Pert 9_Pemeliharaan TBM-Sanitasi kastrasi.ppt

AndryAdmajaTarigan1 10 views 24 slides Sep 18, 2025
Slide 1
Slide 1 of 24
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24

About This Presentation

vbfbvbgbngfn


Slide Content

Andry Admaja Tarigan, S.P., M.AgrAndry Admaja Tarigan, S.P., M.Agr

Tujuan Utama/Pemeliharaan Tujuan Utama/Pemeliharaan
TBM/ Target/sasaranTBM/ Target/sasaran
 Tanaman jagur
 Pertumbuhan vegetatif optimal
 Tegakan 100%
 Kenampakan homogen
 Panen perdana lebih awal

Tanaman JagurTanaman Jagur
Pertumbuhan Vegetatif OptimalPertumbuhan Vegetatif Optimal
Penyerapan hara dan air optimal
Pemupukan (5 tepat)
Tanah lembab tetapi tidak tergenang
Tidak ada symptom/gejala defisiensi hara
Tanaman terjaga dari patogen (HPT)
Bonggol (batang) tanaman besar
Tajuk (pelepah) hijau mengkilat

Tegakan (SPH) homogenTegakan (SPH) homogen
Populasi 100%Populasi 100%
Menjaga tegakan dan homogenitas melalui :
Memaksimalkan populasi dengan mengatur
pola tanam dan pemilihan bibit
Konsolidasi setelah penanaman
Penyisipan segera
Pengendalian hama penyakit terpadu

Panen Perdana lebih awalPanen Perdana lebih awal
Target BJR di atas 3,5 kg
Populasi tanaman >60% sudah memenuhi
kriteria panen
Kastrasi mutlak dilakukan
Kastrasi dimulai saat populasi tanaman
berbunga mencapai 30%
Dilakukan sampai 6 bln sebelum panen
perdana
Dipengaruhi oleh jenis bahan tanam

Cara Mencapai Sasaran TBMCara Mencapai Sasaran TBM
 Penanaman “tepat” waktu
 Konsolidasi dan Penyisipan
 Kastrasi dan Sanitasi
 Perawatan piringan
 Pemeliharaan kacangan (LCC)
 Pembuatan pasar pikul (4:1, 2:1)
 Pemupukan
Pengendalian Hama, Penyakit dan Gulma

Perlakuan T0 – TBM 1Perlakuan T0 – TBM 1
Persiapan sarana jalan (main road dan
collection road)
Pemberian pupuk dasar (RP)
Penanaman LCC
Konsolidasi (Penyulaman dan
Penyisipan)
Pemupukan

Perlakuan TBM 2Perlakuan TBM 2
Kastrasi
Pemeliharaan piringan
Wipping lalang
Pengendalian hama
Ulat api (hand picking)
Tikus (umpan)
Oryctes rhinoceros (marshal, feromon)

Perlakuan TBM 3Perlakuan TBM 3
Pemeliharaan piringan
Pembuatan pasar/jalan pikul 2:1
Persiapan panen
Pembuatan sarana panen (titi, tangga,TPH)
Kastrasi (ablation)
Initial prunning (tunas pasir)
Pengendalian pertumbuhan Mucuna

PENGELOLAAN PENGELOLAAN PEMELIHARAAN PEMELIHARAAN
TANAMAN BELUM MENGHASILKANTANAMAN BELUM MENGHASILKAN

KONSOLIDASI (Sensus-Penyisipan)
Konsolidasi (Sensus - Penyisipan)
Konsolidasi merupakan kegiatan perawatan tanaman
yang pertama kali dilakukan setelah penanaman.
Tujuan untuk memastikan penanaman tumbuh
sempurna, tegak dan tmbuh sehat/normal.
Untuk mencapai produktivitas yang maksimum,
kerapatan tanaman sesuai standar dengan pohon
yang sehat harus dicapai pada bulan ke 12 setelah
penanaman.

PROGRAM PEMUPUKAN TBM
Pemupukan TBM bertujuan untuk memberikan unsur hara bagi
tanaman secara lengkap sesuai kondisi tanah yang dominan untuk
mencapai pertumbuhan yang optimal dan ketahanan terhadap hama
dan penyakit

Pemeliharaan Piringan, Jalan Rintis, dan Gawangan
Pemeliharaan yakni dengan melakukan pengendalian
gulma di kebun kelapa sawit dilakukan pada areal
piringan (lingkaran batang) dan gawangan.
Pemeliharaan piringan dan gawangan bertujuan antara
lain untuk mengurangi kompetisi gulma terhadap
tanaman dalam penyerapan unsur hara, air, dan sinar
matahari dan mempermudah pekerja untuk melakukan
pemupukan dan kontrol di lapangan. Disamping itu
harus dijaga supaya intensitas pengendalian gulma
jangan berlebihan hingga berdampak menggundulkan
permukaan tanah yang menjadikannya rawan terkena
erosi.

