Pembahasan Otitis Eksterna_Mahasiswa Kedokteran.pptx

HilmaAmalia3 0 views 24 slides Sep 17, 2025
Slide 1
Slide 1 of 24
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24

About This Presentation

Dilihat dari letak geografisnya luas wilayah
Indonesia terbentang dari 60 LU sampai 110 LS dan
920 sampai 1420 BT (Arianto, 2020). Indonesia
merupakan negara dengan presentase wilayahnya
sebagian besar merupakan perairan yang terdiri dari
kurang lebih 17.504 pulau-pulau besar dan kecil
(Jamal,...


Slide Content

Pembimbing: dr. Nastiti Dwi Cahyani, Sp.THT-KL Disusun oleh: Rahmatika Attiya Puspa Ayu (H3A023073) KEPANITIAAN KLINIK ILMU TELINGA, HIDUNG, DAN TENGGOROK RSI MUHAMMADIYAH KENDAL UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG 2024 SEORANG PEREMPUAN USIA 59 TAHUN DENGAN KELUHAN TELINGA BERDENGUNG LAPORAN KASUS

Identitas Pasien Nama : Ny. K TTL : 29 April 1965 (59 Tahun) Alamat : Caruban Agama : Islam Pendidikan : SD Pekerjaan : Petani Status : Menikah No. RM : 003505XX Tanggal periksa: 16 Agustus 2024 Tempat periksa : Poli THT RSI Kendal Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Semarang

Keluhan utama: Telinga kanan berdengung Riwayat Penyakit Sekarang (RPS): Pasien datang ke poli THT RSI Kendal dengan keluhan telinga kanan terasa berdengung sejak 10 hari yang lalu. Ketika pasien merasakan berdengung pada telinga kanan, kemudian pasien mengorek telinga menggunakan cotton bud dan pasien belum berobat. Keluhan dirasakan terus menerus. Tidak ada yang memperberat dan memperingan keluhan. Dulu pernah mengalami seperti ini disertai keluar cairan lalu berobat ke puskesmas dan sembuh. Pasien mengganti sprei 2 minggu 1x.Keluhan lain: nyeri (-), keluar cairan dari telinga (-), batuk pilek (-), demam (-), telinga terasa penuh (-), pendengaran berkurang (+) Anamnesis Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Semarang

Anamnesis Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Semarang RIWAYAT PENYAKIT DAHULU Riwayat sakit serupa : diakui, 6 bulan yll Penyakit hidung : disangkal Penyakit telinga : diakui, 6 bulan yll Penyakit tenggorok : disangkal Riwayat dyspepsia : disangkal Riwayat alergi : disangkal Riwayat sakit gigi : disangkal Riwayat hipertensi : diakui, terkontrol Riwayat DM : diakui, terkontrol Riwayat kolesterol : diakui, terkontrol RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA Riwayat Hipertensi : disangkal Riwayat DM : disangkal Riwayat Asma : disangkal Riwayat Jantung : disangkal Riwayat Alergi : disangkal RIWAYAT OPERASI Disangkal RIWAYAT SOSIAL EKONOMI Pasien memiliki latar pendidikan SD. Biaya pengobatan menggunakan BPJS. Kesan ekonomi : cukup. RIWAYAT PRIBADI Riwayat keluar cairan dari telinga : diakui 6 bulan yang lalu Riwayat Merokok : disangkal Riwayat Konsumsi Alkohol : disangkal Riwayat Konsumsi Obat-obatan : diakui

Pemeriksaan Fisik Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Semarang Keadaan Umum : Baik Kesadaran : Compos mentis Glasgow Coma Score : 15 (E4V5M6) Vital Sign Tekanan Darah : 115/85 mmHg Nadi : 85x/menit, reguler, isi dan tegangan cukup Frekuensi napas : 21 x/menit, teratur Suhu : 36,2 C SpO2 : 97% Status Gizi Berat Badan : 158 cm Tinggi Badan : 58 kg IMT : 23,23 kg/ m (Normoweight) Status Generalisata Kepala : mesosefal Wajah : simetris Mata : Refleks pupil (+ / +), pupil (bulat, central, regular), konjungtiva anemis (-/ -), sklera ikterik (-/ - ) Leher :Pembesaran kelenjar limfe submandibula (-/-), nyeri tekan kelenjar limfe submandibula (-/-), pembesaran kelenjar tiroid (-/-) Thorax : tidak dilakukan Abdomen : tidak dilakukan Ekstremitas : tidak dilakukan

