Peradaban-Islam-Daulah-Umayyah-di-Damaskus.pptx

aenulmardhiyah26 0 views 10 slides Sep 01, 2025
Slide 1
Slide 1 of 10
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10

About This Presentation

Peradaban Islam Daulah Umayyah di Damaskus SKI Kelas X


Slide Content

Peradaban Islam Daulah Umayyah di Damaskus Daulah Umayyah merupakan dinasti Islam pertama yang didirikan oleh Muawiyah bin Abu Sufyan pada tahun 40 H. Selama berkuasa kurang lebih 90 tahun, Daulah Umayyah tidak hanya fokus pada ekspansi wilayah, tetapi juga mengembangkan berbagai bidang ilmu pengetahuan, seni arsitektur, dan peradaban. Salah satu pencapaian arsitektur terbesar pada masa ini adalah pembangunan Masjid Umayyah di Damaskus dan Masjid Baitul Maqdis di Yerussalem (Kubah al-Sakha). Perkembangan ilmu pengetahuan juga berjalan pesat, mencakup bidang kedokteran, sejarah, bahasa, sastra, dan ilmu-ilmu agama. FH oleh Fauzan Hamdani

Sejarah Lahirnya Daulah Umayyah 1 Perang Shiffin Terjadi pada bulan Dzulhijjah tahun 36 H antara pasukan Ali bin Abi Thalib dan Muawiyah. Perang ini berakhir dengan kesepakatan damai setelah Muawiyah mengangkat Al-Qur'an sebagai penengah. 2 Tahkim (Arbitrase) Perundingan antara Abu Musa al-Asy'ari (pihak Ali) dan Amr bin Ash (pihak Muawiyah) yang menghasilkan keputusan yang menguatkan posisi Muawiyah. 3 Amul Jamaah Pada tahun 41 H, Hasan bin Ali menyerahkan kekhalifahan kepada Muawiyah, mengakhiri perpecahan dan menyatukan umat Islam dalam satu kepemimpinan.

Khalifah-khalifah Berprestasi Daulah Umayyah Muawiyah bin Abu Sufyan (661-680 M) Memindahkan ibu kota kekhalifahan dari Madinah ke Damaskus untuk memperkuat kendali politik dan militer. Membangun sistem administrasi yang terorganisir, mengatur pasukan yang terdiri atas tentara Arab dan milisi lokal, serta menetapkan sistem pewarisan takhta secara turun-temurun yang memperkuat stabilitas politik. Abdul Malik bin Marwan (685-705 M) Memperkenalkan mata uang dinar emas dan dirham perak sebagai pengganti uang Byzantium dan Sasania, yang menyatukan ekonomi wilayah kekhalifahan. Melakukan arabisasi menyeluruh terhadap dokumen negara dan administrasi, mengganti bahasa Persia dan Yunani dengan bahasa Arab sebagai bahasa resmi pemerintahan dan budaya. Al-Walid bin Abdul Malik (705-715 M) Memperluas wilayah kekuasaan hingga ke Semenanjung Iberia (Andalusia), Asia Tengah (Kashgar), dan wilayah Sind di India. Mengembangkan seni dan arsitektur Islam dengan merenovasi masjid-masjid besar seperti Masjid Umayyah di Damaskus, serta membangun fasilitas umum seperti jalan, pasar, dan sistem pengairan. Umar bin Abdul Aziz (717-720 M) Memperkuat ajaran Islam dengan menginisiasi pengumpulan hadis sahih dan memperbaiki tata kelola pemerintahan. Menghapus pajak jizyah bagi mualaf, memperjuangkan keadilan sosial, dan menegakkan hukum Islam secara ketat untuk menciptakan pemerintahan yang adil dan amanah.

Perkembangan Ilmu Pengetahuan Ilmu Kedokteran Abu al-Qasim al-Zahrawi dikenal sebagai ahli bedah, perintis ilmu penyakit telinga, dan pelopor ilmu penyakit kulit. Karyanya "al-Ta'rif li man 'Ajaza 'an al Ta'lif" menjadi rujukan di universitas-universitas terkemuka di Eropa. Ilmu Sejarah Tokoh terkenal seperti Abu Bakar bin Umar (Ibn Qithiyah) dengan karyanya "Tarikhh iftitah al-Andalus" dan Abu Marwan Abdul Malik bin Habib dengan karyanya "al-Tarikh" menjadi pelopor penulisan sejarah. Ilmu Kimia Abu al-Qasim Abbas ibn Famas mengembangkan ilmu kimia murni dan kimia terapan yang menjadi dasar bagi ilmu farmasi yang erat kaitannya dengan ilmu kedokteran.

