Penyusunan Perencanaan Pembelajaran Pendidikan Khusus (PK ) BBGP JATIM 19 Maret 2025
Tugas utama : sebagai Widyaiswara , yaitu memberikan pelatihan kepada Guru dalam peningkatan kompetensi pedagogik dan profesional , serta memberikan pelatihan peningkatan kompetensi Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah . Tugas tambahan : Ketua Tim Kerja PKB BBGP Jatim Dr. Retno Kinteki , M.Sos . Widyaiswara Ahli Madya BBGP Provinsi Jatim
Apa yang bapak ibu pahami tentang perencanaan pembelajaran untuk pendidikan khusus ?
Perencanaan pembelajaran apa saja yang perlu disiapkan ?
Apa tantangan dalam penyusunan perencanaan pembelajaran untuk pendidikan khusus ?
Darimana memulai menyusun perencanaan pembelajaran ?
Deep Learning
Perubahan ??? Bagaimana menyikapi perubahan . Mari kita simak video berikut ini : Link video growth mindset https ://www.youtube.com/watch?v=0RW27YW8KE4
Kebijakan Kemendikdasmen Mata Pelajaran Baru : Coding Pelatihan BK untuk guru SD Pembelajaran Mendalam
Kerangka Kerja Pembelajaran Mendalam
Rencana Tindak dengan Deep Learning Mindfull Learning Meaningfull Learning Joyful Learning Apa yang akan bapak ibu lakukan pada pembelajaran diksus ?
Apa yang berubah dari kurikulum sebelumnya untuk Kurikulum Merdeka di bagian pendidikan khusus ? Penggunaan Capaian Pembelajaran (CP) yang setara dengan KI KD pada Kurikulum 2013. Untuk peserta didik berkebutuhan khusus dengan hambatan intelektual mengacu pada fase yang didasarkan pada usia mental. Untuk peserta didik berkebutuhan khusus tanpa hambatan intelektual dapat mengacu pada fase yang sama dengan peserta didik di pendidikan umum . Pada Kurikulum 2013, KI KD disusun untuk perketunaan , untuk Kurikulum Merdeka hanya menggunakan 1 CP untuk semua ketunaan .
Apakah pendidikan khusus juga menggunakan Capaian Pembelajaran (CP) yang sama dengan pendidikan reguler ? Capaian Pembelajaran (CP) pendidikan khusus disusun berdasarkan CP reguler yang telah dimodifikasi dan disesuaikan dengan karakteristik dan kebutuhan ABK. CP ini bersifat fleksibel karena dibuat secara global dan dapat diterapkan untuk semua ketunaan dengan patokan kondisi anak berhambatan intelektual . Untuk peserta didik yang tidak memiliki hambatan intelektual , dapat tetap menggunakan CP yang sama dengan satuan pendidikan reguler .
Proses Perancangan Kegiatan Pembelajaran Memahami KD/CP/…. Merumuskan Tujuan Pembelajaran Prota / Promes Rencana Pembelajaran
Perlu diketahui Merumuskan Tujuan Pembelajaran Pendidik diberikan keleluasaan dalam menggunakan rujukan teori untuk merumuskan tujuan pembelajaran , diantaranya : Taksonomi Bloom versi Revisi Anderson dan Krathwohl (2001) 6 Aspek Pemahaman yang dikembangkan oleh Tighe dan Wiggins (2005) 6 Level Taksonomi Marzano (2000)
Komponen Tujuan Pembelajaran KOMPETENSI Kompetensi , yaitu kemampuan atau keterampilan yang perlu ditunjukkan / didemonstrasikan oleh peserta didik . Pertanyaan panduan yang dapat digunakan pendidik , antara lain: secara konkret , kemampuan apa yang perlu peserta didik tunjukkan ? Tahap berpikir apa yang perlu peserta didik tunjukkan ?
LINGKUP MATERI Lingkup materi , yaitu konten dan konsep utama yang perlu dipahami pada akhir satu unit pembelajaran . Pertanyaan panduan yang dapat digunakan pendidik , antara lain: hal apa saja yang perlu mereka pelajari dari suatu konsep besar yang dinyatakan dalam CP? Apakah lingkungan sekitar dan kehidupan peserta didik dapat digunakan sebagai konteks untuk mempelajari konten dalam CP ( misalnya , proses pengolahan hasil panen digunakan sebagai konteks untuk belajar tentang persamaan linear di SMA)
Bagaimana penyusunan tujuan pembelajaran (TP ) di SLB? Prinsip penyusunan tujuan pembelajaran (TP ) di SLB sama dengan satuan pendidikan reguler , yang membedakan adalah TP untuk anak dengan hambatan intelektual . TP yang diturunkan dari Capaian Pembelajaran (CP) pendidikan khusus berlaku sama untuk semua ketunaan . Dengan demikian , tujuan pembelajaran yang disusun berlaku sama dengan pembeda pada pendekatan yang disesuaikan dengan masing-masing karakteristik ketunaan .
