Paparan Panduan Sosisalisasi Gerakan 7 KAIH 2025 (1).pptx

idanurani488 9 views 53 slides Sep 18, 2025
Slide 1
Slide 1 of 53
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29
Slide 30
30
Slide 31
31
Slide 32
32
Slide 33
33
Slide 34
34
Slide 35
35
Slide 36
36
Slide 37
37
Slide 38
38
Slide 39
39
Slide 40
40
Slide 41
41
Slide 42
42
Slide 43
43
Slide 44
44
Slide 45
45
Slide 46
46
Slide 47
47
Slide 48
48
Slide 49
49
Slide 50
50
Slide 51
51
Slide 52
52
Slide 53
53

About This Presentation

panduan sosialisasi gerakan 7 KAIH


Slide Content

SOSIALISASI PANDUAN GERAKAN TUJUH KEBIASAAN ANAK INDONESIA HEBAT Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah #PendidikanBermutuUntukSemua #SehatCerdasBerkarakter Bangun pagi Berolahraga Gemar Belajar Beribadah Makan Sehat dan Bergizi Bermasyarakat Tidur Cepat 1 2 3 4 5 6 7 12 -13 Juni 2025

Gerakan Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat ‹#›

‹#›

‹#›

‹#›

Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah #PendidikanBermutuUntukSemua #SehatCerdasBerkarakter Permasalahan dan Ancaman Penguatan Karakter di Indonesia Generasi Stroberi/Instan adalah generasi muda yang memiliki karakteristik seperti kreativitas dan nilai estetika tinggi, tetapi dianggap kurang tangguh menghadapi tantangan atau tekanan Obesitas, prevalensi obesitas pada remaja usia 13-15 tahun meningkat pesat, mencapai sekitar 21,8% pada 2018, dibandingkan dengan 10,5% pada 2007 Gangguan Mental, s ekitar 1 dari 3 remaja mengalami masalah kesehatan mental, dan 15,5 juta remaja diperkirakan mengalami gangguan mental dalam satu tahun terakhir, seperti gangguan kecemasan, depresi , dan ADHD Kecanduan Gadget, sekitar 31,4% remaja di Jakarta mengalami kecanduan internet, dengan 7 dari 10 remaja putri kecanduan media sosial, dan 9 dari 10 remaja putra kecanduan game online Pornografi, sekitar 66% anak-anak di Indonesia telah terpapar konten pornografi daring, 34,5% anak laki-laki dan 25% anak perempuan terlibat langsung dalam aktivitas seksual terkait pornografi. 39% anak pernah mengirimkan foto terkait aktivitas seksual melalui media daring. Judi Online, November 2024, 960 ribu pelajar dan mahasiswa di Indonesia telah terjerat dalam praktik judi online Narkoba, 2021, sekitar 4,8 juta orang Indonesia, yang termasuk dalam kelompok usia 15 hingga 65 tahun , pernah menggunakan narkoba. Di antara mereka, sekitar 312.000 remaja terpapar narkoba Globalisasi dan Budaya Asing, Indonesia, sebagai negara yang kaya akan budaya dan nilai-nilai luhur, menghadapi ancaman yang dapat menggerus identitas dan karakter bangsanya. Ancaman ini datang dari berbagai sisi, mulai dari pengaruh budaya asing hingga permasalahan internal yang melibatkan moral, pendidikan, dan sosial. Krisis Moral dan Etika , menjadi ancaman serius bagi penguatan karakter bangsa. Perilaku seperti korupsi, intoleransi, dan kekerasan menunjukkan semakin berkurangnya pemahaman dan penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini diperburuk oleh kurangnya pendidikan karakter di satuan pendidikan, Kemiskinan, Ketimpangan Sosial, dan Keteladanan. Ketika kebutuhan dasar tidak terpenuhi, banyak orang terpaksa mengesampingkan nilai-nilai moral demi bertahan hidup. Ketimpangan sosial ini memicu konflik dan perpecahan, memperparah kondisi karakter bangsa yang seharusnya dibangun di atas fondasi persatuan dan keadilan. Namun, ancaman terbesar mungkin datang dari minimnya keteladanan ‹#›

Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah ‹#› Solusi Kelemahan/Tantangan Perkembangan Teknologi Generasi Instan Penurunan Karakter Peserta Didik Kejahatan/Kekerasan dalam dunia pendidikan Menurunnya pemahaman terhadap budaya lokal Sehat Fisik, Mental Cerdas dan Kreatif Peduli dan Tanggung Jawab Sosial Bangun Pagi Berolah Raga Makan Sehat dan Bergizi Gemar Belajar Bermasyarakat Generasi Emas Indonesia Berkarakter Implementasi 1 Beribadah 3 4 5 6 Tidur Cepat Capaian Urgensi 7 KAIH #PendidikanBermutuUntukSemua KEMENTERIAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH Problematika Kesehatan Fisik dan Psikis (Judi Online, Obesitas, Adiktif Gawai, Kesehatan Mental, Pornografi, Narkoba) #SehatCerdasBerkarakter 2 ‹#› 7