Perkembangan Ilmu-ilmu Agama Ilmu Qira'at Berkembangnya Qira'ah Sab'ah (tujuh bacaan Al-Qur'an) yang kemudian ditetapkan menjadi dasar bacaan Al-Qur'an. Ilmu Tafsir Ibnu Abbas menjadi tokoh utama dalam pengembangan ilmu tafsir Al-Qur'an pada masa Daulah Umayyah. Ilmu Hadits Muhammad bin Syihab az-Zuhri dan Hasan Basri menjadi pelopor dalam pengumpulan dan pengkajian hadits. Ilmu Fikih Lahirnya para mujtahid dan dua tokoh imam madzhab yaitu Imam Abu Hanifah di Kuffah dan Imam Malik di Madinah.

Perkembangan Ekonomi dan Administrasi An-Nidhamus Siyasi Organisasi politik meliputi kekhalifahan An-Nidzamul Idari Organisasi tata usaha negara An-Nidzamul Mal Organisasi keuangan An-Nidzamul Harbi Organisasi pertahanan An-Nidzamul Qadha'i Organisasi kehakiman Dengan meluasnya wilayah kekuasaan, Daulah Umayyah mengembangkan sistem administrasi yang kompleks. Setiap provinsi memenuhi biaya operasionalnya dari pemasukan lokal, termasuk administrasi, belanja tahunan, gaji pasukan, dan layanan masyarakat. Sisa pendapatan dimasukkan ke dalam kas negara pusat.

Perkembangan Arsitektur Masjid Umawy di Damaskus Salah satu mahakarya arsitektur Islam pada masa Daulah Umayyah yang menunjukkan kecanggihan teknik konstruksi dan keindahan seni ornamen Islam. Kubah al-Sakha (Baitul Maqdis) Dibangun pada masa pemerintahan Khalifah Abdul Malik bin Marwan, menjadi simbol keagungan arsitektur Islam di Yerussalem. Masjid Agung di Kufah Peninggalan arsitektur penting lainnya yang menunjukkan ketinggian peradaban Islam pada masa Daulah Umayyah.

Pusat Peradaban Daulah Umayyah Damaskus Pusat pemerintahan Islam sejak masa Muawiyah Kota dengan Delapan Gerbang Dilengkapi menara tinggi yang terlihat dari kejauhan Qairawan Benteng perlindungan di Afrika Utara Damaskus menjadi pusat pemerintahan Islam sejak masa kekhalifahan Muawiyah bin Abu Sufyan. Pada masa itu Damaskus menjadi kota paling besar dan paling megah di wilayah pemerintahan Islam. Kota ini memiliki delapan pintu gerbang yang dilengkapi dengan menara tinggi. Pada masa Al-Walid, kota ini dipercantik dengan berbagai fasilitas umum. Sementara itu, Qairawan dibangun oleh gubernur Afrika Utara Uqbah bin Nafi al-Fihri sebagai benteng perlindungan bagi pasukan tentara kaum muslimin dan harta kekayaannya dari serangan musuh, terutama dari serangan tentara Romawi.

Perkembangan Militer Reformasi Militer Muawiyah melakukan perubahan besar dengan mengandalkan angkatan darat yang kuat dan efisien Angkatan Laut Pengembangan armada laut untuk memperluas wilayah kekuasaan dan melindungi jalur perdagangan Teknik Perang Mempelajari berbagai ilmu kemiliteran dari ekspedisi militer dan metode militer Romawi Ekspansi Wilayah Berhasil menaklukkan wilayah luas dari Spanyol hingga Asia Tengah Pada masa Daulah Umayyah, kemajuan militer bangsa Arab mencapai tingkat yang signifikan. Mereka mempelajari berbagai ilmu kemiliteran dari banyaknya ekspedisi yang mereka lakukan, termasuk mengadopsi metode militer Romawi. Muawiyah melakukan reformasi besar dalam sistem militer dengan mengandalkan angkatan darat yang kuat dan efisien.

Kemunduran Daulah Umayyah di Damaskus Ketidakpuasan Mawali Sistem Monarchi Heredities Persaingan Suku Arab Konflik Syi'ah & Khawarij Kekuatan Abbasiyah Sepeninggal Umar bin Abdul Aziz, tampuk kepemimpinan dilanjutkan oleh Yazid bin Abdul Malik. Masyarakat yang sebelumnya hidup dalam kenyamanan dan ketentraman berubah menjadi kacau. Kekacauan ini terus berlanjut hingga khalifah terakhir, Marwan bin Muhammad. Beberapa faktor utama yang menyebabkan kemunduran Daulah Umayyah antara lain: ketidakpuasan pemeluk Islam non-Arab (Mawali), sistem pemilihan khalifah melalui garis keturunan, persaingan antar suku Arab, konflik dengan golongan Syi'ah dan Khawarij, serta menguatnya kekuatan Abbasiyah dari keturunan Bani Hasyim.