Periode Keterangan/Kondisi Kebun
TBM 0 Menyingkirkan semua gulma, kacangan bersih dari gulma (kacangan
100%)
umur 0-6 bulan, rotasi 2 minggu.
TBM 1 kacangan 85%, rumput lunak 15%, umur 7-12 bulan, rotasi 3 minggu
TBM 2 Kacangan 70%, rumput lunak 30%, umur 12- 18 bulan, rotasi 3 minggu
TBM 3 Kacangan bercampur dengan rumput lunak, bebas dari lalang dan anakan
kayu, umur > 18 bulan rotasi 4 minggu.

Pengertian Kastrasi
Pengambilan/pembuangan bunga jantan dan
betina guna mendukung pertumbuhan dan
sanitasiproduksi tanaman
Salah satu perlakuan terpenting
dalam masa TBM.
Kastrasi akhirnya juga termasuk membuang
buah yang sudah terlanjur jadi
(tapi tidak/belum diinginkan)

Latar Belakang
Tanaman mulai berbunga sejak awal TBM II
Pembibitan dan perawatan TBM yang baik
memberikan kecenderungan berbunga lebih
banyak pada periode TBM
Buah yang tidak dipanen di masa TBM
berakibat busuk buah (buah berjamur)
PKS mensyaratkan BJR > 3,5 kg bahkan ada
yang > 5 kg.

Tujuan Tujuan KastrasiKastrasi
Tanaman jagur/pertumbuhan vegetatif optimal dan
menekan perkembangan generatif
Sanitasi pokok
Mencegah Marasmius, tikus dan ulat Tirathaba
Jangka pendek, produksi tahun pertama
mempunyai berat tandan lebih besar dan seragam
Jangka panjang, lilit batang lebih besar, perakaran
lebih banyak, pokok sawit akan lebih kuat dan
produktivitas lebih tinggi

Bunga Betina Bunga Jantan



MANA YANG DIKASTRASI ?

1.Kastrasi dilakukan dengan rotasi
sebulan sekali
2.Dilakukan biasanya saat TBM 2 atau
tanaman umur 12-14 bulan
3.Tiap bulan dilakukan (12 kali)/tahun
atau sampai 6 bulan sebelum panen
perdana direncanakan.
Waktu Kastrasi
Tanaman umur 12 bulan Tanaman umur 12 bulan
yang sudah mulai berbungayang sudah mulai berbunga

Pengait besi (chisel)
Dodos kecil
Alat Kastrasi
Dodos kecil
Dodos besar
Chisel

Terlambat panen dan tanpa
perlakuan kastrasi
Marasmius palmivorusMarasmius palmivorus
Serangan
marasmius
yang akan
menular
Kehilangan
potensi
produksi
Berpotensi
kelak menjadi
gulma

PEMBUATAN TPH DAN TITI
PANEN
Titi Panen harus dibuat di setiap jalan pikul yang melewati parit maupun saluran air, agar jalan
pikul dapat dilalui tanpa hambatan.
Titi panen harus dibuat secara bertahap setelah jalan pikul tersedia. Untuk TBM 1 dipasang titi
panen pada jalan pikul 1 :2, khusus untuk areal replanting titi panen dipasang pada jalan pikul
1 : 3.
Titi panen dapat dibuat dari kayu maupun beton.
Penggatian titi panenkayu ke beton sebaiknya sudah dimulai pada TBM 3 dan telah selesai TM
2 (lihat Tabel 5).
Jumlah titi panen bergantung dari jumlah parit dan saluran air.
Panjang titi panen bergantung pada lebar parit dan saluran air.
Penentuan jumlah dan panjang titi panen harus didasarkan data sensus yang benar.
Lebar titi panen bergantung pada kebutuhan dan harus dapat dilalui angkong dengan ketentuan
lebar titi panen sekitar 20 cm.

1.Tempat Pengumpulan Hasil yaitu sebidang lahan yang dibuat
khusus untuk mengumpulkan buah (TBS dan brondolan), terletak
pada gawangan tanaman dan berada setiap 3 path/pasar pikul,
2.ukurannya 3 x 4 m dan 4 x6 m. Setiap TPH diberi identitas (blok,
nomor baris dan nomor TPH) diberi warna cat dasar merah dan
tulisan berwarna putih, sehingga mempermudah untuk
mengetahui hasil yang telah dipanen dan bisa mempermudah
buah dalam pengangkutan ke pabrik kelapa sawit.