Pancasila sebagai Sistem Filsafat (PKN).pptx

AlfaRohmatin 0 views 9 slides Oct 03, 2025
Slide 1
Slide 1 of 9
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9

About This Presentation

Sistem Filsafat dalam menelaah pancasila


Slide Content

PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT Mata Kuliah : Pendidikan Pancasila Oleh : ALFA ROHMATIN, SE., M.E STAI AS-SA’IDIYAH PGMI

TOPIC IN THE DISCUSSION Pengertian Pancasila, Filsafat & Sistem Pancasila sebagai Sistem Filsafat Hakikat sila-sila Pancasila Open Discussion

PENGERTIAN Istilah “ filsafat ” ini sebenarnya berasal dari Bahasa Yunani, yakni “philosophia”, yang mana merupakan gabungan dari kata “ philo ” dan “ sophia ”. Philo berarti ‘ cinta dalam arti yang luas ’, sementara sophia berarti ‘ kebijakan atau pandai ’. Jadi, dapat disebut bahwa filsafat ini adalah keinginan untuk mencapai cita pada kebijakan . Filsafat Secara etimologi Pancasila berasal dari Bahasa sanskerta “ panca ” berarti lima dan “ sila ” berarti prinsip atau asas . Secara terminology Pancasila bisa di artikan Dasar Negara Indonesia. Pancasila Apa sebenarnya itu sistem ? Sebuah sistem adalah kumpulan komponen yang bekerja sama untuk menyelesaikan tugas . Definisi lain dari sistem adalah urutan terorganisir dari kombinasi yang dibuat sesuai dengan prinsip-prinsip rasional . Sistem

Konteks Filosofis Dalam konteks ontologis yang membahas tentang “ ada sebagai yang ada ”, yang adanya tidak dapat tidak , dan hakiki . Artinya keberadaan mutlak nilai-nilai Pancasila itu ada dalam adat istiadat budaya dan religi bangsa Indonesia sejak dulu kala. Keberadaan mutlak dari sistem filsafat Pancasila mempunyai kedudukan yang benar-benar kuat tak mudah digoyahkan . Oleh karena itu menolak Pancasila sebagai sistem filsafat berarti mengingkari nilai-nilai substansial hakiki yang telah membudaya dalam kehidupan bangsa Indonesia sejak dulu kala. Dalam konteks epistemologis . Pancasila sebagai sistem filsafat dimaksudkan bahwa keberadaannya diproses dengan menggunakan metode tertentu oleh Notonegoro , metode yang dipergunakan untuk memproses Pancasila itu disebut analitiko sintesa atau induksi . Dimulai dari pengamatan hal-hal khusus terhadap nilai-nilai adat istiadat-budaya dan religi bangsa Indonesia. Dari pengamatan khusus itu diperoleh nilai yang sama , dan nilai yang sama itu dipadatkan menjadi lima (5) sila seperti termuat dalam Pembukaan UUD 1945.

Konteks Filosofis Dalam konteks aksiologi yang membahas tentang manfaat dari nilai . Pancasila sebagai sistem filsafat secara keseluruhan bulat utuh mengandung nilai manfaat yaitu untuk mempersatukan bangsa Indonesia yang beraneka ragam suku bangsa ini , mengandung manfaat sebagai acuan moral bangsa Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat , berbangsa , dan bernegara , mengandung manfaat untuk dijadika cita-cita bersama sebagai ideologi bangsa dan negara. Dalam konteks antropologis yang membahas tentang kajian “ manusia ” itu sendiri . Pancasila sebagai sistem filsafat bertitik tolak pada hakekat kodrat manusia yang “ monopluralis ” yaitu terdiri dari : susunan kodrat monodualis jiwa -raga; kedudukan kodrat monodualis makhluk berdiri sendiri-makhluk Tuhan ; sifat kodrat monodualis makhluk individusosial . Hakekat kodrat manusia yang demikian itu menjadi landasan kehidupan manusia yang baik secara individu maupun kelompok kebangsaan , yang selalu diarahkan dalam keseimbangan dan keselarasan .

Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia Pancasila bukan hanya sebagai dasar negara, tetapi juga sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia. Ini mencerminkan nilai-nilai, keyakinan, dan prinsip-prinsip yang membentuk cara berpikir, bersikap, dan bersikap hidup masyarakat Indonesia. Sebagai pandangan hidup, Pancasila memiliki beberapa dimensi: Pandangan tentang Kehidupan: Pancasila mengajarkan untuk hidup dalam harmoni dengan alam, sesama manusia, dan Tuhan. Hal ini mencerminkan pandangan hidup yang berlandaskan pada keadilan, kebenaran, dan kesetaraan. Pandangan tentang Masyarakat: Pancasila menekankan persatuan dalam keragaman. Pandangan hidup ini mengajarkan untuk menghormati perbedaan suku, agama, budaya, dan bahasa, serta menjalin hubungan yang harmonis di dalam masyarakat.

Pandangan tentang Moral dan Etika: Pancasila mengandung nilai-nilai moral seperti kejujuran, toleransi, dan kepedulian terhadap sesama. Ini mencerminkan pandangan hidup yang menghargai integritas dan perilaku etis dalam kehidupan sehari-hari. Pandangan tentang Kepemimpinan dan Partisipasi: Pancasila mendorong partisipasi aktif dalam proses pembuatan keputusan dan memandang pemimpin sebagai pelayan rakyat. Pandangan hidup ini mempromosikan demokrasi yang sehat dan pemerintahan yang adil. Pandangan tentang Kebajikan Sosial: Pancasila menggarisbawahi pentingnya keadilan sosial dan kesejahteraan rakyat. Pandangan hidup ini mengajarkan untuk berupaya menciptakan masyarakat yang lebih adil dan berkeadilan. Pancasila sebagai pandangan hidup membentuk identitas budaya dan moral bangsa Indonesia. Ini menciptakan landasan yang kuat untuk kehidupan bersama yang damai, toleran, dan berkeadilan di dalam masyarakat Indonesia. Sebagai pandangan hidup, Pancasila berfungsi sebagai pedoman untuk perilaku dan sikap warga negara dalam berinteraksi satu sama lain dan dengan dunia luar.

Pembahasan "Pancasila Sebagai Sistem Filsafat" telah menguraikan dan menganalisis peran serta makna mendalam Pancasila sebagai dasar filosofis dalam konteks negara dan pandangan hidup bangsa Indonesia. Pancasila bukan hanya sebuah dokumen hukum, tetapi juga sebuah pedoman yang membentuk kerangka moral dan etika bagi masyarakat Indonesia. Sebagai sistem filsafat, ia menegaskan nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan sosial sebagai tiang-tiang utama dalam mencapai kesejahteraan dan keharmonisan dalam masyarakat. Pancasila juga mencerminkan semangat toleransi, keragaman, dan partisipasi aktif dalam proses demokratisasi. Sebagai hasilnya, Pancasila terus menjadi landasan kokoh bagi pembangunan negara dan kehidupan bermasyarakat di Indonesia, dan memegang peran krusial dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Dengan nilai-nilai ini, Pancasila tetap relevan dalam menghadapi tantangan dan perubahan zaman, memandu arah menuju masa depan yang lebih baik bagi bangsa Indonesia. Kesimpulan

THANK YOU & Open Discussion
Tags