Nilai, Norma dan Lembaga Sosial Kelas 10 dan 11 sma

AdeliaQoryAinaHidaya 1 views 31 slides Sep 08, 2025
Slide 1
Slide 1 of 31
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29
Slide 30
30
Slide 31
31

About This Presentation

Nilai, Norma dan Lembaga Sosial


Slide Content

Nilai, Norma
dan Lembaga Sosial
Halimah
SMA N 3 YK

Tujuan
1. Siswa mampu menjelaskan nilai dan norma menuru ahli dengan benar
2. Siswa mampu mengelompokkan bentuk-bentuk nilai dan norma di dalam Masyarakat dengan benar
3. Siswa mampu menyimpulkan fungsi nilai dan norma di dalam masyarakat dengan baik dan benar
4. Siswa mampu menjelaskan hubungan nilai dan norma dengan terbentuknya Lembaga social
dengan benar
5. Siswa mampu menguraikan fungsi Lembaga social di dalam masyarakat dengan benar

Pengertian
Seorang individu mungkin memiliki nilai-nilai yang berbeda, bahkan bertentangan
dengan individu-individu lain dalam masyarakatnya.
Nilai yang dianut oleh seorang individu dan berbeda dengan nilai yang dianut oleh
sebagaian besar anggota masyarakat dapat disebut sebagai nilai individual.
Sedangkan nilai-nilai yang dianut oleh sebagian besar anggota masyarakat disebut
nilai sosial.
Dalam Kamus Sosiologi yang disusun oleh Soerjono Soekanto disebutkan bahwa
nilai (value) adalah konsepsi-konsepsi abstrak di dalam diri manusia, mengenai apa
yang dianggap baik dan apa yang dianggap buruk.

Pengertian Tokoh
1.Kimball Young: nilai sosial adalah asumsi yang abstrak dan sering tidak disadari
tentang apa yang baik dan apa yang benar, dan apa yang dianggap penting dalam
masyarakat
2.Robert M. Z. Lawang: nilai sosial adalah gambaran mengenai apa yang diinginkan,
yang pantas, yang berharga, dan memengaruhi perilaku orang yang memiliki nilai
itu
3.A. W. Green: nilai sosial adalah kesadaran yang secara efektif berlangsung disertai
emosi terhadap objek, ide, dan individu.
4.Woods memberikan definisi bahwa nilai sosial merupakan petunjuk-petunjukumum
yang telah berlangsung lama yang mengarahkan tingkah laku dan kepuasan
dalam kehidupan sehari-hari

Jadi,
Berdasarkan pendapat ahli tersebut dapat dimaknai bahwa nilai sosial adalah
ukuran-ukuran, patokan-patokan, anggapan-anggapan,
keyakinan-keyakinan, yang hidup dan berkembang dalam masyarakat serta
dianut oleh banyak orang dalam lingkungan masyarakat mengenai apa yang
benar, pantas, luhur, dan baik untuk dilakukan. Nilai-nilai sosial merupakan
aktualisasi dari kehendak masyarakat mengenai segala sesuatu yang
dianggap benar dan baik.

Ciri Nilai Sosial
1.Nilai sosial merupakan konstruksi abstrak dalam pikiran orang yang tercipta melalui
interaksi sosial,
2.Nilai sosial bukan bawaan lahir, melainkan dipelajari melalui proses sosialisasi,
dijadikan milik diri melalui internalisasi dan akan mempengaruhi tindakan-tindakan
penganutnya dalam kehidupan sehari-hari disadari atau tanpa disadari lagi
(enkulturasi),
3.Nilai sosial memberikan kepuasan kepada penganutnya,
4.Nilai sosial bersifat relative,
5.Nilai sosial berkaitan satu dengan yang lain membentuk sistem nilai,
6.Setiap nilai memiliki efek yang berbeda terhadap perorangan atau kelompok

Klasifikasi Nilai
Sosial - Prof
Notonegoro
1. Nilai Material
Nilai material berkaitan dengan hal-hal yang
berguna untuk kebutuhan fisik atau jasmani
manusia. Fokusnya: Kebutuhan dasar atau
benda fisik. Nilai material adalah apa yang
kamu butuhkan untuk bertahan hidup

