pertemuan 4-Perilaku sehat-sakit masyarakat.pptx

sudjatmikosetyobudih1 9 views 30 slides Sep 23, 2025
Slide 1
Slide 1 of 30
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29
Slide 30
30

About This Presentation

Perilaku sehat-sakit masyarakat


Slide Content

Perilaku sehat-sakit masyarakat Sudjatmiko Setyobudihono

DOMAIN PERILAKU Menurut Benyamin Bloom, perilaku mns dpt dibagi ke dlm 3 domain : Cognitive Domain ( Ranah Kognitif ) Affective Domain ( Ranah Afektif ) Psychomotor Domain ( Ranah Psikomotor ) Pengukuran domain perilaku : Cognitive domain diukur dari knowledge ( pengetahuan ) Affective domain diukur dari attitude ( sikap ) Psychomotor domain diukur dari psikomotor / praktis ( keterampilan ) 2

DOMAIN PERILAKU (Benyamin Bloom) 1. Cognitive Domain ( Ranah Kognitif ) 2. Affective Domain ( Ranah Afektif ) 3. Psychomotor Domain ( Ranah Psikomotor ) PERILAKU 3

Tingkat pengetahuan dlm domain kognitif Bloom membagi domain kognisi ke dalam 6 tingkatan . Domain ini terdiri dari dua bagian : Bagian pertama berupa Pengetahuan ( kategori 1) dan bagian kedua berupa Kemampuan dan Keterampilan Intelektual ( kategori 2-6) Tahu ( knowledge ), dapat mengingat / mengingat kembali . K emampuan untuk mengenali dan mengingat peristilahan , definisi , fakta-fakta , gagasan , pola , urutan , metodologi , prinsip dasar , dsb . Memahami ( Comprehension ), kemampuan mendemonstrasikan fakta dan gagasan mengelompokkan dengan mengorganisir , membandingkan , menerjemahkan , memaknai , memberi deskripsi , dan menyatakan gagasan utama Penerapan ( Application ), kemampuan untuk menerapkan gagasan , prosedur , metode , rumus , teori , dsb di dalam kondisi kerja .  Analisis (Analysis ) ,   mampu menganalisis informasi yang masuk dan membagi-bagi atau menstrukturkan informasi ke dalam bagian yang lebih kecil untuk mengenali pola atau hubungannya , dan mampu mengenali serta membedakan faktor penyebab dan akibat dari sebuah skenario yg rumit .  Sintesis (Synthesis), mampu menjelaskan struktur atau pola dari sebuah skenario yang sebelumnya tidak terlihat , dan mampu mengenali data atau informasi yang harus didapat untuk menghasilkan solusi yg dibutuhkan . Evaluasi ( Evaluation ), kemampuan untuk memberikan penilaian terhadap solusi , gagasan , metodologi , dsb dengan menggunakan kriteria yang cocok atau standar yg ada untuk memastikan nilai efektivitas atau manfaatnya .  4

Domain afektif ( Affective Domain)  Bloom bersama dengan David Krathwol membaginya menjadi Penerimaan ( Receiving/Attending )  Kesediaan untuk menyadari adanya suatu fenomena di lingkungannya . Dalam pengajaran bentuknya berupa mendapatkan perhatian , mempertahankannya , dan mengarahkannya . Tanggapan ( Responding )  Memberikan reaksi terhadap fenomena yang ada di lingkungannya . Meliputi persetujuan , kesediaan , dan kepuasan dalam memberikan tanggapan . Penghargaan ( Valuing )  Berkaitan dengan harga atau nilai yang diterapkan pada suatu objek , fenomena , atau tingkah laku . Penilaian berdasar pada internalisasi dari serangkaian nilai tertentu yang diekspresikan ke dalam tingkah laku . Pengorganisasian ( Organization )  Memadukan nilai-nilai yang berbeda , menyelesaikan konflik di antaranya , dan membentuk suatu sistem nilai yang konsisten . Karakterisasi Berdasarkan Nilai-nilai ( Characterization by a Value or Value Complex )  Memiliki sistem nilai yang mengendalikan tingkah-lakunya sehingga menjadi karakteristik gaya-hidupnya .

