Pertemuan 3: Bitcoin, Ethereum, dan
Altcoins
Mengenal Dunia Cryptocurrency dan Potensinya dalam Ekonomi DigitalSudirman Anwar
Prodi MBS & PSY - Fak. Ekonomi Syariah - IAI Ar-Risalah INHIL Riau
Tujuan Pembelajaran
Memahami konsep dasar Bitcoin sebagai
cryptocurrency pertama dan cara kerjanya
Menjelaskan platform Ethereum dan fitur smart
contract serta EVM
Mengidentifikasi berbagai jenis altcoins dan
perbedaan fungsinya
Menganalisis cryptocurrency dari perspektif
ekonomi syariah
Mengevaluasi potensi investasi cryptocurrency dan
risikonya
Merumuskan pandangan terhadap masa depan
cryptocurrency dalam keuangan global
Pengertian Cryptocurrency
Definisi
Cryptocurrency adalah aset digital yang menggunakan kriptografi
untuk mengamankan transaksi, mengontrol penciptaan unit baru,
dan memverifikasi transfer aset. Beroperasi di jaringan
terdesentralisasi berbasis blockchain.
Keamanan Tinggi -
Menggunakan kriptografi
canggih
Terdesentralisasi - Tanpa
otoritas pusat
Transparansi - Transaksi
tercatat publik
Pseudonim - Identitas
pengguna terlindungi
Jenis Cryptocurrency
Sejarah Cryptocurrency
1983
Konsep Awal
David Chaum mengusulkan ecash - sistem pembayaran digital anonim pertama
1998
B-Money
Wei Dai memperkenalkan konsep mata uang digital terdistribusi tanpa otoritas pusat
2008
Whitepaper Bitcoin
Satoshi Nakamoto menerbitkan "Bitcoin: A Peer-to-Peer Electronic Cash System"
2009
Bitcoin Diluncurkan
Jaringan Bitcoin mulai beroperasi dengan blok genesis (blok pertama) ditambang oleh Satoshi
2013
Ethereum
Vitalik Buterin mengusulkan platform blockchain dengan smart contract
2015+
Era Altcoins
Munculnya berbagai cryptocurrency alternatif dengan fitur inovatif dan kasus penggunaan beragam
Cryptocurrency telah berevolusi dari konsep teoretis menjadi aset digital dengan kapitalisasi pasar triliunan dolar
Bitcoin: Pengenalan
Apa Itu Bitcoin?
Cryptocurrency pertama yang diciptakan pada 2009. Sistem
pembayaran digital peer-to-peer tanpa perantara. Beroperasi di
jaringan terdesentralisasi menggunakan teknologi blockchain.
Terdesentralisasi - Tidak
dikontrol oleh pemerintah
atau bank
Transparansi - Semua
transaksi tercatat di
blockchain publik
Pseudonim - Identitas
pengguna terlindungi
melalui alamat kriptografi
Pasokan Terbatas - Hanya
akan ada 21 juta Bitcoin
Pencipta
Satoshi Nakamoto
Identitas anonim atau kelompok yang menerbitkan
whitepaper Bitcoin pada 2008 dan meluncurkan
jaringan pada 2009
Bitcoin: Cara Kerja
1Inisiasi Transaksi
Pengguna membuat transaksi dengan digital signature
menggunakan kunci privat
2
Broadcast ke Jaringan
Transaksi disebarkan ke node di seluruh jaringan Bitcoin
3
Validasi oleh Miners
Miners mengumpulkan transaksi dan memverifikasi
keabsahannya
4Penambahan ke Blockchain
Blok yang valid ditambahkan ke rantai blockchain dan
disebarkan ke seluruh jaringan
Proof of Work
Sistem konsensus di mana miners harus menyelesaikan
puzzle matematis kompleks untuk menambah blok baru.
Proses ini membutuhkan daya komputasi tinggi dan
memastikan keamanan jaringan.
