Identifikasi Masalah Pembelajaran Koding dan Kecerdasan Artifisial Topik: Miskonsepsi Koding dan Konsep Algoritma (KA)
Latar Belakang Permasalahan Pembelajaran koding dan AI di tingkat SMK/SMA masih menghadapi banyak tantangan. Siswa seringkali hanya meniru kode tanpa memahami logika algoritma atau konsep AI dasar. Hal ini menyebabkan rendahnya kemampuan pemecahan masalah dan berpikir komputasional.
Miskonsepsi 1: Koding = Menyalin Perintah - Masalah: Siswa hanya menyalin kode tanpa memahami struktur program. - Dampak: Tidak bisa menyelesaikan soal yang berbeda dari contoh.
Miskonsepsi 2: Algoritma adalah Kode - Masalah: Siswa menyamakan algoritma dengan kode. - Dampak: Tidak membuat flowchart atau pseudocode sebelum menulis program.
Miskonsepsi 3: AI adalah Robot - Masalah: Siswa menganggap AI hanya digunakan di robot. - Dampak: Tidak memahami penerapan AI sederhana seperti chatbot atau klasifikasi data.
Miskonsepsi Lainnya 4. Kesulitan Membuat Program AI Sederhana: - Tidak memahami dataset, training model, dan logika klasifikasi. 5. Minimnya Keterampilan Debugging: - Tidak tahu cara menemukan dan memperbaiki error dalam kode.
Problem Statement Siswa mengalami miskonsepsi dalam memahami koding dan algoritma, serta persepsi keliru tentang kecerdasan artifisial. Hal ini menyebabkan kesulitan dalam menyusun logika, menulis kode program, dan menerapkan AI sederhana. Diperlukan pendekatan pembelajaran yang membangun logika berpikir, pemahaman konseptual, dan koneksi praktik.