4 Memperkuat pembangunan sumber daya manusia, sains, teknologi, pendidikan, kesehatan, prestasi olahraga, kesetaraan gender, serta penguatan peran perempuan, pemuda, dan penyandang disabilitas. Salah satu upaya Kemendikdasmen dalam memperkuat pembangunan SDM adalah melalui penguatan pendidikan karakter melalui program Gerakan Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat (G7KAIH), Pertemuan Pagi Ceria, dan Gerakan Kepanduan dan Ekstrakurikuler lainnya. Penanaman pendidikan karakter tidak harus melalui berbagai macam teori, membangun pembiasaan , yang dengan pembiasaan itu akan terbangun kebiasaan , dari kebiasaan terbentuk kepribadian , dari kepribadian terbangun peradaban . Generasi Indonesia hebat, seharusnya menjadi generasi yang tidak hanya mampu beradaptasi dengan perubahan, tetapi generasi yang menentukan perubahan, generasi yang memiliki visi jauh ke depan untuk memajukan bangsa dan negara. “ ” “ ” Prof. Abdul Mu’ti, M.Ed., Mendikdasmen Penyusunan Kebijakan Teknis di Bidang Penguatan Karakter; Pelaksanaan Penguatan Karakter; Koordinasi dan Fasilitasi Pelaksanaan Penguatan Karakter; Pemantauan, Analisis, Evaluasi, dan Pelaporan di Bidang Penguatan Karakter; dan Pelaksanaan Urusan Ketatausahaan Pusat. Fungsi Pusat Penguatan Karakter ( Permendikdasmen No. 1/2024 Pasal 347 )

‹#› Keluarga, Satuan Pendidikan (Pendidik, Tenaga Kependidikan, dan Peserta Didik), Masyarakat, Media Sasaran Layanan Penguatan Karakter Peserta Didik Delapan Dimensi Profil Lulusan a Kampanye Above the line Produksi konten Aktivasi media sosial Kampanye melalui media lagu, film, komik dll. Publikasi praktik baik Below the line Webinar, talkshow dll. Fasilitasi penguatan karakter (sosialisasi, pendampingan, advokasi, peningkatan kapasitas) Pengembangan materi 8 Dimensi Profil Lulusan Pengembangan materi penguatan karakter eksisting menjadi 8 Dimensi Profil Lulusan: 1) buku panduan, 2) buku dongeng, 3) buku saku Pengembangan model-model penguatan karakter yang kultural, partisipatif, humanis, dan bisa diukur dampaknya (pendidikan nilai, dll.) 1

Keimanan dan ketakwaan Kewargaan Penalaran kritis Kreativitas Kolaborasi Kemandirian Komunikasi Kesehatan Pembelajaran Mendalam untuk Wujudkan 8 Dimensi Profil Lulusan 8 Dimensi Profil Lulusan Deep Learning

8 Dimensi Profil Lulusan

‹#› Penyusunan dan sosialisasi buku panduan Gerakan 7 KAIH Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat (Gerakan 7 KAIH) b Juknis SEB Penguatan Pendidikan Karakter Melalui Pembiasaan di Satuan Pendidikan (Gerakan 7 KAIH, Pagi Ceria, dan Ekstrakurikuler Kepanduan dan lainnya) Penyusunan pedoman Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat sebagai ko-kurikuler Penyusunan pedoman Penguatan Karakter Makan Bergizi Gratis Advokasi ke pemerintah daerah dan UPT terkait Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat Monitoring keterlaksanaan dan Evaluasi dampak manfaat dari Gerakan 7 KAIH Kampanye Above the line dan Below the line (produksi video klip lagu, materi edukasi, aktivasi, lomba, praktik baik, dan kolaborasi bersama catur pusat pendidikan) Satuan pendidikan, orang tua, guru Pemda, satuan pendidikan Satuan pendidikan, guru, orang tua Media, satuan pendidikan, keluarga, masyarakat Guru dan orang tua Pemda, satuan pendidikan Pemda, UPT, satuan pendidikan

‹#› Pengembangan program sekolah aman, nyaman, dan menggembirakan melalui pembelajaran ko-kurikuler pada jenjang PAUD, SD, SMP, SMA/SMK dengan pendekatan whole-school approach Pengembangan materi dalam bentuk e-learning di Rumah Pendidikan dan Peningkatan kapasitas bagi guru jenjang PAUD-SMA/K Layanan Penguatan Karakter Sekolah Aman, Nyaman, dan Menggembirakan Advokasi ke UPT dan pemerintah daerah tentang program sekolah aman, nyaman, dan menggembirakan Sosialisasi dan pelatihan luring selektif untuk sekolah berbasis kasus dan komitmen daerah. Menyusun panduan literasi digital jenjang PAUD - SMA/K Orang tua tentang pengasuhan positif dan mendidik anak di era digital Guru dan murid tentang literasi digital Publikasi praktik baik upaya mewujudkan sekolah aman, nyaman, dan menggembirakan Media, masyarakat, guru, orang tua, siswa Orang tua, guru, murid Pemda, UPT, Satuan pendidikan, guru Pemda, UPT, satuan pendidikan Satuan pendidikan, guru Satuan pendidikan, keluarga, masyarakat, media 2

‹#› Layanan Inklusivitas di Satuan Pendidikan Pengembangan Program Pembelajaran Berperspektif Gender (Sarana dan Prasarana, Guru, Pembelajaran) Pengembangan Modul Kebinekaan dan Wawasan Kebangsaan Advokasi ke Pemda dan UPT tentang inklusivitas dan kebinekaan Pengembangan sumber belajar Keadilan Gender di Keluarga (Maskulinitas dan Budaya) dan Kesehatan Reproduksi Pengembangan sumber belajar untuk Orang Tua dengan Disabilitas dan Pola Asuh Anak dengan Disabilitas Orang tua Satuan Pendidikan Orang tua Pemda, UPT Peserta didik, guru, orang tua Kampanye Above the line dan Below the line (produksi video klip lagu, materi edukasi, aktivasi, lomba, praktik baik, dan kolaborasi bersama catur pusat pendidikan) Catur pusat pendidikan 3