Keamanan - Sulit
dimanipulasi
Desentralisasi - Tanpa
otoritas pusat
Proses Transaksi Bitcoin
Bitcoin: Kelebihan dan Kekurangan
Kelebihan
Desentralisasi
Tidak dikontrol oleh pemerintah atau institusi keuangan
Transparansi
Semua transaksi tercatat publik di blockchain
Keamanan
Kriptografi canggih melindungi dari pemalsuan
Privasi
Identitas pengguna terlindungi melalui alamat kripto
Kekurangan
Volatilitas Tinggi
Nilai fluktuatif drastis dalam waktu singkat
Konsumsi Energi
Proses mining membutuhkan daya listrik besar
Skalabilitas
Terbatas hanya 7 transaksi per detik
Penggunaan Ilegal
Rentan digunakan untuk aktivitas ilegal
Bitcoin: Mining dan Reward
Proses Mining
Mining adalah proses verifikasi transaksi dan menambahkannya ke
blockchain. Miners menggunakan daya komputasi untuk
menyelesaikan puzzle matematis kompleks (Proof of Work) dan
mendapatkan Bitcoin sebagai reward.
ASIC - Hardware khusus
untuk mining Bitcoin
Listrik - Konsumsi daya
yang sangat tinggi
Mining Pool - Grup miners
yang menggabungkan
resources
Pendinginan - Sistem untuk
mencegah overheating
Block Reward
6.25
BTC
Reward saat ini untuk setiap blok
yang berhasil ditambang
Reward akan berkurang setengahnya setiap
210.000 blok (sekitar 4 tahun) melalui proses
yang disebut halving
Sejarah Halving
200950 BTC per blok
201225 BTC per blok
201612.5 BTC per blok
20206.25 BTC per blok
Proses Mining Bitcoin
Ethereum: Pengenalan
Apa Itu Ethereum?
Platform blockchain generasi kedua yang diluncurkan pada 2015.
Lebih dari sekadar cryptocurrency, Ethereum adalah platform
terdesentralisasi untuk menjalankan aplikasi dan kontrak pintar
(smart contracts).
Perbedaan dengan Bitcoin
Bitcoin - Sistem
pembayaran digital
Ethereum - Platform
komputasi
terdesentralisasi
Bitcoin - Fungsi terbatas
sebagai mata uang
Ethereum - Mendukung
berbagai aplikasi
terdesentralisasi
Pencipta
Vitalik Buterin
Programmer kelahiran Rusia-Kanada yang
mengusulkan konsep Ethereum pada 2013 saat
berusia 19 tahun
Fitur Utama
Smart Contract EVM
dApps Ether (ETH)
Ethereum: Smart Contract
Konsep Smart Contract
Smart Contract adalah program komputer yang tersimpan di
blockchain yang secara otomatis mengeksekusi persyaratan yang
telah ditentukan tanpa perantara. Berjalan sesuai kode "if-then" yang
telah diprogram.
Cara Kerja
1Pembuatan Kontrak
Developer menulis kode kontrak dengan bahasa pemrograman
Solidity
2Deployment
Kontrak dideploy ke blockchain Ethereum sebagai transaksi khusus
3Eksekusi Otomatis
Kontrak dieksekusi secara otomatis saat kondisi terpenuhi
4Imutabilitas
Hasil eksekusi tersimpan permanen di blockchain
Keuntungan
Keamanan -
Kriptografi
blockchain
Tanpa
Perantara -
Otomatis
Efisiensi -
Proses cepat
Transparansi -
Terbuka
Contoh Penggunaan
Perjanjian Bisnis
Sistem
Voting
Keuangan
Terdesentralisasi
Rantai
Pasokan
Properti Digital Hak Cipta
Ethereum: Virtual Machine (EVM)
Apa Itu EVM?
Ethereum Virtual Machine adalah lingkungan komputasi
terdesentralisasi yang menjalankan smart contract di jaringan
Ethereum. Berfungsi sebagai mesin virtual global yang memastikan
eksekusi kode yang konsisten di seluruh node.
