Pertemuan 3 - Manajemen Kualitdddddddddddddddddddddddddddddddas.nxnxnnnnnnnnnnnnnnnnnpptx

litalestari15 2 views 40 slides Sep 11, 2025
Slide 1
Slide 1 of 40
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29
Slide 30
30
Slide 31
31
Slide 32
32
Slide 33
33
Slide 34
34
Slide 35
35
Slide 36
36
Slide 37
37
Slide 38
38
Slide 39
39
Slide 40
40

About This Presentation

dna an anddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddn nwjwjw wwjddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddd...


Slide Content

Kerusakan Reputasi Perusahaan PERTEMUAN 3 MATAKULIAH PENGUJIAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM PROGRAM STUDI INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SILIWANGI Manajemen Kualitas Perangkat Lunak Siti Yuliyanti, ST., M.Kom

Kerusakan Reputasi Perusahaan Tujuan Memahami manfaat manajemen kualitas Memahami proses dalam manajemen kualitas Mengenal alat yang yang dapat digunakan untuk melakukan manajemen kualitas

Definisi Manajemen Kualitas Proyek adalah proses yang dilakukan , untuk menjamin proyek dapat memenuhi kebutuhan yang telah disepakati , melalui aturan-aturan mengenai kualitas , prosedur ataupun guidelines Kesepakatan ini dapat terukur melalui parameter conformance to requirements (proses dan produk proyek memenuhi spesifikasi ) dan fitness for use ( produk dapat digunakan sesuai maksud dan tujuannya )

Kerusakan Reputasi Perusahaan

Kerusakan Reputasi Perusahaan

Tahapan Manajemen Kualitas Penjaminan Kualitas Perencanaan Kualitas Mengendalikan Kualitas Pendekatan seperti siklus Plan-Do-Check-Act (PDCA) sering digunakan untuk mengelola siklus perbaikan berkelanjutan dalam manajemen kualitas perangkat lunak .

1. Perencanaan Kualitas Rencana Manajemen Kualitas Dapat didokumentasikan secara formal maupun informal,namun harus dapat menjadi tuntunan agar proses maupun produk proyek menjadi berkualitas ( apapun standar yang digunakan ) Quality Metrics Digunakan saat proses penjaminan kualitas (QA) dan pengendalian kualitas (QC) Contoh : reliability,failure rate, availibility,dsb

Perencanaan Kualitas Quality Checklist Daftar hal-hal yang harus dilakukan dalam rangka memenuhi kualitas proyek Process Improvement Plan Quality Baseline Project Management Plan (update)

Alat Pendukung Perencanaan Kualitas Alat Manajemen Pengujian (Test Management Tools): Perangkat lunak seperti Qase , TestRail, atau Zephyr membantu dalam merencanakan , merancang , menjalankan , dan melacak kasus uji, serta mengelola cacat . Alat Analisis Kode (Code Analysis Tools): Alat analisis statis ( misalnya , SonarQube, Pylint , ESLint ) membantu mengidentifikasi potensi cacat , kerentanan keamanan , dan pelanggaran standar pengkodean selama fase pengembangan . Alat Manajemen Proyek (Project Management Tools): Perangkat lunak seperti Jira, Asana, Microsoft Project, atau Trello digunakan untuk merencanakan , menjadwalkan , melacak kemajuan , dan mengelola sumber daya proyek , termasuk aktivitas kualitas . Gantt chart adalah salah satu output visual dari alat ini . Alat Kolaborasi dan Dokumentasi: Platform seperti Confluence, Google Workspace, atau Microsoft Teams membantu dalam berbagi informasi , mendokumentasikan rencana , dan memfasilitasi komunikasi tim.

2. Penjaminan Kualitas Proses ini dilakukan dalam rangka menjamin peningkatan yang terus menerus dari berbagai aspek , sehingga penggunaan sumber daya proyek dapat seefektif dan seefisien mungking . Proses ini berlangsung secara iteratif , dengan cara membuang semua aktivitas yang tidak memberi nilai tambah Tujuannya agar proses berjalannya aktivitas , merupakan aktivitas yang berkualitas

Alat Penjaminan Kualitas Cost-Benefit Analysis Design of Experiment Quality Audit Process analysis dsb

Output Penjaminan Kualitas Requested Changes Perubahan yang dilakukan agar terjadi peningkatan secara efektif dan efisien dari aturan , prosedur dan proses dalam proyek , sehingga memberikan keuntungan lebih banyak bagi setiap stakeholders Recommended Corrective Action Merupakan penjabaran lebih detail berdasarkan requested changes Organizational Process Assets Update Management Plan

