banjir bandang yang terjadi tahun 2023 disekitar danau toba terkait semangulampe, berdekatan dengan tpl Jasa lingkungan didefinisikan sebagai jasa yang diberikan oleh fungsi ekosistem alam maupun buatan yang nilai dan manfaatnya dapat dirasakan secara langsung maupun tidak langsung oleh para pemangk...
banjir bandang yang terjadi tahun 2023 disekitar danau toba terkait semangulampe, berdekatan dengan tpl Jasa lingkungan didefinisikan sebagai jasa yang diberikan oleh fungsi ekosistem alam maupun buatan yang nilai dan manfaatnya dapat dirasakan secara langsung maupun tidak langsung oleh para pemangku kepentingan (stakeholder) dalam rangka membantu memelihara dan/atau meningkatkan kualitas lingkungan dan kehidupan masyarakat dalam mewujudkan pengelolaan ekosistem secara berkelanjutan.
Ekowisata adalah suatu model pengembangan wisata alam yang bertanggung jawab di daerah yang masih alami atau daerah-daerah yang dikelola secara alami dimana tujuannya selain untuk menikmati keindahan alam juga melibatkan unsur pendidikan dan dukungan terhadap usaha konservasi serta peningkatan pendapatan masyarakat setempat
Untuk mengetagui potensi Jasa Lingkungan dan Ekowisata yang ada di hutan Aras Napal 242, Dusun Aras Napal, Desa Bukit Mas, Kecamatan Besitang, Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara.
Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah kamera, tali webbing, tali pandu, alat tulis, papan ujian, dan Hp (GPS essensial). Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah tally sheet, buku panduan, dan ekosistem hutan.
Metode praktikum
Metode yang digunakan adalah Contingent Valuation Method (CVM).
Diidentifikasi spot-spot pertunjukan yang unik dan menarik dilokasi kegiatan.
Dibuat deskripsi atau narasi terkait dengan interpretasi.
Dipetakan spot-spot pertunjukan wisata dan jalur tracking dengan GPS essensial dan Google earth.
Dilaksanakan wawancara dengan pegawai.
Spot-spot wisata yang ditemukan dicatat kedalam tally she Dugaan Penyebab
Merujuk pada publikasi informasi dari laman media sosial Pemerintah Kabupaten Humbang Hasundutan bahwa penyebab longsor diperkirakan akibat liquifaksi tanah.
Titik Koordinat lokasi (bagian hulu) asal longsoran dan banjir bandang 98°49'48,43" BT 2°18'36,29" LU
Dugaan Penyebab
Merujuk pada publikasi informasi dari laman media sosial Pemerintah Kabupaten Humbang Hasundutan bahwa penyebab longsor diperkirakan akibat liquifaksi tanah.
Titik Koordinat lokasi (bagian hulu) asal longsoran dan banjir bandang 98°49'48,43" BT 2°18'36,29" LU Dugaan Penyebab
Merujuk pada publikasi informasi dari laman media sosial Pemerintah Kabupaten Humbang Hasundutan bahwa penyebab longsor diperkirakan akibat liquifaksi tanah.
Titik Koordinat lokasi (bagian hulu) asal longsoran dan banjir bandang 98°49'48,43" BT 2°18'36,29" LU
Melakukan pengukuran posisi koordinat lokasi tunggul tebangan pohon dan luas areal penebangan pohon di bagian hulu aliran longsoran berlokasi di Dusun Siboli-boli, Desa Sitolubahal, Kecamatan Lintong Nihuta, Kabupaten Humbang Hasundutan
Melakukan pengukuran posisi koordinat lokasi aliran air alur sungai Sibuni-buni di Desa Sitolubahal yang merupakan bagian hulu aliran banjir bandang dan longsor Desa Simangulampe.
