PEMBIAYAAN AGRIBISNIS Modal sebagai Penopang Usaha Pertanian
Konsep Dasar Pembiayaan agribisnis = penyediaan dana untuk kegiatan usaha tani dari hulu sampai hilir Disebut lifeblood of agribusiness Mencakup produksi, pengolahan, distribusi, hingga pemasaran
Sumber Pembiayaan Internal: Tabungan pribadi, modal keluarga, laba ditahan Eksternal: Perbankan, koperasi, leasing, pemerintah, investor, fintech
Jenis Pembiayaan Berdasarkan tujuan: Modal kerja & Investasi Berdasarkan jangka waktu: Pendek, Menengah, Panjang
Skema & Instrumen Kredit Usaha Rakyat (KUR) Pertanian Skema bagi hasil Leasing alat & mesin pertanian Contract farming (inti-plasma) Asuransi pertanian
Penilaian Pembiayaan (5C) Character (karakter & reputasi) Capacity (kemampuan bayar) Capital (modal sendiri) Collateral (jaminan) Condition (kondisi usaha & pasar)
Risiko Pembiayaan Risiko produksi (hama, iklim, gagal panen) Risiko pasar (harga jatuh) Risiko keuangan (gagal bayar) Risiko kebijakan (regulasi berubah)
Strategi Pengembangan Tingkatkan literasi keuangan petani Inklusi keuangan melalui digital banking & fintech Sinergi pemerintah–bank–swasta Diversifikasi sumber pembiayaan Penguatan kelembagaan petani (koperasi, BUMDes)
Penutup Pembiayaan = faktor penting keberlanjutan agribisnis Akses modal yang mudah & inklusif → tingkatkan produktivitas Perlu kolaborasi semua pihak untuk memperkuat sistem pembiayaan pertanian