Penyelenggaraan dan Administrasi PMT Lokal 2025 rev.pptx

DesiEka2 0 views 45 slides Sep 28, 2025
Slide 1
Slide 1 of 45
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29
Slide 30
30
Slide 31
31
Slide 32
32
Slide 33
33
Slide 34
34
Slide 35
35
Slide 36
36
Slide 37
37
Slide 38
38
Slide 39
39
Slide 40
40
Slide 41
41
Slide 42
42
Slide 43
43
Slide 44
44
Slide 45
45

About This Presentation

886515096-Ppt-Desa-Penebel-Stunting-Gemar-Makan-Ikan.pptx


Slide Content

Pemberian Makanan PEMBEKALAN TIM PELAKSANA DALAM PENYIAPAN Tambahan Berbahan Pangan Lokal bagi Ibu Hamil dan Balita Bermasalah Gizi PUSKESMAS SUMBERSARI 24 April 2025 Kementerian Kesehatan 2025

Sosialisasi dan Advokasi Pembekalan Sumber Daya Terlibat Sebelum pelaksanaan kegiatan PMT berbahan pangan lokal, tim pelaksana melakukan sosialisasi dan advokasi kepada pemangku kebijakan terkait misalnya Pemerintahan Desa/Kelurahan, tokoh masyarakat, kader, dan sasaran penerima. Hal penting yang perlu disampaikan saat pelaksanaan sosialisasi dan advokasi antara lain: Rencana kegiatan PMT berbahan pangan lokal latar belakang tujuan PMT berbahan pangan lokal untuk pencegahan stunting sasaran waktu dan lokus pelaksanaan sumber daya Dukungan yang diperlukan Mekanisme pelaksanaan dll (disesuaikan dengan kebutuhan daerah) Pembekalan tim pelaksana (unsur Puskesmas, kader, perangkat Desa/Kelurahan, sektor/personel lainnya yang terlibat) bertujuan agar penyelenggaraan PMT berbahan pangan lokal dapat dilaksanakan sesuai dengan petunjuk teknis yang ditetapkan. Materi pembekalan antara lain: Rencana kegiatan Tugas dan fungsi sumber daya yang terlibat Alur dan mekanisme pelaksanaan Penetapan sasaran Penentuan lokasi Hal- hal yang terkait dengan pengolahan makanan tambahan (pemilihan bahan makanan, prinsip dan cara pengolahan makanan tambahan, keamanan pangan, dll) Kepatuhan terhadap siklus menu yang telah ditetapkan Distribusi yang aman Pelaksanaan edukasi dan pemberdayaan masyarakat Pemantauan, pencatatan dan pelaporan Penyamaan persepsi 2. Tahap Persiapan 47

PUSAT PROVINSI/KAB/KOTA PUSKESMAS Menyusun Landasan Hukum dan Petunjuk Teknis Sosialisasi dan orientasi Advokasi lintas sektor Asistensi dan monitoring Evaluasi, pemberian umpan balik ( feedback ), dan diseminasi Berkoordinasi dengan Puskesmas, lintas program dan lintas sektor serta pemangku kebijakan terkait Sosialisasi dan orientasi Advokasi lintas sektor Asistensi dan monitoring Evaluasi dan pemberian umpan balik ( feedback ) DESA/KELURAHAN Keluarga melakukan praktik di rumah: Pemberian makan yang tepat dan aneka ragam makan, kebersihan diri dan lingkungan, memantau pertumbuhan dan perkembangan serta kesehatan balita, memanfaatkan Buku KIA Berkoordinasi dengan Dinkes, Puskesmas lainnya, Desa/Kelurahan, dan Posyandu setempat Koordinasi Internal (dokter, tenaga gizi) Perencanaan, persiapan, pelaksanaan, termasuk pembekalan tim pelaksana Pendampingan kepada tim pelaksana dan kader Pencatatan dan pelaporan Monitoring dan evaluasi Berkoordinasi dengan Puskesmas, PKK, kader, tokoh masyarakat, dll Menyelenggarakan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)/ Musyawarah Masyarakat Kelurahan (MMK) Dukungan keberhasilan penyelenggaraan kegiatan PMT berbahan pangan lokal Melakukan pemantauan bersama Puskesmas Pemberian MT Berbahan Pangan Lokal Kunjungan Rumah/ Konseling Gizi POSYANDU Menyediakan data kegiatan posyandu per bulan (deteksi dini pertumbuhan dan perkembangan) Verifikasi data sasaran bersama pihak Puskesmas dan Desa/Kelurahan Aktif dalam penyelenggaraan PMT berbahan pangan lokal melalui koordinasi dengan Puskesmas dan Desa/Kelurahan Edukasi gizi dan kesehatan Melakukan pencatatan Pemantauan serta evaluasi bersama Puskesmas Pembagian Peran pada Penyelenggaraan PMT Berbahan Pangan Lokal 44