Contoh :
●Buku pelajaran dan alat tulis: berguna
untuk membantu belajar.
●Makanan dan minuman: diperlukan
untuk menjaga kesehatan tubuh.
●Seragam sekolah: memberikan
kenyamanan saat belajar di kelas

Jenis Nilai Sosial -
Prof Notonegoro
2. Nilai Vital
Nilai vital berhubungan dengan hal-hal yang
membantu manusia melakukan aktivitas atau
tugas tertentu. Fokusnya: Alat atau sarana
untuk mencapai tujuan. Nilai vital adalah apa
yang kamu gunakan untuk mencapai sesuatu.

Contoh :
●Sepeda atau motor: memudahkan
perjalanan ke sekolah.
●Handphone atau laptop: mendukung
kegiatan belajar, seperti mencari
informasi atau mengerjakan tugas.
●Teman belajar: membantu dalam diskusi
kelompok atau mengerjakan tugas
bersama.

Jenis Nilai Sosial -
Prof Notonegoro
3. Nilai Kerohanian
Nilai kerohanian berhubungan dengan hal-hal yang
bermanfaat untuk jiwa atau mental manusia. Nilai
ini dibagi lagi menjadi empat bagian:
●Nilai kebenaran: berkaitan dengan
pengetahuan dan ilmu. Sumber : Akal
manusia (cipta),
Contoh: Belajar sains di kelas untuk
memahami alam semesta.
●Nilai keindahan: berkaitan dengan seni dan
estetika. Sumber perasaan (estetika)
Contoh: Menikmati musik atau menggambar
untuk mengekspresikan diri.
●Nilai moral: berkaitan dengan sikap baik dan
buruk. Sumber kehendak (karsa)
Contoh: Membantu teman yang kesulitan
tanpa mengharapkan imbalan.
●Nilai religius: berkaitan dengan keyakinan
terhadap Tuhan. Sumber wahyu dari Tuhan
Contoh: Mengikuti kegiatan doa bersama atau
membaca kitab suci di sekolah.

Nilai Dominan
Nilai dominan adalah nilai yang dianggap lebih
penting dibandingkan dengan nilai yanglainnya.
Ukuran dominan atau tidaknya suatu nilai didasarkan
pada hal-hal berikut:
a. Banyaknya orang yang menganut nilai tersebut.
Contoh: sebagian besarmasyarakat menghendaki
perubahan ke arah perbaikan (reformasi) di segala
bidang kehidupan, seperti bidang politik, hukum,
ekonomi, dan sosial.
b. Berapa lama nilai tersebut dianut atau digunakan.
Contoh: sejak dahulu hingga sekarang tradisi sekaten
di Surakarta dan Yogyakarta dalam kerangka
memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW
dilaksanakan di alun-alun keraton dan di samping
masjid besar.

Nilai Dominan

c. Tinggi rendahnya usaha orang untuk
memberlakukan nilai tersebut. Contoh:
menunaikan ibadah haji merupakan
kewajiban bagi umat Islam. Oleh karena itu,
umat Islam selalu berusaha untuk dapat
melaksanakannya.
d. Prestise/kebanggan orang-orang yang
menggunakan nilai di masyarakat. Contoh:
memiliki mobil atau barang lain yang
bermerek terkenal dapat memberikan
kebanggaan/prestise tersendiri.

Contoh nilai
dominan
Contoh :

●Pendidikan: Banyak orang tua dan guru
mendorong siswa untuk berprestasi
karena pendidikan dianggap sebagai
jalan menuju kesuksesan.
●Disiplin: Datang tepat waktu ke sekolah
adalah contoh nilai yang dihargai untuk
menjaga keteraturan.
●Nilai dominan biasanya harus ditegakkan
oleh aturan atau sanksi, misal aturan
kerja bakti di hari minggu.

Nilai Mendarah
Daging
Nilai yang mendarah daging adalah nilai
yang telah menjadi kepribadian dan
kebiasaan sehingga ketika seseorang
melakukannya kadang tidak melalui proses
berpikir atau pertimbangan lagi, melainkan
secara tidak sadar.