‹#› Isu Prioritas Nasional Penguatan Karakter Penyusunan panduan pengaturan penggunaan gawai Penguatan Program Kesehatan Mental Bagi Remaja Pengembangan buku saku Anti narkoba Pencegahan pornografi anak Kampanye anti korupsi mulai dari jenjang PAUD - SMA/K Pengembangan program pencegahan anak terlibat terorisme Pengembangan Program dan kampanye Pencegahan Perkawinan Anak Pengembangan modul kesehatan reproduksi Satuan pendidikan Peserta didik Peserta didik Satuan pendidikan Peserta didik Peserta didik Satuan pendidikan, peserta didik Guru, siswa dan orang tua Pencegahan judi online di satuan pendidikan 4 Peserta didik

‹#› Strategi Penguatan Pendidikan Karakter melalui Program dan Kebijakan Menggerakkan penguatan pendidikan karakter secara kultural dengan meningkatkan peran tripusat pendidikan menjadi catur pendidikan Optimalisasi peran UPT Kemendikdasmen dalam penguatan Komitmen pemda untuk implementasi program penguatan karakter Tripusat Pendidikan (sekolah, keluarga, masyarakat) Media Catur Pusat Pendidikan Meningkatkan pemanfaatan media: pelaksanaan bimtek/sosialisasi/advokasi/rapat melalui webinar, talkshow, sosial media, dan e-learning melalui Rumah Pendidikan Hal ini sejalan dengan perkembangan zaman dan teknologi, di mana media juga berperan penting dalam pendidikan penguatan karakter. Strategi Pendukung Mendorong sekolah untuk mengembangkan program penguatan karakter berbasis budaya dan kearifan lokal Penguatan pola asuh positif dan pelibatan masyarakat untuk tumbuh kembang anak Sinergitas dengan Kementerian/Lembaga, Jaringan Masyarakat Sipil (JMS), Organisasi Mitra, Organisasi Masyarakat, Organisasi Keagamaan, dan komunitas penguatan karakter lainnya.

‹#› Strategi Penguatan Pendidikan Karakter melalui Kolaborasi dan Kemitraan Kolaborasi dengan INOVASI terkait pengembangan modul dan program sekolah aman, nyaman, dan menggembirakan jenjang PAUD - SD Kolaborasi dengan UNICEF terkait pengembangan modul dan program sekolah aman, nyaman, dan menggembirakan jenjang SMP - SMA/K dengan pendekatan Whole-School Approach Kolaborasi bersama pemerintah daerah (Dinas Pendidikan Provinsi/ Kabupaten/Kota dan UPT untuk pelaksanaan Penguatan Karakter Kolaborasi dengan Maarif Institute terkait Diseminasi Modul Tunas Bineka Kolaborasi dengan Rumah Kebangsaan untuk Diseminasi Modul Pelatihan Penguatan Karakter Kebangsaan Bagi Praktisi Pendidikan Kolaborasi dengan Kementerian Komunikasi dan Digital terkait panduan pengaturan penggunaan gawai dan K/L lainnya untuk Penguatan Karakter Kolaborasi dengan Kementerian Kesehatan terkait kesehatan mental remaja Kolaborasi dengan KPK terkait Pendidikan Anti Korupsi Kolaborasi dengan Organisasi Mitra dan Komunitas untuk penguatan karakter: Komunitas Sahabat Karakter dll. Aisyiyah, Muslimat dll.

KONSISTENSI dalam usaha kecil sekalipun akan membuahkan hasil besar. Setiap perubahan yang terjadi itu diawali dengan langkah kecil yang dilakukan secara berulang dan berkelanjutan sehingga menghasilkan manfaat dan dampak yang dapat dirasakan baik secara personal maupun lebih luas lagi. KOLABORASI satuan pendidikan, keluarga,masyarakat, media, dan seluruh pemangku kepentingan pendidikan untuk mengambil peran aktif dalam menanamkan nilai-nilai karakter pada anak-anak Indonesia. Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah ‹#›

Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Melalui Pembiasaan Gerakan untuk menanamkan kebiasaan-kebiasaan positif pada anak-anak Indonesia sejak dini. Mendukung penguatan karakter utama bangsa dan mendukung tercapainya delapan dimensi profil lulusan. Bangun pagi Berolahraga Gemar Belajar Beribadah Makan Sehat dan Bergizi Bermasyarakat Tidur Cepat 2 3 4 5 6 7 Sekolah Keluarga Masyarakat Media Melalui Pelibatan Catur Pusat Pendidikan Dengan Metode Pembiasaan yang Penuh Kesadaran , Bermakna , dan Menggembirakan Gerakan Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat ‹#›

