Lokakarya Perencanaan Berbasis Data Program Sekolah Penggerak 2024-2025
Ice Breaking 1 2 3 4 Penerapan Siklus Inkuiri dalam Komunitas Belajar PENGGERAK KOMUNITAS
CAPAIAN BELAJAR Peserta mampu me njelaskan cara memaknai sekolah yang berkualitas Peserta mampu menjelaskan pemanfaatan data untuk mendukung sekolah mewujudkan sekolah yang dicita-citakan Peserta mampu menjelaskan cara melakukan identifikasi dan refleksi Peserta mampu menjelaskan cara melakukan benahi melalui implementasi Kurikulum Merdeka dan peningkatan kompetensi PTK Peserta mampu menjelaskan cara menyusun RKT dan RKAS untuk administrasi atau perbaikan layanan Peserta mampu menjelaskan cara benahi implementasi
MULAI DARI DIRI (30 Menit) PERTANYAAN REFLEKTIF Bagaimana pengalaman Bapak/Ibu saat terlibat dalam perencanaan dan penganggaran program di lingkungan satuan pendidikan masing-masing? Apa saja tantangan/kendala yang Bapak/Ibu hadapi saat membuat perencanaan dan penganggaran program dengan menggunakan rapor pendidikan? Apa solusi yang ditempuh untuk mengatasi tantangan/kendala yang ada? Topik apa yang ingin Bapak/Ibu ketahui lebih dalam terkait dengan Perencanaan Berbasis Data?
EKSPLORASI KONSEP (90 Menit)
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Peningkatan Kualitas Layanan Satuan Pendidikan
Sekolah yang kita cita-citakan Bagian 01
Pembelajaran yang berpusat pada murid Pendidik reflektif, gemar belajar, berbagi, dan berkolaborasi Iklim sekolah yang aman, inklusif, dan merayakan kebinekaan Kepemimpinan untuk perbaikan layanan berkelanjutan Terdapat empat ciri utama dari sekolah berkualitas yang kita cita-citakan, yang selaras dengan Rapor Pendidikan . 1 2 3 4
Perencanaan pembelajaran yang efektif. Bagaimana ciri-ciri sekolah yang memberikan proses pembelajaran yang berkualitas pada murid? Adanya rencana pembelajaran memastikan guru lebih siap dalam mendampingi anak sehingga tujuan pembelajaran tercapai. Pembelajaran dan asesmen bermakna. Guru memahami kemampuan yang ingin dibangun pada anak, merancang pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan belajar serta menerapkan asesmen dengan maksud meningkatkan kualitas pembelajaran. Manajemen kelas diterapkan dengan baik. Proses belajar mengajar efektif karena minim disrupsi, serta strategi pengelolaan kelas yang diterapkan tetap menjaga hak anak. Dukungan sosial emosional diterapkan bagi peserta didik dalam proses pembelajaran. Interaksi mencerminkan rasa menghargai pada anak; dan adanya kesadaran bahwa setiap anak berhak didampingi 1
Memiliki visi pembelajaran yang jelas dan berkolaborasi bersama warga sekolah untuk mencapainya Bagaimana ciri-ciri sekolah memiliki kepemimpinan untuk perbaikan layanan yang berkelanjutan? Selalu melakukan perbaikan berkelanjutan dalam pelaksanaan proses pembelajaran Senantiasa merencanakan dan melakukan peningkatan kompetensi SDM termasuk dirinya sendiri Pengelolaan sumber daya sekolah sesuai perencanaan, transparan dan akuntabel 2
Pendidik terbiasa melakukan refleksi pembelajaran. Bagaimana ciri-ciri sekolah yang memiliki pendidik yang reflektif, gemar belajar, berbagi dan berkolaborasi? Adanya kegiatan refleksi secara rutin yang dilakukan oleh pendidik terhadap pelaksanaan pembelajaran. Pendidik terbiasa belajar tentang pembelajaran. Adanya rasa keinginan pendidik untuk terus mencari sumber belajar baru, memanfaatkan kombel untuk meningkatkan kompetensi dan berbagi. Pendidik terbuka untuk menerapkan praktik baru. Adanya keinginan untuk selalu mencoba praktik baru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, berkreasi dalam menyajikan pengalaman belajar yang terbaik. 3
Lingkungan yang aman dari intoleransi, kekerasan dan zat berbahaya Bagaimana ciri-ciri sekolah yang aman, inklusif, dan merayakan kebinekaan ? Adanya tim atau program untuk mencegah dan menangani isu keamanan serta membekali PTK di sekolah. Adanya pelibatan orangtua/wali murid dalam pencegahan dan penanganan kasus di sekolah. Lingkungan belajar yang inklusif Adanya beragam kebutuhan belajar murid melalui kebijakan yang tepat. Adanya fasilitas dan layanan yang ramah bagi murid berkebutuhan khusus. Lingkungan belajar yang bineka Terciptanya lingkungan yang memiliki pemahaman dan menghargai keberagaman (agama, suku, ras, cara pandang) seluruh warga sekolah 4
