Pengertian Editing - EDITING DRAMA presentasi editing drama

quotabsurd 4 views 13 slides Sep 16, 2025
Slide 1
Slide 1 of 13
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13

About This Presentation

Pengertian editing


Slide Content

EDITING DRAMA Dedi Eko Nurcahyo , M.Eng.

Berlian yang masih dalam bentuk bongkahan tidak dapat dikenali . Bongkahan tersebut harus dipotong dulu , diasah dan disunting dengan ikatan agar keindahan yang dimilikinya dapat dihargai sepenuhnya Analogi

Sama saja dengan itu film cerita adalah tumpukan shot-shot yang masih semrawut , sama seperti berlian film itu perlu dipotong , diasah dan disunting EDITING

Editing Editing adalah sebuah kegiatan yang melakukan penggabungan antara beberapa shot gambar /video lalu hasil dari penggabungan itu akan menghasilkan satu kesatuan yang utuh , editing juga merupakan kegiatan merapikan dan membuat suatu tayangan yang berguna serta lebih baik jika nantinya ditonton . Editing merupakan tahap pengerjaan akhir dari sebuah produksi film atau video. Dalam proses editing editorlah yang bertugas untuk menyusun gambar atau shot-shot hasil perekaman menjadi sebuah cerita yang utuh .

Mengapa editing perlu dilakukan ? 1. Menghubungkan Narasi 2. Ritme dan Tempo 3. Pembangunan Emosi 4. Karakterisasi 5. Kontinuitas dan Konsistensi 6. Kreativitas dan Eksperimentasi

1. Menghubungkan Narasi a. Penyusunan Alur Cerita Editing memainkan peran penting dalam menyusun alur cerita film. Seorang editor bertanggung jawab untuk mengatur adegan-adegan dalam urutan yang paling efektif untuk menceritakan kisah dengan cara yang koheren dan menarik . b. Membangun Narasi yang Kohesif Dengan menghubungkan berbagai elemen visual dan audio, editing membantu menciptakan narasi yang kohesif . Ini melibatkan penataan adegan , dialog, musik , dan efek suara sehingga semuanya bekerja bersama untuk membentuk keseluruhan cerita yang padu c. Flashback dan Flashforward Editing juga memungkinkan penggunaan teknik naratif seperti flashback dan flashforward. Teknik ini dapat memberikan latar belakang tambahan , mengungkapkan informasi penting , atau menambahkan lapisan kompleksitas pada cerita .

2. Ritme dan Tempo a. Pengaturan kecepatan Editor memiliki kontrol penuh atas ritme dan tempo film. Pengaturan kecepatan adegan dapat mempengaruhi suasana hati dan emosi penonton b. Timing yang Tepat Timing yang tepat sangat penting dalam editing film. Ini termasuk kapan harus memotong dari satu adegan ke adegan berikutnya , kapan harus menahan gambar untuk dampak emosional yang maksimal , dan kapan harus mempercepat atau memperlambat ritme film. Timing yang baik dapat meningkatkan efektivitas dialog, aksi , dan momen emosional . c. Montase Montase adalah teknik editing yang menggabungkan serangkaian gambar atau klip video yang singkat untuk menyampaikan ide atau emosi dalam waktu singkat .

3. Pembangunan Emosi a. Menciptakan Emosi Editing adalah alat yang kuat untuk membangun emosi dalam film b. Penggunaan Musik dan Efek Suara Musik dan efek suara adalah elemen penting dalam editing yang dapat meningkatkan atau mengubah suasana adegan . Musik dapat menambah kedalaman emosional , sementara efek suara dapat meningkatkan realisme dan imersi . c. Ketegangan dan Klimaks Editing juga berperan dalam membangun ketegangan dan mencapai klimaks cerita .

4. Karakterisas a. Pengembangan Karakter Editing membantu dalam pengembangan karakter dengan menyoroti tindakan , reaksi , dan interaksi mereka . b. Dialog dan Reaksi Editing dialog adalah aspek penting dari karakterisasi . Memotong antara dialog dan reaksi karakter memungkinkan penonton untuk melihat dinamika dan hubungan antar karakter . Reaksi non-verbal, seperti ekspresi wajah dan bahasa tubuh , sering kali lebih kuat daripada kata-kata dan dapat diperkuat melalui editing yang tepat . c. Perspektif Karakter Editing juga dapat digunakan untuk menunjukkan perspektif karakter . Misalnya , penggunaan point of view (POV) shot memungkinkan penonton melihat dunia dari sudut pandang karakter tertentu .

5. Kontinuitas dan Konsistensi a. Konsistensi Visual Salah satu tantangan utama dalam editing adalah menjaga kontinuitas dan konsistensi visual. Ini berarti memastikan bahwa elemen-elemen dalam adegan , seperti posisi objek , pencahayaan , dan kostum , tetap konsisten dari satu shot ke shot berikutnya . b. Transisi yang Halus Transisi antara adegan juga harus halus dan tidak mengganggu . Ini termasuk penggunaan cut, dissolve, wipe, dan efek transisi lainnya dengan bijaksana . c. Alur Logis Editing juga memastikan bahwa alur cerita tetap logis dan masuk akal .

6. Kreativitas dan Eksperimentasi a. Eksperimentasi Visual Editing adalah bidang yang memberikan ruang untuk kreativitas dan eksperimentasi . b. Teknik Non-Linear Selain pendekatan naratif linear, editor juga dapat menggunakan teknik non-linear untuk menceritakan cerita . Ini termasuk flashback, flashforward, dan penggunaan narasi non- kronologis . Teknik non-linear dapat menambah kompleksitas dan kedalaman pada cerita , serta membuat penonton lebih tertarik . c. Gaya Editing Setiap editor memiliki gaya editing yang unik , yang dapat menjadi style mereka dalam industri film. Gaya editing dapat mencakup ritme khas , penggunaan warna , transisi , dan pilihan musik .

Tugas 1 Editing Drama Tugas : Menyusun Cerita dari Potongan Deskripsi Shot (10 Shot) Instruksi : Bacalah deskripsi 10 shot berikut ini ( urutan masih acak ). Susun shot-shot tersebut menjadi alur cerita yang logis dan dramatis. Jelaskan alasan urutan yang Anda pilih (1–2 paragraf ). ( Opsional ) Berikan judul singkat untuk cerita Anda. Daftar Deskripsi Shot ( acak ): Shot A: Kamera close-up menunjukkan sendok yang jatuh ke lantai dengan bunyi nyaring . Shot B: Seorang ayah duduk di meja makan , wajahnya tegang , menatap kosong ke arah piring . Shot C: Seorang anak laki-laki remaja masuk ke ruang makan , ragu-ragu, lalu duduk perlahan . Shot D: Kamera memperlihatkan ibu yang menaruh semangkuk sup di meja , mencoba tersenyum meski matanya terlihat lelah . Shot E: Sudut pandang menyorot jam dinding yang menunjukkan pukul 8 malam . Shot F: Anak laki-laki itu menunduk , tangannya meremas celana dengan gugup . Shot G: Ayah menghela napas panjang , lalu menatap tajam ke arah anaknya . Shot H: Ibu berusaha memecah keheningan dengan berkata lirih , tapi suaranya bergetar . Shot I: Anak laki-laki itu akhirnya membuka mulut , suaranya pelan : “Ayah, aku minta maaf …” Shot J: Kamera menutup dengan close-up wajah ayah yang berkaca-kaca , lalu menunduk tanpa berkata apa-apa .
Tags