3. Pengendalian Kualitas Dilakukan untuk memonitor agar produk yang dihasilkan merupakan produk yang berkualitas Dilakukan setelah ada produk yang dihasilkan oleh proyek , dapat berupa produk pada milestone atapun produk akhir proyek

Output Utama Pengendalian Kualitas Keputusan baik / tidaknya proyek berjalan berdasarkan baseline quality ataupun rencana pengendalian Saran tindakan korektif atau preventif ( jika ada ) Saran perbaikan aturan , prosedur ataupunproses

Alat Pengendalian Kualitas Ada banyak alat yang dapat digunakan dalam melakukan pengendalian kualitas , antara lain : Pareto Diagram Statistical Sampling Six Sigma Diagram Kontrol Testing/ Pengujian dsb

1. Pareto Diagram

2. Statistical Sampling Metoda pengambilan sampel populasi untuk memahami masalah yang ada . Jumlah sample yg diambil berkaitan dengan “ serepresentatif apa ” data yang diinginkan . Sample size = . 25 X (certainty Factor/acceptable error) 2

Certainty Factor Yang Sering Digunakan Desired Certainty Certainty Factor 95% 1.960 90% 1.645 80% 1.281 Contoh : 95% certainty: Sample size = 0.25 X (1.960/.05) 2 = 384 90% certainty: Sample size = 0.25 X (1.645/.10) 2 = 68 80% certainty: Sample size = 0.25 X (1.281/.20) 2 = 10

3. Six Sigma Target kesempurnaan adalah mencapati tidak lebih dari 3.4 kegagalan / sejuta peluang Prinsip Six Sigma dapat diterpakan pada berbagai proses bisnis Proyek yang menggunakan Six Sigma sebagai alat kendali kualitasnya biasanya menggunaka 5 fase pengembangan yang disebut DMAIC ( baca : de-MAY-ick)

DMAIC Define: Mendefinisikan masalah / peluang , proses dan kebutuhan pelanggan Measure: Mendefinisikan pengukuran , mengumpulkannya , mengaturnya dan menampilkan data Analyze : Membedah masalah untuk mendapatkan peluang peningkatan kualitas ( biasanya menggunakan fishbone/Ishikawa diagram) Improve: Mensintesis solusi dan ide untuk menyelesaikan masalah ( yg berkaitan dengan kualitas ) Control: Verifikasi kestabilan peningkatan dan solusi yang sudah diprediksi

Six Sigma & Manajemen Proyek Joseph M. Juran stated that “all improvement takes place project by project, and in no other way” Sangat penting melakukan pemilihan proyek dengan hati-hati dan menerapkan kualitas yang lebih tinggi , dimana hal itu menjadi sangat bermakna Proyek Six Sigma harus berfokus pada masalah kualitas proyek atau “gap” antara keadaan sekarang dan keadaan yang diinginkan Setelah memilih proyek Six Sigma, konsep manajemen , tools dan teknik yang ada dapat digunakan . Seperti membuat creating business cases, project charters, schedules, budgets, etc.

Six Sigma & Defective Units

Standar Deviasi & Distribusi Normal

Tabel Konversi Six Sigma Yield : jumlah unit yang dikerjakan dengan benar melalui proses- prosesnya Defect : Jumlah unit yang gagal memenuhi kebutuhan pelanggan Makin besar sigma, diharapkan makin banyak unit yang dapat ditangani dengan baik dan bagus kualitasnya

Testing Tasks in the Software Development Life Cycle

Gantt Chart for Building Testing into a Systems Development Project Plan

Slack ( Komunikasi dan Kolaborasi ): Masalah :   Ketergantungan berlebihan pada email dan kebutuhan untuk meningkatkan kolaborasi tim. Solusi:   Pengembangan aplikasi Slack yang memusatkan komunikasi tim. Hasil Kualitas :   Peningkatan produktivitas tim sebesar 32% dan peningkatan kerja sama . Netflix ( Algoritma Rekomendasi ): Masalah :   Menjaga pengguna tetap terlibat dengan konten yang ditawarkan . Solusi:   Implementasi algoritma rekomendasi personal. Hasil Kualitas :  75% konten yang ditonton berasal dari rekomendasi , menunjukkan peningkatan keterlibatan pengguna yang signifikan . Shopee (E-commerce): Masalah :   Memberdayakan usaha kecil dengan platform e-commerce yang mudah digunakan . Solusi:  Platform e-commerce yang intuitif dan mudah digunakan . Hasil Kualitas :  1,7 juta toko aktif di seluruh dunia, dengan pendapatan tahunan melebihi $120 miliar dari para pedagang . 