Melakukan pengukuran posisi koordinat lokasi terjadinya longsoran awal yang diduga penyebab terbentuknya bend
Size: 7.15 MB
Language: none
Added: Sep 12, 2025
Slides: 20 pages
Slide Content
RAPAT KERJA / DENGAR PENDAPAT KOMISI B DPRD PROVINSI SUMATERA UTARA 5 DESEMBER 2023 Rabu, 28 Maret 2018 DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN PROVINSI SUMATERA UTARA KEPALA DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN Ir. YULIANI SIREGAR, M.AP PEMBINA UTAMA MUDA/ IV.c NIP. 19670725 199203 2 006
RISALAH BANJIR DI KEC. HARIAN KAB SAMOSIR Informasi dari salah satu masyarakat Desa Siparmahan ( Bapak Sahatua Sihotang ) bahwa pada hari Sabtu tanggal 11 November 2023 terjadi gempa pada pagi hari sebanyak 2 kali dan pada hari Senin tanggal 13 Nopember 2023 pada pkl . 19.00 wib terjadi banjir dengan intensitas curah hujan dan terjadi dalam kurun waktu cukup lama yang mengakibatkan daya serap tanah sampai ketingkat jenuh yang mengakibatkan daya serap tanah terhadap air sangat rendah dan berbanding terbalik dengan volume air hujan yang cukup besar serta luasan hamparan lahan di atas pedesaan yang cukup luas . Berdasarkan tinjauan lapangan ditemukan adanya perambahan dan terdapat tanaman palawija ( tanaman semusim ) yang berada di kawasan Hutan Lindung Desa Partuko Naginjang Aliran banjir yang terjadi di lokasi melalui 2 (dua) aliran air sungai yaitu : aliran air sungai Aek Sitio - tio dan aliran air sungai Aek Binanga Godang yang diperkirakan lebar Sungai antara 1 m – 1,5 m. 1. HASIL TIM DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN PROVINSI SUMATERA UTARA
Dampak dari banjir tersebut berada di Kecamatan Harian Provinsi Sumatera Utara yang meliputi 4 ( empat ) desa yaitu : Desa Siparmahan , Desa Dolok Raja, Desa Sappur Toba dan Desa Hariara Pohan . Kondisi banjir yang cukup parah berada di Desa Siparmahan . banjir terjadi diakibatkan oleh curah hujan yang cukup tinggi dan berlangsung dalam kurun waktu yang lama yang mengakibatkan daya serap tanah sampai ketingkat jenuh serta ketidakmampuan Sungai Aek Sitio- tio dan aliran sungai Aek Binanga Godang tidak mampu menampung banjir yang membawa material berupa lumpur , pasir , batu dan ada beberapa batang pohon yang tumbang beserta akarnya sehingga aliran air melimpah ke areal pemukiman penduduk dan areal pesawahan / perladangan ke 4 ( empat ) desa tersebut . Adapun kerusakan yang terjadi di lokasi terkena banjir yaitu areal persawahan dan perladangan masyarakat yang rusak dan ada beberapa rumah penduduk yang hancur begitu juga kantor kepala desa , PAUD, SMP Negeri 2 Harian yang rusak . d. Analisa sementara banjir yang terjadi di 4 ( empat ) desa Kecamatan Harian Provinsi Sumatera Utara yaitu akibat intensitas curah hujan yang cukup tinggi dan dalam kurun waktu yang lama sehingga aliran air tidak mampu ditampung oleh alur air sungai yang terdapat di lokasi tersebut yang mengakibatkan terjadinya pembukaan alur aliran air baru yang melewati areal pemukiman penduduk serta areal persawahan / perladangan masyarakat .