Pendidikan Formal Pendidikan NonFormal Pendidikan InFormal Satuan Pendidikan Keluarga Masyarakat Media Intra–Ko –Ekstra – Kurikuler Penguatan tata kelola Sekolah Pembiasaan dan Pengasuhan Positif Bermain dengan teman sebaya Kegiatan socsial Dukungan Pengasuhan Positif Produksi dan Pemanfaatan Media yang Beretika TK, SD, SMP, SMA, SMK PAUD, Paket A, Paket B, Paket C , Life Skill Home Schooling, Pendidikan Keluarga Metode Pembiasaan yang Penuh Kesadaran, Bermakna, dan Menggembirakan Catur Pusat Pendidikan Bentuk Kegiatan Kebiasaan Baik Jalur Aktor Guru, Tenaga Kependidikan, Orang Tua, Masyarakat Sasaran Peserta Didik 1 3 4 6 7 2 5 Bangun pagi Beribadah Strategi Implementasi 7 Kebiasaan Baik Berolahraga Makan Sehat dan Bergizi Gemar Belajar Bermasyarakat Tidur Cepat Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah ‹#› Metode

Prinsip Penerapan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat Peserta didik terlibat secara menyeluruh dalam proses pembelajaran, meningkatkan kesadaran berpikir, perasaan, dan lingkungan sekitarnya. Peserta didik dapat memahami materi secara menyeluruh, dapat menghubungkan suatu konsep atau informasi baru yang akan diajarkan dengan konsep atau informasi sebelumnya yang sudah dipahami sampai tahap aplikasi dalam kehidupan nyata. Peserta didik mempunyai emosi positif yang berhubungan dengan proses pembelajaran termasuk rasa ingin tahu, semangat, dan motivasi. Penuh Kesadaran Bermakna Menggembirakan ‹#› Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah ‹#›

Pembentukan karakter seringkali dipengaruhi oleh kebiasaan dan pembiasaan yang diterapkan sejak dini. Kebiasaan adalah perilaku atau tindakan yang dilakukan secara berulang-ulang hingga dilakukan secara otomatis. Pembiasaan adalah proses pembentukan sikap dan perilaku yang dilakukan secara berulang-ulang sehingga menjadi kebiasaan yang relatif menetap dan bersifat otomatis. Karakter merupakan ciri-ciri atau sifat khas yang terbentuk dalam diri seseorang, ia bisa mencakup nilai-nilai dasar yang mempengaruhi perilaku individu dalam berinteraksi dengan lingkungan sosialnya. Regulasi Diri dan Kemampuan Resilensi ‹#› Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah ‹#› Model Penguatan Karakter Berbasis Kebiasaan

No Tanda 7 Kebiasaan Manfaat Nilai/Karakter Aktivitas Sederhana 1 Malas Bangun Pagi Rajin Meningkatkan Disiplin Bangun Pagi sebelum matahari terbit Membersihkan tempat tidur Menyusun rencana harian 2 Menunda-nunda pekerjaan Produktif 3 Mudah stres Percaya Diri 4 Tidak Tepat Waktu Tepat Waktu Meningkatkan Kemampuan dalam Mengelola Waktu 5 Kesulitan Mengatur Waktu Keseimbangan hidup dan kualitas hubungan sosial yang baik 6 Emosi yang tidak stabil Emosi stabil Meningkatkan Pengendalian Diri 7 Mudah Stres Bisa mengelola stres 8 Labil Regulasi diri baik Meningkatkan Keseimbangan Jiwa dan Raga 9 Kurang Fokus Fokus dalam bekerja 10 Sakit-sakitan Sehat 11 Generasi Strawberry/Instan Empatik, Sabar, dan komunikatif 12 Perencanaan kurang matang Perencanaan terstruktur Meningkatakan Kesuksesan 13 Kurang konsentrasi Konsentrasi optimal dan prima   Manfaat Kebiasaan Bangun Pagi ‹#› Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah ‹#› 1

‹#› Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah ‹#› No Tanda 7 Kebiasaan Manfaat Nilai/Karakter Aktivitas Sederhana 1 Pribadi yang tidak reiligius Beribadah Pribadi religus Meningkatkan hubungan dengan Sang Pencipta Aktifitas ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing. 2 Penurunan moralitas Moralitas baik (ketenangan batin dan cinta ciptaan Tuhan 3 Individualis Empati dan Bermoral Meningkatkan Nilai Etika, Moral, Spritual, dan Sosial 4 Tidak Percaya Diri Percaya Diri dan Sopan 5 Tidak Berprinsip Punya Prinsip dan Pendirian 6 Krisis Manajemen Stres Bisa mengelola stress dan ikhlas Meningkatkan pemahaman tujuan hidup dan arah yang bermakna 7 Mudah frustasi Ketenangan batin 8 Kurang Bersyukur Hidup lebih holistik 9 Eksklusif Empati dan solidaritas Meningkatkan kebersamaan dan soludaritas 10 Intoleran Hormat dan Harmonis dalam pergaulan 11 Kurang komitmen perbaikan diri Adanya komitmen dan motivasi perbaiki diri lebih baik Peningkatan diri secara berkelanjutan 12 Kurang refleksi Adanya kemampuan refleksi untuk pandangan hidup yang positif Manfaat Kebiasaan Beribadah 2

‹#› Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah ‹#› No Tanda 7 Kebiasaan Manfaat Nilai/Karakter Aktivitas Sederhana 1 Obesitas Berolahraga Tubuh sehat dan ideal Mencapai kesehatan fisik dan mental Senam di pagi hari setiap hari Jalan kaki 1000 langkah setiap hari 2 Gangguan Mental Mental yang kuta 3 Pikiran kurang fokus Pikiran fokus 4 Fisik yang lemah Fisik kuat 5 Tidak percaya diri Percaya diri akan tubuhnya Menjaga kebugaran tubuh 6 Kurang menjaga kebugaran fisik Fisik yang bugar 7 Tidak menjaga penampilan diri Penampilan diri yang ideal 8 Tidak paham akan potensi diri Tahu potensi diri dan bisa mengembangkannya Meningkatkan potensi diri 9 Tidak punya rencana pengembangan bakat Tahu bakat dan mengembangkannya 10 Sulit menghargai orang lain Bisa bekerjasama dan menghargai orang lain Meningkatkan nilai sportifitas 11 Curang Jujur Manfaat Kebiasaan Berolahraga 3