Secara umum, ada 2 langkah besar dalam penyusunan perangkat ajar 10 1. Penyusunan Tujuan & Alur Tujuan Pembelajaran 2. Pengembangan RPP/ Modul Ajar Capaian Pembelajaran Ditetapkan oleh Pemerintah , disusun dalam fase-fase Capaian Pembelajaran , dan ditetapkan dalam Keputusan Kepala Badan Standar , Kurikulum dan Asesmen Pendidikan No. 033/H/KR/2022 ( dapat diunduh dari setiap fase di PMM) Alur pembelajaran adalah rangkaian tujuan pembelajaran yang disusun secara logis menurut urutan pembelajaran sejak awal hingga akhir suatu fase. Alur ini disusun secara linear sebagaimana urutan kegiatan pembelajaran yang dilakukan dari hari ke hari Modul Ajar adalah RPP+, dilengkapi dengan media pembelajaran , berbagai materi pembelajaran , lembar aktivitas siswa , dan asesmen untuk mengecek apakah tujuan pembelajaran dicapai siswa . Perangkat ajar diharapkan membantu guru mengajar menggunakan metode terdiferensiasi
Dokumen Perencanaan pembelajaran ini dapat berupa : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 1 Modul Ajar 2 Komponen minimum dalam rencana pelaksanaan pembelajaran Komponen minimum dalam modul ajar Tujuan pembelajaran Kegiatan pembelajaran . Biasanya untuk satu atau lebih pertemuan . Asesmen pembelajaran : Rencana asesmen untuk di awal pembelajaran dan rencana asesmen di akhir pembelajaran untuk mengecek ketercapaian tujuan pembelajaran Tujuan pembelajaran (salah satu dari tujuan dalam alur tujuan pembelajaran ) Kegiatan pembelajaran . Biasanya untuk satu tujuan pembelajaran yang dicapai dalam satu atau lebih pertemuan . Rencana asesmen untuk di awal pembelajaran beserta instrumen dan cara penilaiannya Rencana asesmen di akhir pembelajaran untuk mengecek ketercapaian tujuan pembelajaran beserta instrumen dan cara penilaiannya Media pembelajaran yang digunakan , termasuk misalnya bahan bacaan yang digunakan , lembar kegiatan , video, atau tautan situs web yang perlu dipelajari peserta didik Pilihan Dokumen Perencanaan Pembelajaran
“ Komponen dalam Perencanaan Pembelajaran ditentukan oleh pendidik berdasarkan kebutuhannya ” Komponen Lengkap Modul Ajar Perlu diketahui
Contoh RPP KEBUTUHAN KHUSUS Kondisi awal Kompetensi Indikator Tujuan Pendekatan , Strategi , Metode Materi Sumber dan Media/ Alat Sumber : Media/ Alat : Pelaksanaan Program Kegiatan awal Ke giatan inti Kegiatan penutup Nama : ………………………………… Jenis Kelamin : ………………………………… Tanggal Lahir/ umur: .... …………………………… No Materi Skor 1 2 3 4 1. 2. 3. Penilaian Teknik Penilaian : Tes Praktik Bentuk Instrumen : Lembar Praktik LEMBAR PENILAIAN PRAKTIK Rubrik Penilaian Skor 4 = jika dapat melakukan dengan benar tanpa bimbingan Skor 3 = jika dapat melakukan dengan benar dan sedikit bimbingan Skor 2 = jika dapat melakukan dengan benar tetapi banyak bimbingan Skor 1 = tidak dapat melakukan
RPP Tematik RPP Mata Pelajaran
Apakah mata pelajaran TIK juga diajarkan di SLB ? Mata pelajaran TIK termasuk ke dalam rumpun / kelompok mata pelajaran keterampilan
Mengapa mata pelajaran keterampilan pada peserta didik berkebutuhan khusus memiliki porsi paling besar di antara mata pelajaran lainnya ? Mata pelajaran keterampilan untuk peserta didik berkebutuhan khusus memiliki porsi yang paling besar dibandingkan mapel lainnya . Hal ini dikarenakan projeksi pendidikannya adalah kemandirian , sehingga peserta didik disiapkan untuk menjadi lulusan siap kerja dan mampu berwirausaha . Capaian Pembelajaran (CP) mata pelajaran keterampilan tersebut didasarkan pada SK3PD ( standar kompetensi kerja khusus bagi penyandang disabilitas ) yang setara dengan SKKNI.