Ciri-ciri kualitas layanan yang ada di dalam visi sekolah yang kita cita-citakan mencerminkan indikator yang ada di dalam Rapor Pendidikan
PAUD yang berkualitas adalah PAUD yang menyediakan: P embelajaran yang berkualitas (elemen 1 pada PAUD Berkualitas) Kemitraan Orang Tua (elemen 2) Dukungan Pemenuhan Kebutuhan Esensial Anak Usia Dini (elemen 3) Kepemimpinan dan pengelolaan sumber daya untuk perbaikan layanan berkelanjutan (elemen 4) yang menghadirkan lingkungan belajar yang aman , inklusif dan partisipatif serta pendidik yang gemar belajar Visi sekolah yang kita cita-citakan juga ada untuk konteks PAUD. Karena satuan PAUD umumnya lebih sederhana dan perlu memfasilitasi kebutuhan anak usia dini, maka visi sekolah yang kita cita-citakan berbeda, namun tetap selaras dengan visi sekolah yang kita cita-citakan lintas jenjang. PAUD berkualitas juga selaras dengan
Siklus peningkatan kualitas layanan satuan pendidikan Bagian 02
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Bagaimana kebijakan Kurikulum Merdeka memudahkan sekolah untuk melakukan peningkatan kualitas layanan melalui perencanaan pembelajaran di tingkat satuan ? Struktur kurikulumnya lebih fleksibel : Fase capaian pembelajaran tidak harus dicapai per tahun Konten/materi wajib berkurang Jumlah jam dalam mata pelajaran tidak diatur per minggu, melainkan per tahun.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Struktur Kurikulum Merdeka dirancang fleksibel agar: Memberikan lebih banyak waktu bagi sekolah untuk memperhatikan proses belajar murid Memudahkan penerapan asesmen formatif sehingga sekolah mengetahui capaian murid saat ini dan menggunakan informasi tersebut untuk merancang dan memodifikasi kegiatan pembelajaran selanjutnya Memudahkan sekolah memodifikasi pembelajaran, misalnya penyesuaian materi, tahapan dalam tujuan belajar serta kecepatan mengajar CP yang disusun per fase dengan materi yang lebih sedikit juga memungkinkan sekolah menggunakan metode pembelajaran yang lebih mendalam
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi “ “ Struktur Kurikulum Merdeka juga memberikan ruang bagi sekolah untuk menyusun kurikulum satuan pendidikan yang: sesuai dengan karakteristik sekolah dan lingkungan setempa t, Sesuai dengan fokus prioritas perbaikan layanan yang disepakati. Modifikasi dilakukan pada komponen pengorganisasian dan komponen perencanaan pembelajarannya yang memang perlu ditinjau secara berkala (per tahun) sehingga sangat strategis dalam memandu rencana perbaikan pembelajaran yang sudah diidentifikasi dan disepakati bersama. “
Ada satu lagi fungsi KSP berdasarkan rancangan Kurikulum Merdeka, yaitu: Adanya tujuan pembelajaran yang dirujuk bersama juga memberikan keleluasaan bagi guru untuk menerapkan pembelajaran terdiferensiasi, memudahkan guru untuk dapat memfasilitasi pembelajaran berdiferensiasi . Pembelajaran berdiferensiasi adalah salah satu ciri proses pembelajaran berpusat pada murid yang ada pada visi sekolah yang kita cita-citakan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Alat bantu pada Platform Merdeka Mengajar guru.kemdikbud.go.id/artikel/821 Untuk Kepala Sekolah guru.kemdikbud.go.id/artikel/757 Untuk Pengawas Sekolah guru.kemdikbud.go.id/artikel/855 Untuk mendampingi sekolah dengan lebih baik, Kemendikbudristek telah menyiapkan alat bantu bagi Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah di Platform Merdeka Mengajar Rekomendasi jempolan