Tahapan Penyelenggaraan PMT Berbahan Pangan Lokal Persiapan dan Pelaksanaan Pencatatan dan Pelaporan Pembekalan Tim Pelaksana Advokasi dan Koordinasi dengan Desa/Kelurahan, PKK, Pihak Potensial Lainnya Koordinasi Pembelian Bahan Makanan Berbahan Pangan Lokal sesuai Siklus Menu Koordinasi Pengolahan Bahan Makanan sesuai dengan Siklus Menu Koordinasi Distribusi PMT Berbahan Pangan Lokal disertai Edukasi Integrasi dengan Lintas Program dan Lintas Sektor Terkait Penerapan Protokol Kesehatan untuk Pencegahan Penyakit Dalam penyediaan dan pelaksanaan PMT berbahan pangan lokal, puskesmas dapat bekerjasama dengan satuan pelayanan pemenuhan makanan bergizi di wilayah setempat, jika telah beroperasi (dengan catatan SPPG di wilayah masih mampu untuk mendukung penyediaan PMT berbahan pangan lokal) Melakukan Pencatatan Berkesinambungan terhadap Data Sasaran dan Keluaran antara lain Input, Proses, Output dan Outcome Melakukan Pelaporan Berjenjang terhadap Data Sasaran dan Keluaran antara lain Input, Proses, Output dan Outcome Pencatatan dan Pelaporan Dilakukan dari Tahap Penentuan Sasaran sampai dengan Berakhirnya Intervensi PMT Berbahan Pangan Lokal Monitoring Evaluasi Koordinasi Pelaksanaan Pemantauan Harian oleh Kader Bersama Kader Melakukan Pemantauan Mingguan Koordinasi Pelaksanaan Pemantauan Bulanan untuk Perbaikan Penyelenggaraan PMT Berbahan Pangan Lokal Penyediaan Formulir Pemantauan Melakukan Evaluasi termasuk Menganalisis Hasil Intervensi 1 Perencanaan Penyusunan Kerangka Acuan Pelaksanaan Kegiatan Penetapan Tim Pelaksana Puskesmas Verifikasi dan Penetapan Data Sasaran Penerima PMT Berbahan Pangan Lokal Penetapan Lokasi Kegiatan Penyusunan Siklus Menu sesuai Standar Penyusunan Rencana Anggaran Kegiatan Penetapan Metode Penyelenggaraan PMT Berbahan Pangan Lokal 45 2 3 4 Catatan: Daerah yang melaksanakan pemberian Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi ibu hamil dan balita tetap melaksanakan PMT lokal bagi ibu hamil dan balita bermasalah gizi. MBG menggantikan satu porsi makanan utama untuk pemenuhan gizi. PMT lokal diberikan sebagai tambahan asupan harian tidak menggantikan makanan utama). Pada hari yang sama dengan pemberian MBG, PMT lokal berupa makanan selingan/kudapan padat gizi.

1. Tahap Perencanaan Penyusunan Siklus Menu sesuai Standar Penyusunan Kerangka Acuan Pelaksanaan Kegiatan Verifikasi dan Penetapan Data Sasaran Penerima PMT Penetapan Tim Pelaksana Penetapan lokasi Penyusunan Rencana Anggaran Kegiatan Dilakukan oleh Tenaga Gizi Puskesmas Memperhatikan ketersediaan sumber bahan pangan lokal setempat dan standar yang ditetapkan, dibuat dalam sedikitnya 7 (tujuh) hari siklus, penentuan siklus menu berpengaruh pada perencanaan kegiatan dan dana yang akan ditarik / rencana penarikan dana (RPD) Pendahuluan (Latar Belakang, Tujuan), Tahap Pelaksanaan, Keluaran yang diharapkan, Anggaran/Pembiayaan, Waktu Pelaksanaan kegiatan, dan lampiran Tenaga Kesehatan Puskesmas bersama kader berkoordinasi dengan Desa/Kelurahan dan melakukan verifikasi terkait data sasaran penerima PMT berbahan pangan lokal berdasarkan wilayah kerja Basis data yang digunakan adalah data laporan rutin (Sigizi Terpadu) by name by address Dilakukan oleh Kepala Puskesmas Terdiri dari unsur Puskesmas, Pemerintahan Desa/Kelurahan, tokoh masyarakat, PKK, unsur lainnya (dasa wisma, karang taruna, masyarakat umum (kelompok tani, warung lokall dll) Penetapan lokasi dan sasaran dilakukan oleh puskesmas berkoordinasi dengan desa/kelurahan berdasarkan sebaran sasaran PMT berbahan pangan lokal Komponen pembiayaan PMT berbahan pangan lokal melalui DAK NF/BOK Puskesmas terdiri dari biaya bahan makanan dan bahan habis pakai lainnya minimal 80% dan biaya penyelenggaraan yaitu upah memasak, biaya distribusi serta biaya manajemen maksimal 20% 46