Mengapa di Kurikulum Merdeka peserta didik berkebutuhan khusus di kelas VIII hanya boleh memilih 1 jenis keterampilan ? Berbeda dengan kurikulum sebelumnya yang dapat memilih minimal 2 jenis keterampilan , pemilihan 1 jenis keterampilan dimaksudkan agar peserta didik lebih fokus mendalami 1 keterampilan secara utuh sehingga menjadi lulusan yang siap kerja . Sedangkan saat di kelas VII, peserta didik masih dapat memilih minimal 2 jenis keterampilan dari 20 jenis keterampilan yang ada .
Bentuk fasilitasi akomodasi dalam pendidikan bagi PDBK 23 Modifikasi Kurikulum Program Pembelajaran Individual (PPI)
Modifikasi dapat dilakukan pada aspek tujuan , isi , proses, dan evaluasi dengan : Eskalasi : Program percepatan dan perluasan dalam hal waktu dan penguasaan materi . Duplikasi : Suatu penggandaan materi dalam kurikulum yang disusun sama dengan program regular. Simplikasi : Kurikulum umum disederhanakan , disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan siswa PDBK. Substitusi : Beberapa bagian dari kurikulum umum diganti dengan sesuatu yang kurang lebih setara . Omisi : Beberapa bagian dari kurikulum umum ditiadakan sama sekali karena tidak memungkinkan bagi PDBK. 1. Modifikasi Kurikulum
Kurikulum dan rencana pembelajaran pada sekolah penyelenggara pendidikan inklusif dimodifikasi dengan cara sebagai berikut : PANDUAN PELAKSANAAN PENDIDIKAN INKLUSIF - 2021
a. Komponen 1: Tujuan Tujuan harus mengacu pada kemampuan atau kompetensi yang harus dikuasai oleh peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran . Sebagai contoh : ▪ untuk peserta didik reguler , indikator untuk mata pelajaran matematika dengan topik pembahasan terkait bangun ruang : siswa dapat menghitung volume silinder . ▪ u ntuk PDBK dengan hambatan intelektual ( hasil asesmen belum mampu melakukan perhitungan aritmatika perkalian ) pada mata pelajaran dan topik pembahasan yang sama , indikatornya adalah : siswa dapat membedakan silinder dengan kubus .
b. Komponen 2: Isi ( Materi ) Materi ( fakta , konsep , prosedur , meta kognisi ) merupakan hal yang harus dipelajari oleh peserta didik supaya dapat menguasai kompetensi yang diharapkan . Modifikasi yang dapat dilakukan misalnya , untuk peserta didik reguler , materi untuk mata pelajaran matematika dengan topik pembahasan terkait bangun ruang adalah volume bangun ruang . Untuk PDBK dengan hambatan intelektual ( hasil asesmen belum mampu melakukan perhitungan aritmatika perkalian ), materi untuk mata pelajaran dan topik pembahasan yang sama adalah bentuk bangun ruang .
c. Komponen 3: Proses Proses mengacu pada kegiatan yang harus dilaksanakan oleh peserta didik , guru, dan komponen lainnya , supaya dapat menguasai kompetensi PBM yang diharapkan . Proses pembelajaran berkaitan dengan waktu , cara ( bentuk kegiatan ), tempat / lingkungan , sumber , dan media/ alat . Modifikasi proses dapat dilakukan dengan cara : waktu belajar diperpanjang , pembelajaran sewaktu-waktu dilaksanakan di kelas khusus ( resource room ), penggunaan alat bantu khusus dalam pembelajaran , penggunaan guru pendamping ( shadow teacher ), penempatan tempat duduk pada lokasi tertentu ( dekat dengan guru), pemanfaatan peserta didik “ reguler ” sebagai tutor, pemberian tugas khusus yang berbeda dengan peserta didik lain , pemberian penjelasan / pembelajaran khusus di luar jam belajar umum , dan penggunaan bahan / sumber ajar yang berbeda / khusus .
d. Komponen 4: Evaluasi Pembelajaran Evaluasi adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengetahui keberhasilan peserta didik dalam mencapai tujuan atau kompetensi yang telah ditetapkan . Proses evaluasi berkaitan dengan isi , alat , waktu , tempat , dan cara . Modifikasi dalam evaluasi pembelajaran dapat dilaksanakan dengan : waktu penilaian diperpanjang ; soal yang digunakan berbeda dengan anak pada umumnya ( soal disesuaikan dengan materi yg diajarkan untuk ABK ); evaluasi dilaksanakan di tempat tertentu , secara individual , secara lisan (guru membacakan soal murid menuliskan jawaban ; guru membacakan soal siswa menjawab secara lisan , kemudian guru menuliskan ) evaluasi menggunakan alat khusus (Braille, atau komputer dengan program jaws- job access with speech ); standar kelulusan dan kompetensi kelulusan minimal ( KKM) yang tetap sama secara kuantitatif tetapi berbeda secara kualitatif . Misalnya , KKM untuk mata pelajaran matematika ditentukan di angka 85. Dengan demikian , KKM untuk semua peserta didik termasuk PDBK secara kuantitatif sama , yaitu 85. Secara kualitatif , nilai 85 bagi peserta didik reguler dinilai dari kemampuan menghitung volume kubus tetapi untuk PDBK dengan hambatan intelektual , KKM 85 dinilai dari kemampuannya menghitung jumlah rusuk pada kubus ; sistem pelaporan menggunakan sistem yang sama yang terdapat pada aplikasi dapodik tetapi dengan deskripsi indikator kemampuan yang berbeda ; Sistem kenaikan kelas otomatis , dan Sistem Ijazah sama .
