/S1054139X21002676 ditemukan bahwa 2,45 juta remaja di seluruh Indonesia termasuk dalam kelompok   Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) Penelitian yang relevan

Persentase gangguan mental pada remaja I ndonesia berdasarkan penelitian oleh University of Queensland di Australia dan Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health di Amerika Serikat (AS) tersebut Gangguan kecemasan : 1.646.500 orang Gangguan perilaku : 400.500 orang Gangguan depresi mayor: 445.000 orang Gangguan stress pasca trauma: 222.500 orang Gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas (GPPH): 222.500 orang

Poor Menatl Health At Risk Framework Upaya Kesehatan Jiwa dimulai dari upaya yang bersifat Promotif sampai Rehabilitatif dengan target sasaran yang berbeda-beda 23 Mentally Healthy Promotif Preventif Kuratif Rehabilitatif Pengasuhan Positif Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis (P3LP) Deteksi Dini Kesehatan Jiwa Pencegahan Bunuh Diri Pemenuhan kapasitas Pelayanan Kesehatan Jiwa di Puskesmas Penanganan Pemasungan Pemenuhan kapasitas Rehabilitasi Medis NAPZA di Puskesmas 1 2 3 4 5 6 7 Mentally Healthy At Risk Poor Mental Health

24 Pelayanan kesehatan jiwa di sekolah

1 Diskusi 2 3 4 Mengapa Penyalahgunaan dan Ketergantungan Napza umumnya terjadi pada Remaja ? M engapa remaja rentan mengalami kecemasan ? Apa saja tugas tugas perkembangan remaja ? Apa saja upaya untuk mencegah penyalahgunaan napza ?

Terima Kasih