EdwinSugestiNasution1
0 views
17 slides
Oct 05, 2025
Slide 1 of 17
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
About This Presentation
2
Size: 2.06 MB
Language: none
Added: Oct 05, 2025
Slides: 17 pages
Slide Content
EDWIN SUGESTI, SE., MM. MANAJEMEN RITEL
PERKEMBANGAN BISNIS RITEL Sebelum 1960-an, Era Ritel Tradisional Tahun 1960-an, Era Perkenalan Ritel Modern Dengan Hadirnya Sarinah Tahun 1970-1980-an , Era Perkembangan Ritel Modern Supermarket Dan Departemen Store Yaitu Matahari , Hero, Golden Truly, Pasaraya , Dan Ramayana. Tahun 1990-an Era Perkembangan Convenience Store (C-store) Yaitu Pesatnya Indomaret , Makro, Goro , Indo Grosir , Dan Alfa. High Class Departemen Store Dan Branded Boutique Seperti Sogo, Metro, Seibu. Tahun 2000-2010 Era Perkembangan Hypermarket, Factory Outlet, Category Killer, Dan E- retailling . Yaitu Family Apparel, Dan Computer Sporting Goods Tahun 2010-2020 Adalah Era Perkembangan Hard Discounter Store Dan Catalog Services. Era Ini Ditandai Dengan Pesatnya Perkembangan E- Commerce. 2 RITEL MODERN PERTAMA
3 ILUSTRASI PERKEMBANGAN BISNIS RITEL MODERN DI INDONESIA 1960 1970-1980-an 1990-an 2000-2010 2010-2020
JALUR DISTRIBUSI BARANG Perusahaan/pabrikan bertugas untuk mendesain, membuat, memberi merek, menetapkan harga , mempromosikan, menjual, dan tidak menjual langsung pada konsumen. Pedagang Besar melakukan fungsi pembelian, stocking, promosi, penjualan, pengiriman, dan pembayaran kepada produsen, tidak menjual langsung pada konsumen. Ritel menjalankan fungsi pembelian, stocking, promosi, penjualan, pengiriman, dan pembayaran kepada agen atau distributor, tetapi tidak memproduksi barang dan tidak melakukan penjualan kepada peritel lainnya.
Menurut Kotler, ritel meliputi semua kegiatan yang melibatkan penjualan barang atau jasa secara langsung kepada konsumen akhir untuk penggunaan pribadi dan bukan bisnis Menurut Gilbert , Ritel yakni segala usaha bisnis yang secara langsung mengarahkan kemampuan pemasarannya untuk memuaskan konsumen akhir berdasarkan organisasi penjualan barang dan jasa sebagai inti dari distribusi Menurut Tjiptono, Ritel adalah semua kegiatan penjualan barang dan jasa secara langsung kepada konsumen akhir untuk pemakaian pribadi dan rumah tangga, bukan untuk keperluan bisnis . Bisnis Ritel Adalah Segala Aktivitas Bisnis Yang Terkait Dengan Penjualan Dan Pemberian Layanan Kepada Konsumen Untuk Penggunaan Yang Bersifat Individu , Baik Pribadi Maupun Keluarga . MENURUT BEBERAPA AHLI 4
Lima Unsur Penting Yang Menghasilkan Pengalaman Dan Pelayanan Yang Baik 1. Engagement, menjalin hubungan baik Bersikap ramah dan sopan saat memberi informasi produk dan mendengarkan keluhan pelanggan 2. Executional excellence, menjalankan operasional ritel dengan sempurna Memastikan stok harus tersedia , menguasai product knowledge, dan dapat menjelaskannya dengan baik Brand Experience, Memiliki Brand yang Unik Menciptakan brand dan desain yang unik agar lebih berkesan 5 Expenditing, Mempermudah Proses Berbelanja Produk harus ditata dan dikelompokkan di tempat yang mudah dijangkau dan kasir bekerja lebih cepat untu menghindari antrean Problem Recovery, Penanganan Masalah Kesalahan dalam pelayanan adalah hal yang wajar asalkan dapat ditangani dengan baik
FUNGSI BISNIS RITEL Fungsi Dasar Bisnis Ritel Dalam Saluran Pemasaran Atau Proses Distribusi Adalah Sebagai Perantara Antara Produsen (Atau Pedagang Besar Dan Perantara Yang Lain) Dengan Konsumen Akhir Mempermudah Konsumen Mendapatkan Produk Membantu Promosi Produk Menawarkan Barang dengan Harga yang Beragam
FUNGSI BISNIS RITEL Ritel Berfungsi Menjual Barang Kepada Konsumen Akhir Untuk Dikonsumsi . Sebagai : - Penyedia Berbagai Barang/Jasa, - Penyimpan Persediaan , - Membagi Barang Menjadi Ukuran Yang Lebih Kecil Untuk Diecer , - Memberi Nilai Tambah Barang, - Pengendali Harga, - Dan Pengendali Distribusi Barang Pada Masyarakat.
