PERTEMUAN 2_KONSEP DASAR KEWIRAUSAHAAN.pptx

lulusayekti 0 views 15 slides Oct 03, 2025
Slide 1
Slide 1 of 15
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15

About This Presentation

konsep wirausaha


Slide Content

KONSEP KEWIRAUSAHAAN Pertemuan-1 Mata Kuliah Kewirausahaan I

Definisi Kewirausahaan Definisi Kewirausahaan menurut David E. Rye (1996: 6) adalah suatu pengetahuan terapan dari konsep dan teknik manajemen yang disertai risiko dalam merubah atau memproses sumberdaya menjadi output yang bernilai tambah tinggi (value edded ). Perubahan ini dilakukan melalui menciptaan diferensiasi , standarisasi , proses dan alat desain dalam menciptakan pasar dan pelanggan baru . definisi Kewirausahaan menurut Instruksi Presiden Republik Indonesia (INPRES) No. 4 Tahun 1995 tentang Gerakan Nasional Me- masyarakat - kan dan Mem- budaya - kan Kewirausahaan adalah semangat , sikap , perilaku dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha dan / atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari menciptakan , menerapkan cara kerja , teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efesiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan / atau memperoleh keuntungan yang lebih besar .

Pengertian secara harfiah Secara harfiah penggalan kata “ usaha ” dalam istilah “ kewirausahaan ” itu lebih bernotasi “ effort ” atau “ upaya ”, sehingga jangan dikonotasikan sebagai “ bisnis ” belaka . Jiwa dan semangat kewirausahaan tidak hanya harus dimiliki oleh para pengusaha (business-man) saja , melainkan sangat perlu dimiliki oleh profesi dan peran apa saja dalam berbagai fungsi yang berbeda , apakah itu profesi guru/ dosen , murid/ mahasiswa , dokter , tentara , polisi , dan sebagainya .

Pengertian secara Etimologi Secara etimologik , perkataan kewirausahaan (entrepreneur) berasal dari kata entrependre ( bahasa perancis ) atau to undertake ( bahasa inggris ) yang berarti melakukan . Dengan demikian , kewirausahaan bukanlah bakat dari lahir atau milik etnis / suku tertentu . Kewirausahaan bukanlah mitos , melainkan realistik atau construct yang dapat dipelajari melalui proses pembelajaran , pelatihan , simulasi , dan magang secara intent.

Pengertian Secara Terminologi Secara terminolgik , David E. Rye dalam bukunya The Vest-Pocket Entrepreneur (1996) mempresentasikan kewirausahaan sebagai pengetahuan terapan dari konsep dan teknik manajerial yang disertai risiko dalam mentransformasi sumberdaya menjadi output yang memiliki nilai tambah tinggi (value added).

Kesimpulan Pengertian Kewirausahaan Dari pengertian-mengertian tersebut , kita dapat menarik kesimpulan bahwa kewirausahaan merupakan suatu proses mengidentifikasi , mengembangkaan , dan membawa tujuan tertentu ke dalam kehidupan . Tujuan tersebut bisa berupa ide inovatif , peluang , cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu . Hasil akhir dari proses tersebut adalah penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi resiko atau ketidakpastian . Kesimpulan yang bisa ditarik dari pengertian tersebut adalah bahwa kewirausahaan dipandang sebagai fungsi yang mencakup eksploitasi peluang yang muncul di “pasar‟ kehidupan . Eksploitasi tersebut sebagian besar berhubungan dengan pengarahan dan atau kombinasi input-output yang lebih produktif dan bermakna dengan meningkatkan efesiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan/ atau memperoleh keuntungan yang lebih besar .

Pengertian Wiarausahawan W irausahawan adalah orang yang menciptakan bisnis baru dengan mengambil resiko dan ketidakpastian demi mencapai keuntungan dan pertumbuhan dengan cara mengidentifikasi peluang dan menggabungkan sumber daya yang diperlukan untuk mendirikannya .  Wirausahawan adalah seorang katalisator . Mereka adalah orang-orang yang melakukan tindakan sehingga suatu gagasan bisa terwujud menjadi suatu kenyataan . Mereka menggunakan kreativitasnya untuk senantiasa melakukan pengembangan yang bersinambungan . Wirausahawan adalah seorang yang mengorganisasikan dan mengarahkan usaha dan pengembangan baru , memperluas dan memberdayakan suatu organisasi , untuk memproduksi produk baru atau menawarkan jasa baru kepada pelanggan baru dalam suatu pasar yang baru (Rye, 1996:3-4)

Model Proses Kewirausahaan (Bygrave) INNOVATION (INOVASI) TRIGGERING EVENT (PEMICU) IMPLEMENTATION (PELAKSANAAN) GROWTH (PERTUMBUHAN) Faktor personal, faktor pendidikan, faktor pengalaman, faktor environment menimbulkan ide-ide/ gagasan dalam berwirausaha Ketidakpuasan dengan pekerjaan sekarang, PHK, Usia, adanya sumber-sumber yang dapat dimanfaatkan,latihan-latihan kewirausahaan, kebijakan pemerintah dapat memicu / mempercepat realisasi ide/ gagasan sebelumnya . Kesiapan mental, komitmen yang tinggi terhadap bisnis, Manajer Pelaksana, Visi ke depan memperkuat kesuksesan dalam implementasi ide/ gagasan ( usaha ) Faktor Organisasi, Faktor Environment (persaingan menguntungkan, konsumen pemasok kontinu, bantuan investor,dll) mengembangkan usaha .

