Penyehatan Air BERSIH KELELOMPOK 1.pptx

kusbandar 0 views 12 slides Oct 06, 2025
Slide 1
Slide 1 of 12
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12

About This Presentation

ajhfj


Slide Content

Kelompok 1 Aldi Ramon,SKM,MPH Gustin Nuntiara, SKM Ns. Raqibullah Dwika Putra, S.Kep Elza Puspitasari, Amd.KL Yudhi Adriansyah, SST, Ners apt. Mawar Melly Archan, S.Farm Doni Saputra, SKM Johana Dwirahma, S.Tr.Kes Anjasmara, Amd.Kl

a. Identifikasi jenis-jenis Sarana Air Bersih yang sesuai dengan situasi kondisi pada situasi bencanatanggap daurat, Air Permukaan : Air Sungai, Air Danau, Penampungan Air Hujan (PAH) Mata Air/belik b.Penyediaan Sarana Air Bersih yang sesuai dengan situasi dan kondisi pada situasi bencana •Sumur Gali (SGL) :Pemanfaatan sumur gali pada daerah tanggap bencana hanya bisa dimungkinkan selain daerah banjir, seperti gunung meletus, tanah longsor, ataupun tsunami tsunami. Dalam rencana pemilihan lokasi sumber air permukaan yang akan dimanfaakan sebagai sumur gali, hendaknya memandang beberapa aspek yang bisa mempengaruhi kualitas airnya dari sebab-sebab yang bisa menimbulkan pencemaran secara kimia ataupun bakteriologis. •

•Air Kemasan:Sumber air paling aman dan andal saat darurat adalah air kemasan yang belum dibuka. Air ini dapat digunakan untuk minum, memasak, dan menyikat gigi. •Mobil Tangki:Untuk daerah yang sulit dijangkau, distribusi air bersih dapat dilakukan menggunakan mobil tangki. Air dapat disalurkan ke pusat pengungsian atau pos-pos distribusi yang telah ditentukan. •Tangki Air:Toren atau tangki air dapat digunakan sebagai cadangan air bersih. Lokasi tangki harus strategis dan mudah diakses oleh warga, seperti di pusat-pusat pengungsian. •Penyaringan Air Sederhana /Teknologi Tepat Guna : Proses pengolahan air sederhana dalam tanggap bencana tetap harus disiagakan, karena ini untuk mendukung kesiapan peneydiaan air bersih kalau memang sudah tidak ada air bersih yang bisa dimanfaatkan, namun masih ada air yang kotor yang kemungkinan bisa di proses menjadi air bersih Pengelolaan Air Bersih di Daerah Tanggap Darurat .Contohnya : Filtrasi, desalinasi, aerasi.

•Mata Air •Selalu rutin mengecek bagian-bagian bangunan PMA yang mudah retak dan bocor. •Rutin mengecek jaringan distribusi perpipaan PMA, agar titik rawan bocor ataupun pipa yang patah segera diketahui, untuk menjaga kontinuitas dan kualitas air. •Dicek secara fisik kualitas airnya (bau, rasa, warna dan pH) secara periodik 2-3 hari sekali oleh sanitarian. •Bila terjadi kerusakan konstruksi pada PMA, ataupun jaringan, segera lakukan perbaikan agar tidak menimbulkan pencemaran lebih lanjut. •Bila terjadi perubahan warna dan bau yang tajam dan rasa yang tidak enak, hentikan penggunaan air, dan tunggu pemeriksaan sanitarian. •Dalam kurun waktu minimal sebulan sekali harus dilakukan pengambilan sampel air, baik secara kimia atau bakteriologis.

•Air Hujan •Selalu rutin mengecek bagian-bagian bangunan PAH yang mudah retak dan bocor. •Rutin mengecek saluaran peturasan dan saringan air hujan menuju PAH untuk mrnjaga kualitas air. •Dicek secara fisik kualitas airnya (bau, rasa, warna dan pH) secara periodik 2-3 hari sekali oleh sanitarian. •Bila terjadi kerusakan konstruksi pada PAH, ataupun salurannya, segera lakukan perbaikan agar tidak menimbulkan pencemaran lebih lanjut. •Bila terjadi perubahan warna dan bau yang tajam dan rasa yang tidak enak, hentikan penggunaan air, dan tunggu pemeriksaan sanitarian. •Dalam kurun waktu minimal sebulan sekali harus dilakukan pengambilan sampel air, baik secara kimia atau bakteriologis.