Slack ( Komunikasi dan Kolaborasi ): Masalah :   Ketergantungan berlebihan pada email dan kebutuhan untuk meningkatkan kolaborasi tim. Solusi:   Pengembangan aplikasi Slack yang memusatkan komunikasi tim. Hasil Kualitas :   Peningkatan produktivitas tim sebesar 32% dan peningkatan kerja sama . Netflix ( Algoritma Rekomendasi ): Masalah :   Menjaga pengguna tetap terlibat dengan konten yang ditawarkan . Solusi:   Implementasi algoritma rekomendasi personal. Hasil Kualitas :  75% konten yang ditonton berasal dari rekomendasi , menunjukkan peningkatan keterlibatan pengguna yang signifikan .

Kerusakan Reputasi Perusahaan Kalau mimpimu tidak membuatmu takut , bisa jadi mimpimu belum cukup besar . By Najwa Shihab Sutan Syahrir pernah berkata : “Hidup yang tidak diperjuangkan tidak akan dimenangkan ”

Kerusakan Reputasi Perusahaan Studi Kasus: Manajemen Kualitas pada Proyek Sistem Informasi Akademik Perguruan Tinggi "Akademik Plus“ Latar Belakang Proyek : Sebuah perguruan tinggi swasta ingin meningkatkan efisiensi operasional , kemudahan akses informasi bagi mahasiswa dan dosen , serta akurasi data akademik . Proyek ini bertujuan untuk mengembangkan dan mengimplementasikan sistem informasi akademik terpadu yang mencakup fitur pendaftaran mahasiswa baru , pengisian Kartu Rencana Studi (KRS), pengelolaan nilai , penjadwalan kuliah , absensi , dan pelaporan akademik . Sistem ini diberi nama " AkademikPlus ".

Kerusakan Reputasi Perusahaan Ketidaksesuaian Persyaratan: Ada perbedaan pemahaman antara pihak manajemen perguruan tinggi , dosen , dan calon pengguna ( mahasiswa ) mengenai fitur dan alur kerja yang diinginkan . Hal ini berpotensi menyebabkan sistem yang dikembangkan tidak memenuhi kebutuhan riil . Kesalahan Data: Risiko data akademik yang tidak akurat , duplikasi data, atau kehilangan data sangat tinggi jika proses entri dan pengelolaan data tidak divalidasi dengan baik . Kinerja Sistem yang Lambat : Terutama saat periode puncak seperti pendaftaran mahasiswa baru atau pengisian KRS, sistem diharapkan mampu menangani beban transaksi yang tinggi tanpa mengalami kelambatan atau kegagalan . Antarmuka Pengguna yang Rumit: Dosen dan mahasiswa memiliki tingkat literasi digital yang beragam . Antarmuka (UI) dan pengalaman pengguna (UX) yang buruk dapat menghambat adopsi sistem dan menimbulkan frustrasi . Keamanan Data: Data mahasiswa dan dosen bersifat sensitif , sehingga perlu perlindungan yang kuat terhadap akses tidak sah , kebocoran , atau manipulasi data. Kurangnya Dokumentasi: Dokumentasi yang tidak memadai dapat menyulitkan proses pemeliharaan , pembaruan , dan pelatihan pengguna di masa mendatang . Tantangan

Kerusakan Reputasi Perusahaan Perencanaan Kualitas (Quality Planning): Pembentukan Tim Kualitas : Dibentuk tim kecil yang bertanggung jawab untuk menetapkan standar kualitas , metrik , dan prosedur QA/QC. Definisi Standar Kualitas : Menetapkan standar yang jelas untuk setiap fitur , misalnya : " Sistem KRS harus dapat diakses oleh 80% mahasiswa secara bersamaan tanpa waktu respons lebih dari 5 detik ." atau "Tingkat akurasi entri data nilai harus mencapai 99.9%." Perencanaan Pengujian : Menyusun strategi pengujian komprehensif , termasuk jenis pengujian (unit, integrasi , sistem , UAT, performa , keamanan ), jadwal , sumber daya , dan kriteria kelulusan . Pemilihan Metrik Kualitas : Menentukan metrik yang akan dilacak , seperti : jumlah bug per modul , waktu respons sistem , tingkat kepuasan pengguna ( melalui survei ), cakupan pengujian . Tahapan Manajemen Kualitas

