FARMASI RUMAH SAKIT PENGADAAN PERBEKALAN FARMASI PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI FAKULTAS FARMASI DAN SAINS UHAMKA 2022 OLEH : TIM DOSEN
Tujuan Pembelajaran Memahami sistem pengadaan Memahami sistem penerimaan perbekalan kefarmasian
Kegiatan yang dimaksudkan untuk merealisasikan perencanaan kebutuhan S uatu proses untuk mendapatkan sediaan farmasi guna menunjang kegiatan pelayanan rumah sakit . Kegiatan yg berkesinambungan dimulai dari pemilihan, penentuan jumlah yg dibutuhkan, penyesuaian antara kebutuhan dan dana , pemilihan metode pengadaan, pemilihan pemasok, penentuan spesifikasi kontrak, pemantauan proses pengadaan , dan pembayaran. PENGADAAN OBAT
Pengadaan yang efektif harus menjamin ketersediaan, jumlah, dan waktu yang tepat dengan harga yang terjangkau dan sesuai standar mutu. Harus melibatkan tenaga kefarmasian untuk memastikan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai sesuai dengan mutu dan spesifikasi yang dipersyaratkan Ada mekanisme yang mencegah kekosongan stok Obat yang secara normal tersedia di Rumah Sakit dan mendapatkan Obat saat Instalasi Farmasi tutup PENGADAAN OBAT
TUJUAN PENGADAAN 1. Mendapatkan sediaan farmasi dg harga layak. 2. Mendapatkan sediaan farmasi dg mutu yg baik. 3. Pengiriman barang terjamin tepat waktu, proses terjamin lancar. 4. Tidak memerlukan tenaga dan waktu berlebihan.
PENGADAAN Hal-hal yang harus diperhatikan : P enentuan metode pembelian Anggaran dan s istem keuangan Waktu pembayaran Pemilihan distributor Lead time : waktu birokrasi waktu pemesanan waktu pengiriman
PENGADAAN Jaminan mutu : Bahan baku Obat harus disertai Sertifikat Analisa; Bahan berbahaya harus menyertakan Material Safety Data Sheet (MSDS); Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai harus mempunyai Nomor Izin Edar ; Expired date minimal 2 (dua) tahun kecuali untuk Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai tertentu (vaksin, reagensia, dll).
PENGADAAN DIPEROLEH DG CARA Pembeliaan Pembuatan/produksi Sumbangan/hibah/droping Kerjasama operasional
PRINSIP DASAR PENGADAAN KEPPRES NO 80 TH 2003 Efisien Efektif Terbuka & bersaing Transparan Adil / tidak diskriminatif Akuntabel
P enerimaan RS APBN APBD Bantuan Pihak Ketiga Dana Yayasan Donatur Sumber Anggaran Pengadaan Logistik Farmasi
O BAT & BAHAN BAKU OBAT ALAT KESEHATAN BAHAN MEDIS HABIS PAKAI BAHAN PENGEMAS BARANG YANG DIADAKAN
PERATURAN PERUNDANGAN 1. PERPRES NO 70 TH 2012 a. Lelang b. E-Purchasing c. Penunjukan Langsung d. Pengadaan Langsung METODE PENGADAAN OBAT/ALKES
Pengadaan obat dilaksanakan berdasarkan e-Catalogue obat dengan menggunakan metode pembelian secara elektronik ( e-Purchasing ) sebagaimana tercantum dalam e-Catalogue o bat yg ditetapkan oleh Kepala LKPP (dapat dilihat dalam website resmi LKPP : inaproc.lkpp.go.id ) atau pembelian secara manual. 2. SURAT EDARAN MENKES NO 167 TH 2014
2. SURAT EDARAN MENKES NO 167 TH 2014 ii. Dalam hal obat yg dibutuhkan tidak terdapat dlm e- Catalogue obat, proses pengadaan mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 54 tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah diubah dg Peraturan Presiden Nomor 70 Th 2012 atau pengadaan secara manual.
