Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah #PendidikanBermutuUntukSemua #SehatCerdasBerkarakter Permasalahan dan Ancaman Penguatan Karakter di Indonesia Generasi Stroberi/Instan adalah generasi muda yang memiliki karakteristik seperti kreativitas dan nilai estetika tinggi, tetapi dianggap kurang tangguh menghadapi tantangan atau tekanan Obesitas, prevalensi obesitas pada remaja usia 13-15 tahun meningkat pesat, mencapai sekitar 21,8% pada 2018, dibandingkan dengan 10,5% pada 2007 Gangguan Mental, s ekitar 1 dari 3 remaja mengalami masalah kesehatan mental, dan 15,5 juta remaja diperkirakan mengalami gangguan mental dalam satu tahun terakhir, seperti gangguan kecemasan, depresi , dan ADHD Kecanduan Gadget, sekitar 31,4% remaja di Jakarta mengalami kecanduan internet, dengan 7 dari 10 remaja putri kecanduan media sosial, dan 9 dari 10 remaja putra kecanduan game online Pornografi, sekitar 66% anak-anak di Indonesia telah terpapar konten pornografi daring, 34,5% anak laki-laki dan 25% anak perempuan terlibat langsung dalam aktivitas seksual terkait pornografi. 39% anak pernah mengirimkan foto terkait aktivitas seksual melalui media daring. Judi Online, November 2024, 960 ribu pelajar dan mahasiswa di Indonesia telah terjerat dalam praktik judi online Narkoba, 2021, sekitar 4,8 juta orang Indonesia, yang termasuk dalam kelompok usia 15 hingga 65 tahun , pernah menggunakan narkoba. Di antara mereka, sekitar 312.000 remaja terpapar narkoba Globalisasi dan Budaya Asing, Indonesia, sebagai negara yang kaya akan budaya dan nilai-nilai luhur, menghadapi ancaman yang dapat menggerus identitas dan karakter bangsanya. Ancaman ini datang dari berbagai sisi, mulai dari pengaruh budaya asing hingga permasalahan internal yang melibatkan moral, pendidikan, dan sosial. Krisis Moral dan Etika , menjadi ancaman serius bagi penguatan karakter bangsa. Perilaku seperti korupsi, intoleransi, dan kekerasan menunjukkan semakin berkurangnya pemahaman dan penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini diperburuk oleh kurangnya pendidikan karakter di satuan pendidikan, Kemiskinan, Ketimpangan Sosial, dan Keteladanan. Ketika kebutuhan dasar tidak terpenuhi, banyak orang terpaksa mengesampingkan nilai-nilai moral demi bertahan hidup. Ketimpangan sosial ini memicu konflik dan perpecahan, memperparah kondisi karakter bangsa yang seharusnya dibangun di atas fondasi persatuan dan keadilan. Namun, ancaman terbesar mungkin datang dari minimnya keteladanan ‹#›