Sejak kecil anak-anak dididik dengan pengarahan untuk memiliki tujuan yang jelas untuk diharapkan menjadi apa nantinya . Ada investasi dan perhatian yang diberikan , sampai anak-anak tersebut semua menjadi “orang” sesuai dengan bakat dan minat yang dimilikinya . Konsepnya adalah pola pertanian yang diarahkan , dibimbing dan disemangati , sehingga berkembang sehat menjadi sesuatu yang direncanakan . Tentunya dengan menanam bibit yang tepat pada lahan yang sesuai dan pemupukan dan penyiraman yang baik . Memupuk Kewirausahaan Sejak Dini

Namun , sayangnya pengarahan itu seringkali berupa profesi yang umumnya dianggap memberikan jaminan (security), bukan sesuatu yang menjanjikan kesempatan atau peluang (opportunity). Sehingga tujuan hidup menjadi pegawai atau profesional seperti pegawai negeri , dokter , pilot, insinyur , pengacara dan lainnya menjadi seolah tuntutan dan kebanggaan orang tua , yang hanya melahirkan generasi ’security seeker’! Tidak heranlah apabila kenyataannya hanya kurang dari satu persen saja dari masyarakat Indonesia yang konon berkeinginan menjadi wirausahawan , atau pencari peluang (opportunity seeker)

Faktor-faktor yang paling mendorong seseorang untuk beriwausaha: Personal Attributes adalah factor internal dari dalam diri seseorang , misal sifat dan karakter, budaya . Sifat dan karekter tertentu pada diri sesorang yang mendukung berwirausaha misalnya percaya diri , berani , suka tantangan , dll . Budaya yang kemudian melekat di dalam diri seperti budaya malu tidak bekerja , budaya tidak patah semangat , dll akan mendorong seseorang untuk berwirausaha . Personal Environment adalah factor eksternal ,misal pendidikan, peergroup, dll . Pendidikan merubah pola pikir sesorang sehingga dari yang sebelumnya memiliki pola pikir menjadi pekerja berubah mencari pekerja . Peergroup adalah perkumpulan rekan-rekan sebaya yang sangat mempengaruhi seseorang dalam kehidupannya . Ketika salah satu peergroup berhasil menjadi wirausaha , maka akan menular ke rekan-rekan lainnya .

Bagaimana Kondisi Wirausaha Indonesia?

Berdasarkan data BPS, rasio jumlah wirausaha di Indonesia masih sebesar 3,47% atau hanya sekitar 9 juta orang dari total jumlah penduduk (275jt). Angka ini masih rendah dibandingkan dengan Singapura yang mencapai 8,5%. Malaysia dan Thailand juga sudah mencapai 4,5%. “Indonesia menargetkan peningkatan persentase mencapai 3,9 - 4 persen pada tahun 2024. Berdasarkan Global Entrepreneurship Index (GEI), saat ini Indonesia masih menempati urutan ke-75 dari 137 negara dengan skor 26. Pemerintah menargetkan untuk naik ke urutan 60

Contoh Memanfaatkan Peluang Boy seorang mahasiswa yang kuliah di sebuah perguruan tinggi negeri di Bandung. Boy memiliki kondisi ekonomi yang pas-pasan dan tinggal di sebuah gang sempit. Boy selalu makan di warung Ibu Widi. Selain berjualan nasi, Ibu Widi juga berjualan berbagai kue seperti risol dan naga sari. Kue-kue ini sangat disukai oleh para mahasiswa yang makan di warung tersebut. Boy berpikir untuk dapat menjual kue-kue ibu Widi di kantin kampus tempat kuliahnya. Setelah menghubungi pihak kantin, ternyata mereka menyetujui dititipka kue-kue yang dibuat oleh Ibu Widi. Satu kue dihargai Rp 700 oleh ibu Widi, Boy menitipkan kue tersebut seharga Rp 850 ke kantin kampusnya. Dan kantin menjual kue-kue tersebut seharga Rp 1000/buah. Dalam sehari boy meletakkan kue sebanyak 400 buah di kantinnya. Semua kue habis terjual,dan Boy menjdi optimis untu menambah titipan kuenya sebanyak 300 buah lagi. Jika ongkos ke kampus 1 minggu Rp 3 0.000,-; Makan sehari Rp 30.000,-; uang sewa kos 1 bulan Rp 300.000,- (dibagi 30 untuk mendapatkan uang sewa per hari); SPP kuliah Rp 3.000.000,- /semester (dibagi 183 hari untuk SPP per hari dalam 1 semester). Biaya FC bahan kuliah Rp 200.000 (dibagi 25 hari untuk mendapatkan biaya kuliah per hari), biaya lain-lain Rp 200.000,- /bulan (dibagi 30 hari). Berapa Keuntungan Bersih Boy per hari dari penjualan Risol dan Naga Sari tersebut setelah dikurangi pengeluarannya ?

Berapa Keuntungan Bersih Boy per hari dari penjualan Risol dan Naga Sari tersebut setelah dikurangi pengeluarannya ?
Tags