Platform Merdeka Mengajar Tidak hanya sumber belajar yang dapat digunakan oleh sekolah, PMM juga menyediakan panduan bagi sekolah untuk menyelenggarakan komunitas belajar; serta mengidentifikasi komunitas belajar yang ada di wilayahnya. ARKAS Sistem informasi yang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk memfasilitasi perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan penatausahaan serta pertanggungjawaban dana bantuan operasional satuan pendidikan (BOSP) SIPLah Sistem digital dari Kemendikbudristek yang membantu satuan pendidikan (Satdik) berbelanja kebutuhannya dari Penyedia barang dan jasa yang tergabung dalam Mitra pengelola pasar daring SIPLah. Platform apa saja yang dapat membantu sekolah dalam menerapkan siklus peningkatan kualitas layanan pendidikan? SIBI menyediakan buku-buku bacaan teks maupun nonteks (non buku pelajaran) yang dapat digunakan guru maupun masyarakat. Buku-buku rekomendasi yang ada dalam daftar katalog dapat diperoleh melalui SIPLah maupun di toko buku (untuk masyarakat luas) . Rapor Pendidikan menyajikan data kondisi layanan sekolah dari hasil Asesmen Nasional, Survei Lingkungan Belajar, dan sumber data lainnya. Data yang tersaji adalah informasi berharga untuk merencanakan peningkatan yang perlu dilakukan.
Bagaimana cara peningkatan kualitas layanan pendidikan dengan memanfaatkan Rapor Pendidikan untuk mewujudkan sekolah yang dicita-citakan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Mei 2024
Pada platform Rapor Pendidikan, sekolah mendapatkan informasi tentang: ✅ Ringkasan kondisi sekolah ✅ Indikator prioritas ✅ Akar masalah untuk indikator prioritas ✅ Subindikator dari akar masalah ✅ Rekomendasi Benahi untuk indikator prioritas ✅ Unduhan laporan Rapor Pendidikan dan lembar PBD Apa yang didapatkan oleh sekolah saat mengakses Platform Rapor Pendidikan?
Apa yang bisa kita pelajari dari bagian ringkasan Rapor Pendidikan? Indikator prioritas dengan perubahan/delta positif terbesar Indikator prioritas dengan capaian tertinggi Indikator prioritas dengan capaian terendah, disertai dengan akar masalah yang paling perlu perbaikan, dan contoh cara memperbaikinya 1. Halaman Ringkasan
2. Informasi capaian untuk Indikator Prioritas Kartu indikator prioritas memuat: ✅ Label nilai capaian ✅ Nilai delta ✅Informasi “Apa arti capaian saya?” ✅Peringkat Mari kita bahas satu per satu →
Label nilai capaian terdiri dari 3 spektrum warna, yaitu: Hijau yang berarti capaiannya baik atau tinggi. Kuning , yang berarti capaiannya sedang, dan Merah , yang berarti capaiannya kurang atau rendah. 2. Informasi capaian untuk Indikator Prioritas Label nilai capaian Nilai delta Informasi “Apa arti capaian saya?” Peringkat
Nilai delta Nilai Delta diperoleh dari selisih nilai tahun ini dan nilai tahun lalu dengan skala 0-100 Nilai delta ditampilkan agar satuan pendidikan dapat melihat perubahan nilai dari tahun sebelumnya (nilai tahun ini dikurangi nilai tahun lalu). 2. Informasi capaian untuk Indikator Prioritas Label nilai capaian Nilai delta Informasi “Apa arti capaian saya?” Peringkat
Apa arti capaian saya? Lihat ‘Apa arti capaian saya?’ untuk melihat penjelasan komprehensif dari hasil capaian indikator tersebut 2. Informasi capaian untuk Indikator Prioritas Label nilai capaian Nilai delta Informasi “Apa arti capaian saya?” Peringkat Definisi indikator Cara mengukur Label capaian Sumber data Skor dan Delta
Peringkat Rentang peringkat ditampilkan berdasarkan kewenangan daerah: Kab./Kota untuk PAUD, jenjang SD, SMP, Kesetaraan; atau Provinsi untuk SMA, SMK, SLB; dan Nasional untuk semua jenjang Rapor Pendidikan menampilkan posisi satuan pendidikan dalam 5 rentang peringkat: 2. Informasi capaian untuk Indikator Prioritas Label nilai capaian Nilai delta Informasi “Apa arti capaian saya?” Peringkat Rentang Peringkat 1-20% Atas 21-40% Menengah atas 41-60% Menengah 61-80% Menengah bawah 80-100% bawah
2. Informasi capaian untuk Indikator Prioritas Dengan menggunakan laman ini, Satuan Pendidikan bisa mendiskusikan: ✅ Apa saja capaian yang sudah baik? Apa artinya? ✅ Kira-kira apa yang menyebabkan capaian kita lebih baik dari tahun sebelumnya? ✅ Apa saja capaian yang perlu ditingkatkan? Apa artinya? ✅ Kira-kira apa yang menyebabkan capaian kita turun dari tahun sebelumnya?
