Pendahuluan, paradigma OOP vs terstruktur, metodologi pengembangan
FitriRizqiati
0 views
24 slides
Oct 10, 2025
Slide 1 of 24
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
About This Presentation
PERTEMUAN KE 2
Size: 1.46 MB
Language: none
Added: Oct 10, 2025
Slides: 24 pages
Slide Content
METODE BERORIENTASI OBJEK KONSEP DAN TEKNOLOGI BERORIENTASI OBYEK PERTEMUAN 2
Pengertian Berorientasi Objek Berorientasi objek (Object-Oriented) adalah paradigma pemrograman yang menggunakan konsep " objek " sebagai dasar untuk mendesain dan mengimplementasikan sistem.
OBJEK Objek adalah : “ segala sesuatu yang ada di sekitar kita, dimana objek- objek lah yang menyusun dunia ini “. Misal : manusia, gunung, mobil, becak, dll. Setiap objek mempunyai informasi-informasi atau atribut-atribut dan perilaku sebagai suatu operasi pengaturnya.
OBJEK (Lanjutan) Atribut-atribut objek contohnya adalah : jumlah tangan, jumlah kaki, jumlah roda, warna, berat, dan seterusnya. Sedangkan operasi-operasi pengatur obyek contohnya adalah : berjalan, meletus, belok kanan, belok kiri, menaikkan kecepatan, dan seterusnya.
CLASS Himpunan objek -objek yang sejenis disebut Class (Kelas). Sebagai contoh class binatang adalah berekor dan berkaki empat. Contoh/instance yang mungkin pada class ini adalah kucing, gajah, kuda, dll.
Konsep Utama dalam OOP Terdapat empat pilar utama dalam OOP yang membentuk fondasi dari paradigma ini: Encapsulation (Enkapsulasi) Mengikat data (atribut) dan metode (fungsi) yang terkait dalam satu unit, yaitu objek. Enkapsulasi menjaga agar data tidak dapat diakses atau diubah secara langsung dari luar objek. Sebagai gantinya, kita menggunakan metode khusus untuk mengakses atau memodifikasi data tersebut, yang meningkatkan keamanan dan kontrol. Contoh: Dalam kelas “Mobil”, atribut seperti kecepatan dan metode seperti "percepat()" hanya bisa diakses melalui metode tersebut, bukan secara langsung.
Konsep Utama dalam OOP (Lanjutan) 2. Inheritance (Pewarisan) Pewarisan memungkinkan satu kelas (subclass) untuk mengambil sifat dan perilaku dari kelas lain (superclass). Ini memungkinkan penggunaan kembali kode dan mempermudah pengelompokan logika bersama. Contoh: Kelas “Kendaraan” bisa menjadi superclass dari kelas “Mobil” dan “Motor”, sehingga kedua kelas tersebut dapat mewarisi atribut umum seperti jumlah roda atau metode umum seperti "berjalan()".
Konsep Utama dalam OOP (Lanjutan) 3. Polymorphism (Polimorfisme) Polimorfisme memungkinkan metode yang sama untuk digunakan oleh objek yang berbeda. Polimorfisme bisa dilakukan dalam dua bentuk: statis (overloading) dan dinamis (overriding). Contoh: Metode "berjalan()" bisa diimplementasikan secara berbeda pada objek “Mobil” dan “Motor”, meskipun memiliki nama yang sama.
Konsep Utama dalam OOP (Lanjutan) 4. Abstraction (Abstraksi) Abstraksi menyembunyikan detail implementasi dan hanya menampilkan fungsi penting kepada pengguna. Dengan abstraksi, kita hanya fokus pada apa yang dilakukan objek, bukan bagaimana caranya. Contoh: Dalam penggunaan ponsel, pengguna hanya perlu tahu cara menelepon, tanpa harus mengetahui detail internal dari bagaimana perangkat menghubungi jaringan.
Analisis Sistem Menurut Tom DeMarco Analisis (sistem) adalah : “hal yang dapat membuat frustasi, penuh dengan hubungan antar manusia yang kompleks, tak tentu dan sulit. Dalam suatu kata, ini menakjubkan. Sekali anda terlibat,kesenangan mudah dari pembangunan sistem yang lama tidak lagi memadai untuk memuaskan Anda”.
Analisis Sistem Menurut Jogiyanto H.M , Analisis sistem adalah : “penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian- bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan- permasalahan, kesempatan- kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya“.
Analisis Sistem Tahap-tahap Analisis Sistem, adalah : Identify, adalah mengidentifikasi masalah Understand, adalah memahami kerja dari sistem yang ada Analyze, adalah menganalisis sistem Report, adalah membuat laporan hasil analisis
Analisis Berorientasi Objek Metode-metode analisis berorientasi objek yang popular,adalah : Metode Booch Metode Rumbaugh (OMT – Object Modelling Technique) Metode Jacobson (OOSE – Object Oriented Software Engineering) Metode Coad & Yourdon Metode Wirfs – Brock Metode Rational Unified Process Metode CRC (Component, Responsibility, Collaborator)
Metode Analisis Rumbaugh Metode Rumbaugh, atau dikenal dengan OMT (Object Modeling Technique) , adalah salah satu pendekatan dalam pengembangan perangkat lunak berbasis objek yang diperkenalkan oleh James Rumbaugh dan timnya pada tahun 1991. OMT merupakan salah satu dari tiga metode pemodelan objek yang populer, selain Booch dan Jacobson, yang akhirnya digabungkan menjadi UML (Unified Modeling Language).
