Numerasi membantu siswa membangun pola pikir runtut dan logis untuk memecahkan masalah sehari-hari.
Size: 15.82 MB
Language: none
Added: Sep 22, 2025
Slides: 10 pages
Slide Content
Penguatan Numerasi Melalui Pembelajaran di Kelas Disampaikan oleh: [Nama Anda] [Nama Sekolah atau Instansi] by Pangarso Yuliatmoko
Apa Itu Numerasi? Numerasi adalah kemampuan untuk memahami, menggunakan, dan menafsirkan angka serta data dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam konteks sosial, ekonomi, dan ilmiah.
Mengapa Numerasi Penting? Pola Pikir Logis Membentuk pemikiran kritis Pengambilan Keputusan Membantu hidup sehari-hari Kunci Sukses Penting di sekolah dan kerja Dukung Literasi Memperkuat sains dan teknologi
Tantangan Numerasi di Sekolah Matematika Sulit Siswa menganggap pelajaran sulit Kurang Terintegrasi Belum masuk semua mata pelajaran Minim Konteks Soal jauh dari kehidupan nyata
Strategi Penguatan Numerasi Integrasi Lintas Mapel Gabungkan di berbagai pelajaran Pembelajaran Berbasis Masalah Selesaikan masalah nyata Gunakan Data Kontekstual Libatkan lingkungan siswa Visualisasi Konsep Pakai grafik, diagram Pendekatan Berbasis Proyek Lakukan proyek nyata
Contoh Penerapan di Kelas Bahasa Indonesia Analisis survei membaca, sajikan diagram IPS Hitung pertumbuhan penduduk, dampak lingkungan IPA Ukur suhu, interpretasi grafik
Aktivitas Numerasi yang Menyenangkan Game Edukatif Permainan berbasis angka 1 Simulasi Jual-Beli Praktik transaksi sederhana 2 Mini Riset Penelitian olah data 3 Tantangan Logika Teka-teki numerik 4
Peran Guru Sediakan Konteks Berikan situasi nyata Ruang Eksplorasi Dorong diskusi aktif Umpan Balik Beri masukan membangun Jadi Model Contoh berpikir kritis
Asesmen Numerasi Penilaian Formatif Berbasis tugas autentik Rubrik Indikator Dengan indikator numerasi Refleksi Siswa Terhadap proses berpikir Portofolio Numerasi Lintas mata pelajaran
Penutup & Ajakan Mari bersama menumbuhkan budaya numeratif di kelas agar siswa cakap menghadapi tantangan masa depan. “Numerasi bukan hanya soal menghitung, tetapi memahami dunia dengan logika.”