Perbedaan Air Mineral, Air Demineral, dan Air RO Ringkasan Singkat
Air Mineral - Mengandung mineral alami (kalsium, magnesium, kalium, dll) - Bermanfaat bagi kesehatan tubuh - Umumnya berasal dari sumber mata air pegunungan - Tidak melalui proses penghilangan mineral secara total
Air Demineral - Air yang hampir semua mineralnya dihilangkan - Diproses dengan deionisasi, distilasi, atau osmosis terbalik - Bersifat sangat murni, tetapi tidak baik dikonsumsi terus-menerus - Lebih sering digunakan untuk industri/laboratorium
Air RO (Reverse Osmosis) - Air yang disaring dengan membran semipermeabel - Menghilangkan kontaminan, bakteri, logam berat, dan sebagian besar mineral - Lebih bersih dibanding air mineral biasa - Mineral penting ikut berkurang sehingga sering perlu remineralisasi
Perbandingan Singkat • Air Mineral: alami, kaya mineral, baik untuk tubuh • Air Demineral: murni tanpa mineral, baik untuk industri • Air RO: sangat bersih, perlu tambahan mineral untuk konsumsi sehat
Proses Pengolahan Air dalam Kemasan 1. Pengambilan air baku dari sumber (mata air, sumur, dsb.) 2. Penyaringan awal untuk menghilangkan partikel kasar 3. Proses filtrasi (sand filter, carbon filter) 4. Sterilisasi (ozonisasi/UV) 5. Pengemasan dalam botol/galon higienis 6. Distribusi ke konsumen
SNI Air Minum dalam Kemasan (AMDK) - SNI 3553:2015 untuk Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) - Mengatur kualitas fisik, kimia, mikrobiologi, dan radioaktivitas - Parameter utama: kejernihan, pH, kandungan mineral, bebas bakteri patogen - Jenis air minum dalam kemasan menurut SNI: • Air mineral alami • Air demineral • Air mineral yang diproses • Air RO (Reverse Osmosis)
Kesimpulan - Air mineral, demineral, dan RO memiliki karakteristik berbeda - AMDK diproses dengan standar ketat untuk menjamin keamanan - SNI memastikan mutu air layak dikonsumsi masyarakat