Metode Analisis Rumbaugh (Lanjutan) OMT difokuskan pada pemodelan objek dalam perangkat lunak, yang mencakup objek dan relasinya, perilaku sistem, serta interaksi antar objek. Teknik ini membantu pengembang memahami, merancang, dan mendokumentasikan sistem berbasis objek dengan lebih mudah.
Konsep Dasar OMT OMT adalah pendekatan terstruktur yang dibagi menjadi tiga model utama, yaitu : Object Model (Model Objek): Fokus pada struktur statis dari sistem, termasuk objek dan relasinya. Dynamic Model (Model Dinamis): Menangani aspek dinamis dari sistem, termasuk kejadian, transisi, dan status objek. Functional Model (Model Fungsional): Mencerminkan alur data dan fungsi sistem dalam hubungannya dengan objek.
Konsep Dasar OMT (Lanjutan) Object Model (Model Objek) Objek merepresentasikan entitas dalam sistem, termasuk atribut dan operasi yang dapat dilakukan. Kelas merupakan kumpulan objek yang berbagi atribut dan operasi. Relasi antar objek dijelaskan melalui asosiasi, agregasi, dan generalisasi. Contoh dalam Sistem Manajemen Perpustakaan: Objek seperti “Buku”, “Anggota”, dan “Peminjaman” dihubungkan melalui relasi seperti “meminjam” atau “memiliki”.
Konsep Dasar OMT (Lanjutan) 2. Dynamic Model (Model Dinamis) Menangani bagaimana objek berinteraksi seiring waktu melalui kejadian (event). Model ini terdiri dari diagram status (state diagram) yang menunjukkan status dan transisi objek. Contoh dalam Sistem Perpustakaan: Buku dapat berpindah status dari “tersedia” ke “dipinjam”, kemudian kembali ke “tersedia” setelah dikembalikan.
Konsep Dasar OMT (Lanjutan) 3. Functional Model (Model Fungsional) Mencakup transformasi data dan alur data antara fungsi-fungsi dalam sistem. DFD (Data Flow Diagram) sering digunakan dalam model fungsional untuk menggambarkan aliran informasi. Contoh dalam Sistem Perpustakaan: Ketika anggota meminjam buku, data peminjaman dikirim ke sistem dan diolah untuk memperbarui status buku.
LANGKAH-LANGKAH DALAM OMT 1. Analisis Langkah pertama melibatkan pemodelan kebutuhan pengguna dan analisis masalah. Tahapan ini mencakup: Identifikasi objek penting dan hubungan antar objek . Penyusunan Object Model untuk menggambarkan struktur statis dari sistem. Penyusunan Dynamic Model untuk menggambarkan perilaku dan interaksi sistem. Penyusunan Functional Model untuk menggambarkan transformasi data.
LANGKAH-LANGKAH DALAM OMT (Lanjutan) 2. Desain Sistem Menggunakan model yang dihasilkan pada tahap analisis untuk merancang sistem. Desain ini meliputi arsitektur sistem, desain antar muka, dan pemilihan algoritma atau struktur data yang sesuai. 3. Desain Obyek Rancangan lebih terperinci dari kelas-kelas dan obyek, termasuk atribut, metode, dan hubungan antara obyek. Pada tahap ini, kelas dan metode dirinci sesuai dengan kebutuhan implementasi.
LANGKAH-LANGKAH DALAM OMT (Lanjutan) 4. Implementasi Tahap akhir adalah mengimplementasikan desain dalam bahasa pemrograman berorientasi obyek seperti Java, C++, atau Python.
Manfaat OMT Representasi Visual yang Jelas : OMT membantu memvisualisasikan struktur dan perilaku sistem berbasis objek, membuatnya lebih mudah dipahami oleh tim pengembang. Fokus pada Pengembangan Berbasis Objek : Karena OMT sangat berfokus pada objek, ia mempermudah pengembangan perangkat lunak yang menggunakan konsep OOP (Object-Oriented Programming). Tahapan yang Terstruktur : Pembagian proses pengembangan menjadi tahap analisis, desain, dan implementasi mempermudah manajemen proyek dan memastikan kualitas hasil akhir. Pemetaan Mudah ke UML : OMT adalah salah satu metode awal yang mendasari pengembangan UML, sehingga pemahaman OMT memudahkan adaptasi ke UML.
Contoh Studi Kasus Penggunaan OMT Sistem Manajemen Perpustakaan: Menggunakan OMT, sistem perpustakaan dapat dimodelkan sebagai kumpulan objek seperti "Buku", "Anggota", dan "Peminjaman". Kelas "Buku" memiliki atribut seperti "judul", "penulis", dan "status". Relasi antara anggota dan buku dimodelkan melalui asosiasi "meminjam". Model dinamis menggambarkan bagaimana status buku berubah dari "tersedia" ke "dipinjam", sementara model fungsional menunjukkan aliran data antara proses peminjaman, pengembalian, dan inventarisasi buku.