Kerusakan Reputasi Perusahaan 2. Penjaminan Kualitas (Quality Assurance - QA): Tinjauan Persyaratan (Requirements Review): Mengadakan sesi walkthrough dan tinjauan formal terhadap dokumen persyaratan dengan seluruh pemangku kepentingan ( manajemen , dosen , staf IT, perwakilan mahasiswa ). Hasilnya adalah feedback untuk klarifikasi dan revisi persyaratan . Tinjauan Desain (Design Review): Melakukan tinjauan arsitektur dan desain sistem untuk memastikan skalabilitas , keamanan , dan kemudahan pemeliharaan . Audit Proses: Secara berkala memeriksa apakah tim pengembang mengikuti standar dan prosedur yang telah ditetapkan ( misalnya , penggunaan coding standard , proses code review yang konsisten ). Pelatihan Tim: Memberikan pelatihan kepada pengembang dan penguji mengenai standar kualitas , tools , dan teknik pengujian yang efektif . Tahapan Manajemen Kualitas

Kerusakan Reputasi Perusahaan 3. Pengendalian Kualitas (Quality Control - QC): Pengujian Perangkat Lunak: Melaksanakan berbagai jenis pengujian sesuai rencana meliputi unit testing, integration testing, system testing, User Acceptance Testing (UAT), Performance Testing dan Security Testing Manajemen Defek (Defect Management): Menggunakan tools pelacakan cacat ( seperti Jira, Bugzilla) untuk mencatat , memprioritaskan , melacak status perbaikan , dan memverifikasi perbaikan cacat yang ditemukan . Analisis Hasil Pengujian : Menganalisis laporan pengujian dan metrik kualitas untuk mengidentifikasi area yang masih bermasalah dan membuat keputusan apakah sistem siap diluncurkan . Tahapan Manajemen Kualitas

Kerusakan Reputasi Perusahaan 4. Peningkatan Kualitas (Quality Improvement): Analisis Akar Masalah (Root Cause Analysis): Setelah peluncuran , menganalisis cacat yang muncul pasca-implementasi atau keluhan pengguna untuk memahami akar penyebabnya dan mencegahnya terulang di proyek mendatang atau pembaruan sistem . Survei Kepuasan Pengguna : Melakukan survei berkala kepada mahasiswa dan dosen untuk mendapatkan umpan balik mengenai pengalaman mereka menggunakan sistem " AkademikPlus ". Pembelajaran Proyek (Lessons Learned): Mengadakan sesi lessons learned di akhir proyek untuk mendokumentasikan apa yang berjalan baik dan apa yang perlu diperbaiki dalam proses manajemen kualitas di masa depan . Tahapan Manajemen Kualitas

Kerusakan Reputasi Perusahaan Sistem diluncurkan tepat waktu dengan tingkat cacat yang minimal. Performa sistem terbukti mampu menangani beban pengguna yang tinggi saat periode kritis . Antarmuka pengguna dinilai intuitif dan mudah digunakan oleh mayoritas pengguna setelah sesi pelatihan singkat . Data akademik tercatat akurat dan sistem aman dari akses tidak sah . Tingkat kepuasan pengguna meningkat secara signifikan dibandingkan sistem lama. Dokumentasi yang memadai mempermudah pemeliharaan dan pelatihan pengguna baru . Hasil Manajemen Kualitas

Bagaimana Manajemen Kualitas Proyeknya ?

Bagaimana Manajemen Kualitas Proyeknya ?

Kesimpulan: Testing adalah Kunci Keberhasilan Software Berkualitas Testing bukanlah beban atau biaya tambahan, melainkan investasi strategis yang krusial untuk mencegah kerugian besar di masa depan. Setiap dolar yang diinvestasikan dalam pengujian yang cermat akan menghemat puluhan, bahkan ratusan, dolar yang mungkin hilang akibat bug yang terlambat terdeteksi, penundaan rilis, atau kerusakan reputasi perusahaan. Untuk mencapai kualitas perangkat lunak yang unggul, penting untuk memahami konsep dasar yang telah kita bahas dan menerapkan tujuh prinsip testing secara disiplin. Pengujian yang terencana, sistematis, dan dilakukan secara independen akan membuka jalan bagi produk yang lebih stabil dan andal.