Pengendalian_Infeksi_Dasar_Advanced.pptx

BirryAsidiqy 0 views 16 slides Oct 06, 2025
Slide 1
Slide 1 of 16
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16

About This Presentation

Pengendalian_Infeksi_Dasar_Advanced.pptx


Slide Content

Pengendalian Infeksi Dasar Dasar Ilmu dan Praktik Pencegahan Infeksi dalam Keperawatan

Tujuan Pembelajaran Menjelaskan definisi dan pentingnya pengendalian infeksi Mengidentifikasi rantai penularan infeksi Menjelaskan prosedur standar pencegahan infeksi (Standard Precautions) Menerapkan prinsip PPE, hand hygiene, dan isolasi Menganalisis studi kasus sederhana

Apa Itu Infeksi? Infeksi: masuknya dan multiplikasi mikroorganisme patogen di tubuh. Dampak: infeksi nosokomial meningkatkan lama rawat dan biaya. WHO: 7 dari 100 pasien di RS negara berkembang terkena HAI ( Healthcare-Associated Infections)

Rantai Penularan Infeksi 1. Agen infeksius 2. Reservoir 3. Port of Exit 4. Transmission Mode 5. Port of Entry 6. Host Rentan

Cara Memutus Mata Rantai Hand hygiene Sterilisasi dan desinfeksi APD yang sesuai Etika batuk & kebersihan lingkungan Isolasi pasien infeksius

Prinsip Standar Pencegahan Hand hygiene Penggunaan APD Manajemen limbah medis Etika batuk dan bersin Sterilisasi dan disinfeksi alat

Hand Hygiene 5 Momen: sebelum-sesudah kontak pasien, prosedur aseptik, cairan tubuh, lingkungan sekitar. Teknik: hand rub (alkohol) dan hand wash (sabun & air). Durasi: 20-40 detik (rub), 40-60 detik (wash).

Alat Pelindung Diri (APD) Jenis: sarung tangan, masker, pelindung wajah, gaun pelindung. Donning: urutan memakai APD. Doffing: urutan melepas dengan aman.

Jenis Isolasi Kontak: Clostridium difficile (C. difficile) – menyebabkan diare berat. MRSA (Methicillin-Resistant Staphylococcus aureus) – infeksi kulit yang resisten antibiotik → sarung tangan, gaun. Droplet: Influenza, pertusis → masker bedah. Airborne: TB, campak → masker N95, ruang bertekanan negatif.

Sterilisasi dan Desinfeksi Sterilisasi: membunuh semua mikroorganisme (autoklaf, UV). Disinfeksi: mengurangi jumlah mikroorganisme (alkohol, klorin). Pilih sesuai risiko peralatan (kritikal, semi/non-kritikal).

Limbah Medis dan Pengelolaannya Limbah infeksius → kantong kuning. Tajam → safety box. PP No. 22 Tahun 2021: limbah B3 wajib dikelola khusus.

Studi Kasus (Interaktif) Seorang pasien bernama Nyonya S, 20 tahun, masuk ke ruang rawat inap dengan diagnosa HIV dan riwayat diabetes. Setelah 3 hari perawatan, ada laporan bahwa pasien mengalami demam tinggi dan ditemukan luka infeksi di tempat pemasangan infus

Pertanyaan Apa langkah pengendalian infeksi dasar yang harus dilakukan oleh perawat untuk mencegah penularan infeksi kepada pasien lain dan staf kesehatan? Bagaimana perawat harus menangani luka infeksi di tempat pemasangan infus? APD apa yang perlu dipakai oleh perawat saat merawat pasien dengan luka infeksi ini? Bagaimana peran perawat dalam edukasi pasien dan keluarga mengenai pencegahan infeksi? Apa yang harus dicatat dan dilaporkan oleh perawat dalam situasi ini?

Penutup Pengendalian infeksi = tanggung jawab semua tenaga kesehatan. Mulai dari kebiasaan kecil: cuci tangan, pakai APD, edukasi pasien. WHO: “Clean care is safer care”. Terima kasih!

Diskusi Interaktif Mengapa hand hygiene sering diabaikan? Pernahkah Anda melihat pelanggaran standar pengendalian infeksi? Bagaimana cara Anda menegur secara profesional? Bagaimana peran perawat dalam PPI?
Tags