penyerapan obat sebagai bahan pengunaan.pptx

KlinikPratamaLanumad 0 views 27 slides Sep 11, 2025
Slide 1
Slide 1 of 27
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27

About This Presentation

kesehatan


Slide Content

Penyerapan Obat habis gunakan ALLPPT.com _ Free PowerPoint Templates, Diagrams and Charts

ABSORBSI Absorbsi merupakan perpindahan obat atau molekul obat dari tempat aplikasinya menuju ke sirkulasi sistemik ( pembuluh darah atau pembuluh limfe ) merupakan proses terpenting yang menentukan efektifitas obat :3)

Free PPT _ Click to add title Click to edit Master text styles - Standard (4:3)

JALUR ABSORBSI 1 . Absorbsi obat melalui saluran cerna tergantung oleh : ukuran partikel mol obat , kelarutan obat dalam lemak /air, derajat ionisasi 2. Absorbsi obat melalui mata obat diberi secara lokal ke mata , sebagian diserap melalui membran konjungtiva dan sebagian lagi melalui konea 3. Absorbsi obat melalui paru Obat inhalasi sitemik diserap melalui epitel paru dan membran mukosa saluran nafas ,. Karena mempunyai luas permukaan besar , maka absorbsi melalui pmbuluh darah paru berjalan dengan cepat 4. Absorbsi obat mel al ui kulit Untuk memperol e h efek setempat ( lokal ) sangat tergantung pada kelarutan obat dalam lemak , karean epidermis kulit juga berfungsi sebagai membran lemak biologis

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ABSORBSI OBAT Koefisien partisi Ukuran molekul Ukuran partikel Derajat ionisasi Bentuk sediaan Formulasi Rute pemberian pH keberadaan substansi lain motilitas usus dll

Lanjutan... 1. FAKTOR OBAT Formulasi : Enteric, slow release Rute pemberian obat : Parenteral,Enteral Sifat fisiko kimiawi obat : lipofilitas , Particle Size dll 2. FAKTOR HAYATI GI Motility Inactivation of drug in gut or liver Keadaan patologi pasien 3. KETERLIBATAN NUTRISI DALAM PROES ABSORBSI Makanan akan menurunkan absorbsi beberapa antibiotik ( ampisilin , tetrasiklin , rifampisin ) 4. SIFAT MEMBRAN SEL TERHADAP ABSORBSI OBAT Suatu obat dapat melewati tempat absorbsi sekitar satu atau lebih lapisan sel untuk memasuki pered a ran darah Permeabilitas dari suatu obat pada absorbsi dalam sistem peredaran berkaitan dengan struktur molekul dan biokimia membran sel

lipofilitas A substance will become more lipid soluble in a solution with a pH similar to its own pH. A weak acid is more lipid-soluble in an acidic solution A weak base is more lipid-soluble in an alkaline solution. A weak acid is more WATER-soluble in an alkaline solution A weak base is more WATER-soluble in an acidic solution. Pengecualian: Molekul air  melawan gradien konsentrasi zwitterions

PENGARUH TINGKAT PENYAKIT TERHADAP ABSORBSI OBAT Absorbsi obat dipengaruhi oleh perubahan : Aliran darah intestinal Motilitas gastrointestinal Waktu pengosongan lambung pH lambung yang mempengaruhi kelarutan obat pH intestinal yang mempengaruhi besarnya ionisasi Permeabilitas dindig usus Sekresi empedu Sekresi enzim pencernaan Alterasi flora normal gastrointestinal

Hanya obat dalam bentuk molekul utuh (tidak terion) yang akan mengalami absorbsi karena bentuk molekul yang larut dalam lipid akan mudah menembus membran tubuh tempat absorpsi obat ( membran tubuh bersifat   lipid bilayer ). Absorpsi obat menembus membran ( gambar dari http://www.pharmainfo.net/reviews/mucosal-drug-delivery-review).

Selama proses absorbsi , obat mengalami penurunan jumlah karena tak semua obat diabsorpsi . Selain itu selama proses absorbsi , jika obat diberikan secara oral maka akan mengalami siklus enterohepatik ( perjalanan dari pembuluh darah di usus ke portal hepar di mana terdapat enzim pemetabolisme yang mengolah sebagian obat sebelum sampai di reseptornya )  disebut FPE/First Pass Effect

BEBERAPA MEKANISME ABSORBSI OBAT DI DALAM TUBUH DIFUSI PASIF/ TRANSPORT PASIF TRANSPORT AKTIF TRANSFER KONVECTIF DIFUSI FASILITATIF TRANSPORT PASANGAN ION PINOSITOSIS

DIFUSI PASIF Merupakan proses dimana difusi molekul secara spontan dari daerah yang konsentrasi tinggi ke konsentrasi yang lebih rendah . Faktor – faktor yang mempengarhikecepatan difusi pasif dari suatu obat : Derajat kelarutan Koefisien partisi (k) Daerah permukaan Ketebalan suatu membran

