PENGUJIAN BENIH YAITU UNTUK MENENTUKAN KOMPOSISI FISIK DAN IDENTIFIKASI MACAM-MACAM BENIH

PENGUJIAN BENIH

1. UJI KEMURNIAN BENIH TUJUAN : U/ MENENTUKAN KOMPOSISI FISIK DAN IDENTIFIKASI MACAM2 SPECIES DAN KOTORAN BENIH DARI SUATU KELOMPOK BENIH UJI KEMURNIAN  BENIH DIBAGI  4 KOMPONEN : BENIH MURNI (PURE SEED) BENIH TAN. LAIN/VAR. LAIN (OTHER CROP SEED) BIJI GULMA (WEED SEED) KOTORAN BENIH (INERT MATTER)

2. BENIH MURNI : Benih yg merupakan bag dr contoh pengujian yg meliputi semua var dr tiap species yg diakui spt dinyatakan o/ pengirim atau yg ditemukan dlm pengujian lab ( persentase benih murni > 5 %) KOMPONEN BENIH MURNI TERDIRI DARI : Benih matang dan tidak rusak Benih yg ukurannya kurang ( tapi > ½) mengkerut , tdk matang dan yg berkecambah asal dpt diidentifikasi sbg species yg diakui Pecahan benih yg ukurannya > ½ Benih yg berpenyakit ( ringan ), kecuali bila bentuk benih telah berubah , spt membentuk smut ball atau sclerotia

3. BENIH TANAMAN LAIN/VARIETAS LAIN : Benih tanaman selain dr benih yg sedang diuji ( persentasenya < 5 %) BIJI GULMA : Biji yg termasuk / dianggap sbg tumbuhan pengganggu menurut peraturan atau pendapat umum KOTORAN BENIH: Merupakan bag dr contoh pengujian yg tidak berbentuk biji ( suatu struktur yg menyerupai benih tan tapi tdk memenuhi syarat sbg benih

4. KOTORAN BENIH TERDIRI DARI : 1.Pecahan benih yg ukurannya < ½ 2.Potongan batang , daun , jerami , sekam , bunga , tanah , pasir 3. Biji yg telah berbentuk smut ball atau sclerotia 4. Biji gulma yg kosong 5. Biji yg tidak mempunyai testa

5. 1.MEMPERKECIL CONTOH BENIH DARI CONTOH KIRIMAN MENJADI CONTOH PENGUJIAN METODE PENGUJIAN KEMURNIAN CONTOH: BENIH PADI CONTOH KIRIMAN (400 G)  200 G  100 G  50 G  40 G

6. 2.MEMISAHKAN CONTOH BENIH MENJADI EMPAT KOMPONEN @. Benih murni @. Benih tanaman lain/ varietas lain @. Biji gulma @. Kotoran benih

7. 2.MEMISAHKAN CONTOH BENIH MENJADI EMPAT KOMPONEN

8. 3. IDENTIFIKASI Analis benih harus mengidentifikasi tiap macam benih dr kelompok benih yg sedang diuji sehingga diketahui species atau varietasnya Caranya : Membandingkan sifat2 morfologis dan sifat2 fisik benihnyg diuji dg benih standar yg ada di lab ( koleksi ) Menanam benih yg diuji hingga tumbuh , lalu sifat2 anatomi dan fisiologi tan tsb diidentifikasi

9. 4. MENIMBANG KOMPONEN BENIH Tiap komponen benih ditimbang dgn memperhatikan ketentuan banyaknya desimal Masing2 komponen diprosentasekan dgn dibagi o/ jumlah berat total komponen , b ukan o/ berat contoh pengujian awal

10. 4. MENIMBANG KOMPONEN BENIH

11. NUMBER OF DECIMAL PLACES TO WHICH WORKING SAMPLE MUST BE WEIGHED FOR PURITY ANALYSIS WEIGHT OF WORKING SAMPLE (G) NUMBER OF DECIMAL PLACES LESS THAN 1 4 1 TO 9.999 3 10 TO 99.99 2 100 TO 999.9 1 1000