3. Halaman Akar Masalah Halaman ini memuat berbagai faktor (indikator) yang mempengaruhi capaian untuk Indikator Prioritas Terdapat 2 komponen pada halaman ini: Indikator prioritas dan sub-indikator yang membangunnya secara langsung Indikator lain yang mempengaruhi Indikator Prioritas beserta sub-indikatornya
3. Halaman Akar Masalah Menyajikan dua jenis akar masalah: Indikator prioritas dan sub-indikator yang membentuknya secara langsung Contoh: Capaian indikator akar masalah Kemampuan Literasi rendah karena pemahaman murid tentang subindikator Kompetensi Membaca Teks Informasi masih rendah. Subindikator Kompetensi dalam Membaca Teks Informasi adalah indikator turunan dari Indikator Literasi
3. Halaman Akar Masalah Menyajikan dua jenis akar masalah: Indikator lain yang mempengaruhi Indikator Prioritas beserta sub- indikatornya Contoh: Capaian indikator Kemampuan Literasi rendah karena Indikator Kualitas Pembelajaran masih belum baik (label kuning). Capaian Indikator Literasi rendah karena Indikator Refleksi Perbaikan Pembelajaran oleh Guru masih belum baik (label kuning).
3. Halaman Akar Masalah Posisi kartu indikator akar masalah Kartu indikator akar masalah diposisikan berdasarkan Kartu akar masalah atas : Berisi detil indikator prioritas + informasi capaian level 2 dari indikator prioritas tsb (dirinya sendiri) Kartu akar masalah bawah : Logika pengurutan kartu akar masalah dari faktor lain yang mempengaruhi (indikator level 1): Label capaian Berdasarkan label merah, jika tidak ada maka label kuning, atau hijau. Jika terdapat warna label sama, maka diurutkan berdasarkan: Peringkat Peringkat terendah Peringkat dibandingkan berdasarkan wewenang per jenjang (contoh: SMA, SMK, SLB = provinsi; SD, SMP = Kab/Kota). Jika peringkat sama, maka diurutkan berdasarkan: Delta Penurunan tertinggi atau kenaikan terendah Jika delta sama, maka diurutkan berdasarkan: Nilai Nilai dengan nilai paling rendah
Informasi ini akan membantu sekolah mengetahui akar masalah yang mempengaruhi indikator akar masalah yang lebih spesifik. Dari informasi tentang akar masalah untuk Indikator Prioritas, sekolah dapat mendiskusikan: Apa yang bisa mereka pelajari tentang kondisi layanannya setelah membaca detail subindikator? Adakah informasi dari sumber data lain yang bisa memperkaya pemahaman kita tentang subindikator ini? Apa upaya yang sudah dilakukan untuk memperhatikan isu pada subindikator? Bagaimana pelaksanaannya? Apa hal yang kita perlu diperbaiki untuk meningkatkan capaian tersebut? Apa manfaat informasi tentang akar masalah bagi Satuan Pendidikan?