Sosialisasi dan Advokasi Pembekalan Sumber Daya Terlibat Sebelum pelaksanaan kegiatan PMT berbahan pangan lokal, tim pelaksana melakukan sosialisasi dan advokasi kepada pemangku kebijakan terkait misalnya Pemerintahan Desa/Kelurahan, tokoh masyarakat, kader, dan sasaran penerima. Hal penting yang perlu disampaikan saat pelaksanaan sosialisasi dan advokasi antara lain: Rencana kegiatan PMT berbahan pangan lokal latar belakang tujuan PMT berbahan pangan lokal untuk pencegahan stunting sasaran waktu dan lokus pelaksanaan sumber daya Dukungan yang diperlukan Mekanisme pelaksanaan dll (disesuaikan dengan kebutuhan daerah) Pembekalan tim pelaksana (unsur Puskesmas, kader, perangkat Desa/Kelurahan, sektor/personel lainnya yang terlibat) bertujuan agar penyelenggaraan PMT berbahan pangan lokal dapat dilaksanakan sesuai dengan petunjuk teknis yang ditetapkan. Materi pembekalan antara lain: Rencana kegiatan Tugas dan fungsi sumber daya yang terlibat Alur dan mekanisme pelaksanaan Penetapan sasaran Penentuan lokasi Hal- hal yang terkait dengan pengolahan makanan tambahan (pemilihan bahan makanan, prinsip dan cara pengolahan makanan tambahan, keamanan pangan, dll) Kepatuhan terhadap siklus menu yang telah ditetapkan Distribusi yang aman Pelaksanaan edukasi dan pemberdayaan masyarakat Pemantauan, pencatatan dan pelaporan Penyamaan persepsi 2. Tahap Persiapan 47

SASARAN PMT LOKAL 202 5 Balita : - Gizi kurang ( HMA : 56 hari ) - BB kurang ( HMA : 28 hari ) - BB tidak naik ( HMA : 14 hari ) Bumil : - KEK ( lila < 23,5 cm ) - Resiko KEK ( IMT < 18,5 ) Hari makan bumil : 120 hari

SASARAN PMT LOKAL 202 5

Berupa makanan siap santap, dalam bentuk makanan lengkap atau makanan selingan/kudapan – yang mengandung protein hewani dengan memperhatikan gizi seimbang, membatasi penggunaan gula, garam dan lemak tinggi (GGL). Prinsip Pemberian Makanan Tambahan Berbahan Pangan Lokal bagi Ibu Hamil Berupa tambahan asupan dan bukan pengganti makanan utama. Pemberian makanan tambahan disertai edukasi (demontrasi/penyuluhan/konseling). Mengedepankan prinsip pemberdayaan masyarakat. Lama waktu pemberian makanan tambahan: Makanan tambahan Ibu hamil diberikan selama minimal 120 hari. Diberikan setiap hari. Dalam 1 siklus menu dapat diberikan 1 kali makanan lengkap sebagai sarana edukasi isi piringku, selain itu diberikan dalam bentuk makanan selingan/kudapan padat gizi. Catatan: Pelaksanaan PMT berbahan pangan lokal diutamakan menggunakan bahan makanan yang terfortifikasi , seperti garam, minyak goreng, tepung terigu, dll. Pada daerah yang sudah melaksanakan pemberian Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi ibu hamil , PMT berbahan pangan lokal bagi ibu hamil bermasalah gizi pada hari yang sama dengan MBG diberikan dalam bentuk makanan selingan/kudapan padat gizi . 17