12. 5. MEMBANDINGKAN DENGAN HASIL PENGUJIAN DUPLIKAT (SEMUA PENGUJIAN DILAKUKAN SECARA DUPLO) DATA HASIL AKHIR PENGUJIAN ADALAH DATA RATA2 DR 2 x PENGUJIAN DAN PERBEDAAN DIANTARA KE 2 DATA TSB HARUS BERADA DLM BATAS TOLERANSI BILA DILUAR BATAS TOLERANSI  HARUS DILAKUKAN PENGUJIAN ULANG SAMPAI BERADA DLM BATAS TOLERANSI

13. PENGUJIAN KADAR AIR 1. METODA DASAR/LANGSUNG 2. METODA PRAKTIS/TIDAK LANGSUNG

14. METODA DASAR/LANGSUNG @ DG PEMANASAN DLM WAKTU DAN SUHU TTT  BERAT BENIH KONSTAN KEHILANGAN BERAT AKIBAT PEMANASAN DPT DIHITUNG DAN DIANGGAP SBG KA BENIH @ SUHU JANGAN TERLALU PANAS  AGAR BAG2 BENIH SELAIN AIR TIDAK MENGUAP @ METODA PALING TELITI  SBG STANDAR BAGI METODA LAIN

15. 1. METODA OVEN @ PEMANASAN PD SUHU 105 C  130 C (1  16 JAM) @ BESAR KA = PERBEDAAN BERAT SEBELUM DAN SESUDAH DIPANASKAN # JIKA k1 = BERAT BENIH SEBELUM DIPANASKAN k 2 = BERAT BENIH SETELAH DIPANASKAN  KA BENIH = (k1 – k2)/k1 X 100 % ( berdasarkan berat basah ) KA BENIH = (k1 – k2)/k2 X 100 % ( berdasarkan berat kering )

16. 2. METODA DESTILASI @ PENGUKURAN KA DR CARA MEMISAHKAN AIR DLM BENIH MELALUI PROSES DESTILASI @ BENIH DITIMBANG + TOLUEN DIMASUKAN KE DLM LABU DIDIH, LALU DIPANASKAN AIR YG KELUAR DR BENIH DIDESTILASI DAN DITAMPUNG DLM WADAH  DITIMBANG KA BENIH = (BERAT AIR)/(BERAT BENIH) X 100 %

17. 3 . METODA ZAT PENGERING (DRYING AGENT METHOD) @ BENIH DITIMBANG @ LALU DIMASUKAN KE DLM WADAH YG ADA ZAT PENGERINGNYA @ TUTUP RAPAT SAMPAI WAKTU TTT HINGGA BERAT BENIH KONSTAN (TEK UAP ZAT PENGERING < TEK UAP DLM WADAH) @ KADAR AIR DPT DIKETAHUI DGN CARA MEMBANDINGKAN BERAT BENIH SEBELUM DAN SETELAH PENGERINGAN KELEBIHAN: YG MENGUAP HANYA AIR SAJA KELEMAHAN: JAMUR DAPAT TUMBUH ZAT PENGERING YG DPT DIPAKAI: SILIKA GEL Ca SO4 DLL

18. METODA PRAKTIS (METODA TIDAK LANGSUNG) @ PENGUKURAN KADAR AIR DILAKUKAN DG ALAT2 YG MENDASARKAN MEKANISMENYA PD DAYA HANTAR LISTRIK @ BENIH MENGANDUNG AIR  DAYA HANTAR LISTRIK  KADAR AIR DPT DIUKUR CONTOH : KETT RICETER, SEED MOISTURE TESTER KEUNTUNGAN : WAKTU SINGKAT DAN PRAKTIS KEKURANGAN : HARUS DIKALIBRASI DG METODA STANDAR (METODA OVEN)