TRANSPORT AKTIF proses transportasi obat dengan bantuan pembawa , dimana proses ini sangat penting pada proses absorbsi di gastrointestinal dan sekresi ginjal dari beberapa obat dan metabolisme . DIFUSI FASILITATIF Ada nya suatu media pembawa pada sistem transport yang berbeda dari transport aktif

TRANSPORT PASANGAN ION Obat- obat yang bersifat elektrolit kuat, dapat terionisasi dengan cepat. Kompleks ini lebih cepat berdifusi melewati membran. Contoh : propanolol – asam oleat. PINOSITOSIS Merupakan bentuk transport aktif yang unik dimana sel “menelan” partikel obat. Biasanya terjadi pada obat-oobat larut lemak (Vit. A, D, E, K)

KECEPATAN ABSORBSI Apabila pembatas antara obat aktif dan sirkulasi sitemik hanya sedikit , absorbsi terjadi cepat dan segera mencapai level pengobatan dalam tubuh . Detik s/d menit : Intra vena (IV), SL, Inhalasi Lebih lambat : Oral, topikal kulit Lambat : Per rektal / sustained release Faktor yang mempengaruhi penyerapan : Aliran darah ketempat absorbsi Total luas permukaan yang tersedia sebagai tempat absorbsi Wak t u kontak permukaan absorbsi

BIOVABILITAS Merupakan prosentase obat yang di ABSORBSI tubuh dari suatu dosis yang diberikan dan tersedia , untuk melakukan efek terapeutisnya .

PARAMETER BIOVABILITAS AUC : Area dibawah kurva obat ( atau metabolit ) dalam plasma darah dari awal waktu sampai waktu terkhir kadar obat diukur Cmax : kadar pucak ( maksimal ) obat ( atau metabolit ) dalam plasma darah yang teramati t max : waktu sejak pemberian obat sampai dicapai Cmax t1/2 : waktu paruh obat ( atau metabolit ) dalam plasma darah

RUTE PEMBERIAN OBAT INTRAVASKULAR Obat yang langsung kedalam pembuluh darah ( sirkulasi sitemik ) Contoh: Intravena ( i.v ) Intraarteri ( i.a ) Intracardial ( i.c ) 2. EKSTRAVASKULAR Obat harus melalui fase abasorbsi agar dapat mencapai sirkulasi sitemik Contoh: Oral ( peroral ) Sublingual Rektal Intramuscular ( i.m ) Subkutan ( s.c ) Intraperitonial ( i.p ) LAIN – LAIN Inhalasi Intranasal Intratekal / intraventikular Topikal transdermal

ORAL Adalah rute pemberia n yang paling umum dan paling banyak dipakai karna ekonomis , paling nyaman dan aman . Obat juga dapat diabsorbsi melalui rongga mulut (Sublingual atau Bukal ). Kelebihan : Relatif aman Meminimalkan ketidaknyamanan pada klien dan dengan efek samping yang paing kecil Kekurangan : Biovaibilitasnya banyak dipengaruhi oleh bebrapa faktor Obat terabsorbsi tidak teratur karna kerja obt oral lebih lambat dan efeknya lebih lama

PARENTERAL Memberika obat dengan menginjeksi kedalam jaringan tubuh , obat yang cara pemberiannya tanpa melalui mulut ( tanpa m e la l ui saluran pencernaan ) tetapi langsung ke pembuluh darah . Kelebihan : Dapat mengindari kerusakan obat di saluran cerna dan hati , bekerja cepat dan dosis ekonomis Kekurangan : obat yang sudah diberikan tiak dapat ditarik kembali , sehingga efek toksik lebih mudah terjadi

TRANSDERMAL Rute administrasi dimana bahan aktif yang disampaikan dikulit untuk didistribusikan sistemik . Obat menyerap secara perlahan dan kontinyu , masuk ke sistem peredaran darah , langsung ke jantung . Kelebihan : Mengurangi efek samping karena pemeliharaan kadar plasma sampai akhir pemberian interval dosis Terhindar dari degradasi oleh saluran gastrointerstinal Kekuranga n : Memiliki efektifitas dosis yang reatif rendah Kemungkinan terjadinya iritasi dan sensitivtas kuit

Memilih rute pemberian obat tergantung dari tujua terapi , sifat obatnya serta kondisi pasien . Oleh sebab itu perlu mempertimbangkn maslah - masalah seperti berikut : Tujuan terapi menghendaki efek lokal atau sistemik Apakah kerja awal obat yang dikehendaki itu cepat atau masa kerjanya lama Stabilitas obat didalam lambung atau usus Keamanan relatif dalam penggunaan melalui bermacam macam rute MEMILIH RUTE PEMBERIAN