PENGARUH SUBSTITUSI STYROFOAM DAN SERBUK ABU SEKAM SEBAGAI FILLER PADA CAMPURAN ASPAL PORUS OKEE.pptx

haritsfebiranda02 0 views 20 slides Sep 25, 2025
Slide 1
Slide 1 of 20
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20

About This Presentation

PENGARUH SUBSTITUSI STYROFOAM DAN SERBUK ABU SEKAM


Slide Content

PENGARUH SUBSTITUSI STYROFOAM DAN SERBUK ABU SEKAM SEBAGAI FILLER PADA CAMPURAN ASPAL PORUS SUCI MUSTIKASARI 1703120217 PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH ACEH

2 LATAR BELAKANG Aspal porus merupakan generasi baru dalam perkerasan lentur yang menggunakan agregat bergradasi terbuka yang memiliki fraksi agregat kasar tidak kurang dari 85% dari berat total campuran agar diperoleh rongga tinggi, permukaan kasar yang berfungsi sebagai drainase di permukaan jalan sehingga membolehkan air meresap ke dalam lapisan atas secara vertical dan horizontal, kemampuan meredam kebisingan dan meningkatkan gesekan antara permukaan jalan dengan ban kendaraan.

B erapakah kadar aspal optimum pada campuran aspal porus yang menggunakan styrofoam sebagai bahan substitusi dan serbuk abu sekam sebagai filler ? Bagaimana pengaruh campuran aspal porus yang menggunakan styrofoam sebagai bahan substitusi dan serbuk abu sekam sebagai filler ? Mengetahui kadar aspal optimum pada campuran aspal porus yang menggunakan styrofoam sebagai bahan substitusi dan serbuk abu sekam sebagai filler . Mengetahui pengaruh campuran aspal porus yang menggunakan styrofoam sebagai bahan substitusi dan serbuk abu sekam sebagai filler 3 PERUMUSAN MASALAH TUJUAN PENELITIAN

Upaya pemanfaatan limbah styrofoam dan serbuk abu sekam untuk konstruksi perkerasan jalan. Dapat diketahui sejauh mana pengaruh penambahan styrofoam dan serbuk abu sekam pada campuran aspal porus Gradasi yang digunakan adalah gradasi aspal porus; Material yang digunakan: Penentuan kadar aspal optimum (KAO) menggunakan metode AAPA; Pembuatan benda uji dari hasil KAO, styrofoam sebagai bahan substitusi aspal penetrasi 60/70 sebesar 7%, 9% dan 11% terhadap berat aspal dan abu sekam sebesar 75: 25 % dan 50:50% dari berat total filler untuk pengujian CL, asphalt flow down, VIM dan permeabilitas . 4 MANFAAT PENELITIAN LINGKUP PENELITIAN

TINJAUN PUSTAKA Karakteristik Perkerasan Jalan Aspal Aspal Porus Karakteristik Campuran Aspal Porus Agregat Penentuan Kadar Aspal Optimum (KAO) Aspal Porus Styrofoam Serbuk Abu Sekam Analysis of varian (ANOVA)

6 ASPAL PORUS KEUNTUNGAN Mengurangi kebisingan. Mengurangi genangan air pada permukaan jalan ketika hujan; Mengurangi efek silau; Meningkatkan keselamatan berkendara di jalan sehingga meminimalisir intensitas kecelakaan yang tinggi; KERUGIAN Biaya relatif besar, khususnya di daerah perkotaan karena memerlukan drainase dan perawatan khusus; Durabilitas yang lebih rendah sehingga umurnya lebih pendek; Lebih mudah terkontaminasi dengan air tanah .

Penentuan Kadar Aspal Optimum (KAO) Campuran Aspal Porus 7 Spesifikasi penentuan KAO metode Australia Spesifikasi Syarat Cantabro loss (%) < 20 Asphalt flow own (AFD) (%) < 0,3 Campuran (VIM ) (%) 18-25 Sumber : AAPA (2004)

8 METODE PENELITIAN METODE PENGUMPULAN DATA Data primer Data ini berupa hasil , pengujian CL,VIM , asphalt flow down , pengujian permeabilitas dan penentuan KAO berdasarkan metode AAPA . Data Sekunder Data sekunder yang dibutuhkan berupa , sifat fisis agregat, sifat fisis aspal dan p eta Provinsi Aceh tempat pengambilan material .

9 PERENCANAAN CAMPURAN STYROFOAM DAN BAHAN PENGISI FILLER Pada campuran antara aspal dengan agregat menggunakan penambahan styrofoam yaitu dengan variasi 7%, 9% dan 11% terhadap berat aspal. Bahan pengisi ( filler ) yang digunakan dalam penelitian ini yaitu abu batu serta kombinasi abu batu dengan serbuk abu sekam yang lolos saringan No.200 masing-masing sebesar (75% : 25% dan 50% : 50%) dari berat total filler .

10 Perencanaan Campuran Aspal K adar a spal optimum untuk campuran aspal porus dengan diameter agregat maksimum 14 mm berkisar antara 4, 5 – 6% dari total berat campuran . Untuk penelitian ini diambil dengan penambahan interval 0,5% dengan kadar aspal untuk masing – masing benda uji mulai dengan kadar aspal 4,5%; 5%; 5,5% dan 6%.