Domain psikomotor ( Psychomotor Domain) Rincian dalam domain ini tidak dibuat oleh Bloom, tapi oleh Dave pada tahun 1970 berdasarkan domain yang dibuat Bloom . Persepsi ( Perception )  Penggunaan alat indra untuk menjadi pegangan dalam membantu gerakan . Kesiapan ( Set )  Kesiapan fisik , mental, dan emosional untuk melakukan gerakan . Respon Terpimpin (Guided Response )  Tahap awal dalam mempelajari keterampilan yang kompleks , termasuk di dalamnya imitasi dan gerakan coba-coba . Mekanisme ( Mechanism )  Membiasakan gerakan-gerakan yang telah dipelajari sehingga tampil dengan meyakinkan dan cakap . Respon Tampak yang Kompleks ( Complex Overt Response )  Gerakan motoris yang terampil yang di dalamnya terdiri dari pola-pola gerakan yang kompleks . Penyesuaian ( Adaptation )  Keterampilan yang sudah berkembang sehingga dapat disesuaikan dalam berbagai situasi . Penciptaan ( Origination )  Membuat pola gerakan baru yang disesuaikan dengan situasi , kondisi atau permasalahan tertentu .

Proses adaptasi perilaku ( Notoatmodjo ) terjadi secara berurutan : AIETA : Awarness ( kesadaran ) Interst ( tertarik ) Evaluation ( menimbang-nimbang ) Trial ( mencoba ) Adoption 7

Ilmu dasar perilaku ILMU-ILMU PERILAKU

PERILAKU KESEHATAN ( Healthy Behavior ) Adalah : Respons seseorang terhadap stimulus atau objek yg berkaitan  Sehat – Sakit, Penyakit, Faktor yg mempengaruhi Kesehatan

Klasifikasi Perilaku Kesehatan ( Becker, 1979) : Healthy Behavior  aktivitas yg berkaitan dgn upaya mempertahankan & meningkatkan kesehatan Illness Behavior  aktivitas seseorang / keluarganya yg sakit dan/atau terkena masalah kesehatan u/ mengatasinya The Sick Role Behavior  orang sakit punya peran (role), hak (rights) & kewajiban (obligation)

PENGUKURAN & INDIKATOR PERILAKU KESEHATAN Health Knowledges  pengetahuan ttg cara-cara memelihara kesehatan Health Attitude  pendapat/penilaian thp hal-hal yg berkaitan pemeliharaan kesehatan Health Practice  kegiatan / aktivitas dlm rangka memelihara kesehatannya

DETERMINAN PERILAKU KESEHATAN Teori Lawrence Green menganalisis perilaku manusia dari tingkat kesehatan ( faktor perilaku dan non perilaku ) Teori Snehandu B. Karr menganalisis perilaku dari fungsinya : niat , dukungan sosial,informasi atau fasilitas kesehatan , otonomi pribadi , situasi . Teori WHO perilaku terbentuk dari pemikiran dan perasaan berupa pengetahuan , persepsi , sikap , kepercayaan dan penilaian

Tahap-Tahap Kegiatan dlm Perubahan Perilaku Kesehatan (Hanlon, 1964) Tahap Sensitisasi Tahap Publisitas Tahap Edukasi Tahap Motivasi

Promosi Kesehatan dan Perilaku Masalah Kesehatan Masyarakat Faktor Perilaku Faktor Non Perilaku / Faktor Fisik

Upaya Intervensi terhadap Faktor Perilaku melalui pendekatan : Pendidikan ( Education ) Paksaan atau Tekanan ( Coercion ) Hubungan Promosi Kesehatan dengan Determinan Perilaku Health Promotion Predisposing Factors Enabling Factors Reinforcing Factors Health Behavior

DIAGNOSIS PERILAKU SEHAT Identifikasi sistematis praktek-praktek kesehatan yang dapat menyebabkan permasalahan kesehatan 16

Penyebab non- perilaku (non-behavioral causes) Penyebab non- perilaku Faktor-faktor personal dan lingkungan yang berkontribusi terhadap permasalahan kesehatan tetapi tidak dikendalikan oleh perilaku populasi sasaran Contoh : genetik , umur , jenis kelamin , iklim Umumnya , bentuk penyebab non- perilaku : Lingkungan : air, udara , jalan Teknologi : fasilitas , pelayanan medis 17