Ciri-ciri Nilai Mendarah Daging:
1.Dijalankan secara spontan: Tidak perlu
dipikirkan lagi, sudah menjadi
kebiasaan.
2.Tertanam sejak lama: Biasanya
dipelajari sejak kecil, sehingga menjadi
bagian dari diri seseorang

Contoh nilai
mendarah daging
Contoh :
●Mengucapkan salam: Siswa yang
terbiasa sopan akan mengucapkan
"Assalamualaikum" atau "Selamat
pagi" tanpa diminta saat bertemu guru.
●Nilai mendarah daging dilakukan
secara otomatis sebagai hasil dari
kebiasaan dan kepribadian. Contoh :
Maaf, Tolong =, Terima kasih.

Fungsi

Secara umum nilai sosial memiliki beberapa macam fungsi antara lain:
1.Menyumbangkan seperangkat alat untuk menetapkan harga sosial dalam suatu kelompok.
2.Mengarahkan masyarakat untuk berfikir dan bertingkah laku.
3.Penentu dalam memenuhi suatu peran sosial manusia.
4.Alat solidaritas yang terdapat di kalangan anggota kelompok masyarakat.
5.Alat pengawas atau pengontrol perilaku manusia.

Jumpa minggu depan ya! Kita Retrospective
yuk atas proses kita semester lalu ??????

NORMA SOSIAL
Norma hadir agar hubungan antar masyarakat dapat teratur. Norma tidak terbentuk dengan
"tidak sengaja" sepenuhnya, tetapi proses terbentuknya sering kali bersifat alami dan
bertahap. Norma lahir dari pola perilaku yang dilakukan berulang kali oleh anggota
masyarakat, kemudian dianggap pantas, sesuai, atau penting untuk menjaga keteraturan
sosial. Sebagian norma muncul secara alami, misalnya, kebiasaan memberi salam kepada
orang yang lebih tua. Awalnya, ini adalah praktik yang dianggap sopan, tetapi
lama-kelamaan menjadi norma sosial yang diterima luas. Sebagian norma dibuat dengan
sengaja, misalnya, aturan lalu lintas dibuat oleh pemerintah berdasarkan kebutuhan untuk
menjaga ketertiban di jalan raya.

Norma berkaitan erat dengan nilai yang dianut masyarakat. Nilai adalah landasan atau
alasan utama mengapa norma dibuat. Norma adalah perwujudan nilai dalam bentuk aturan
atau pedoman perilaku. Untuk memahaminya, perhatikan analogi berikut!

Hubungan Nilai dan Norma
NILAI
NORMA
Nilai adalah akar pohon: Akar ini adalah dasar yang
menancap kuat di tanah. Akar memberikan nutrisi dan fondasi
bagi pohon untuk tumbuh. Begitu pula nilai yakni prinsip atau
keyakinan yang menjadi dasar dari semua aturan dan perilaku
dalam masyarakat. Contoh nilai: kejujuran, kebersamaan, atau
kasih sayang.

Norma adalah batang pohon: Batang ini tumbuh dari akar dan
menjadi bentuk nyata yang terlihat. Batang memberikan
struktur dan arah bagi pohon, seperti norma memberikan
aturan yang jelas untuk mengatur perilaku masyarakat. Norma
muncul dari nilai yang dipegang bersama. Contoh norma: tidak
menyontek (berasal dari nilai kejujuran) atau membantu
tetangga yang kesulitan (berasal dari nilai kebersamaan)

Pengertian Norma
Ada tiga elemen yang termuat dalam setiap norma yakni nilai (value), penghargaan
(rewards) dan sanksi (punishment). Secara khusus, pengertian norma didefisinisikan oleh
para ahli sebagai berikut:
1. John J. Macionis (1997) Norma ialah segala aturan dan harapan masyarakat yang
memandu segala perilaku anggota masyarakat.
2. Broom Dan Selznick Norma ialah suatu rancangan yang ideal dari perilaku manusia
yang memberikan batasan bagi suatu anggota masyarakatnya untuk mencapai tujuan
hidup yang sejahtera.
3. Antony Giddens (1994) Norma menurutnya ialah sebuah prinsip maupun aturan yang
jelas, nyata atau konkret yang harus diperhatikan oleh setiap masyarakat.