‹#› Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah ‹#› No Tanda 7 Kebiasaan Manfaat Nilai/Karakter Aktivitas Sederhana 1 Tidak peduli makan sehat dan bergizi Makan Sehat dan Bergizi Mencegah penyakut dan memperkuat tubuh Menjaga kesehatan fisik sebagai investasi jangka panjang Sarapan di pagi hari Makan sehat dan bergizi di satuan pendidikan (program Pemerintah Prabowo-Gibran) Makan sesuai dengan konsep Isi Piringku 2 Tidak menjaga asupan makanan Meningkatkan kualias hidup 3 Tidak bisa menjaga tubuh ideal Tubuh ideal dan sehat Memaksimalkan potensi tubuh dan pikiran 4 Kurang gizi Gizi Cukup 5 Kemampuan kognitif lemah Pikiran dan Mental kuat 6 Pola tidak makan sehat Pola makan sehat Menjaga tubuh tetap sehat sebagai tanggung jawab individu 7 Obesitas Mejaga asupan makan, kesehatan dan kebersihan 8 Tidak bisa memilih makanan sehat Bisa dan paham makanan sehat dan bergizi Meningkatkan Kemandirian 9 Makan tidak teratur Bisa mengatur waktu makan dengan baik Manfaat Kebiasaan Makan Sehat dan Bergizi 4

‹#› Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah ‹#› No Tanda 7 Kebiasaan Manfaat Nilai/Karakter Aktivitas Sederhana 1 Tidak tahu potensi diri Gemar Belajar Wawasan luas dan tahu potensi diri serta percaya diri Pengembangan diri Baca buku 15-30 menit setiap hari Menulis 1-2 lembar setiap hari 2 Tidak adaptif Adaptif dan empati 3 Kurang berani ambil resiko Berani mencoba dan ambil resiko Menumbuhkan kreatifitas dan imajinatif 4 Tidak kreatif Kreatif dan solutif 5 Zumud atau taklid Bernalar kritis dan objektif Menemukan kebenaran dan pengetahuan 6 Ikut-ikutan Mampu memecahkan solusi 7 Egosentris Empati Membentuk kerendahan hati dan empati 8 Intoleran Toleran 9 Eksklusif Inklusif dan peduli sesama Manfaat Kebiasaan Gemar Belajar 5

‹#› Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah ‹#› No Tanda 7 Kebiasaan Manfaat Nilai/Karakter Aktivitas Sederhana 1 Eksklusif Bermasyarakat Inklusif Menumbuhkan Nilai Gotong Royong dan Kerjasama Projek berkelompok bakti sosial di masyarakat 2 Individualis Empati 3 Tidak bisa bekerjasama Kebersamaan 4 Intoleran Toleran Menumbuhkan nilai saling menghormati dan toleransi 5 Eksklusif Bisa bekerjasama dengan orang lain 6 Bersikap tidak adil Bisa bersikap adil dalam mengambil keputusan Menumbuhkembangkan nilai keadilan dan kesetaraan 7 Cenderung Eksklusif Menghormati perbedaaan 8 Tidak rasional dalam ambil keputusan Bersikap objektif dalam mengambil keputusan 9 Tidak peduli terhadap lingkungan Peduli dan melestarikan lingkungan Meningkatkan rasa tanggung jawab terhadap lingkungan 10 Tidak mudah stress Menyenangkan dan kolaboratif Menciptakan kegembiraan Manfaat Kebiasaan Bermasyarakat 6

‹#› Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah ‹#› No Tanda 7 Kebiasaan Manfaat Nilai/Karakter Aktivitas Sederhana 1 Tidak peduli akan kesehatan tubuh Tidur Cepat Mengakui keterbatasan tubuh dan menjaganya Menjaga organ tubuh pulih dan berfungsi optimal Refleksi sebelum tidur Merencanakan kegiatan esok hari 2 Tidak fokus Mengurangi stress dengan istirahat Memulihkan mental dan emosional 3 Emosi labil Perasaan positif dan berpikir logis 4 Malas bergerak Bekerja dengan baik Menjaga keseimbangan antara aktifitas dan ketenangan 5 Kurang fokus dalam berpikir Produktifitas meningkat 6 Mudah stress Bisa mengatasi stress dan produktifitas meningkat Meningkatkan produktifitas 7 Sulit menyelesaikan masalah Solutif dan kreatif Manfaat Kebiasaan Tidur Cepat 7

