Mikroorganisme memiliki banyak manfaat di hidup kita salah satunya berperan dalam pembuatan produk makanan seperti yoghurt, tempe, kecap, dsb.
Size: 281.39 KB
Language: none
Added: Aug 31, 2025
Slides: 7 pages
Slide Content
“PERANAN MIKROORGANISME DALAM INDUSTRI MAKANAN DAN PERTANIAN” Disusun Oleh : Grace Adinda Silalahi 1801100027 Pendidikan Biologi Mata Kuliah : Mikrobiologi
PEMANFAATAN MIKROORGANISME DALAM INDUSTRI PANGAN Mikroorganisme tersebar luas di alam lingkungan , dan sebagai akibatnya produk pangan jarang sekali yang steril dan umumnya tercemar oleh berbagai jenis mikroorganisme . bahan pangan selain merupakan sumber gizi bagi manusia , juga sebagai sumber makanan bagi perkembangan mikroorganisme . pertumbuhan atau perkembangan mikroorganisme dalam makanan sangat erat hubungannya dengan bahan pangan , yaitu sebagai berikut : Kerusakan Pertumbuhan mikroorganisme di dalam atau pada makanan dapat mengakibatkan berbagai perubahan fisik maupun kimiawi yang tidak diinginkan , sehingga bahan pangan tersebut tidak layak untuk di konsumsi lagi . Apabila hal ini terjadi , produk pangan tersebut dinyatakan sebagai bahan pangan yang busuk . Penyakit Bahan pangan dapat bertindak sebagai perantara atau substrat untuk tumbuhnya mikroorganisme yang bersifat patogenik terhadap manusia . Penyakit menular yang cukup berbahaya seberi tipes , kolera , disentri , TBC, dan poliomilitisdengan mudah disebarkan melalui bahan pangan . Sebagai akibat dari meningkatnya transportasi dan perdagangan pangan secara internasional , maka penyakit yang disebabkan bahan pangan dan keamanan bahan pangan dari mikroorganisme telah menjadi perhatian utama dunia .
PEMANFAATAN MIKROORGANISME DALAM INDUSTRI PANGAN Mikroorganisme pangan dibagi menjadi : Mikroorganisme indikator Merupakan kelompok bakteri yang keberadaannya di makanan di atas batasan jumlah tertentu , yang dapat menjadi indikator suatu kondisi yang terekspos yang dapat mengintroduksi organisme hazardous ( berbahaya ) dan menyebabkan proliferasi spesies patogen ataupun toksigen . Misalnya E. coli tipe I, coliform dan fekal streptococci digunakan sebagai indikator penanganan pangan secara tidak higinis , termasuk keberadaan patogen tertentu . Mikroorganisme indikator ini sering digunakan sebagai indaktor kualitas mikrobiologi pada pangan dan air. Mikroorganisme patogen Mikroorganisme penyebab food-borne infection dan desease atau intoksikasi seperti Salmonella spp., Clostridium botulinum dan Staphylococcus aureus . Mikroorganisme pembusuk ( spoilage ) Mencakup bakteri , khamir ( yeast ) dan kapang ( mould ) yang menyebabkan perubahan tidak dikehendaki pada penampakan visual, bau , tekstur atau rasa suatu makanan . Mikroorganisme ini dikelompokkan berdasarkan tipe aktivitasnya , seperti proteolitik , lipolitik , dll . atau berdasarkan kebutuhan hidupnya seperti termofilik , halofilik , dll .
CONTOH MIKROORGANISME DALAM INDUSTRI PANGAN
PEMANFAATAN MIKROORGANISME DALAM INDUSTRI PERTANIAN Mikroorganisme , terutama bakteri dan jamur , banyak dimanfaatkan dalam budidaya tanaman . Peran mikroorganisme dalam pertanian organik umumnya sebagai pupuk maupun pestisida . Aplikasi mikroorganisme dalam pertanian organik adalah untuk menurunkan kandungan kimia dalam produk-produk pertanian dan mengurangi pencemaran untuk menjaga kelestarian lingkungan . Beberapa jenis mikroorganisme berfungsi sebagai pupuk , bio dekomposer , penghasil zat pengatur tumbuh dan biopestisida . Mikroorganisme yang berfungsi sebagai bio dekomposer akan mendegradasi selulosa dan lignin sehingga bahan organik tersedia untuk tanaman . Selain itu ada juga mikroorganisme yang langsung diaplikasikan ke tanaman sebagai pupuk hayati untuk meningkatkan kesuburan tanah.Beberapa spesies ada juga yang berfungsi sebagai penghasil zat pengatur tumbuh . Mikroorganisme juga dapat dimanfaatkan sebagai biopestisida untuk proteksi tanaman melalui kompetisi , antibiosis/ lisis , menginduksi kekebalan tanaman terhadap penyakit dan hyphal interference
Bidang pertanian Rhizobium , kelompok bakteri yang berkemampuan sebagai penyedia hara bagi tanaman Pasteuria penetrans , salah satu komponen pengendalian nematoda pada tanaman lada . Pseudomonas fluorescens , dapat mengeluarkan senyawa antibiotik , siderofor , dan metabolit sekunder lainnya yang dapat menghambat aktivitas jamur Fusarium oxysporum . Bacillus thuringiensis sebagai biopeptisida , menghasilkan kristal protein yang bersifat membunuh serangga ( insektisidal ) CONTOH MIKROORGANISME DALAM INDUSTRI PERTANIAN