pemanfaatan limbah tandan kosong kelapa sawit menjadi bio-oil dengan metode pirolisis

luvyumyji 3 views 10 slides Sep 15, 2025
Slide 1
Slide 1 of 10
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10

About This Presentation

Tandan kosong kelapa sawit (TKKS) merupakan salah satu jenis limbah padat yang
paling banyak dihasilkan oleh pabrik kelapa sawit.
Salah satu teknologi yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah tersebut yaitu
teknologi pirolisis. Teknologi ini memiliki banyak kelebihan seperti produk Bio-oil.


Slide Content

Pemanfaatan limbah tandan kosong kelapa
sawait menjadi bio-oil dengan metode pirolisis
Dipresentasikan oleh
JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
FAKULTAS PERTANIAN
2025
Tiara Putri Jannah
05031282227037

2025
HALAMAN 01
Pendahuluan
Tandan kosong kelapa sawit (TKKS) merupakan salah satu jenis limbah padat yang
paling banyak dihasilkan oleh pabrik kelapa sawit.
Salah satu teknologi yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah tersebut yaitu
teknologi pirolisis. Teknologi ini memiliki banyak kelebihan seperti produk Bio-oil.

2025
HALAMAN 02
Teknologi Pirolisis
Pirolisis: Teknik untuk meningkatkan nilai limbah minyak sawit jadi bio-oil.
Digunakan untuk menghasilkan asap cair melalui proses dekomposisi termal.
Proses: Dilakukan pada suhu tinggi tanpa kehadiran oksigen (O₂).
Bahan baku: Biomassa (tumbuhan) atau polimer.
Pirolisis memecah ikatan molekul jadi struktur yang lebih kecil & sederhana.

2025
HALAMAN 03
Bio-oil
Bio-oil adalah minyak bakar berat dari bahan nabati berlignoselulosa.
Bahan baku: limbah kehutanan, industri hasil hutan, dan pertanian.
Tersusun dari senyawa oksigenat organik & kadar air tinggi (15–20%).
Tidak bisa bercampur dengan bahan bakar minyak biasa.
Bentuknya emulsi mikro—air berperan sebagai pengikat molekul.
Aplikasi: pemanas rumah, boiler, pengeringan seperti minyak residu.
Bisa dimurnikan jadi bahan bakar murni & bernilai kalor tinggi.
Pengolahan lanjut: digunakan sebagai bahan kimia industri (oleokimia).

2025
HALAMAN 04
Metode
Bahan baku: Tandan kosong kelapa sawit dihancurkan jadi serabut.
Persiapan alat: Rangkaian alat disiapkan & dicek kelengkapannya.
Pembakaran awal: Tempat pembakaran diisi arang + minyak tanah.
Proses pirolisis:
Serabut dimasukkan ke dalam reaktor/silinder.1.
Blower dinyalakan saat pembakaran dimulai, lalu dimatikan untuk
menaikkan suhu.
2.
Suhu disetting sesuai variasi (500°C, 550°C, 600°C).3.
Kondensasi: Gas hasil pirolisis dikondensasi, cairan bio-oil ditampung.
Akhir proses: Operasi dihentikan saat tidak ada lagi cairan keluar; hasil
didinginkan.
Pengulangan: Proses dilakukan secara duplo untuk setiap suhu.

2025
HALAMAN 05
Pembahasan
Pirolisis merupakan metode termokimia yang efektif untuk mengonversi tandan kosong kelapa sawit
(TKKS) menjadi bio-oil. Salah satu faktor kunci dalam proses ini adalah temperatur, yang secara
signifikan memengaruhi komposisi dan karakteristik produk. Pada temperatur tinggi, proses pemutusan
ikatan dalam biomassa berlangsung lebih intens, sehingga senyawa yang terbentuk cenderung memiliki
ukuran molekul yang lebih kecil dan karakteristik fisika yang sesuai untuk bahan bakar cair.
Bio-oil yang dihasilkan dari pirolisis TKKS umumnya memiliki sifat asam, warna gelap, dan kandungan air
yang cukup tinggi. Secara kimia, bio-oil tersusun dari senyawa oksigenat seperti fenol, asam karboksilat,
keton, dan aldehid, yang berasal dari dekomposisi komponen lignin, selulosa, dan hemiselulosa.
Senyawa-senyawa ini menunjukkan potensi penggunaan tidak hanya sebagai bahan bakar alternatif,
tetapi juga sebagai bahan baku dalam industri kimia. Selain itu, penurunan viskositas dan densitas bio-
oil pada suhu tinggi dapat meningkatkan kualitas pembakaran, karena bahan bakar menjadi lebih
mudah diatomisasi saat diinjeksikan ke dalam ruang bakar.

2025
HALAMAN 06
Pembahasan (lanjutan)
Selain bio-oil, produk lain seperti asap cair (fase asam dari pirolisis) terbentuk akibat degradasi
hemiselulosa dan selulosa pada suhu rendah hingga sedang. Senyawa dominan pada fase ini, seperti
asam asetat, dapat dimanfaatkan sebagai bahan dasar bioetanol atau pengawet alami. Komposisi
produk pirolisis sangat ditentukan oleh kondisi operasi, khususnya suhu dan laju pemanasan.
Gas pirolisis yang terbentuk mengandung senyawa hidrokarbon seperti hidrogen, karbon monoksida,
dan metana. Kandungan energi dari gas ini berpotensi dimanfaatkan untuk pemanasan langsung atau
pembangkit listrik.
Dengan pendekatan pirolisis lambat (slow pyrolysis) yang digunakan, produk padatan seperti arang
cenderung lebih dominan, sementara produk cair dan gas dapat ditingkatkan melalui optimasi suhu
dan waktu tinggal.

2025
HALAMAN 07
Kesimpulan
Pirolisis TKKS adalah metode termokimia yang efektif
menghasilkan bio-oil dengan komposisi yang dipengaruhi oleh
temperatur. Pada suhu tinggi, pirolisis menghasilkan bio-oil
dengan senyawa oksigenat yang memiliki potensi sebagai
bahan bakar alternatif dan bahan baku industri kimia. Proses ini
juga menghasilkan produk lain seperti asap cair yang bisa
dimanfaatkan untuk bioetanol atau pengawet alami, serta gas
pirolisis yang berpotensi digunakan untuk pemanasan atau
pembangkit listrik. Pirolisis pada suhu rendah hingga tinggi
menghasilkan berbagai produk yang dapat dimanfaatkan
secara optimal dengan pengaturan suhu dan waktu tinggal
yang tepat.

2025
HALAMAN 08
Daftar Pustaka
Febriyanti, F., Fadila, N., Sanjaya, A. S., Bindar, Y., & Irawan, A. (2019). Pemanfaatan limbah tandan
kosong kelapa sawit menjadi bio-char, bio-oil dan gas dengan metode pirolisis. Jurnal Chemurgy,
3(2), 12-17.
Rezki, A. S., Wulandari, Y. R., Alvita, L. R., & Sari, N. P. (2023). Potensi Limbah Tandan Kosong Kelapa
Sawit (TKKS) sebagai Bioenergi pada Produksi Bio-Oil dengan Metode Pirolisis: Efek Temperatur.
Jurnal Rekayasa Bahan Alam dan Energi Berkelanjutan, 7(1), 22-29.

2025
Terima
Kasih