PERTEMUAN 1. PENGANTAR AUDIT ENERGI.pptx

RastiRahmah 21 views 11 slides Sep 12, 2025
Slide 1
Slide 1 of 11
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11

About This Presentation

Materi terkait pengenalan audit energi


Slide Content

1 PERTEMUAN 1 PENGANTAR AUDIT ENERGI DEPARTEMEN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UIVERSITAS NEGERI PADANG

Audit Energi adalah proses sistematis untuk mengevaluasi penggunaan energi dalam suatu sistem atau bangunan . Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi peluang penghematan energi , menganalisis efisiensi energi yang ada , dan memberikan rekomendasi untuk meningkatkan kinerja energi . Audit Energi

Mengapa Audit Energi Penting ? Penghematan Biaya : Mengurangi biaya operasional terkait energi . Efisiensi Energi : Meningkatkan efisiensi penggunaan energi . Lingkungan : Mengurangi emisi gas rumah kaca dan dampak lingkungan lainnya . Kepatuhan Regulasi : Memenuhi persyaratan peraturan terkait efisiensi energi . Contoh Area yang Di Audit Bangunan : Sistem pencahayaan , HVAC (heating, ventilation, and air conditioning), peralatan listrik . Industri : Proses produksi , peralatan produksi , sistem utilitas . Transportasi : Armada kendaraan , rute pengiriman .

 Audit energi merupakan salah satu tools d al a m pengelolaan pemakaian energi / D e m a n d S i d e M a n a g e m e n t ( D S M ) y an g penting untuk mewujudkan efiesiensi energi.  DSM memberikan beberapa informasi tentang Present Energy Consumption dan kemungkinan Energy Management Opportunities (EMO ) yang bisa dilakukan.

Jenis-Jenis Audit Energi Berdasarkan Tingkat Kedalaman Berdasarkan tingkat kedalaman dan detailnya , audit energi dapat dibagi menjadi : Audit Energi Sederhana (Simple Energy Audit): Tujuan : Mendapatkan gambaran umum tentang konsumsi energi . Metode : Menggunakan data yang tersedia , observasi visual, dan pengukuran sederhana . Contoh : Analisis tagihan energi , inspeksi visual peralatan , wawancara dengan pengguna . Audit Energi Rinci (Detailed Energy Audit): Tujuan : Melakukan evaluasi mendalam terhadap seluruh sistem energi . Metode : Menggunakan data yang lebih lengkap , pengukuran yang lebih akurat , dan analisis yang lebih mendalam . Contoh : Pengukuran aliran udara , analisis beban termal , uji kinerja peralatan . Audit Energi Khusus : Tujuan : Menganalisis aspek tertentu dari penggunaan energi . Contoh : Audit energi untuk sistem HVAC, pencahayaan , atau proses produksi tertentu .

Jenis-Jenis Audit Energi B . Berdasarkan Waktu Pelaksanaan Audit Energi Awal: Tujuan : Mengidentifikasi potensi penghematan energi yang cepat dan mudah dilakukan . Metode : Menggunakan data yang tersedia dan pemeriksaan visual. Audit Energi Berkala : Tujuan : Memantau kemajuan implementasi rekomendasi audit dan mengidentifikasi peluang penghematan baru . Metode : Melakukan audit secara berkala untuk mengevaluasi efektivitas tindakan yang telah diambil . C. Berdasarkan Fokus Audit Energi Bangunan : Fokus : Mengevaluasi penggunaan energi dalam bangunan , termasuk sistem HVAC, pencahayaan , dan peralatan listrik . Audit Energi Industri : Fokus : Mengevaluasi penggunaan energi dalam proses produksi , peralatan produksi , dan sistem utilitas . Audit Energi Transportasi : Fokus : Mengevaluasi konsumsi energi pada kendaraan , rute pengiriman , dan manajemen armada

Langkah- langkah dalam Audit Energi Tahap Persiapan : Tinjauan Dokumen : Mengumpulkan data terkait konsumsi energi , jenis peralatan , dan proses produksi . Wawancara : Melakukan wawancara dengan pengguna energi untuk memahami pola penggunaan energi . Survei Lapangan : Melakukan inspeksi langsung ke lokasi untuk mengidentifikasi potensi masalah . 2. Pengumpulan data Data Konsumsi Energi : Mengumpulkan data konsumsi energi untuk periode tertentu . Data Teknis Peralatan : Mengumpulkan data teknis peralatan yang menggunakan energi . Data Lingkungan : Mengumpulkan data kondisi lingkungan yang mempengaruhi konsumsi energi . 3. Analisis Data: Identi Identifikasi Penggunaan Energi : Mengidentifikasi penggunaan energi terbesar . Perbandingan dengan Benchmark: Membandingkan konsumsi energi dengan standar industri . Analisis Penyimpangan : Menganalisis penyimpangan konsumsi energi dari pola normal.

4. Idenfikasi Potensi Penghematan : Efisiensi Peralatan : Mengidentifikasi peralatan yang tidak efisien dan perlu diganti . Optimasi Proses: Mengidentifikasi proses produksi yang boros energi dan mencari cara untuk mengoptimalkannya . Perilaku Pengguna : Mengidentifikasi perilaku pengguna yang dapat mempengaruhi konsumsi energi . 5. Rekomendasi : Teknis: Rekomendasi perbaikan teknis , seperti mengganti peralatan yang tidak efisien , melakukan isolasi , atau menggunakan sistem kontrol yang lebih baik. Manajemen Energi : Rekomendasi pembentukan sistem manajemen energi , pelatihan karyawan , dan pemantauan kinerja energi secara berkala . 6. Pelaporan : Laporan Audit: Menyusun laporan yang detail mengenai hasil audit, termasuk temuan , rekomendasi , dan perkiraan penghematan energi . Langkah- langkah dalam Audit Energi

 Sistem manajemen, terdiri dari : monitoring penggunaan energi manajemen energi manajemen lingkungan  Pelatihan, untuk : manajemen staf pemeliharaan  Implementasi penghematan energi, dengan : tanpa biaya biaya rendah biaya tinggi  Bentuk lain, terdiri dari: evaluasi kondisi aktivitas lingkungan isu kualitas dan keamanan

1. Meningkatkan pengetahuan tentang efisiensi energi Mengidentifikasi biaya energi yang digunakan Mengidentifikasikan dan meminimumkan hal yang terbuang Membuat perubahan prosedur, peralatan, dan sistem untuk menyimpan energi Menghematkan sumber energi yang tidak dapat diperbaharui Menjaga lingkungan dengan mengurangi pembangkitan tenaga Mengurangi running costs

TERIMA KASIH