‹#› Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah ‹#› Bangun Pagi Jurnal Pagi – Siswa mencatat jam bangun mereka setiap hari dan menuliskan perasaan mereka saat bangun lebih awal atau terlambat. Tantangan Pagi Sehat – Guru memberikan tantangan selama sebulan untuk bangun pagi dan datang ke sekolah tepat waktu, lalu memberikan apresiasi bagi yang konsisten. Senam Pagi Bersama – Memulai hari dengan aktivitas fisik yang menyenangkan agar anak merasa segar dan siap belajar. Beribadah Zona Ibadah – Buat suasana ibadah di sekolah lebih nyaman dan menyenangkan agar anak-anak termotivasi untuk beribadah. Jadwal Ibadah Kelas – Siswa bergiliran menjadi pemimpin doa atau imam dalam ibadah harian di sekolah. Kartu Ibadah Harian – Siswa mencatat ibadah yang dilakukan dan berbagi pengalaman mereka di kelas. Berolahraga Senam Kreatif – Menggunakan lagu-lagu anak untuk membuat olahraga lebih menarik. Game Edukatif Berbasis Gerak – Misalnya permainan matematika sambil melompat atau tebak kata dengan gerakan. Mini-Olimpiade Kelas – Mengadakan kompetisi kecil dengan olahraga sederhana seperti lari estafet atau lompat tali. Makan Sehat dan Bergizi Hari Bekal Sehat – Siswa membawa bekal sehat dari rumah dan berbagi cerita tentang makanan sehat favorit mereka. Eksperimen Makanan – Membuat proyek kelas tentang gizi dengan membandingkan makanan sehat dan tidak sehat. Drama Nutrisi – Membuat drama pendek tentang pentingnya makan sehat. Menerapkan 7 KAIH yang Menyenangkan

‹#› Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah ‹#› Gemar Belajar Belajar Sambil Bermain – Menggunakan game edukatif seperti kuis, teka-teki, dan eksperimen sains sederhana. Metode Bercerita – Mengajarkan konsep sulit melalui cerita yang menarik. Tantangan Belajar – Memberikan tantangan belajar yang membuat anak penasaran dan termotivasi. Bermasyarakat Proyek Sosial Kelas – Mengajak siswa melakukan aksi sosial seperti membersihkan lingkungan atau berbagi makanan dengan teman yang membutuhkan. Hari Persahabatan – Setiap siswa menulis surat apresiasi atau melakukan kebaikan kecil kepada teman sekelas. Diskusi Reflektif – Guru membimbing siswa untuk memahami pentingnya gotong royong dan sikap peduli. Tidur Cepat Jurnal Tidur – Siswa mencatat pola tidur mereka dan efeknya pada konsentrasi belajar. Cerita Sebelum Tidur – Guru memberikan tugas mendengarkan atau membaca cerita sebelum tidur untuk meningkatkan kebiasaan tidur tepat waktu. Komitmen Tidur Sehat – Siswa membuat kesepakatan bersama tentang pentingnya tidur cukup dan tidak tidur larut malam.

‹#› Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah ‹#› Catur Pusat Pendidikan Jaringan Masyarakat Sipil DUDI Tokoh Masyarakat Tokoh Agama Media Konvensional Media Online/Sosial Orang Tua/Wali Murid Komite Sekolah Komunitas Orang Tua Jalur Pendidikan Formal, Nonformal, dan Informal Intra-Ko- Ekstra Kurikuler Satuan Pendidikan Keluarga Masyarakat Media KELUARGA sebagai lingkungan pertama dan utama, teladan orang tua, penanaman nilai-nilai dan interaksi SATUAN PENDIDIKAN untuk pembelajaran formal, sosialisasi, nilai moral, dan pengembangan minat bakat. MASYARAKAT sebagai lingkungan yang lebih luas, penanaman nilai sosial, peran model dan pengalaman langsung MEDIA sebagai sumber informasi, sosialisasi, edukasi dan penyebaran dan pembentukan nilai dan karakter.

‹#› Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah ‹#› Peran Media dan Kolaborasi Catur Pusat Pendidikan Catur Pusat Pendidikan Pusat Peran Bentuk Kolaborasi Media Menyediakan akses informasi dan sumber pembelajaran. Kampanye publik tentang karakter utama bangsa Menyediakan ruang digital ramah anak Penyebarluasan materi edukasi dan praktik baik pola asuh untuk mendorong keterlibatan keluarga dalam penguatan karakter (keluarga). Mendorong pelibatan publik dalam kampanye Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat (masyarakat). Penyebarluasan praktik baik impelementasi Gerakan 7 Kebiasaan pada satuan pendidikan (satuan pendidikan). Pusat Peran Bentuk Kolaborasi Masyarakat Menjadi sumber belajar Memberikan pengalaman praktis dan nilai-nilai sosial Ikut berperan dalam membangun lingkungan yang kondusif bagi pembelajaran Menyediakan ruang publik untuk penguatan karakter, contohnya Taman Baca Ikut mengembangkan materi dan konten edukatif kolaboratif dengan pakar pendidikan (media). Menyelenggarakan kampanye sosial untuk mendukung pendidikan keluarga/Parenting (keluarga). Bekerja sama dengan satuan pendidikan atau pemerintah dalam rangka aktifitas kegiatan sosial (satuan pendidikan). Peran Masyarakat dan Kolaborasi Catur Pusat Pendidikan