4. Bellebaum Norma adalah sebuah alat untuk mengatur setiap individu
dalam suatu masyarakat agar bertindak dan berperilaku sesuai dengan
sikap dan keyakinan tertentu yang berlaku di masyarakat tersebut.
5. E. Utrecht Norma ialah segala himpunan petunjuk hidup yang mengatur
berbagai tata tertib dalam suatu masyarakat atau bangsa yang mana
peraturan itu diharuskan untuk ditaati oleh setiap masyarakat, jika melanggar
maka akan adanya tindakan dari pemerintah.
6. Soerjono Soekanto Norma adalah sebuah perangkat di mana hal itu dibuat
agar hubungan di dalam suatu masyarakat dapat berjalan seperti yang
diharapkan
Pengertian Norma

Jadi,
➔Norma adalah aturan atau ketentuan yang mengikat warga kelompok dalam
masyarakat. Norma dipakai sebagai panduan, tatanan, dan pengendali
tingkah laku yang sesuai dengan harapan masyarakat.

➔Norma berfungsi mengatur dan mengendalikan perilaku masyarakat demi
terciptanya keteraturan sosial.

➔Norma juga menjadi kriteria bagi masyarakat untuk mendukung atau
menolak perilaku seseorang.

Ciri Norma Sosial
1.Umumnya bersifat tidak tertulis
Norma ini umumnya tidak ditulis secara formal dalam bentuk dokumen resmi. Mereka lebih sering berupa
aturan/kebiasaan yang dijalankan secara turun-temurun dan dipahami oleh anggota masyarakat.
2.Dibuat berdasarkan hasil kesepakatan bersama
Norma ini dibentuk melalui kesepakatan bersama antara anggota masyarakat. Mereka muncul sebagai
hasil dari proses sosial dan interaksi antarindividu.
3.Ditaati secara bersama
Pada norma ini diikuti dan ditaati oleh anggota masyarakat secara kolektif. Mereka menjadi panduan bagi
perilaku individu dalam interaksi sosial.
4.Adanya sanksi yang tegas bagi yang melanggar
Norma yang didukung oleh sanksi atau hukuman yang diberikan kepada mereka yang melanggar norma
tersebut. Sanksi ini dapat berupa teguran, pengucilan sosial, atau bahkan tindakan hukum.
5.Mengalami perubahan seiring berjalannya waktu (dinamis)
Norma sosial tidak bersifat tetap dan dapat mengalami perubahan seiring dengan perubahan dalam
masyarakat. Biasanya norma ini dapat beradaptasi dengan perubahan nilai-nilai dan tuntutan sosial yang
berkembang.

Klasifikasi Norma Sosial
Soerjono Soekanto membagi norma berdasarkan kekuatan daya pengikatnya sebagai
berikut.


NORMA
DAYA IKAT
CARA (USAGE)
KEBIASAAN (FOLKWAYS)
TATA KELAKUAN (MORES)
ADAT ISTIADAT (CUSTOM)

1.Cara (Usage)
Cara merujuk pada suatu bentuk perbuatan yang ada pada masyarakat. Cara biasanya
mengatur kebiasaan atau perilaku sehari-hari. Misalnya: mengeluarkan bunyi saat minum,
mengucapkan "terima kasih" setelah menerima sesuatu.

Konsekuensi jika dilanggar: Celaan. Orang mungkin akan menganggap tidak sopan, tapi tidak
ada hukuman serius.

2.Kebiasaan (Folkways)
Kebiasaan memiliki kekuatan mengikat yang lebih tinggi dari cara. Kebiasaan diartikan dengan
perbuatan yang dilakukan secara berulangkali oleh masyarakat dan menjadi sebuah tradisi.
Contoh menggunakan bahasa Jawa ngoko atau krama sesuai status sosial.

Pelanggaran atas norma ini biasanya berupa teguran.