4. Inspirasi Benahi untuk Indikator Prioritas Pada halaman ini, sekolah dapat mempelajari inspirasi yang sudah disusun oleh Kementerian. Inspirasi Benahi sudah dilengkapi juga dengan sumber belajar yang dapat langsung diakses melalui Platform Merdeka Mengajar atau dari sumber belajar lainnya.
Setelah mempelajari berbagai informasi tentang indikator prioritas pada platform Rapor Pendidikan, yang meliputi… ✅ Ringkasan ✅ Capaian indikator prioritas ✅ Akar masalahnya, serta ✅ Inspirasi benahi-nya Sekolah juga dapat mempelajari capaiannya dengan lebih lengkap melalui Unduhan Rapor dan Lembar PBD
Pada Unduhan Rapor dan Lembar PBD, sekolah akan mendapatkan: Panduan melakukan Perencanaan Berbasis Data , atau siklus peningkatan layanan sudah kita bahas pada Modul 2 Capaian lengkap untuk seluruh indikator Rekomendasi Benahi Prioritas Rekomendasi Benahi Keseluruhan Lembar RKT Lembar untuk penyusunan rencana anggaran
1. Halaman Panduan PBD Pada halaman ini sekolah akan dipandu untuk melakukan siklus peningkatan layanan secara bertahap. Untuk memudahkan sekolah, pada setiap tahapannya tersedia link untuk mengakses berbagai panduan atau alat bantu yang ada pada Platform Merdeka Mengajar
Data yang tersaji: Seluruh indikator Capaian Skor Rapor 2024 Definisi Capaian Perubahan Skor dari tahun lalu Skor 2023 Peringkat 2. Halaman Laporan Rapor Pendidikan Halaman ini menyajikan data seluruh indikator yang diukur pada Rapor Pendidikan masing-masing sesuai dengan hasil Asesmen Nasional khusus untuk sekolah tersebut.
Indikator prioritas dan seluruh akar masalah yang mengakibatkan hasil capaian tersebut yang terdapat pada halaman ini diurutkan berdasarkan warna label capaian, peringkat, perubahan/delta, nilai capaian indikator. Informasi ini dapat digunakan oleh sekolah sebagai rujukan dalam menentukan prioritas perbaikan layanannya untuk satu tahun mendatang 3. Halaman Rekomendasi Keseluruhan Pada halaman ini, sekolah mendapat informasi: Rekomendasi fokus perbaikan layanan Satuan Pendidikan Anda untuk seluruh indikator prioritas dan seluruh akar masalahnya yang mengakibatkan hasil capaian indikator prioritas tersebut, juga terdapat rekomendasi benahi untuk seluruh akar masalah tersebut
Serupa dengan halaman sebelumnya, rekomendasi disajikan untuk seluruh pasangan indikator prioritas dan akar masalahnya yang diurutkan dari skor terendah Informasi ini juga dapat digunakan oleh sekolah sebagai rujukan dalam menentukan prioritas perbaikan layanannya untuk satu tahun mendatang 4. Halaman Rekomendasi Prioritas Pada halaman ini, sekolah mendapatkan informasi tentang dua rekomendasi benahi khusus untuk seluruh indikator prioritas. Fungsi dari rekomendasi ini adalah memudahkan satdik mengetahui dua rekomendasi benahi yang paling disarankan (utamanya bagi satdik dengan keterbatasan sumber daya)
Seluruh rekomendasi benahi yang ada di dalam Unduhan Rapor dan Lembar PBD, sudah disertai dengan: Sumber belajar yang dapat langsung diakses melalui Platform Merdeka Mengajar atau wadah digital lainnya 2. Referensi ARKAS yang relevan, untuk kemudahan bagi sekolah yang menjadi penerima BOS/BOP.
5. Halaman Lembar Kerja Rencana Kerja Tahunan (RKT) Digunakan sekolah untuk memasukkan prioritas perbaikan layanan yang sudah disepakati bersama termasuk memberikan catatan apakah peningkatan layanan membutuhkan biaya atau tidak Halaman ini dapat disimpan sekolah sebagai Rencana Kerja Tahunan
6. Halaman Lembar Kerja Rancangan ARKAS Halaman Lembar Kerja ARKAS adalah lembar kerja yang dapat digunakan sekolah untuk merencanakan penggunaan kegiatan yang memerlukan anggaran dengan lebih rinci. Informasi di dalam lembar ini nantinya dapat menjadi rujukan saat Satuan Pendidikan memasukkan rencana kegiatan dan anggaran (RKAS) ke dalam ARKAS .