11 PEMBUATAN BENDA UJI Pembuatan benda uji KAO tanpa penggunaan styrofoam Pembuatan benda uji untuk uji VIM, asphalt flow down dan permeabilitas dengan substitusi styrofoam dan serbuk abu sekam sebagai filler Kadar Aspal Pen 60/70 (%) Jumlah benda uji (tanpa penggunaan styrofoam) Jumlah benda uji VIM Jumlah benda uji CL Jumlah benda uji AFD Jumlah benda uji permeabilitas 4,5 3 3 3 3 5 3 3 3 3 5,5 3 3 3 3 6 3 3 3 3 Jumlah 12 12 12 12 Total 48 Styrofoam % Filler Jumlah benda uji untuk VIM Jumlah benda uji untuk AFD Jumlah benda uji untuk permeabilitas Abu batu (%) Abu sekam % 100 3 3 3 7 50 50 3 3 3 25 75 3 3 3 9 50 50 3 3 3 25 75 3 3 3 11 50 50 3 3 3 25 75 3 3 3 Jumlah 21 21 21 Total 63 Jumlah benda uji keseluruhan 111 buah benda uji

12 ANALISA DATA Untuk melihat pengaruh penggunaan styrofoam dan serbuk abu sekam terhadap campuran aspal porus dilakukan dengan analysis of varian (ANOVA) menggunakan Microsoft Excel . Jika Maka F Data > F crit Signifikan dan Ho ditolak P -Value < 0,05 Signifikan dan Ho ditolak F Data < F Crit Tidaksignifikan dan Ho diterima P -Value > 0,05 Tidaksignifikan dan Ho diterima

13 Bagan Alir

14 Hasil Penentuan kadar aspal optimum (KAO) Untuk Nilai CL = 20% Diperoleh Kadar Aspal Maksimum (Bc.maks) = 4,88

15 Untuk Nilai VIM= 20% Diperoleh Kadar Aspal Minimum (Bc.min )= 5,98

16 Rerata dari Bc.min dan Bc.Max Diperoleh KAO Sementara = 5,43 Untuk X = 5,43 Diperoleh nilai AFD Y = 0,145 Diperoleh KAO = 5,58

17 Hasil Rekapitulasi pengujian No Variasi Styrofoam + 50%:50% Filler Jenis Pengujian Void In Mix (%) Asphalt Flow Down (%) Permeabilitas (cm/dt) Spesifikasi 18-25% Spesifikasi Maks. 0,3% Spesifikasi 0,1-1,5 cm/dt% 1 0% 18,62 Sesuai 0,100 Sesuai 0,2348 Sesuai 2 7% 17,10 Tidak Sesuai 0,093 Sesuai 0,2148 Sesuai 3 9% 15,69 Tidak Sesuai 0,088 Sesuai 0,2065 Sesuai 4 11% 14,69 Tidak Sesuai 0,073 Sesuai 0,1977 Sesuai No Variasi Styrofoam + 75%:25% Filler Jenis Pengujian Void In Mix (%) Asphalt Flow Down (%) Permeabilitas (cm/dt) Spesifikasi 18-25% Spesifikasi Maks. 0,3% Spesifikasi 0,1-1,5 cm/dt% 1 0% 19,62 Sesuai 0,103 Sesuai 0,2374 Sesuai 2 7% 18,08 Sesuai 0,099 Sesuai 0,2204 Sesuai 3 9% 16,36 Tidak Sesuai 0,083 Sesuai 0,2132 Sesuai 4 11% 15,55 Tidak Sesuai 0,072 Sesuai 0,1935 Sesuai

18 Analysis of Variance (ANOVA) Dari analisis data menggunakan Analysis of Varian (ANOVA) single faktor yang diperoleh bahwa setiap penambahan variasi styrofaom dengan (50:50)% filler dan variasi styrofaom dengan (75:25)% filler pada nilai pengujian VIM, AFD dan Permeabilitas tidak signifikan dan H diterima .

19 Kesimpulan H asil pengujian dengan penambahan substitusi styrofoam dan serbuk abu sekam sebagai filler pada campuran aspal porus yang memenuhi spesifikasi AAPA adalah pada pengujian AFD dan Permeabilitas sedangkan untuk pengujian VIM tidak memenuhi spesifikasi AAPA kecuali pada variasi substitusi styrofoam 7% + (75:25%) serbuk abu sekam . Saran untuk penelitian selanjutnya disarankan menggunakan variasi persentase styrofoam lebih kecil dari 7 %, agar nilai VIM pada campuran sesuai dengan spesifikasi yang telah di syaratkan oleh AAPA (2004). Variasi filler yang digunakan pada penelitian ini adalah (50:50) dan (75:25), untuk peneliti selanjutnya disarankan menggunakan variasi filler (50:50) dan (25:75). U ntuk penelitian selanjutnya disarankan menggunakan metode campuran kering ( dry process ).

20 TERIMA KASIH
Tags