PETA LOKASI BANJIR KAB SAMOSIR
PETA AREAL KERJA PT. TPL SEKTOR TELE
A. HASIL ANALISA BADAN METEREOLOGI DAN GEOFISIKA (BMKG) STASIUN KLIMATOLOGI KELAS I SUMATERA UTARA Analisis Klimatologi Kejadian Banjir Di Kabupaten Samosir disampaikan hasil Analisis BMKG yang telah dilakukan , kejadian Banjir Bandang di Kecamatan Harian , Kab . Samosir disebabkan karena terjadinya Hujan dengan intensitas Sedang hingga Sangat Lebat yang terjadi akibat adanya belokan angin dan konvergensi di wilayah Sumatera Utara. B. HASIL ANALISA DARI NGO SUMATERA FOREST Berdasarkan pengamatan dan data data yang didapat dari berbagai sumber, dapat disimpulkan factor penyebab terjadinya banjir bandang yang menerjang empat desa di Kecamatan Harian yang terjadi pada hari Senin (13/11/2023) adalah sebagai berikut : Curah hujan yang turun dengan intensitas yang cukup tinggi, dimana hal ini dikuatkan oleh keterangan beberapa warga setempat yang menceritakan bahwa hujan turun deras hampir satu harian (12 jam) 2. ANALISA PENYEBAB BANJIR
2. Curah hujan yang cukup tinggi dan terjadi dalam kurun waktu yang cukup lama mengakibatkan daya serap tanah sampai ketingkat jenuh yang akibatnya daya serap tanah terhadap air sangat rendah dan berbanding terbalik dengan volume air hujan yang cukup besar serta luasan hamparan lahan diatas pedesaan yang cukup luas. 3. Intensitas hujan yang cukup tinggi juga mengakibatkan terjadinya longsoran dibeberapa titik tebing dan perbukitan yang berada diatas perkampungan, dimana material longsoran tersebut yang terdiri dari tanah dan batuan akhirnya terbawa arus air dan masuk ke aliran air sungai Aek Sitio- tio , Aek Godang dan Aek Horison . 4. Volume air hujan yang cukup besar yang bercampur material longsoran dari dataran tinggi tidak mampu ditampung oleh tiga alur sungai yang hulunya berada diatas perbukitan, yaitu sungai Aek Sitio- tio , Aek Godang dan Aek Horison akhirnya meluap/melimpah dari ketiga sungai tersebut mengalir deras menerjang perladangan, persawahan, pemukiman serta fasilitas umum lainnya yang berada dibawahnya . Lanjutan …..
C. Hasil Analisa BPDAS Asahan Barumun PENYEBAB BANJIR : Curah hujan yang tinggi pada hulu DTA 122,6 mm/ hari Kapasitas Pengaliran Sungai < dari debit banjir Terjadinya pendangkalan pada saluran sungai SOLUSI : Pembuatan bangunan konservsi tanah dan air Melakukan pelebaran dan pengorekan Sungai Melakukan Rehabilitasi Hutan dan Lahan pada Lahan Kritis di DTA Banjir Bandang Sosialisasi Pemahaman Konservasi Tanah dan RHL serta tanggap bencana pada masyarakat
3. KEGIATAN PEMANFAATAN HUTAN PBPH PT. TOBA PULP LESTARI A. SK PERIZINAN Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : SK.No.493/ Kpts -II/1992 tanggal 1 Juni 1992, Seluas ± 269.060 Ha Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor SK.307/ Menlhk / Setjen /HPL.0/7/2020 tentang Perubahan Luas Konsesi PT. TPL menjadi seluas ± 167.912 ha yang berada pada 5 sektor yaitu : 1. Sektor Aek Nauli : ± 20.360 ha 2. Sektor Aek Raja : ± 45.562 ha 3. Sektor Habinsaran : ± 26.765 ha 4. Sektor Tapanuli Selatan : ± 28.340 ha 5. Sektor Tele : ± 46.885 ha, Jumlah : ± 167.912 ha
Sektor Tele berada di 4 ( empat ) Kabupaten , yaitu : Kab Samosir : ± 30.598 ha Kab Pakpak Bharat : ± 2.194 ha Kab Humbahas : ± 9.674 ha Kab Dairi : ± 4.420 ha Jumlah : ± 46.885 ha