01 Rapor Pendidikan Data ini diperoleh setelah sekolah berpartisipasi dalam Asesmen Nasional. 02 Data Pendukung Data pendukung adalah data yang dikumpulkan mandiri oleh sekolah untuk mendapatkan gambaran utuh kondisi dan kebutuhan sekolah. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Setelah mempelajari data yang dapat digunakan oleh sekolah melalui Rapor Pendidikan, mari pelajari sumber data lain yang dapat digunakan, yakni …
DATA PENDUKUNG adalah berbagai data lain yang dikumpulkan mandiri oleh sekolah Beberapa contoh data yang relevan yaitu sebagai berikut: Data refleksi pendidik terhadap proses pembelajaran yang berlangsung. Data kinerja pendidik yang dikumpulkan melalui supervisi Kepala Sekolah. Umpan balik dari murid, orang tua, serta lulusan. Bagi SMK, data umpan balik dari mitra dunia kerja seperti data rekrutmen, data kepuasan dunia kerja terhadap murid/lulusan SMK Data lain yang dirasa diperlukan oleh sekolah.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Apa yang dimaksud dengan refleksi? Refleksi adalah proses warga sekolah meninjau dan menetapkan mana saja area layanan yang harus diprioritaskan atau menjadi fokus warga sekolah untuk ditingkatkan. Dengan memiliki area fokus/prioritas, upaya perbaikan akan lebih optimal dan terukur
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Setelah mengidentifikasi capaian dan proses yang sudah baik dan perlu ditingkatkan, sekolah akan melihat bahwa berbagai upaya perlu dilakukan untuk meneruskan yang sudah baik dan meningkatkan yang belum. Namun, sumber daya, dana, dan waktu yang tersedia terbatas, sehingga Kepala Sekolah perlu memimpin refleksi penentuan fokus peningkatan layanan . Proses ini memastikan alokasi sumber daya yang efektif untuk mencapai peningkatan kualitas pendidikan secara signifikan.
Ingatlah bahwa dalam menentukan fokus peningkatan layanan, sekolah dapat memilih indikator prioritas atau indikator yang menjadi akar masalah dari indikator prioritas tersebut agar strategi benahi menjadi lebih spesifik. Untuk lebih jelasnya, mari kita gunakan contoh Sekolah Merdeka sebagai berikut. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Berdasarkan data Rapor Pendidikan , capaian indikator Kemampuan Literasinya Sekolah Merdeka ada di kategori kurang dengan 10% peserta didiknya sudah mencapai kompetensi minimum. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Penyebabnya ( atau akar masalahnya ) adalah karena kompetensi membaca teks informasi dan teks sastra anak masih rendah. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Faktor lain yang mungkin menyebabkan kondisi ini ( atau akar masalahnya ) adalah kurang efektifnya metode pembelajaran yang ada dan guru masih minim dalam menerapkan praktik-praktik inovatif dalam pembelajaran. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Mari lihat beberapa skenario strategi benahi yang dapat dilakukan sekolah berdasarkan keputusannya dalam memilih indikator yang dijadikan fokus peningkatan layanan Indikator/kualitas layanan yang dipilih sebagai fokus Strategi benahi Kemampuan literasi (indikator prioritas) Membuat pojok baca dan Melatih guru tentang literasi (contoh benahi dari sesi sebelumnya) Kemampuan memahami teks informasi dan teks sastra (disajikan sebagai akar masalah dari indikator prioritas) Memanfaatkan buku nonteks (fiksi dan non sastra) sebagai bahan ajar sehingga murid lebih terbiasa, dan membiasakan murid untuk menulis jurnal yang berisikan rangkuman tentang karakter, dan plot yang ada pada buku yang murid pilih Metode pembelajaran (disajikan sebagai akar masalah dari indikator prioritas) Mengubah metode pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan mengajak murid untuk menganalisa plot yang ada pada buku teks sastra