3. Tata Kelakuan (Mores)
Menurut Mac Iver dan Page, kebiasaan tidak semata-mata diterima sebagai kebiasaan saja
namun juga dianggap sebagai norma pengatur disebut dengan tata kelakuan (mores). Tata
kelakukan mencerminkan sifat-sifat hidup dari kelompok manusia yang dilaksanakan sebagai
alat pengawas. Mores adalah norma yang lebih kuat karena terkait dengan moral atau
nilai inti masyarakat. Contoh : Tidak mencuri, Menghormati keluarga.

Konsekuensi jika dilanggar: Kecaman, pengucilan, atau bahkan hukuman hukum

4. Adat Istiadat (Custom)
Tata kelakukan yang kekal serta kuat integrasinya dengan pola-pola perilaku masyarakat
dapat meningkat kekuatannya menjadi adat-istiadat. Contohnya upacara adat pernikahan
Jawa, Sunda.

Sanksi yang harus diterima pelanggarnya terkadang adalah dikeluarkannya dia dari dalam
masyarakat.

Perbedaan
Jenis Sifat Tingkat Sanksi
Cara/Usage Perilaku sederhana sehari-hari Rendah
Kebiasaan/Folkways Perbuatan berulang Sedang
Tata Kelakuan/Mores Terkait moral dan nilai inti Tinggi
Adat Istiadat/Custom Tradisi yang kekal Tinggi
Folkways dan custom memiliki kaitan yang erat karena keduanya merupakan bagian dari kebiasaan dalam masyarakat.

●Tingkat Kepentingan: Jika kebiasaan tersebut memiliki nilai simbolis yang kuat dan harus dipertahankan
sebagai warisan budaya, maka itu adalah custom. Jika hanya terkait tata krama atau kesopanan sehari-hari,
itu adalah folkways.

●Durasi dan Formalitas: Custom lebih formal dan berakar lama, sedangkan folkways lebih fleksibel dan bisa
berubah mengikuti waktu.

Klasifikasi Norma Sosial
NORMA
JENIS
NORMA AGAMA
NORMA HUKUM
NORMA KESUSILAAN
NORMA KESOPANAN

1.Norma Agama
Norma Agama Merupakan norma yang berfungsi sebagai petunjuk dan pegangan hidup bagi
umat manusia yang berasal dari Tuhan yang berisikan perintah dan larangan. Pelanggaran
terhadap norma ini akan mendapatkan sanksi sesuai dengan ketentuan yang ada pada agama
masing-masing.

2.Norma Hukum
Norma Hukum Adalah suatu rangkaian aturan yang ditujukan kepada anggota masyarakat yang
berisi ketentuan, perintah, kewajiban, dan larangan, agar dalam masyarakat tercipta suatu
ketertiban dan keadilan yang biasanya dibuat oleh lembaga tertentu. Aturan ini lazimnya tertulis
yang diklasifikasikan dalam berbagai bentuk kitab undang-undang atau tidak tertulis berupa
keputusan hukum pengadilan adat. Karena sebagian besar norma hukum adalah tertulis maka
sanksinya adalah yang paling tegas jika dibandingkan dengan norma lain dari mulai denda
sampai hukuman fisik (penjara atau hukuman mati).

.

3. Norma Kesusilaan
Norma Kesusilaan Adalah peraturan sosial yang berasal dari hati nurani yang menghasilkan
akhlak sehingga seseorang dapat membedakan apa yang dianggap baik dan apa yang
dianggap buruk. Pada dasarnya norma ini merupakan norma untuk melaksanakan nilai moral
yaitu dalam rangka menghargai harkat dan martabat orang lain.


4. Norma Kesopanan
Norma Kesopanan Adalah petunjuk hidup yang mengatur bagaimana seseorang harus
bertingkah laku dalam masyarakat. Sebagai contoh: meludah di depan orang, menyerobot
antrian, membuang sampah sembarangan, dan lain-lain

SAATNYA BEKERJA! :)

LKPD NORMA SOSIAL


1.Kerjakan secara individual!
2.Lakukan pengamatan / telaah di daerahmu dan
bertanyalah dengan orang tua / kerabatmu!
3.Tuliskan 5 norma yang berlaku di daerahmu
beserta sanksi apabila terjadi pelanggaran!
4.Pengerjaan dilakukan di buku tulis
5.Kumpulkan dan presentasikan!
Tags