Pengelolaan-Wilayah-Pesisir-Torue-untuk-Destinasi-Wisata-Berkelanjutan.pptx

aesti7626 0 views 10 slides Oct 29, 2025
Slide 1
Slide 1 of 10
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10

About This Presentation

Kajian Pesisir Torue


Slide Content

Pengelolaan Wilayah Pesisir Torue untuk Destinasi Wisata Berkelanjutan KELOMPOK 2: - - -

Mengapa Torue? Potensi Unik Pesisir Torue Keindahan Alam yang Belum Terjamah Pantai berpasir putih dan air laut jernih yang memukau. Kehidupan bawah laut yang kaya, ideal untuk snorkeling dan diving. Hutan mangrove yang lebat sebagai habitat alami berbagai spesies. Pemandangan matahari terbit dan terbenam yang spektakuler. Kekayaan Budaya Lokal Tradisi masyarakat pesisir yang masih lestari. Kuliner khas daerah yang otentik dan menggugah selera. Kerajinan tangan unik sebagai cenderamata.

Tantangan dan Peluang dalam Pengembangan Wisata Pesisir Torue 1 Tantangan Utama Keterbatasan infrastruktur dasar (akses, akomodasi, sanitasi). Kurangnya kesadaran akan pentingnya konservasi lingkungan. Keterlibatan masyarakat lokal yang belum optimal. Promosi dan pemasaran yang belum terintegrasi. 2 Peluang Emas Peningkatan minat wisatawan pada destinasi alam dan budaya. Dukungan pemerintah untuk pengembangan pariwisata berkelanjutan. Potensi investasi yang menjanjikan dari sektor swasta. Penggunaan teknologi untuk promosi dan pengelolaan.

Visi: Torue sebagai Destinasi Wisata Bahari Unggulan Mengembangkan Torue sebagai destinasi wisata bahari unggulan yang berwawasan lingkungan, berbudaya lokal, dan memberikan manfaat ekonomi berkelanjutan bagi masyarakat. 1 Kelestarian Lingkungan Menjaga ekosistem pesisir dan laut. 2 Pemberdayaan Masyarakat Meningkatkan kesejahteraan warga lokal. 3 Pengalaman Wisata Unik Menawarkan daya tarik yang tak terlupakan.

Pilar Strategi 1: Pengembangan Infrastruktur Ramah Lingkungan Aksesibilitas dan Konektivitas Peningkatan kualitas jalan menuju lokasi wisata. Penyediaan transportasi publik yang efisien dan ramah lingkungan. Pembangunan dermaga yang memadai untuk kapal wisata. Akomodasi dan Fasilitas Pembangunan penginapan berbasis eco-lodge atau homestay. Penyediaan fasilitas sanitasi yang bersih dan memadai. Pusat informasi wisatawan dan area parkir yang teratur. Konservasi dan Pengelolaan Sampah Penyediaan tempat sampah terpilah di sepanjang area pesisir. Program daur ulang dan pengelolaan limbah yang efektif. Rehabilitasi terumbu karang dan hutan mangrove.

Pilar Strategi 2: Pemberdayaan Masyarakat Lokal dan Ekowisata Pelatihan dan Kapasitas Melatih masyarakat dalam bidang pariwisata (pemandu wisata, pengelola homestay, kerajinan tangan). Pengembangan Produk Wisata Mengembangkan paket ekowisata berbasis budaya dan alam (tur mangrove, belajar memancing tradisional, kelas memasak). Peningkatan Ekonomi Lokal Mendorong UMKM lokal untuk menjual produk khas daerah kepada wisatawan.

Pilar Strategi 3: Promosi dan Pemasaran Berbasis Digital Strategi Pemasaran Terintegrasi Membuat branding Torue sebagai "Surga Pesisir Tersembunyi". Mengembangkan website dan media sosial resmi destinasi wisata. Bekerja sama dengan travel blogger/influencer untuk promosi. Mengikuti pameran wisata nasional dan internasional. Pemanfaatan Teknologi Mengembangkan aplikasi panduan wisata interaktif. Memanfaatkan virtual reality (VR) untuk memperkenalkan keindahan Torue. Sistem booking online yang mudah diakses.

Peran Pemerintah, Komunitas, dan Investor dalam Kolaborasi Pemerintah Regulasi, kebijakan, dan dukungan infrastruktur. Komunitas Pelaku utama, menjaga budaya dan lingkungan. Investor Pendanaan, inovasi, dan pengembangan fasilitas. Sinergi Membangun kemitraan strategis yang kuat. Kolaborasi yang kuat antara ketiga pilar ini adalah kunci utama keberhasilan pengembangan wisata pesisir Torue. Pemerintah menyediakan kerangka kerja dan dukungan, komunitas menjadi garda terdepan pelestarian dan pelayanan, sementara investor membawa modal dan keahlian untuk percepatan pembangunan.

Studi Kasus: Contoh Keberhasilan Pengelolaan Pesisir Serupa 1 Raja Ampat, Indonesia Berhasil mengembangkan ekowisata bahari dengan fokus konservasi dan pemberdayaan masyarakat adat. 2 El Nido, Filipina Mengimplementasikan kebijakan ketat untuk pariwisata berkelanjutan, menjaga keasrian alamnya. 3 Costa Rica Dikenal sebagai pionir ekowisata global dengan investasi besar dalam konservasi dan infrastruktur hijau. Studi kasus dari destinasi-destinasi ini menunjukkan bahwa dengan perencanaan matang, komitmen terhadap keberlanjutan, dan kolaborasi multipihak, pengelolaan wilayah pesisir untuk pariwisata dapat mencapai kesuksesan besar, baik secara ekonomi maupun ekologis.

Langkah Selanjutnya: Roadmap Implementasi dan Harapan 1 Fase 1: Perencanaan & Sosialisasi (6 Bulan) Studi kelayakan, penyusunan masterplan, dan sosialisasi program kepada masyarakat. 2 Fase 2: Pembangunan Infrastruktur (12-18 Bulan) Peningkatan akses, pembangunan fasilitas dasar, dan pengembangan akomodasi awal. 3 Fase 3: Pelatihan & Pengembangan Produk (9 Bulan) Pelatihan masyarakat, pengembangan paket wisata, dan penguatan UMKM lokal. 4 Fase 4: Promosi & Peluncuran (6 Bulan) Kampanye pemasaran digital, partisipasi dalam event wisata, dan grand launching. Kami berharap, dengan roadmap yang jelas dan kerja sama yang erat dari semua pihak, Torue akan segera menjadi ikon wisata bahari Indonesia yang mendunia, memberikan inspirasi bagi pengembangan destinasi lain di seluruh negeri.
Tags