Fungsi Utama
Eksekusi Kode -
Menjalankan smart
contract
Sandboxing - Isolasi
eksekusi kode
Komputasi - Operasi
matematis
Penyimpanan -
Manajemen state
Cara Kerja
1Kompilasi
Kode Solidity dikompilasi menjadi bytecode
EVM
2Deployment
Bytecode ditempatkan di blockchain sebagai
kontrak
3Eksekusi
EVM mengeksekusi bytecode saat transaksi
dipanggil
4State Update
Perubahan state disimpan di blockchain
Peran dalam Ekosistem
Kompatibilitas - Memastikan konsistensi
di semua node
Gas Management - Menghitung biaya
eksekusi
Interoperabilitas - Memungkinkan
interaksi antar kontrak
Ethereum: Kelebihan dan Kekurangan
Kelebihan
Smart Contract
Eksekusi otomatis tanpa perantara
DApps
Aplikasi terdesentralisasi yang inovatif
Fleksibilitas
Dapat dikustomisasi untuk berbagai kebutuhan
Komunitas Besar
Ekosistem developer dan pengguna yang aktif
Kekurangan
Scalability Issues
Hanya 15-30 transaksi per detik
Biaya Transaksi Tinggi
Gas fee yang mahal saat jaringan sibuk
Kompleksitas
Pembelajaran dan pengembangan yang sulit
Masalah Keamanan
Vulnerability pada smart contract
Altcoins: Pengenalan
Definisi Altcoins
Altcoins (alternative coins) adalah semua cryptocurrency yang
diluncurkan setelah Bitcoin. Istilah ini mencakup ribuan
cryptocurrency dengan berbagai fitur dan tujuan yang berbeda.
Sejarah Perkembangan
2011 Namecoin dan Litecoin menjadi altcoins pertama
2013 Ripple dan Dogecoin diluncurkan
2015 Ethereum memperkenalkan smart contract
2017+ Eksplosi ribuan altcoins dengan berbagai inovasi
Alasan Penciptaan
Performa - Kecepatan
transaksi lebih tinggi
$
Biaya - Transaksi lebih
murah
Fitur - Fungsionalitas
tambahan
Teknologi - Algoritma
konsensus baru
Contoh Altcoins Populer
Ripple
Cardano
Solana
Polkadot
Dogecoin
Chainlink
Altcoins: Jenis-jenis
Altcoins dapat diklasifikasikan berdasarkan fungsi dan tujuan utamanya dalam ekosistem cryptocurrency
$Stablecoins
Cryptocurrency yang nilainya ditambatkan pada aset stabil seperti
fiat currency atau komoditas
Contoh:
USDT USDC DAI
Utility Tokens
Token yang memberikan akses ke produk atau layanan dalam
platform blockchain tertentu
Contoh:
BNB LINK UNI
Security Tokens
Token digital yang mewakili kepemilikan aset tradisional seperti
saham, obligasi, atau properti
Contoh:
tZERO Polymath Securitize
Governance Tokens
Token yang memberikan pemegangnya hak suara dalam
pengambilan keputusan protocol DeFi
Contoh:
COMP AAVE CRV
Altcoins: Contoh Populer
Berikut adalah beberapa altcoins populer dengan karakteristik unik masing-masing
Ripple (XRP)
Fokus pada sistem pembayaran global
Transaksi cepat (3-5 detik)
Biaya transaksi sangat rendah
2012 Top 5
Cardano (ADA)
Platform berbasis riset akademis
Mekanisme konsensus Proof-of-Stake
Fokus pada skalabilitas & interoperabilitas
2017 Top 10
Solana (SOL)
Kecepatan transaksi sangat tinggi
Hingga 65.000 TPS
Biaya transaksi sangat rendah
2020 Top 10
Polkadot (DOT)
Fokus pada interoperabilitas blockchain
Menghubungkan blockchain berbeda
Parachain untuk skalabilitas
2020 Top 15
Binance Coin (BNB)
Native token dari Binance Exchange
Binance Smart Chain (BSC)
Utility token untuk biaya & staking
2017 Top 5
Chainlink (LINK)
Oracle network untuk smart contract
Menghubungkan blockchain dengan data
eksternal
Dekentralisasi dan aman
2017 Top 20
Perbandingan Bitcoin, Ethereum, dan Altcoins
Perbandingan fitur utama dari cryptocurrency terkemuka
Fitur
Bitcoin
Ethereum
Ripple
Cardano
Solana
Tujuan Utama
Konsensus Proof of Work Proof of Stake
(setelah merge)
Ripple Protocol
Consensus
Proof of Stake
(Ouroboros)
Proof of History
+ Stake
Kecepatan
Transaksi
7 TPS 15-30 TPS 1,500 TPS 250 TPS 65,000 TPS
Biaya Transaksi Sedang Tinggi Sangat rendah Rendah Sangat rendah