Berupa makanan siap santap, dalam bentuk makanan lengkap atau makanan selingan/kudapan - kaya protein hewani dengan memperhatikan gizi seimbang. Sumber protein hewani diharapkan dapat bersumber dari 2 jenis bahan pangan hewani yang berbeda. Misalnya telur dan ikan, telur dan ayam, telur dan daging. Tujuannya untuk mendapatkan kandungan protein tinggi dan asam amino lengkap. Menghindari makanan dan minuman yang tinggi gula, mengandung pemanis buatan, pewarna, perasa, seperti susu dengan tambahan gula, berperisa dan kental manis. Prinsip Pemberian Makanan Tambahan Berbahan Pangan Lokal bagi Balita Berupa tambahan asupan dan bukan pengganti makanan utama. Pemberian makanan tambahan disertai edukasi (demontrasi/penyuluhan/konseling). Mengedepankan prinsip pemberdayaan masyarakat. Lama waktu pemberian makanan tambahan sesuai dengan masalah gizi balita: Balita berat badan tidak naik (T) diberikan makanan tambahan selama 14 hari. Balita berat badan kurang diberikan makanan tambahan selama 28 hari. Balita gizi kurang diberikan makanan tambahan selama 56 hari. Diberikan setiap hari. Dalam 1 siklus menu dapat diberikan 1 kali makanan lengkap sebagai sarana edukasi isi piringku, selain itu diberikan dalam bentuk makanan selingan/kudapan padat gizi. PMT berbahan pangan lokal pada anak 6- 23 bulan, dilakukan sesuai prinsip Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA) dan tetap melanjutkan pemberian ASI ( on demand). 40 Catatan: Pelaksanaan PMT berbahan pangan lokal diutamakan menggunakan bahan makanan yang terfortifikasi , seperti garam, minyak goreng, tepung terigu, dll. Pada daerah yang sudah melaksanakan pemberian Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi balita , PMT berbahan pangan lokal bagi balita bermasalah gizi pada hari yang sama dengan pemberian MBG disediakan dalam bentuk makanan selingan/kudapan padat gizi .

Tahap Pelaksanaan Pembelian Bahan Makanan: Hal-hal yang perlu diperhatikan 2 M e m i l i h b aha n m a k ana n b a s ah yan g s e g a r , t i d a k b e r b a u , t i d ak busuk T an g g al k a d a l u w a r s a L a b e l ha l al d a n i z i n e d a r m a k anan dalam negeri (MD) W a k t u d a n m u s i m J u m l a h yan g d i b e l i s e s u ai d en g an mempertimbangkan berat bersih dan berat kotor 14

Tahap Pelaksanaan Pengolahan makanan No Cara Pengolahan P r in s ip pe n go l a h an 1. Merebus G una k an a i r b e r s i h s e cu k upn y a S em ua bahan t e r e ndam A i r me nd i d i h ( suhu s ek i t ar 100º C) Lama perebusan sampai tingkat kematangan tertentu 2. Mengukus G una k an a i r b e r s i h s e cu k upn y a Lama pengukusan sampai tingkat kematangan tertentu 3. Memanggang Panaskan alat pemanggang (oven) sampai panas yang dikehendaki sebelum bahan dimasukkan La m a p em anggangan sa m pai t i ng k at kem a t angan t e rt e n t u Untuk memanggang daging atau pangan tinggi protein, hindari sampai terbakar (hangus) 4. Menggoreng G una k an m i n y ak go r e ng s e cu k upn y a Panaskan minyak goreng sampai suhu yang dikehendaki sebelum bahan dimasukkan Lama penggorengan sampai tingkat kematangan tertentu Dianjurkan menggunakan minyak goreng yang sama tidak lebih dari dua kali penggorengan 5. Menumis Mem asak m a k anan d e ngan m i n y ak s e d i k i t Panaskan minyak goreng sebelum bahan dimasukkan Lama memasak dengan waktu singkat 2 15

Tahap Pelaksanaan T i p s M eng o l a h K u d ap an : M a s a k d a l a m j u m l a h k e c il , s e s u a i k a n d eng a n a lat masak Masak makanan atau kudapan 1-2 jam sebelum disajikan Setelah dimasak harus dikonsumsi dalam waktu 1 jam G an t i m i n y a k g o r en g s e t e l a h 2 k a l i peng g u na a n 2 16 Penyiapan makanan yang aman