Tandon •Selalu rutin mengecek bagian-bagian bangunan tandon, hidran umum ataupun penampungan yang mudah retak dan bocor. •Rutin mengecek saluran air, kran atau jaringan untuk menjaga kualitas air. •Dicek secara fisik kualitas airnya (bau, rasa, warna dan pH) secara periodik 2-3 hari sekali oleh sanitarian •Bila terjadi kerusakan konstruksi pada tandon, bak penampungan, segera lakukan perbaikan agar tidak menimbulkan pencemaran lebih lanjut. •Bila terjadi perubahan warna dan bau yang tajam dan rasa yang tidak enak, hentikan penggunaan air, dan tunggu pemeriksaan sanitarian. •Dalam kurun waktu minimal sebulan sekali harus dilakukan pengambilan sampel air, baik secara kimia atau bakteriologis.

Cara Kerja Desalinasi Sederhana : 1. Pemanasan dan Penguapan: Air asin dipanaskan hingga mendidih atau menguap. Panas ini bisa berasal dari sinar matahari secara langsung atau dari sumber panas limbah lainnya. 2. Penguapan Air: Ketika air menguap, garam dan mineral tidak ikut menguap dan tertinggal di wadah. 3. Kondensasi: Uap air yang terbentuk kemudian didinginkan, biasanya dengan membiarkannya menyentuh permukaan yang lebih dingin. 4. Pengumpulan Air Tawar: Uap air tersebut akan berubah kembali menjadi cair (mengalami kondensasi) dan menetes ke wadah terpisah. Air yang terkumpul ini adalah air tawar (destilat) yang bebas dari garam.

Manfaat Desalinasi Sederhana Solusi Krisis Air: Menyediakan sumber air bersih untuk konsumsi atau keperluan lain di daerah yang sulit mendapatkan air tawar. Ramah Lingkungan: Dapat menggunakan energi terbarukan seperti sinar matahari, mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan biaya operasional yang tinggi. Terjangkau: Metode sederhana yang menggunakan panas matahari atau panas limbah dapat mengurangi biaya yang signifikan dibandingkan teknologi desalinasi komersial. Meningkatkan Kesehatan: Mengurangi risiko penyakit karena air bersih yang aman dapat meminimalkan penyakit akibat mengonsumsi air tercemar.

Prinsip kerja •Penguapan (evaporasi): Panas dari sinar matahari menembus Kaca dan memanaskan air asin di dalam mangkuk. Air akan menguap menjadi uap air, meninggalkan garam dan mineral di dalam mangkuk. •Kondensasi: Uap air naik dan menempel pada permukaan bagian dalam Kaca yang suhunya lebih dingin. Uap air ini kemudian mengembun menjadi tetesan air tawar. •Pengumpulan: Tetesan air tawar akan mengalir mengikuti lengkungan plastik pembungkus yang dibuat oleh pemberat. Tetesan-tetesan ini akan jatuh ke dalam cangkir kosong yang sudah disiapkan

Catatan •Desalinasi sederhana ini menghasilkan air tawar dalam jumlah kecil dan memakan waktu. •Air yang dihasilkan sudah bebas dari garam, namun untuk memastikan kelayakannya sebagai air minum, sebaiknya melalui proses filtrasi tambahan untuk menghilangkan partikel atau kotoran yang mungkin masih ada

Sistem desalinasi berkelanjutan mempunyai kelebihan dan kelemahan yaitu: Kelebihan Desalinasi berkelanjutan: 1. Tidak membutuhkan energi buatan untuk menguapkan air laut. 2. Biaya konstruksi yang terjangkau 3. Teknologi dan konstruksi mudah dipelajari. Kelemahan menggunakan Desalinasi berkelanjutan: 1. Produksi alat rendah 2. Hanya cocok untuk pengguanaan skala rumah tangga 3. Pemilihan bahan konstruksi sangat mempengaruhi.

Rancangan Anggaran Biaya Bahan/Alat Jumlah Harga Satuan Total (Rp) KACA UKURAN 5 ML uk 150 x 200 cm 2 2 Lembar Rp 175.000 Rp 350.000 Lem Kaca/ Silicon + Alat 2 Tube Rp 60.000 Rp 120.000 Besi L 3 cm 2 Batang Rp 80.000 Rp 160.000 Kran Plastik 1 Buah Rp 25.000 Rp 25.000 Ember 2 Buah Rp 25.000 Rp 50.000 Total : Rp 955 .000 Investasi terjangkau untuk solusi ramah lingkungan jangka panjang. Upah Las 1 Rp 200.000 Rp 200.000 Pemotong Kaca 1 Buah Rp 50.000 Rp 50.000
Tags