SOAL TES TERTULIS ADA 2 MACAM YAITU: SOAL YANG TERSEDIA JAWABANNYA ( PG, BS) SOAL YANG TIDAK TERSEDIA JAWABANNYA ( ISIAN , JAWABAN SINGKAT, URAIAN)
KAIDAH ATAU PEDOMAN PENULISAN SOAL PG Pengertian Soal Bentuk Pilihan Ganda Soal bentuk pilihan ganda adalah suatu soal yang jawabannya harus dipilih dari beberapa kemungkinan jawaban yang telah disediakan .
KEUNGGULAN DAN KEKURANGAN Keunggulan : 1. dapat diskor dengan mudah , cepat , serta objektif , dan 2. dapat mencakup ruang lingkup bahan / materi / PB yang luas 3. tepat untuk ujian yang pesertanya sangat banyak Keterbatasan : 1. memerlukan waktu yang relatif lama untuk menulis soalnya ; 2. sulit membuat pengecoh yang homogen dan berfungsi ; dan 3. terdapat peluang untuk menebak kunci jawaban .
KAIDAH PENULISAN SOAL PG Dari Aspek Materi Soal harus sesuai dengan Indikator . Pokok soal dirumuskan jelas dan tegas Pilihan jawaban harus homogen dan logis. Pengecoh berfungsi . Setiap soal harus mempunyai satu jawaban yang benar atau yang paling benar . Soal dan pilihan jawaban adalah pernyataan yang diperlukan saja Pokok soal tidak memberikan petunjuk ke arah jawaban benar
KAIDAH SOAL ISIAN DARI SEGI MATERI POKOK SOAL HARUS SESUIAN INDIKATOR POKOK SOAL HARUS LOGIS DITINJAU DARI SEGI MATERI HANYA ADA SATU KUNCI JAWABAN YANG BENAR
DARI SEGI KONSTRUKSI POKOK SOAL DIRUMUSKAN DENGAN JELAS DAN TEGAS SOAL JAWABAN SINGKAT MENGGUNAKAN KALIMAT TANYA SOAL ISIAN MENGGUNAKAKAN PERNYATAAN POKOK SOAL MERUPAKAN PERNYATAAN/ PERTANYAAN YANG BERKAITAN DENGAN MATERI YANG DIUKUR. POKOK SOAL TIDAK MEMBERI PETUNJUK KE ARAH JAWABAN POKOK SOAL TIDAK MENGANDUNG PERNYATAAN YANG BERSIFAT NEGATIF GANDA GAMBAR, GRAFIK, TABEL, DIAGRAM HARUS JELAS JAWABAN YANG DITUNTUT SOAL HARUS SINGKAT DAN PASTI
DARI SEGI BAHASA SETIAP SOAL HARUS MENGGUNAKAN BAHASA YANG SESUAI DENGAN KAIDAH BAHASA INDONESIA. SETIAP SOAL HARUS MENGGUNAKAN BAHASA YANG KOMUNIKATIF TIDAK MENGGUNAKAN BAHASA YANG HANYA BERLAKU SETEMPAT.
BENTUK SOAL URAIAN Kelebihan soal uraian 1. Dapat mengukur kemampuan peserta didik dalam hal mengorganisasikan pikiran, mengemukakan pendapat, dan mengekspresikan gagasan dengan kalimatnya sendiri. 2. Jumlah materi yang ditanyakan terbatas dan fokus. 3. Faktor penebak jawaban dapat dikurangi. 4. Meningkatkan kemampuan peserta didik dalam menyatakan pendapat. 5. Penyusunan tes lebih mudah dilaksanakan.
kelemahan dari soal uraian 1. Jumlah materi atau pokok bahasannya relatif terbatas, 2. Waktu untuk memeriksa jawaban lama. 3. Penskorannya relatif subjektif. 4. Tingkat reliabilitasnya relatif rendah dibanding soal pilihan ganda.
Kaidah penulisan soal berbentuk uraian, meliputi kaidah materi, kaidah konstruksi, dan kaidah bahasa. 1. Kaidah Materi a. Soal harus sesuai dengan indikator, artinya soal harus menanyakan perilaku dan materi yang hendak diukur sesuai dengan tuntutan indikator. b. Batasan pertanyaan dan jawaban yang diharapkan (ruang lingkup) harus jelas. c. Isi materi harus sesuai dengan pengukuran. d. Isi materi yang ditanyakan sudah sesuai dengan jenjang, jenis sekolah, atau tingkat kelas.
2. Kaidah Konstruksi a. Rumusan kalimat soal atau pertanyaan harus menggunakan kata-kata tanya atau perintah yang menuntut jawaban terurai, seperti mengapa, uraikan, jelaskan, bandingkan, tafsirkan, buktikan, hitunglah. Jangan menggunakan kata tanya yang tidak menuntut jawaban uraian, misalnya siapa, di mana, dan kapan. b. Rumusan kalimat soal harus komunikatif, yaitu menggunakan bahasa yang sederhana dan menggunakan kata-kata yang sudah dikenal peserta didik, serta baik dan benar dari segi kaidah Bahasa Indonesia, jangan menggunakan kata atau kalimat yang dapat menimbulkan salah pengertian atau dapat menimbulkan penafsiran ganda. c. Buatlah petunjuk yang jelas tentang cara mengerjakan soal. d. Buatlah pedoman penskoran segera setelah soalnya ditulis dengan cara menguraikan komponen yang akan dinilai atau kriteria penskorannya, besarnya skor bagi setiap komponen, serta rentang skor yang dapat diperoleh untuk soal yang bersangkutan. e. Hal lain yang menyertai soal seperti gambar, grafik, tabel diagram dan sejenisnya yang terdapat pada soal harus disajikan dengan jelas, berfungsi dan terbaca, artinya tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda dan juga harus bermakna.
3. Kaidah Bahasa a . Soal menggunakan bahasa sederhana sesuai kaidah Rumusan butir soal harus menggunakan bahasa yang sederhana dan sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia. b. Soal untuk skala nasional tidak boleh menggunakan bahasa daerah Rumusan butir soal jangan menggunakan bahasa yang berlaku setempat (daerah tertentu), apabila soal tersebut akan digunakan untuk beberapa daerah atau nasional. c. Rumusan soal tidak menimbulkan penafsiran ganda Rumusan soal menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar,mempertimbangkan segi budaya dan tidak menggunakan kata-kata atau kalimat yang dapat menimbulkan penafsiran ganda atau salah pengertian .