Tentang minyak goreng Dokter Gizi dari Rumah Sakit Borromeus Bandung, Johanes Chandrawinata mengatakan penggunaan minyak goreng berulang memang berisiko pada kesehatan . Johanes menyebut tidak ada aturan pakem berapa kali minyak sebaiknya digunakan untuk memasak . Jika ada yang menyebut dua atau tiga kali belum tentu bisa diikuti karena setiap orang berbeda dalam menggunakan minyak . " Sebaliknya kalau sudah dipakai dua tiga kali tapi warnanya masih bening , tidak apa-apa digunakan lagi , digunakan berulang , karena kualitas minyak itu terlihat dari warnanya ya , kalau bening dia bagus ." Perubahan warna minyak goreng ini berarti ada zat oksidan yang cukup berbahaya . Selain itu minyak goreng yang berulang kali digunakan juga bisa membentuk polisiklik hidroksi karbon yang berisiko menyebabkan jenis kanker tertentu , misalnya kanker usus besar . " Juga yang harus diperhatikan kalori pada minyak yang dipakai berulang kali ini meningkat , jadi semakin tinggi kolesterol dan asam lemak transnya ." Baca artikel CNN Indonesia " Berapa Kali Batas Boleh Pakai Minyak Goreng Berulang-ulang ?" selengkapnya di sini :  https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20220318165414-262-773298/berapa-kali-batas-boleh-pakai-minyak-goreng-berulang-ulang .

Tentang minyak goreng Idealnya penggunaan minyak goreng hanya sekali saja dengan suhu di bawah 120 derajat Celsius. Namun , minyak goreng sebenarnya masih bisa digunakan hingga tiga kali. Hindari menggunakan minyak yang sama berkali -kali. ( halodoc ) Minyak goreng lebih dari 2 kali pemakaian akan mempengaruhi perubahan viskositas ( kekentalan ) dari minyak goreng tersebut , dari perubahan viskositas dari minyak goreng lebih dari 2 kali pemakaian sangat berbahaya bagi kesehatan tubuh khususnya untuk tekanan darah dan kolesterol . ( kemenkes )

9 Contoh Pelaksanaan Kegiatan PM T lokal bag i Bali t a disertai dengan Edukasi Menu Edukasi Pemberian M T s e s ua i s i klus m e nu Demonstrasi Har i 1 Har i 2 Har i 3 Har i 4 Har i 5 Har i 6 Har i 7 S u p ke n t a n g , b o l a dag i n g K r o ke t t e l ur i s i ayam d a n w o r t el Lon t o n g m i e i s i aya m d an t e l u r p uy uh T al a m u b i ab o n i k an Semar m e n d e m i s i ayam M e n to Ayam N as i I k a n k u ah kuning P u d i n g r o t i (dgn telur) ba r k o n g ko (dgn telur- santan) T e k wan Ikan M a c a r o n i k u k us c i n c a n g d a g i ng S i o m a y I k an Panekuk buah naga (dgn telur) M a r t ab ak t a hu t e l u r Contoh menu untuk anak diatas 12 bulan ke atas. Untuk usia dibawah 12 bulan, d ap at d i s e su a i k an d e n g an p ri n s ip P M BA I l u s t ra s i t id ak m e nu n j u kk a n p o rs i p e m b eri a n

C o n t o h P e l a k s an aan K e g i at an P M T l o k a l bag i I b u h a m i l disertai dengan Edukasi Menu Edukasi Pemberian MT sesuai siklus menu Demonstrasi Har i 1 Har i 2 Har i 3 Har i 4 Har i 5 Har i 6 Har i 7 Sti k r ol kentang dengan d aun k e l o r & ik a n l e le Panekuk B uah n a ga Soto mi e daging da n t e l u r Buah j e ru k Sempol ayam p r e mi u m Barongko Pisang Lapi s tamie isi a y a m Buah p e pa y a Bas o j am ur Pudin g r o ti dengan telur Siomay ayam udang k o mp l i t Buah m e l o n Liwe t i k a n goreng da n k a ri Daun s i n g k ong da n e b i Buah s e ma n g ka 10