Pemeriksaan Fisik Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Semarang Bagian Telinga Telinga kanan Telinga kiri Aurikula Deformitas (-), hiperemis (-), edema (-), nyeri tarik aurikula (-) Deformitas (-), hiperemis (-), edema (-), nyeri tarik aurikula (-) Preaurikula Hiperemis (-), edema (-), fistula (-), abses (-), nyeri tekan tragus (-) Hiperemis (-), edema (-), fistula (-), abses (-), nyeri tekan tragus (-)   Retroaurikula Hiperemis (-), edema (-), fistula (-), abses (-), nyeri tekan (-), nyeri ketok mastoid (-) Hiperemis (-), edema (-), fistula (-), abses (-), nyeri tekan (-), nyeri ketok mastoid (-) Canalis Akustikus Eksternus Serumen (-), krusta (-), edema (+) , hiperemis (-), furunkel (-), sekret (-), discharge (+), hematoma (-) Serumen (-), krusta (-), edema (-), hiperemis (-), furunkel (-), sekret (-), discharge (-), hematoma (-)   Membran timpani Hiperemis (-), reflex cahaya (+), perforasi (-), retraksi (-), bulging (-), MT intake Hiperemis (-), reflex cahaya (+), perforasi (-), retraksi (-), bulging (-), MT intake Status Lokalis

Pemeriksaan Fisik Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Semarang Status Lokalis Bagian Hidung Hidung Kanan Hidung Kiri Hidung Luar Simetris ( + ) , inflamasi (-) , nyeri tekan (-) , deformitas (-) Simetris ( + ) , inflamasi (-) , nyeri tekan (-) , deformitas (-) Rhinoskopi Anterior Vestibulum Corpal (-) , hiperemis (-) , furunkel (-) , lesi (-) , secret (-) Corpal (-) , hiperemis (-) , furunkel (-) , lesi (-) , secret (-) Concha Inferior Hiperemis (-) , oedem ( - ) , permukaan rata ( + ) , tampak pucat/livid ( - ) Hiperemis (-) , oedem ( - ) , permukaan rata ( + ) , tampak pucat/livid ( - ) Septum Nasi Deviasi (-) Deviasi (-)

Pemeriksaan Fisik Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Semarang Status Lokalis Bagian Hasil Mucosa Bukal Hiperemis (-) , massa (-) Gigi Karies (-) Gingiva Hiperemis (-) , oedem (-) Palatum durun dan palatum mole Hiperemis (-) , massa (-) Mukosa faring Hiperemis (-) , oedem (-) , massa (-) , ulkus (-) Tonsil Hiperemis (-) , Ukuran T1 - T1, detritus (-) , kripte melebar (-)

Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Semarang Pemeriksaan Endoskopi

Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Semarang Pasien datang ke poli THT RSI Kendal dengan keluhan telinga kanan terasa berdengung sejak 10 hari yang lalu. Ketika pasien merasakan berdengung pada telinga kanan, kemudian pasien mengorek telinga menggunakan cotton bud dan pasien belum berobat. Keluhan dirasakan terus menerus. Tidak ada yang memperberat dan memperingan keluhan. Dulu pernah mengalami seperti ini disertai keluar cairan lalu berobat ke puskesmas dan sembuh. Pasien mengganti sprei 2 minggu 1x. Keluhan lain: nyeri (-), keluar cairan dari telinga (-), batuk pilek (-), demam (-), telinga terasa penuh (-), pendengaran berkurang (+) Pada pemeriksaan fisik didapatkan KU dan kesadaran baik, vital sign dan status gizi baik, status generalisata tidak ada kelainan. Pada status lokalis di telinga didapatkan edem dan discharge pada canalis akustikus eksternus telinga kanan. Membran timpani intake pada kedua telinga. Resume

Diagnosis Otitis eksterna DD : OMA OMSK Perikondritis yang berulang Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Semarang Tatalaksana Ofloxacin 2x4 tetes Edukasi Prognosis Tidak mengorek telinga menggunakan tangan / cotton bud Telinga tidak boleh terkena air Quo ad Vitam : dubia ad bonam Quo ad Sanam : dubia ad bonam Quo ad Fungsionam : dubia ad bonam

Tinjauan Pustaka (Otitis Eksterna) Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Semarang

Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Semarang Otitis Eksterna adalah penyakit infeksi liang telinga luar (meatus akustikus eksternus) yang diakibatkan oleh mikroorganisme karena adanya kerusakan mantel serumen kulit meatus akustikus eksternus normal yang berfungsi untuk menjaga kelembaban dan suhu meatus akustikus eksternus Definisi Virus Varicella dan Herpes Simplex Virus baik infeksi akut maupun herpes zoster Bakteri Pseudomona aeruginosa adalah penyebab paling sering terjadinya otitis eksterna akibat jamur, Staphylococcus aureus Microbacterium sp, Streptococcus pyogenes, Streptococcus peumoniae,, Escherchia coli, Hemophilus influinzae, Kleiseila, dan bakteri gram negatif lainnya Jamur Sering terjadi setelah perawatan menggunakan antibiotik topikal. Penyebab oleh jamur adalah Candida albicans, Aspergillus niger, Aspergillus versicolor Etiologi

Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Semarang Klasifikasi Klasifikasi otitis eksterna berdasarkan waktu dibagi menjadi dua, yaitu: Otitis Eksterna Akut Adalah peradangan telinga luar yang terjadi dalam waktu kurang dari tiga bulan. Otitis eksterna akut dibagi menjadi dua berdasarkan penyebaran: Otitis eksterna sirkumskripta (furunkel ), penyebarannya hanya setempat atau di sepertiga luar liang telinga Otitis eksterna difus , penyebarannya pada kulit telinga dua pertiga dalam atau seluruh kulit meatus eksternus 2. Otitis eksterna kronik adalah peradangan pada telinga luar yang sudah terjadi lebih dari tiga bulan. Akut Kronik Sirkumskripta Difus

Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Semarang Faktor Resiko Mengorek telinga menggunakan catton bud atau kuku jari Pada perenang, kulit akan terpapar dengan air terus-menerus menyebabkan lembab pada telinga Membersihkan telinga terlalu sering juga dapat berakibat otitis eksterna Keadaan udara yang hangat dan lembab membuat bakteri dan jamur penyebab otitis eksterna mudah tumbuh Penyakit kulit seperti dermatitis seboroik Penggunaan alat bantu dengar seperti headset dapat menimbulkan kelembaban dan iritasi pada telinga jika headset tidak sering dibersihkan

Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Semarang Patofisiologi

Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Semarang Diagnosis Stratum korneum menjadi edema akibat hilangnya lapisan protektor lipid dari meatus akustikus eksternus sehingga menyebabkan plugging unit apopilosebaseus. Obstruksi berlanjut akan menimbulkan sensasi gatal dan penuh di telinga. Stadium pre inflamasi Rusaknya lapisan epitel menjadikan mikroorganisme mudah berinvasi dan kotoran atau benda asing mudah mengendap. Akibatnya, terjadilah fase inflamasi akut dimana mulai terdapat peradangan dengan manifestasi klinis berupa rasa nyeri, kulit eritema dan edema, serta sekret berwarna kelabu pada meatus akustikus eksternus. Stadium inflamasi ringan Meningkatnya rasa nyeri dan gatal, serta eksudat di MAE menjadi lebih banyak Jika tidak diobati, proses dapat berlanjut hingga fase inflamasi berat dimana pada fase ini pasien mengalami peningkatan rasa nyeri, buntu liang telinga, eksudat yang purulen, dan edema kulit yang dapat meluas hingga membran timpani. Stadium inflamasi sedang-berat Rasa nyeri hebat dan eritema di kulit sekitar folikel rambut, rasa sakit akibat pergerakan telinga dan gerakan mandibula saat membuka mulut, nyeri tekan pada tragus, besaran tidak seperti besar bisul, dan bila furunkel besar dapat menyebabkan gangguan pendengaran Otitis Eksterna Akut Sirkumskripta Tampak hiperemis disertai edema dengan batas yang tidak jelas, nyeri tekan tragus, liang telinga terasa sempit, ditemukan sekret minimal, pendengaran bisa normal/ berkurang, kadang kelenjar getah bening regional membesar disertai nyeri tekan Otitis Eksterna Difus Anamnesis

Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Semarang Hasil pemeriksaan fisik pada penderita otitis eksterna yaitu penderita akan merasakan nyeri tekan pada tragus,nyeri tarik, terdapat furunkel, nyeri hebat bisa menjalar ke kepala leher serta mandibula (OE Sirkumskripta), edema pada canalis auditori eksternal, keluar cairan tidak berbau, gatal, liang telinga sempit, kadang kelenjar getah bening regional membesar disertai nyeri tekan, pendengaran berkurang (OE Difus) Pemeriksaan Fisik Diagnosis Pemeriksaan penunjang berupa: Biakan mikroorganisme dari sekret untuk mengetahui apakah penyakit otitis eksterna yang diderita oleh pasien berasal dari infeksi bakteri (gram + atau gram -) atau bukan. Audiometri untuk menentukan derajat penurunan pendengaran. Pemeriksaan Penunjang

Penatalaksanaan Membersihkan saluran telinga dengan menggunakan suction clearance (penyedot) ataupun irigasi liang telinga dengan normal saline steril hangat. Menggunakan antibiotik topikal termasuk alumunium asetat 3,25%, asam asetat 2%-5%, atau etil alkohol 70%, perak nitrat, N-klorotaurin, fuchsin, dan eosin dapat mereduksi pH sehingga dapat menghambat pertumbuhan bakteri. Pengobatan antibiotik oral diberikan jika infeksi telah menyebar di luar saluran telinga seperti DM tidak terkontrol atau imunosupresi ketika obat topikal tidak memungkinkan. Pada otitis eksterna furunkel, tatalaksana bergantung pada keadaan furunkel. Jika sudah terjadi abses dapat diaspirasi secara steril kemudian dilakukan insisi drainase. Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Semarang

Komplikasi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Semarang SELULITIS OE MALIGNA Jika pengobatan tidak adekuat, dapat timbul abses, infeksi kronik liang telinga, jaringan parut, dan stenosis liang telinga

Edukasi Tidak mengorek telinga baik dengan cotton bud atau alat lainnya Selama pengobatan telinga pasien tidak boleh terkena air Penyakit dapat terulang sehingga harus menjaga liang telinga agar dalam kondisi kering dan tidak lembab Penyakit ini dapat berulang sehingga harus menjaga liang telinga agar dalam kondisi kering dan tidak lembab Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Semarang Prognosis Ad vitam : bonam Ad functionam : bonam As sanationam : bonam

Diskusi Kasus Kebiasaan membersihkan telinga merupakan praktik yang umum dilakukan oleh banyak individu sebagai bagian dari rutinitas kebersihan pribadi. Namun, cara membersihkan telinga yang tidak tepat, seperti penggunaan benda-benda tumpul atau tusuk cotton bud maupun benda lain yang dimasukkan kedalam telinga yang dimasukkan terlalu dalam ke dalam liang telinga, dapat menyebabkan trauma pada kulit dan jaringan telinga karena bekerja berlawanan dengan mekanisme alami pembersihan telinga. Penggunaan alat tersebut akan mendorong serumen lebih jauh ke dalam sehingga penggunaan secara terus-menerus dapat memicu peradangan atau infeksi yang pada akhirnya berkontribusi terhadap perkembangan otitis eksterna. Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Semarang Hubungan Kebiasaan Mengorek Telinga dengan Kejadian Otitis Eksterna

Daftar Pustaka Amira Nabila, Tsurayya Fathma Zahra, Putu Ristyaning Ayu Sangging. (2023). Perubahan Kebiasaan Hidup dalam Rangka Pencegahan Penyakit Otitis Eksterna. Jurnal Agromedicine;10(1):56-60 Yuan Hasnaa Anisah, Sri Hening Rahayu. (2022). Otitis Externa Difusa Auricula Dextra In 46 Year Old Woman: a Case Report. Contiuning Medical Education;1(1):597-603 Shada O. Baoum, Ali A. Bin Mousa, Moudhi Y. (2021). Epidemiology, risk factors and monitoring of acute otitis externa. International Journal of Community Medicine and Public Health;8(12):6155-6159 Aisyah Nurul, Andi Tenri, Millaty Hanifah. (2023). Hubungan Kebiasaan Membersihkan Telinga terhadap Otitis Eksterna di RS Ibnu Sina Tahun 2019-2022. Jurnal Mahasiswa Kedokteran (FAKUMI);3(12): 950-57 PBIDI. (2017). Panduan Praktis Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer Edisi 1. Jakarta : IDI Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Semarang

TERIMA KASIH MOHON ARAHAN DAN BIMBINGANNYA DOKTER
Tags