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Dari contoh tadi, dapat kita pahami bahwa tahapan Refleksi adalah tahapan yang penting, karena akan sangat menentukan strategi benahi yang akan dirancang. Indikator yang disajikan sebagai akar masalah pada Rapor Pendidikan (baik dalam platform maupun Unduhan) membantu sekolah untuk merancang strategi benahi yang lebih spesifik, dan karenanya, lebih berdampak.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Melihat keseluruhan data Rapor Pendidikan pada unduhan Laporan Rapor Pendidikan dan mengikuti langkah pada Panduan PBD Pilihan 2 Rekomendasi dari Kemendikbudristek Pilihan 1 Analisis Mandiri Cara 1 : Melalui Eksplorasi Dasbor Rapor Pendidikan Melakukan eksplorasi pada fitur-fitur platform Rapor Pendidikan (https://raporpendidikan.kemdikbud.go.id/) untuk melakukan identifikasi pasangan indikator prioritas dan akar masalah, disertai dengan inspirasi kegiatan benahi Cara 2 : Menggunakan lembar 2.1 Rekomendasi Keseluruhan dan lembar 2.2 Rekomendasi Prioritas Kedua lembar Rekomendasi ini hanya tersedia untuk Satuan Pendidikan yang berpartisipasi mengikuti Asesmen Nasional atau Survei lingkungan belajar secara memadai. Masih ingat materi pada modul 1 bahwa konteks dan kapasitas sekolah beragam? Untuk memfasilitasi keragaman tersebut, Kementerian menyediakan dua pilihan dalam menentukan fokus peningkatan layanan.
Pilihan 1 , dapat digunakan oleh sekolah yang merasa memiliki kapasitas memadai untuk: Menganalisa data capaian sekolahnya secara mandiri Menentukan fokus peningkatan layanan (refleksi) dengan menggunakan Panduan PBD dan alat bantu yang disediakan Menentukan strategi benahi untuk kemudian ditetapkan di dalam perencanaan pembelajaran, peningkatan kompetensi PTK dan RKT
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Pilihan 1 Analisis Mandiri Mari kita pelajari cara sekolah menentukan fokus peningkatan layanannya dengan menggunakan .. Melihat keseluruhan data Rapor Pendidikan pada unduhan Laporan Rapor Pendidikan dan mengikuti langkah pada Panduan PBD
Tahapan yang dilakukan untuk melakukan Perencanaan Berbasis Data dengan menggunakan keseluruhan data Rapor Pendidikan: Buka Rapor Pendidikan https://raporpendidikan.kemdikbud.go.id/ Klik ‘Unduh’ pada bagian atas platform Rapor Pendidikan Klik ‘Unduh Rapor Pendidikan’ pada kotak biru, dan Anda akan mendapatkan 1 berkas Excel lembar Laporan Pendidikan dan PBD yang berisikan 6 lembar kerja Pada pilihan 1 ini, kepala satuan pendidikan dapat melihat keseluruhan data satuan pendidikannya pada lembar 2.Laporan Rapor. Pilihan 1 Analisis Mandiri: Menggunakan Keseluruhan Data Rapor Pendidikan
Dalam menetapkan prioritas pembenahan, Kepala Satuan pendidikan dan pemangku kepentingan yang relevan dapat berdiskusi dengan menggunakan pertanyaan pemantik sebagai berikut: 01 Mana indikator yang memiliki dampak paling besar kepada peserta didik? 02 Mana indikator prioritas yang belum baik dan membutuhkan perubahan segera? 03 Dengan mempertimbangkan sumber daya yang tersedia, berapa banyak indikator yang bisa menjadi fokus sasaran perubahan? Sekolah dapat memilih indikator yang dianggap paling berdampak 04 Mana indikator yang paling sesuai dengan visi misi Satuan Pendidikan Anda? Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Upaya Besar Upaya Kecil Selain menggunakan pertanyaan pemantik, dalam menetapkan prioritas pembenahan, Kepala Satuan pendidikan dan pemangku kepentingan yang relevan juga dapat menggunakan matriks prioritas untuk memandu prosesnya
Nomor Urut Prioritas Indikator Prioritas Masalah yang perlu perbaikan Prioritas yang perlu perbaikan Urutkan indikator prioritas sesuai dengan hasil diskusi dengan warga sekolah Tuliskan indikator prioritas yang telah diidentifikasi memerlukan perbaikan (Masalah bisa diambil dari Akar Masalah pada Rapor Pendidikan, namun juga bisa dituliskan sendiri kalimat yang mudah dipahami oleh warga sekolah) Tuliskan area perbaikan yang dibutuhkan berdasarkan hasil diskusi 1 2 3 4 5 Setelah selesai mendiskusikan indikator yang menjadi prioritas pembenahan, sekolah dapat menuliskan semua prioritas perbaikan yang akan dibenahi oleh satuan pendidikan berdasarkan hasil diskusi dengan warga sekolah.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Bapak/Ibu, menggunakan pertanyaan pemantik dan matriks prioritas adalah contoh cara yang dapat digunakan untuk menetapkan fokus prioritas peningkatan layanan. Sekolah dapat menggunakan cara lain yang dirasa sesuai dan dianggap mampu membantu dalam menetapkan prioritas peningkatan layanan secara efektif.