Monitoring dan evaluasi dilakukan secara berjenjang dari tingkat Puskesmas, Kabupaten/Kota, Provinsi dan tingkat Pusat Monitoring / Pemantauan Pemantauan dilakukan terhadap data keluaran antara l a i n i n p u t , p r o ses , o u t p u t , o u tc o m e da n i m p act . Mekanisme pemantauan sebagai berikut: Pendampingan dan pemantauan dilakukan secara berjenjang dan berkesinambungan . Jika ada masalah segera melakukan koordinasi dan tindakan perbaikan Evaluasi Evaluasi d i l ak u kan u n t u k m e ng u k u r t i n gk a t k e be r h a s il an k e g i at a n P M T ba gi i bu h a m i l da n b a l it a y a ng d ap at dilihat dari aspek input, proses , output, outcome dan i m p act d a r i p e l aks an aan k e g i a t an . Ha l - h al y a ng p e r l u dievaluasi: Aspek monitoring dan evaluasi Indikator Keterangan Input Penetapan tim pelaksana, pelaksanaan orientasi kader, p e n y usunan s i k lus me nu, p e n e t apan da t a sasa r an Proses K e s e sua i an M T lo k al y ang d i b e r i k an d e ngan s i k lus me nu, p e n e r apan ke a m anan pangan, ke s e sua i an w a k t u d i s tr i bus i , ketepatan sasaran Output Cakupan ibu hamil KEK mengonsumsi MT lokal % I bu ha m i l KEK d e ngan p e n i ng k a t an B B s e suai us i a kehamilan Ca k upan bal i t a T , B al i t a B B k u r ang, B al i t a g i zi k u r ang me ngonsu m si M T lo k al % B al i t a T , % B al i t a B B k u r ang, % B al i t a g i zi k u r ang y ang mengalami peningkatan BB Adekuat Impact % I bu ha m i l d e ngan BB L t i dak < 2500 g r am % B al i t a B B k u r ang d e ngan p e r ba i k an s t a t us g i zi b e r dasa r k an i nd i k a t or BB/ U % B al i t a g i zi k u r ang d e ngan p e r ba i k an s t a t us g i zi b e r dasa r k an i nd i k a t or BB/ PB a t au BB/ T B 3 4 8 Kapan Monev dilakukan harian mingguan bulanan Siapa yang melakukan Monev T i m pe l ak s an a ( p us k e s m a s ) P en g e l o l a p r o gr a m d i D ink es K ab / k o t a , D ink es P r o v in s i , P us a t ( B e r j en j a n g )

Pencatatan dan pelaporan Hal-hal yang perlu dicatat dan dilaporkan sebagai berikut: Has i l a w al p e n i mba n g a n B B da n p e n g u k u r an P B a t au T B , L i L A , perhitungan IMT pra hamil atau IMT trimester 1 serta hasil pemeriksaan k ad ar Hb ( S t a t u s an e m i a) p a da s asa r an : ‒ Catat pada formulir pemantauan, Buku KIA dan laporkan secara elektronik melalui Sigizi Terpadu pada menu Pemantauan PMT. ‒ Saat ini sedang dikembangkan Aplikasi Sehat Indonesiaku (ASIK) d i m a na p e n c a t a t an o l e h k a d e r m e l a l ui a p l i k as i da n W h a t s A pp chatbot akan langsung terhubung pada dashboard SATUSEHAT. Tim Pelaksana mencatat hasil kegiatan PMT melalui formulir pemantauan PMT (formulir harian, mingguan, bulanan) Tim Pelaksana mencatat dan melihat isian kartu kontrol konsumsi PMT oleh sasaran sebagai self-monitoring dan tindak lanjutnya misalnya menanyakan apakah sasaran menyukai makanan tambahan yang diberikan, ada tidaknya keluhan setelah mengonsumsi, serta m e mb e r i ka n e d uk as i . Tim Pelaksana melaporkan hasil kegiatan PMT mulai dari tingkat Puskesmas, lalu dilaporkan Dinkes Kab/Kota, Dinkes Provinsi, dan Pusat secara berjenjang 4 12

Meka n i s m e Dr o p O u t Sasaran kegiatan PMT lokal dapat gagal/ drop out jika sasaran penerima PMT lokal tidak s e ca r a pe n uh m e n g i k u t i s el u r u h r a n g k ai a n k e g i a t a n . S a s a r a n d r o p o ut , apabila : U ntuk m e n c e ga h s a s a r a n d r o p o ut: 14 Orang tua/keluarga menolak (mundur dari program) Sasaran tidak mendapatkan MT dalam kurun waktu 7 (Tujuh) hari berturut-turut (misalnya k a r en a t i d a k d a p at d i t e m u a , k e l u a r k o t a , d l l ) S a s a r a n sak i t da n dirawa t d i R S ( p e r l u mendapatkan tata laksana lain ) S a s a r a n meninggal Melaksanakan kegiatan sosialisasi secara luas kepada m a s y a r ak at s eb e l u m m u l a i k eg i a t an P M T l o k al Pastikan sebelum pelaksanaan kegiatan PMT, cek ulang s t at u s gi z i da n k e s e hat ann y a Pastikan keluarga sasaran bersedia menjadi sasaran k eg i a t an da n m e n g i k u t i s e c a r a p e nu h Tenaga kesehatan dan kader responsif terhadap semua keluhan sasaran (rasa makanan, disukai atau tidak, p e n a mp i l a n m ak ana n , d l l ) Tenaga kesehatan dan kader segera menindaklanjuti sasaran yang susah ditemui Jika tersedia anggaran, berikan apresiasi kepada sasaran yang mempunyai praktik baik (ucapan, sertifikat) Apabila sasaran berpindah domisili, Puskesmas dapat berkoordinasi dengan Puskesmas wilayah kerja domisili baru