‹#› Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah ‹#› Pusat Peran Bentuk Kolaborasi Satuan Pendidikan Menyediakan layanan pendidikan (kurikulum) Membangun keterampilan kognitif, afektif, dan psikomotorik Menyelaraskan kurikulum dengan nilai budaya lokal dan pola asuh (orang tua/masyarakat) Bermitra dengan media untuk menyediakan sumber pembelajaran tambahan dan penyebarlasan materi (media) Program penguatan karakter bersama dengan komunitas/mitra, seperti seminar atau kegiatan seni dan budaya (masyarakat) Peran Satuan Pendidikan dan Kolaborasi Catur Pusat Pendidikan Catur Pusat Pendidikan Peran Keluarga dan Kolaborasi Catur Pusat Pendidikan Pusat Peran Bentuk Kolaborasi Keluarga Memberikan pendidikan tentang karakter dan moral sejak dini Memberikan tauladan Mendukung sarpras untuk pembelajaran di rumah Memberikan dukungan emosional bila ada permasalahan Memberikan pengawasan Komunikasirutindengan satuan Pendidikan untukmemantau perkembangan anak (satuan pendidikan) Mengadakan program parenting untuk meningkatkan kemampuan orang tua dalam mendidik melalui media (media) Mengadakan kegiatan keluarga bersama anak serta masyarakat, seperti membaca atau proyek kreatif (masyarakat)

‹#› Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah ‹#› TPPK dan Satgas PPKSP Satuan Tugas sejenis Regulasi Pendukung/NSPK SDM Pendukung/Catur Pusat Pendidikan Kesepakatan Komitmen Jaringan Birokrasi/JMS Sosialisasi Edukasi Peningkatan Kapasitas Advokasi dan Pendampingan Komunikasi Komitmen Struktur Organisasi Sumber Daya Strategi Implementasi

‹#› Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah ‹#› Strategi Kegiatan Sosialisasi Kampanye modul, booklet, brosur, poster dan konten media sosial tentang 7 kebiasaan. Penyuluhan di satuan pendidikan dan komunitas. Platform digital terintegrasi Workshop/Seminar Produksi dan Penyebarluasan Konten Edukasi Ajang kreasi karya terkait 7 kebiasaan Program edukasi tentang 7 kebiasan Ajang Apresiasi Peningkatan Kapasitas Peningkatan kapasitas bagi masyarakat, guru, dan keluarga tentang pengasuhan yang mendukung 7 kebiasaan Advokasi dan Diseminasi Advokasi 7 kebiasaan kepada Pengambil Keputusan (Dinas Pendidikan, Kepala UPT, dsb) dan Organisasi mitra Pendampingan Pendampingan implementasi 7 kebiasaan Faktor Komunikasi Strategi Kegiatan Regulasi Pendukung/NSPK Membuat kebijakan/Regulasi tentang implementasi kegiatan 7 kebiasaan Menetapkan aturan yang mendukung pembiasaan di satuan pendidikan dan masyarakat. Pengarusutamaan penguatan karakter dalam kurikulum dan asesmen SDM Pendukung/Catur Pusat Pendidikan Peningkatan kapasitas untuk guru dan JMS tentang mengintegrasikan kebiasaan dalam pembelajaran. Menyelenggarakan kelas pola asuh untuk orang tua terkait dengan 7 kebiasaan. Diseminasi materi bagi masyarakat dalam rangka mendukung implementasi 7 kebiasaan. Mendorong komunitas untuk mendukung gerakan 7 kebiasaan Program penguatan karakter berbasis kelas dan budaya kelas di satuan pendidikan Faktor Sumber Daya

‹#› Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah ‹#› Strategi Kegiatan Kesepakatan Komitmen tentang kebiasaan antara guru, orang tua, dan siswa di satuan pendidikan Pendampingan bagi mereka yang belum konsisten dalam menjalankan kebiasaan. Monitoring dan Evaluasi berkala penerapan kebiasaan dalam lingkungan satuan pendidikan dan masyarakat. Komitmen Jaringan Birokrasi Mendorong kesepahaman dari pemerintah dan lembaga pendidikan untuk mendukung kebiasaan. Kebijakan pendidikan berbasis karakter dari pemerintah. Pelaksanaan kurikulum yang mendukung 7 Kebiasaan. Pemberian penghargaan untuk satuan pendidikan atau komunitas yang berhasil menerapkan kebiasaan. Menyusun program insentif untuk pihak yang berhasil menjalankan kebiasaan. Monitoring dan Evaluasi Komitmen Organisasi Mitra Program pelatihan untuk satuan pendidikan, orang tua dan masyarakat dalam mendukung kebiasaan. Menggerakkan lembaga masyarakat untuk mengedukasi masyarakat tentang kebiasaan. Kolaborasi antara pemerintah, NGO, dan masyarakat dalam kampanye kebiasaan. Menjalin kerja sama antar jaringan untuk memperkuat penerapan kebiasaan. Monitoring dan Evaluasi Faktor Struktur Organisasi Strategi Kegiatan Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Satuan Pendidikan Sosialisasi dan Diseminasi 7 Kebiasaan Peningkatan Kapasitas Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Satuan Pendidikan Bimbingan Teknis TPPK dalam melakukan penanganan kekerasan dan edukasi 7 Kebiasaan Peningkatan Kapasitas Guru BK Satuan Tugas di Pemerintah Daerah Sosialisasi dan Diseminasi 7 Kebiasaan Peningkatan Kapasitas anggota Satgas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di daerah Bimbingan Teknis anggota Satgas dalam melakukan penanganan kekerasan dan implementasi program 7 Kebiasaan Pengembangan jejaring kerjasama untuk pencegahan dan penanganan kekerasan dan 7 Kebiasaan Satuan Tugas Lain terkait Sosialisasi dan Diseminasi 7 Kebiasaan Peningkatan Kapasitas anggota Satgas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di daerah Bimbingan Teknis anggota Satgas dalam melakukan penanganan kekerasan dan implementasi program 7 Kebiasaan Pengembangan jejaring kerjasama untuk pencegahan dan penanganan kekerasan dan 7 Kebiasaan Faktor Komitmen

