Patofisiologi Penurunan Kesadaran Pusat Kesadaran diatur oleh: Ascending reticular activating system (ARAS) Thalamus Cortex cerebri ARAS : serabut saraf dari formation retikularis di brainstem [tegmentum paramedian midbrain dan pons superior] Serabut saraf di ARAS : serabut sensorik umum ( suhu , nyeri , raba ) dan khusus ( penginderaan ) Informasi sensorik dari ARAS Thalamus Korteks Serebri [ mengelola informasi terutama fungsi luhur ] Fungsi luhur : Memori, Bahasa, Visuospasial , Penginderaan . Arousal : kemampuan bangun dan sadar penuh Alertness : kepekaan terhadap rangsangan lingkungan
Penurunan Kesadaran Penyebab Penurunan Kesadaran Lesi Struktural : Lesi di batang otak mengenai ARAS, Lesi difus di cortex cerebri bilateral Space occupying lesion (SOL) supratentorial menyebabkan herniasi ke brainstem SOL Infratentorial Lesi F ungsional : K elainan aktivitas metabolik neuronal otak H ipoksia dan iskemia global, Hipoglikemia , Asidosis Defisiensi vitamin B1 K etidakseimbangan kadar neurotransmitter Kasus intoksikasi obat Sindrom serotonin Sindrom neuroleptik maligna Status epileptikus nonkonvulsi
Onset [ mendadak atau progresif ]] lucid interval pada EDH dinilai dari onset Keluhan : Nyeri kepala hebat atau deficit neurologis Riwayat penyakit sebelumnya Penyakit kronis seperti DM curigai gangguan metabolic Riwayat depresi , konsumsi narkoba atau alcohol curigai gejala withdrawal atau intoksikasi obat Riwayat penggunaan obat-obatan Anamnesis Tujuan : memastikan benar mengalami penurunan kesadaran atau gangguan fungsi Pemeriksaan K esadaran
Penilaian Kesadaran secara Kualitatif Digunakan untuk triase Diklasifikasikan menjadi beberapa kategori Penilaian Kesadaran secara Kuantitatif 2 pemeriksaan kesadarann kuantitatif GCS (Glass Glow Coma Score) Full outline of unresponsive (four) score Four score unggul menilai locked in syndrome atau vegatatif state . Lebih unggul menilai pasien terintubasi .
Digunakan pada pasien yang tidak dapat dilakukan pemeriksaan GCS: Pada keadaan sulit membuka mata (trauma fasial ) atau Kesulitan berkomunikasi akibat gangguan fungsi kognitif [ afasia ], Pasien terintubasi atau trauma fasial yang berat . 4 Komponen dinilai : Mata Motorik Refleks Batang Otak Pernafasan Full Outline of Unresponsive (FOUR) Score
Gaze dan Gerakan Ekstraokular Cara: memegang kedua kelopak mata pasien agar tetap terbuka , kemudian diamati posisi kedua bolamata pada keadaan netral . Gaze abnormal : Frontal eye field (FEF) Lesi destriktruktif Lesi Iritatif Pemeriksaan Saraf Kranial Pupil Afferent N. II, Efferent N. III Anisokor > 2 mm antara kanan : kiri Reaksi pupil lambat (sluggish pupils) terjadi : pengaruh obat inhibitor neuromuscular, midriatik mata , albuterol Pemeriksaan Neurologis