Monev Harian: Kartu Kontrol Konsumsi Makanan Tambahan (MT) Lokal dan Pencatatan Kondisi Kesehatan Harian Balita 15

Monev Harian: Kartu Kontrol Konsumsi Makanan Tambahan (MT) Lokal dan Pencatatan Kondisi Kesehatan Harian Ibu hamil 16

Monev Mingguan: Pemantauan Berat Badan dan Panjang Badan/Tinggi Badan Balita 17

Monev Bulanan: Pemantauan Berat Badan Ibu hamil dan Usia Kehamilannya 18

F o r m ul i r P e m ant auan Bulanan Pelaksanaan P MT o l e h D i nas Kesehatan Kab/Kota 19

Formulir Pemantauan Bulanan Pelaksanaan PMT kepada Sasaran Ibu Hamil 20

Formulir Pemantauan Bulanan Pelaksanaan PMT kepada Sasaran Balita 21

P e m b i ay aan dan Administrasi Sumber pembiayaan kegiatan PMT berbahan pangan lokal dapat berasal dari berbagai sumber antara lain APBN, Dana Transfer Daerah ( D A K No n F isik ) , A P BD , D a na D e s a , da n s u mb e r p e nd a na a n l a i nn y a . Komponen pembiayaan disesuaikan dengan aturan yang berlaku. Pada prinsipnya tidak diperkenankan adanya duplikasi anggaran. Pembiayaan Administrasi Ketentuan administrasi dan pelaporannya mengacu pada peraturan yang dikeluarkan sehubungan dengan sumber pendanaan yang digunakan untuk penyelenggaraan kegiatan. Sebagai pertanggungjawaban administrasi kegiatan harus disusun laporan yang dilengkapi dengan dokumentasi p e l a k sa n a a n ke g i a t a n ( f o t o , v i d e o , d l l ) . 22

Komponen P e m b i ay aan B e l an j a b aha n p an g a n ( m i n i m a l ) 80% d i s e s u a i k a n d en g an j u m l a h s a s a r a n d an fr e k u e n s i k e g i a t an U p a h / j a s a m e m a s ak 15% d i s e s u a i k a n d en g an j u m l a h s a s a r a n d an fr e k u e n s i k e g i a t an M ana j e m e n ( m a k s i m a l ) 5% d a r i u n i t c o s t p e r Puskesmas Apabila pada saat pelaksanaan kegiatan, jumlah sasaran tidak mencapai target maka ada pengembalian dana 23 Catatan : mekanisme pelaksanaan ( swakelola oleh Puskesmas atau bekerjasama dengan pihak ketiga misalnya katering atau pembelian melalui sistem katalog elektronik lokal , dll ) Jika dilakukan dengan swakelola , peralatan memasak dan bahan makanan disiapkan oleh tim pelaksana PMT. Pentingnya dukungan desa untuk hal ini .

Pertanggung Jawaban 24 Laporan Keuangan Pembelian bahan pangan : kwitansi, nota pembelian, dan bukti setor pajak (sesuai dengan Peraturan Perpajakan yang berlaku). Jasa penyelenggaraan makanan : tanda terima uang jasa penyelenggaraan dan daftar ha d i r t i m p e l a k s an a P M T m a s i n g - m a s i n g D e s a . Manajemen : kwitansi dan nota pembelian ATK, materai, fotokopi. Laporan Pelaksanaan Fisik Daftar penerima PMT berbasis Pangan Lokal Untuk Ibu Hamil KEK, ditandatangani oleh sasaran/orangtua sasaran; Laporan Pelaksanaan PMT (Proses kegiatan, Hasil Kegiatan, Hambatan/Masalah, Kesimpulan dan Rencana Tindak Lanjut, lampiran siklus menu) disertai dokumentasi foto kegiatan di tiap lokasi; Rekapitulasi hasil penimbangan berat badan balita sasaran setiap 1 (satu) minggu selama pelaksanaan kegiatan; Rekapitulasi hasil penimbangan berat badan ibu hamil setiap 1 (satu) bulan selama pelaksanaan kegiatan;