Fitur Unggulan
Store of value•
Pembayaran digital•
Smart contract•
dApps platform•
Transfer nilai
global
•
Bank sentral•
Platform smart
contract
•
Skalabilitas tinggi•
High-
performance
dApps
•
Web3
infrastructure
•
Keamanan tinggi•
Desentralisasi
maksimal
•
Turing complete•
Ecosystem
terbesar
•
Kecepatan tinggi•
Partnership bank•
Penelitian akademis•
Interoperabilitas•
Skalabilitas
tinggi
•
Kompatibilitas
Ethereum
•
Cryptocurrency dalam Ekonomi Syariah
Pandangan ekonomi syariah terhadap cryptocurrency dan potensi penerapannya dalam sistem keuangan Islam
Pandangan Ekonomi Syariah
Status hukum cryptocurrency masih diperdebatkan
Beberapa ulama mengizinkan dengan syarat tertentu
Lainnya melarang karena ketidakpastian dan spekulasi
Fokus pada tujuan penggunaan dan teknologi yang mendasari
Prinsip Syariah Relevan
Riba - Cryptocurrency bebas bunga
Gharar - Ketidakpastian nilai dan volatilitas
Maysir - Elemen perjudian dalam trading
Thaman - Status sebagai alat tukar yang sah
Potensi Penerapan
Wakaf digital - Transparansi dan permanen
Zakat - Distribusi otomatis dan efisien
Sukuk - Penerbitan obligasi syariah digital
Remittance - Transfer internasional biaya rendah
Tantangan
Volatilitas - Nilai fluktuatif tidak stabil
Regulasi - Ketiadaan kerangka hukum jelas
Edukasi - Pemahaman terbatas di kalangan Muslim
Kepatuhan syariah - Verifikasi teknologi dan implementasi
Investasi Cryptocurrency: Halal atau Haram?
Pandangan syariah terhadap investasi cryptocurrency masih menjadi perdebatan di kalangan ulama dan praktisi keuangan Islam
Argumen Halal
Mata uang digital - Mirip dengan fiat currency
Teknologi baru - Inovasi yang sesuai dengan kemajuan
Transparansi - Transaksi tercatat di blockchain
Keuntungan - Potensi return yang wajar
Argumen Haram
Gharar - Ketidakpastian nilai tinggi
Maysir - Elemen spekulasi dan perjudian
Riba - Bunga dalam lending & borrowing
Thaman - Bukan mata uang yang sah
Pandangan Ulama & Lembaga Keuangan Islam
OIC Fiqh Academy - Tidak melarang dengan syarat Darul Ifta Egypt - Haram untuk transaksi
Bapepam-LK Indonesia - Perlu regulasi khusus AAOIFI - Mengkaji standar khusus
Kriteria Cryptocurrency Syariah-Compliant
Aset Riil
Didukung oleh aset nyata atau utilitas
jelas
Stabilitas Relatif
Volatilitas terkontrol dan prediktif
Keamanan
Perlindungan investor yang memadai
Tanpa Spekulasi
Investasi berbasis fundamental, bukan
spekulasi
Transparansi
Informasi proyek lengkap dan terbuka
Etis
Sesuai dengan nilai-nilai Islam
Tantangan dan Masa Depan Cryptocurrency
Tantangan
Regulasi
Ketidakpastian hukum dan perbedaan regulasi antar negara
Keamanan
Vulnerabilitas smart contract dan serangan siber
Adopsi Massal
Kurangnya pemahaman dan kesulitan penggunaan
Skalabilitas
Keterbatasan dalam memproses transaksi massal
Masa Depan
CBDC
Mata uang digital bank sentral untuk sistem keuangan
DeFi
Keuangan terdesentralisasi tanpa perantara
NFT
Token non-fungible untuk kepemilikan digital
Integrasi
Kolaborasi dengan sistem keuangan tradisional
Kesimpulan dan Diskusi
Ringkasan
Bitcoin -
Cryptocurrency
pertama, sistem
pembayaran digital
terdesentralisasi
Ethereum - Platform
blockchain dengan
smart contract dan
DApps
Altcoins - Beragam
cryptocurrency
dengan fitur dan
tujuan berbeda
Perspektif Syariah -
Status hukum
cryptocurrency masih
diperdebatkan
Diskusi
Bagaimana menilai cryptocurrency dari perspektif
maqasid syariah?
Apakah potensi blockchain dalam
mengembangkan ekonomi syariah?
Bagaimana mengidentifikasi cryptocurrency yang
syariah-compliant?
Apakah tantangan regulasi cryptocurrency di
Indonesia?
Sudirman AnwarProdi MBS & PSY - Fak. Ekonomi SyariahIAI Ar-Risalah INHIL Riau