Untuk mencapai fungsi tersebut , Toko Ritel Mempunyai Beberapa Fungsi Operasional Yaitu: Fungsi Pembelian Barang Dagang . Ini Digunakan Sebagai Inventory , Nantinya Ritel Akan Menjual Kembali Kepada Konsumennya . 2. Fungsi Manajemen Gudang. Gudang Adalah Tempat Menyimpan Sementara Barang Dagang ( Inventory ) Dari Supplier. 3. Fungsi Keuangan . Mencatat , Mengendalikan Dan Memberikan Informasi Keuangan Toko Ritel Secara Akurat . 4. Fungsi Operasi Toko. Menjalankan Kegiatan Toko Ritel Dan Berusaha Dengan Maksimal Menjual Barang Ke Konsumen, Seperti: Display Barang, Pelayanan Konsumen, Menerima Pembayaran, Keluhan Konsumen Dan Lainnya. 5. Fungsi Promosi Barang Dagang . Menyampaikan Informasi Secara Menarik Dalam Bentuk Iklan Pada Calon Konsumen Tentang : Barang- barang Baru, Harga Baru, Harga Discount, …. Lainnya .
Dari sisi teknologi dan pelayanan pada konsumen , ritel dibagi atas : Ritel Modern . karakteristik / ciri seperti : terletak pada lokasi yang strategis , suasana toko nyaman , display barang menarik , layout tertata rapi , harga bersaing dan tertera pada barang , petugas toko profesional dan mengetahui potensi pasar, barang dagang lengkap , sistem pencatatan barang menggunakan IT, ada standar pemasok , konsumen self service , ada standar pelayanan , fasilitas lengkap ( parkir , toilet, CCTV, internet), evaluasi aktivitas toko secara periodik , penggunaan dana yang terencana , dan adanya rencana pengembangan bisnis ke depan .
Dari sisi teknologi dan pelayanan pada konsumen , ritel dibagi atas : 2. Ritel Tradisional . karakteristik / ciri : barang dagang kurang lengkap , harga bisa ditawar , pembeli dilayani dan berkomunikasi langsung dengan pemilik , kadang tempat kurang nyaman , belum menggunakan teknologi pembayaran ( belum ada cash register, wifi , …), dikelola oleh pemilik bersama family, penggunaan dana kurang terencana dan sering kali bercampur dengan keuangan pribadi , evaluasi bisnis jarang dilakukan , berjalan sesuai keinginan pemilik dan pengembangan bisnis belum terencana dengan baik . Nanostore lebih cendrung dikelompokkan pada ritel tradisional . Nanostore salah satu saluran distribusi barang yang jumlahnya terbanyak dan tersebar diberbagai daerah Indonesia.
Perbedaan Paradigma Ritel Tradisional dan Ritel Modern Paradigma Ritel Tradisional Kurang memilih lokasi Tidak memperhitungkan potensi pembeli. Jenis barang dagagan tidak terarah Tidak ada seleksi merek. Kurang memperhatikan pemasok. Pencatatan penjualan sangat sederhana Keuntungan per produk tidak dievaluasi Melayani hutang Kurang memperhatikan efisiensi Arus Kas tak terencana Keuangan tercampur dengan keuangan pribadi/keluarga Pengembangan bisnis tak terencana. Paradigma Ritel Modern Pemilihan lokasi sangat diperhatikan Potensi pembeli diprediksi dan terus dievaluasi Jenis barang dagangan terfokus dan disesuaikan dengan target pasar Seleksi merek barang dg ketat Ketat dalam seleksi pemasok Penjualan dicatat dan dipelajari Keuntungan per produk dievaluasi utk menetapkan strategi bauran ritel Penjualan secara tunai atau dg kartu kredit. Sangat memperhatikan efisiensi Arus kas sangat terencana Keuangan terpisah jelas dg keuangan pribadi dan keluarga
Sedangkan dari sisi pemasaran , ritel dibagi atas : Ritel offline, melayani konsumen secara langsung , face to face . Berkomunikasi langsung dengan konsumennya . 2. Ritel online. Menjual barangnya secara online dengan memanfaatkan teknologi IT ( e-commerce , e- bisnis , toko online). Setelah ada pemesanan dari konsumen dan pembayaran dari konsumen , maka barang dikirim menggunakan perusahaan jasa pengiriman . Di sini antara penjual dan pembeli tidak bertemu secara fisik , komunikasi hanya dilakukan via internet, telp , seperti : website, sosial media dan email, handphone. 3. Ritel off-on (offline dan online). Ritel off-on adalah ritel disamping melakukan penjualan secara langsung dan ketemu secara fisik , juga melakukan penjualan barangnya secara online. Ritel ini boleh dikatakan melakukan pemasaran campuran .
Menurut Bermans Dan Evans Terdapat 3 Karakteristik Bisnis Ritel Yaitu 6 Bisnis ritel menjual barang dalam porsi kecil, dengan jumlah yang cukup untuk dikonsumsi dalam waktu tertentu 1. Kuantitas yang kecil ( Small Enough Quality) 2. Pembelian Impulsif ( Small Enough Quality) Pilihan yang banyak dan harga yang ditawarkan membuat konsumen ingin membelinya. Konsumen sering memutuskan pembelian di luar daftar belanjaannya 3. Kondisi Toko ( Store Condition) D ipengaruhi oleh lokasi toko, efektivitas penanganan barang, jam buka toko, dan tingkat harga yang bersaing
FAKTOR-FAKTOR PENTING YG MEMPENGARUHI DUNIA RITEL Kompetitor Pelanggan : Perilaku Konsumen Teknologi Ekonomi Demografi Sosial & Budaya