No Nama P em a s ak Desa Jumlah dit e r ima (Rp) Tanda Tangan Contoh Tanda Terima Uang Jasa Memasak Daftar Pembayaran Jasa Penyelenggaran Makanan Pu s k e s ma s : ………………… K ab / K o t a : ………………… P e m b a y a r an b u l an : ………………… …… …… … …… … . , 2025 Y a n g m e mba ya r , B e nd a ha r a P u s k e s m a s … _ Mengetahui, Ke p a l a P u s k e s m a s , Contoh Kwitans i da n Nota Pembelian Bahan Makanan

Manajemen Penyelenggaraan PMT 26 D a p a t d i g u n a k a n u n t u k : P em b e l i a n A T K u n t u k S P J F o t oc op y u n t u k f o r m R/ R d l l Con t o h D a f t a r Ha d i r S asa r an DAFTAR HADI R IBU HAMI L KEK , BALIT A GIZI KURANG Desa….…. Puskesmas….. Tanggal……, Bulan……, 2025

L apo r a n P e l a k s a n aa n K egi a t a n P M T l o k al 27 Laporan Pelaksanaan PMT Lokal, diketahui oleh Kepala Puskesmas dan melampirkan dokumentasi kegiatan DOKUMENTASI FOTO P E M B E R I A N M A K ANA N T A M B AHA N B E R B AS I S P AN G AN LOKAL UNTUK (SASARAN) LOKASI PUSKESMAS…......... T AHU N AN G G AR A N 202 4 No Desa Dokumentasi Kegiatan 1 A F o t o K e g i a t an 2 B F o t o K e g i a t an 3 C F o t o K e g i a t an 4 D F o t o K e g i a t an

SIKLUS MENU PMT LOKAL 2024 HARI MENU USIA > 12 BULAN MENU USIA < 12 BULAN 1 SUP BAKSO DAGING + TIM TELUR AYAM IKAN SALMON SUP BAKSO DAGING + TIM TELUR AYAM IKAN SALMON 2 AYAM + TELUR BUMBU KECAP AYAM + TELUR BUMBU KECAP 3 IKAN KEMBUNG + TELUR PUYUH BUMBU KUNING IKAN KEMBUNG + TELUR PUYUH BUMBU KUNING 4 BOLA-BOLA AYAM + SATE TELUR PUYUH BOLA-BOLA AYAM + SATE TELUR PUYUH 5 MANGUT LELE + ORAK ARIK TELUR MANGUT LELE + ORAK ARIK TELUR 6 BIKA ROTI TAWAR + NUGET AYAM BIKA ROTI TAWAR + GADON AYAM 7 NASI GORENG SPESIAL TELUR +UDANG NASI TIM + ORAK ARIK TELUR UDANG WORTEL 8 PERKEDEL KENTANG DAGING TELUR PERKEDEL KENTANG DAGING TELUR 9 TELUR GULUNG + GADON SAPI TELUR GULUNG + GADON SAPI 10 NAGASARI ROTI TAWAR SUSU + PEPES TUNA NAGASARI ROTI TAWAR SUSU + PEPES TUNA 11 BOTHOK UDANG + PERKEDEL TAHU AYAM BOTHOK UDANG + ROLADE TAHU AYAM

KESEPAKATAN PELAKSANAAN PMT LOKAL 2025 UPT PUSKESMAS SUMBERSARI Dilaksanakan dalam beberapa tahap dengan pertimbangan kemampuan dana talangan dan pemasak Nama sasaran ditentukan oleh Bidan Desa dan PKK dan diinput di spreetshead Jika ada sasaran DO ( drop out ) segera konfirmasi ke bidan atau petugas gizi Jika ada DO segera dilanjutkan dengan sasaran lain sesuai yang direkomendasikan bidan desa / petugas gizi Setor kelengkapan SPJ setiap awal bulan berikutnya Kelengkapan SPJ terdiri dari : 1. Foto ( saat memberi dan diterima ) 1 minggu 1 foto tiap sasaran 2. Tanda terima 3. Nota 4. Kartu Kontrol 5. Form Pemantauan BB dan TB 7. Menu PMT sesuai selera sasaran di masing-masing desa tetapi harus sesuai juknis
Tags