2. Program Pembelajaran Individu al Program pembelajaran individu (PPI) adalah program pembelajaran yang didasarkan pada kebutuhan setiap siswa , berpusat pada siswa , dan bekerja dengan siswa untuk menyelaraskan antara kebutuhan siswa , tugas , dan perkembangan belajar siswa dalam upaya mengembangkan potensi siswa secara optimal . PPI sangat diperlukan bagi peserta didik karena hambatan intelektual dapat menyebabkan hambatan belajar . Hambatan intelektual merupakan masalah yang kompleks sehingga guru harus mampu mengakomodasi kebutuhan peserta didik
Bagaimana penyediaan buku untuk peserta didik berkebutuhan khusus ? Pada dasarnya , peserta didik berkebutuhan khusus dapat menggunakan berbagai sumber belajar yang relevan termasuk buku . Untuk saat ini , Pemerintah telah menyediakan buku panduan guru yang terdiri atas panduan pelaksanaan pendidikan inklusif , panduan pelaksanaan program pembelajaran individual ( PPI), panduan asesmen , dan pembelajaran pendidikan khusus .
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI NOMOR 2626/B/HK.04.01/2023 TENTANG MODEL KOMPETENSI GURU
Model Kompetensi Guru memuat : A K ompetensi B Level Kompetensi C Deskripsi D Indikator Perilaku
15 1. Kompetensi Pedagogik 2. Kompetensi Kepribadian 3. Kompetensi Sosial 4. Kompetensi Profesional A Kompetensi Guru
lingkungan pembelajaran yang aman dan nyaman bagi peserta didik ; pembelajaran efektif yang berpusat pada peserta didik ; dan asesmen , umpan balik , dan pelaporan yang berpusat pada peserta didik . 1. Kompetensi Pedagogik Kompetensi pedagogik sebagaimana dimaksud pada merupakan kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik . Kemampuan mengelola pembelajaran sebagaimana dimaksud untuk mencapai tujuan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik , ditunjukkan dengan indikator :
kematangan moral, emosi , dan spiritual untuk berperilaku sesuai dengan kode etik guru; pengembangan diri melalui kebiasaan refleksi ; dan orientasi berpusat pada peserta didik . 2. Kompetensi Kepribadian merupakan kemampuan kepribadian yang mantap , berakhlak mulia , arif , dan berwibawa serta menjadi teladan peserta didik . dilakukan melalui refleksi dalam menjalankan tanggung jawab sebagai guru sesuai kode etik profesi dan berorientasi pada peserta didik , ditunjukkan dengan indikator :
3. Kompetensi sosial merupakan kemampuan guru untuk berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan efisien dengan peserta didik , sesama guru, orangtua / wali peserta didik , dan masyarakat sekitar . Kemampuan berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan efisien sebagaimana dimaksud dilakukan dalam pembelajaran dan pengembangan diri , ditunjukkan dengan indikator : kolaborasi untuk peningkatan pembelajaran ; keterlibatan orangtua / wali dan masyarakat dalam pembelajaran ; dan Keterlibatan dalam organisasi profesi dan jejaring yang lebih luas untuk peningkatan pembelajaran .
pengetahuan konten pembelajaran dan cara mengajarkannya ; karakteristik dan cara belajar peserta didik ; dan kurikulum dan cara menggunakannya . 4. Kompetensi profesional merupakan kemampuan penguasaan materi pelajaran secara luas dan mendalam , untuk menetapkan tujuan pembelajaran dan pengorganisasian konten pengetahuan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik . Kompetensi profesional sebagaimana dimaksud pada ditunjukkan dengan indikator :
02 Level 1 penguasaan kompetensi tingkat paham Level 2 Isi Surat Edaran penguasaan kompetensi tingkat dasar Level 3 Mengenal Target Kinerja penguasaan kompetensi tingkat menengah Level 4 Kebijakan terkait Sanksi penguasaan kompetensi tingkat mumpuni Level 5 Tanya Jawab B. Level Kompetensi penguasaan kompetensi tingkat ahli
C. Deskripsi merupakan penjelasan tingkat penguasaan kompetensi pada setiap level merupakan penjelasan tingkat penguasaan kompetensi pada setiap level D . Indikator
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi TERIMA KASIH