GARIS BESAR PENGADAAN BARANG & JASA PEMERINTAH
Metode pemilihan Penyedia barang/jasa dg cara menunjuk langsung 1 (satu) Penyedia Barang/ Jasa. LELANG Pemilihan Penyedia Barang/Jasa untuk semua pekerjaan yang dapat diikuti oleh semua Penyedia Barang/Jasa yang memenuhi syarat. PEN UNJUKAN LANGSUNG
OBAT / ALKES Termasuk Kriteria Barang yg bersifat khusus yg memungkinkan dilakukan Penunjukan Langsung PERPRES NO 70 TH 2012 Pasal 38 ayat 5d “ Pekerjaan Pengadaan dan distribusi bahan obat, obat dan alat kesehatan h abis pakai dalam rangka menjamin ketersediaan obat untuk p elaksanaan peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat yang jenis dan harganya telah d itetapkan oleh Menteri yg bertanggung jawab di bidang kesehatan ”
PENGADAAN LANGSUNG adalah Pengadaan Barang/Jasa Langsung kepada Penyedia Barang/Jasa, tanpa melalui Pelelangan/ Seleksi/Penunjukan Langsung.
E-Purchasing adalah tata cara pembelian Barang/Jasa melalui sistem katalog elektronik. Katalog elektronik atau E-Catalogue adalah sistem informasi elektronik yang memuat daftar, jenis, spesifikasi teknis dan harga barang tertentu dari berbagai Penyedia Barang/Jasa Pemerintah.
Metode Pengadaan Menurut Quick , et al 1. T ender terbuka 2. Tender Terbatas (Restricted tender) 3. Negosiasi (Negotiated Procurement) 4. Pengadaan Langsung (direct procurement)
Pengadaan Langsung 1. Metode paling sederhana 2. Melakukan pembel i an sesuai yg dibutuhkan langsung kepada distributor 3. Biasanya dilakukan pada keadaan emergency, pembelian dengan jumlah sedikit , atau jik a tak mungkin dilakukan negosiasi 4. Harga tertentu , relatif lebih mahal .
Penerapan Metoda Pembelian RS PEMERINTAH E-Tendering E-Purchasing Penunjukkan langsung Pengadaan langsung RS SWASTA : Pengadaan langsung Kontrak JIT (just in time )
KE LEBIH AN & KE LEMAH AN TENDER KE LEBIH AN HARGA STABIL UNTUK PERIODE TERTENTU B ARANG TERSEDIA DALAM JUMLAH BANYAK / AMAN UTK JANGKA TTT KE LEMAH AN 1. LAMA 2. LEBIH MAHAL 3. BUTUH TE M PAT PENYIMPANAN LUAS 4. POTENSI TERJADI OBAT MACET, RUSAK, ED 5. ADMINISTRASI LEBIH BANYAK
KE LEBIHAN & KE LEMAHA N PENGADAAN LANGSUNG KE LEBIH AN 1. HARGA LEBIH MURAH 2. PROSES CEPAT 3. ADMINISTRASI LEBIH SEDERHANA 4. TIDAK PERLU TEMPAT YANG LUAS 5. POTENSI OBAT MACET, RUSAK, ED LEBIH KECIL KE LEMAH AN 1. HARGA TIDAK STABIL 2. PEMBELIAN UNTUK WAKTU YG PENDEK , SEHINGGA TIDAK TERJAMIN PERSEDIAANNYA
KENDALA DALAM E-PURCHASING 1. WAKTU TUNGGU LAMA (30 – 60 hari ) 2. STOK BARANG BELUM TERSEDIA DALAM JUMLAH BESAR UNTUK MEMENUHI PERMINTAAN NASIONAL (SERING KOSONG DAN TIDAK ADA KEPASTIAN KETERSEDIAAN BARANG) 3. KESULITAN UNTUK MASUK KE DALAM SISTEM 4. SETELAH MASUK, DATA HILANG. JIKA DIKETIK ULANG AKAN TERCATAT SEBAGAI PERMINTAAN 2X.
