Patofisiologis alergi risky pratiwi pulungsari

riskypratiwipulungsa 0 views 10 slides Aug 30, 2025
Slide 1
Slide 1 of 10
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10

About This Presentation

Patofisiologis terkait alergi


Slide Content

Sinyal Seluler Dimediasi oleh IgE Menyebabkan peradangan pada mukosa hidung Pelepasan histamin oleh sel mast Dapat menginduksi kerusakan jaringan Glukokortikoid topikal Mengurangi infiltrasi eosinofil dan pelepasan sitokin

Cont...

Aspek Neuronal

Distimulasi oleh beberapa alergen seperti nikotin, asap rokok, aldehid, formaldehid, isosianat, sulfur dioksida, dan racun lainnya Lapisan mukosa tebal dapat menurunkan kemampuan neuron ini untuk merasakan aliran udara

CAPSAICIN Tonisitas osmotik yang berubah dengan cepat pada permukaan sel Sensasi menyengat yang mirip Menginduksi sensasi panas Mengaktifkan reseptor potensial dan saluran ion protein Contoh : serbuk sari kering dan butir debu mendarat di permukaan mukosa Air keluar dari sel-sel epitel

ASETILKOLIN Dilepaskan oleh serabut saraf parasimpatis yang menginervasi kelenjar dan pembuluh pada mukosa saluran napas

Individu Alergi Individu Non-Alergi Peningkatan kadar mRNA dari IL-1, IL-2, IL-3, IL-4, IL-5, IL-6, TNF, IFN- γ Peningkatan IL-6 dan IL-6 mRNA Mendepolarisasi keberadaan bradikinin dan endothelin Tidak ada respon

Aktivasi serabut saraf yang menginervasi jaringan dalam sering mengakibatkan nyeri. Sakit kepala sinus adalah contoh yang sering terjadi.

Genetik Kembar monozigot : konkordansi 45-60% perkembangan rhinitis alergi Kembar dizigot : konkordansi 25% Ada keterkaitan genetik
Tags