Pilihan 2 , dapat digunakan oleh sekolah yang masih memerlukan pendampingan untuk: Menentukan fokus peningkatan layanannya (dapat langsung menggunakan indikator prioritas yang sudah ditetapkan kementerian) Menyusun strategi peningkatan layanan dengan menggunakan Rekomendasi Benahi untuk indikator prioritas ) Seluruh rekomendasi benahi sudah dilengkapi dengan sumber belajar serta referensi ARKAS, sehingga memudahkan sekolah untuk langsung menggunakannya dalam perencanaan.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Apabila sekolah memilih untuk menggunakan Rekomendasi Keseluruhan : Sekolah dapat memilih strategi benahi dari rekomendasi yang diberikan oleh kementerian dengan menggunakan pertanyaan pemantik ini (seperti di pilihan 1. Analisa Mandiri). 01 Mana indikator yang memiliki dampak paling besar kepada peserta didik? 02 Mana indikator prioritas yang belum baik dan membutuhkan perubahan segera? 03 Dengan mempertimbangkan sumber daya yang tersedia, berapa banyak indikator yang bisa menjadi fokus sasaran perubahan? Sekolah dapat memilih indikator yang dianggap paling berdampak 04 Mana indikator yang paling sesuai dengan visi misi Satuan Pendidikan Anda? Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Berbagai strategi pendampingan tadi menandakan bahwa: Kementerian menghargai kapasitas sekolah yang beragam dan karenanya memberikan strategi pendampingan yang berbeda . Sekolah yang masih perlu pendampingan dalam menentukan strategi benahi, dimudahkan prosesnya dengan menggunakan rekomendasi yang sudah disusun oleh Kementerian Sekolah yang belum dapat menentukan strategi benahi, dapat langsung menggunakan rekomendasi prioritas Sekolah yang masih perlu pendampingan dalam menentukan strategi benahi, dapat menggunakan daftar rekomendasi dari rekomendasi keseluruhan (yang berasal dari indikator prioritas). Sekolah yang merasa mampu, dapat melakukan analisa mandiri dengan mempelajari seluruh data tentang kondisi layanannya. Baik data dari Rapor Pendidikan, maupun data yang dikumpulkan secara mandiri
RUANG KOLABORASI (10 Menit) Peserta dibagi kelompok sesuai dengan sekolahnya masing-masing (jumlah kelompok sesuai dengan jumlah satuan yang didampingi) Peserta mengerjakan tugas kelompok untuk menyusun RKT dan RKAS Fasilitator mendampingi setiap kelompok saat proses diskusi Peserta mempresentasikan hasil diskusi kelompok
ELABORASI PEMAHAMAN ( 30 Menit) Fasilitator mengajukan kalimat pemanti Setelah berdiskusi bersama, apa yang Bapak/Ibu pahami terkait platform rapor pendidikan? Setelah berdiskusi bersama, apa yang Bapak/Ibu pahami terkait dengan Perencanaan Berbasis Data (penyusunan RKT dan RKAS)? 2.Peserta menjawab pertanyaan pemantik dan saling memberikan umpan balik 3. Fasilitator memberikan penguatan
(RENCANA) AKSI NYATA (75 Menit) Kelompok/Satuan pendidikan membuat aksi nyata satuan pendidikan pada lembar kerja (Rencana) Aksi Nyata salah tiga program benahi yang ada di RKAS selama 30 menit. Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil rancangan aksi nyata (@ 5 menit) Diskusi/tanya jawab