Indikator pengadaan obat MACAM INDIKATOR TUJUAN CARA MENGHITUNG Frek pengadaan tiap item obat Menget ahui brp x obat dipesan / bln 30 kartu stok obat , lihat brp x obat dipesan / thn 2. Frek kesalahan faktur 2. Menget brp x petugas melakukan kesalahan 2. Cocokkan 30 lbr SP vs fraktur nota pengiriman 3. Frek tertundanya pembayaran oleh RS thd wkt yg disepakati 3. Menget ahui kualitas pembayaran RS 3. Cocokkan daftar hutang vs daftar pemb a y a r a n
MONITORING DAN EVALUASI KEJADIAN STOCK OUT order terlambat , respon suplier tdk cepat , pengiriman tdk tepat waktu STOCK MACET Persediaan yang berlebih SIM internal farmasi yang kurang baik SDM yang kurang trampil Komunikasi dengan dokter yang kurang
MONITORING DAN EVALUASI KEJADIAN RUSAK / KADALUWARSA stok macet / slow moving suhu penyimpanan tidak sesuai penempatan yang kurang baik (tersembunyi) ruang / tempat penyimpanan yg tidak memadai tanggal E D yang pendek sistem retur belum baik
MONITORING DAN EVALUASI HILANG / TERJADI SELISIH SDM yang kurang trampil / malas administrasi / pencatatan yang kurang baik penempatan yang kurang baik sehingga berpotensi untuk tercuri / hilang protap pengambilan barang kurang ketat sangsi yang kurang tegas sistem keamanan kurang baik
PEMILIHAN REKANAN / DISTRIBUTOR Untuk proses tender : Telah terdaftar (mempunyai TDR) Sesuai dengan klasifikasinya Punya NPWP Kondisi keuangan perusahaan baik (punya jaminan di bank/bank garansi) Punya riwayat pekerjaan yang baik Tidak mempunyai cacat hukum Mampu memenuhi kewajiban sesuai kontrak
PEMILIHAN REKANAN / DISTRIBUTOR Untuk pengadaan langsung : D istributor resmi Distributor tunggal Distributor utama Punya respon yang cepat Fleksibel dalam pembayaran Informatif Minim timbul komplain Service purna jual yang bagus Distributor obat untuk rumah sakit : Pedagang Besar Farmasi (PBF)
TUJUAN Agar dapat memenuhi pelayanan obat terutama yg tidak tersedia di pasaran Penghematan bagi RS maupun biaya pengobatan pasien PENGADAAN YANG DIPEROLEH DARI PRODUKSI OBAT
PRODUKSI KEGIATAN : membuat me ng ubah bentuk pengemasan kembali
KRITERIA OBAT YANG PRODUKSI 1) Sediaan Farmasi tidak ada di pasaran; 2) Sediaan Farmasi lebih murah jika diproduksi sendiri; 3) Sediaan Farmasi dg formula khusus; 4) Sediaan Farmasi dg kemasan yg lebih kecil/ repacking ; 5) Sediaan Farmasi untuk penelitian 6) Sediaan Farmasi yg tidak stabil dalam penyimpanan/ harus dibuat baru ( recenter paratus )
PERTIMBANGAN DALAM MERENCANAKAN KEGIATAN PRODUKSI Ketersediaan fasilitas alat, ruang, bahan baku, pengemas, jika produksi steril perlu fasilitas quality control Tenaga yang ada Pertimbangan nilai ekonomis dan prioritas pelayanan (lakukan kajian secara detail).
ADA 2 JENIS PRODUKSI : Produksi non steril : OBH, OBP, S olutio lugol , pengemasan kembali desinfektan , antiseptic , Produk steril : Produksi sediaan steril dg standard sterilitas yang tercantum dalam farmakope Indonesia ed IV th1995 . - Aquades 500ml, 2000ml - Aquabidest 100ml, 250ml, 500ml - NaCl 0,9% 250ml - Rekonstitusi obat sitostatika
PENGADAAN YANG BERASAL DARI SUMBANGAN/DROPPING/HIBAH 1) Harus disertai dokumen administrasi yg lengkap & jelas. 2) Harus sesuai dengan kebutuhan pasien di RS 3) Instalasi Farmasi dapat memberikan rekomendasi kpd pimpinan RS untuk mengembalikan/menolak sumbangan/ dropping /hibah Sediaan Farmasi, AlKes, dan BMHP yg tidak bermanfaat bagi kepentingan pasien di Rumah Sakit 4 ) Instalasi Farmasi melakukan pencatatan & pelaporan terhadap penerimaan dan penggunaan Sediaan Farmasi, AlKes, dan BMHP sumbangan/ dropping /hibah.