B. KEGIATAN PEMULIHAN KAWASAN HUTAN LINDUNG DAN BUFFER ZONE SEKTOR TELE Berdasarkan SK. Menhut No.579/ Menhut /II/2014 terdapat Perubahan Fungsi Kawasan Hutan pada Areal Konsesi PT. TPL dari Hutan Produksi menjadi Hutan Lindung seluas ± 11.319 ha, dimana terdapat asset tanaman Eucalyptus seluas ± 4.521 ha Notulen Rapat FGD oleh Tim Pakar Pengembangan Pinus tanggal 6 September 2023 di Hotel karibia (yang diikuti oleh Tim Pakar Pengembangan Pinus, Direktorat PUPH, Kementerian LHK, Bagian Hukum Setditjen PHL, BPHL Wil. II Medan, Balai PSKL Wilayah Sumatera, Balai Besar KSDA Sumatera Utara, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Sumatera Utara, Pemerintah Kabupaten Samosir , UPTD KPH Wilayah XIII Dolok Sanggul dan PT. Toba Pulp Lestari) dengan salah satu point bahwa para pihak sepakat mendukung pemulihan tanaman pada hutan lindung di areal kerja PBPH -HT PT. Toba Pulp Lestari, Tbk melalui kegiatan konservasi Sumberdaya genetic dan pengembangan benih unggul Pinus Merkusii pada areal tanaman eucalyptus seluas ± 2.621 Ha untuk pemulihan dan pengoptimalan fungsi pokok sebagai perlindungan system penyangga kehidupan serta meningkatkan kesejahteraan Masyarakat sekitar hutan dengan tetap mempedomani peraturan perundangan serta kajian akademik Tim Pakar Pengembangan Pinus Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor SK.5485/ MenLHK -PHL/PUPH/HPL.1/5/2023 tentang Persetujuan Perubahan Rencana Kerja Usaha Pemanfaatan Hutan Perizinan Berusaha Pemanfaatan Hutan Periode Tahun 2017-2026 Atas Nama PT. Toba Pulp Lestari Tbk di Provinsi Sumatera Utara bahwa terdapat kegiatan Pemulihan Fungsi Hutan Lindung seluas ± 2.621 ha, dan Buffer Zone seluas ± 1.900 ha
4. Kegiatan Pemulihan Hutan Lindung di Sektor Tele didasarkan pada hasil Naskah Akademik yang disusun oleh Tim Pakar Pengembangan Pinus merkusii Kegiatan Pemulihan Hutan Lindung di Sektor Tele, berada di Kab . Samosir , yaitu seluas ± 2.380 ha , dengan Progress Pelaksanaan Kegiatan Pemulihan sampai dengan 31 Oktober 2023 pada Sektor Tele : Realisasi Penyiapan lahan ( penebangan Eucalyptus) : ± 1.735,0 ha Realisasi penanaman pemulihan : ± 1.430.7 ha Kegiatan penanaman pemulihan tetap dilanjutkan .
Notulen Rapat FGD oleh Tim Pakar Pengembangan Pinus tanggal 6 September 2023 di Hotel karibia (yang diikuti oleh Tim Pakar Pengembangan Pinus , Direktorat PUPH, Kementerian LHK, Bagian Hukum Setditjen PHL, BPHL Wil . II Medan, Balai PSKL Wilayah Sumatera, Balai Besar KSDA Sumatera Utara, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Sumatera Utara, Pemerintah Kabupaten Samosir , UPTD KPH Wilayah XIII Dolok Sanggul dan PT. Toba Pulp Lestari) dengan salah satu point bahwa para pihak sepakat mendukung pemulihan tanaman pada hutan lindung di areal kerja PBPH -HT PT. Toba Pulp Lestari, Tbk melalui kegiatan konservasi Sumberdaya genetic dan pengembangan benih unggul Pinus Merkusii pada areal tanaman eucalyptus seluas ± 2.621 Ha untuk pemulihan dan pengoptimalan fungsi pokok sebagai perlindungan system penyangga kehidupan serta meningkatkan kesejahteraan Masyarakat sekitar hutan dengan tetap mempedomani peraturan perundangan serta kajian akademik Tim Pakar Pengembangan Pinus
Tim DISLHK Provsu Berada di Lokasi Penebangan TPL
Tim DISLHK Provsu Berada di Lokasi Banjir di Desa Sampur Toba, Kec . Harian
Tim DISLHK Provsu berada di Lokasi Bekas Banjir , Desa Siparmaham , Kec . Harian
Tim DISLHK Provsu mengecek lokasi kawasan hutan lindung yang sudah dikelola masyarakat Partungko Naginjang
Tim DISLHK Provsu mengecek lokasi kawasan hutan lindung yang sudah dikelola masyarakat Partungko Naginjang