Menggerakkan kembali Penguatan Pendidikan Karakter di catur pusat pendidikan , yaitu satuan pendidikan, keluarga, masyarakat, dan media melalui Gerakan Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat pelaksanaan Gerakan Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat harus dilakukan dengan pendekatan pembiasaan yang penuh kesadaran, bermakna, dan menggembirakan kegiatan pertemuan Pagi Ceria sebelum memulai pembelajaran yaitu: (i) melaksanakan senam pagi Anak Indonesia Hebat minimal dua kali dalam seminggu untuk membangkitkan semangat dan meningkatkan kebugaran fisik agar peserta didik siap belajar dengan energi positif; (ii) menyanyikan lagu Indonesia Raya sebagai bentuk cinta tanah air, menumbuhkan rasa kebangsaan, dan mempererat persatuan antar peserta didik; dan (iii) berdoa bersama sesuai keyakinan masing-masing untuk bersyukur, memohon kelancaran pembelajaran, dan memperkuat nilai spiritual dan toleransi antar peserta gerakan kepanduan dan ekstrakurikuler lainnya . Adapun jenis ekstrakurikuler untuk penguatan pendidikan karakter yaitu: krida , misalnya: pramuka dan kepanduan lainnya, Latihan Kepemimpinan Siswa (LKS), Palang Merah Remaja (PMR), Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra), dan lainnya; karya ilmiah , misalnya: Kegiatan Ilmiah Remaja (KIR), kegiatan penguasaan keilmuan dan kemampuan akademik, penelitian, dan lainnya; latihan olah-bakat atau latihan olah-minat , misalnya: pengembangan bakat olahraga, seni dan budaya, pecinta alam, jurnalistik, teater, teknologi informasi dan komunikasi, rekayasa, dan lainnya; keagamaan , misalnya: pesantren kilat, ceramah keagamaan, membaca dan/atau menulis kitab suci (Al-Quran, Injil, Weda, Tripitaka, dan Si-Shu ), dan buku-buku keagamaan, retret; dan/ataubentuk kegiatan lainnya. SURAT EDARAN BERSAMA ‹#› ‹#› Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah ‹#›

Panduan Gerakan Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat

DAFTAR ISI Sambutan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Kata Pengantar Sekretaris Jenderal Kemendikdasmen Tahapan Penggunaan Panduan Mengapa Kebiasaan? Gerakan Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat Hal Penting Yang Perlu Diketahui Pemantauan dan Evaluasi Lampiran 5.1. Definisi 5.2. Pentingnya Kebiasaan ....... 5.3. Manfaat Kebiasaan ...... 5.4. Cara Penerapan Kebiasaan ……. 5.5. Peran Guru 5.6. Peran Satuan Pendidikan 5.1. Definisi 5.2. Pentingnya Kebiasaan ....... 5.3. Manfaat Kebiasaan ...... 5.4. Cara Penerapan Kebiasaan ……. 5.5. Hal yang Harus Dilakukan Orang Tua

GERAKAN TUJUH KEBIASAAN ANAK INDONESIA HEBAT: SMP

Daftar Materi Edukasi Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat Kebutuhan Tidur Sesuai Usia Fase dalam Tidur Tips agar Tidur Lebih Berkualitas HAL PENTING YANG PERLU DIKETAHUI

Kemendikdasemen menyusun monitoring berdasarkan keberhasilan program dan instrumen indikator selanjutnya instrumen ini akan digunakan oleh satuan pendidikan dan pemerintah daerah untuk melakukan survey. Data survey yang telah didapatkan kemudian akan dilaporkan Kemendikdasmen, dianalisis oleh oleh Pemda kepada yang kemudian akan Kemendikdasmen untuk mendapatkan rekomendasi perbaikan implementasi program Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat. Rekomendasi ini akhirnya akan digunakan oleh Kemendikdasemen , Pemda, dan satuan pendidikan untuk perbaikan program secara berkelanjutan. Mekanisme Monitoring ‹#› Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah ‹#›

‹#›

Buku Harian/Jurnal 7 Kebiasan Siswa Orang Tua Guru Masyarakat Keluarga Satuan Pendidikan Media Buku Buku Harian/Jurnal adalah alat yang digunakan untuk menulis, mencatat, dan merefleksikan pengalaman hidup, perasaan, serta pemikiran yang muncul dalam keseharian. Buku Harian/Jurnal bisa berupa penulisan yang terstruktur dan reflektif, tidak sekedar berfungsi untuk mencatat kejadian atau perasaan, tetapi juga untuk mengeksplorasi ide-ide, merencanakan tujuan, dan mengelola berbagai perasaan atau masalah yang sedang dihadapi. #PendidikanBermutuUntukSemua KEMENTERIAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH Pemilihan Buku Harian/Jurnal ini sebagai alat kontrol pelaksanaan implementasi 7 kebiasaan ini dengan alasan: Buku Harian atau Jurnal mudah didapatkan dan dijadikan alat kontrol dalam implementasi keseharian Tujuh Kebiasaan. Konsep Buku Harian atau Jurnal sederhana dalam implementasinya dan mudah dilakukan. Buku Harian atau Jurnal bisa ditransformasikan ke dalam sebuah aplikasi jika ingin mempermudah monitoring dan evaluasi dari implementasi yang dilakukan. #SehatCerdasBerkarakter Buku Harian/Jurnal ‹#› ‹#› Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah ‹#›
Tags