TAHAPAN DIAGNOSIS PERILAKU Membedakan antara penyebab perilaku dan non- penyebab perilaku dari masalah kesehatan Contoh : Di bawah ini adalah faktor resiko dari penyakit kardiovaskuler Merokok , gender, gaya hidup santai , Stres , hipertensi , kolesterol tinggi , Diabetes, Obesitas , umur , Konsumsi alcohol, Riwayat keluarga 18

Mengembangkan temuan atas perilaku . Prosedur dalam dua bentuk : Identifikasi perilaku yang berhubungan dengan pencegahan masalah kesehatan Misal : Memelihara atau mencapai BB yang diinginkan Berhenti merokok atau jangan dimulai Berhenti minum-minuman beralkohol berlebihan atau jangan dimulai Mulai atau lanjutkan olah raga 19

Identifikasi prosedur pengobatan atas masalah kesehatan secara berurutan . Setiap langkah adalah perilaku Misal : Membuat keputusan untuk pengobatan atau bedah Ikuti pengobatan yang diresepkan Mempertahankan atau mencapai berat yang ideal Berhenti merokok Berhenti minum minuman beralkohol yang berlebihan 20

Rangking perilaku berdasarkan urgensinya Perilaku dikatakan penting jika : Data yang ada secara jelas berhubungan dengan masalah kesehatan Perilaku itu sering terjadi Perilaku dikatakan kurang atau tidak penting jika : Tidak berhubungan langsung dengan masalah kesehatan Perilaku tersebut jarang muncul 21

Rangking Perilaku Berdasarkan Kemudahan Diubah Perilaku mudah diubah , jika : Masih dalam tahap dini atau baru muncul Tidak terkait kuat dengan gaya hidup atau budaya Berhasil diubah oleh program lain Perilaku sulit diubah , jika : Sudah lama terjadi Terkait kuat dengan gaya hidup atau budaya Tidak dapat diubah oleh program lain 22

Memilih Perilaku Sasaran Penting Tidak (kurang) penting Mudah diubah 1. Prioritas tinggi untuk fokus program 3. Prioritas rendah , kecuali untuk tujuan “ politis ” Sulit diubah 2. Prioritas untuk program inovasi : evaluasi penting 4. Tidak ada program 23

MENYATAKAN TUJUAN PERILAKU Tujuan perilaku yang baik menyatakan : Siapa – orang yang diharapkan berubah Apa – tindakan atau perubahan dalam perilaku atau tindakan kesehatan yang ingin dicapai Berapa besar – tingkatan kondisi yang akan dicapai Kapan – waktu di mana perubahan diharapkan terjadi 24

Contoh : Remaja usia 15 – 20 tahun di Kabupaten A akan mengalami penurunan kebiasaan merokok sebesar 20% selama dua tahun program berhenti merokok dijalankan Contoh lain ? 25

MENCARI PENYEBAB PERILAKU SEHAT 26

FAKTOR PENCETUS Faktor-faktor yang mendorong untuk berperilaku sebagai alasan atau motivasi berperilaku Kecenderungan “personal” yang membawa individu atau kelompok dalam pengalaman belajar Contoh : pengetahuan , sikap , keyakinan , norma , sosial demografi 27

FAKTOR PEMUNGKIN Faktor-faktor pendorong yang membuat motivasi atau alasan berperilaku menjadi kenyataan Keahlian atau sumber daya untuk melaksanakan perilaku sehat Contoh : keahlian petugas , sumber daya masyarakat , aksesibilitas pelayanan ( biaya , jarak , transportasi dll ) 28

FAKTOR PENGUAT Faktor-faktor yang muncul dari perilaku yang menyediakan ganjaran , insentif , sanksi dan hukuman sehingga perilaku tetap ada Penguat positif  perilaku sehat tetap bertahan Penguat negatif  perilaku sehat menjadi berkurang Sumber-sumber penguat tergantung pada jenis program. Misal : dalam tatanan rumah sakit , faktor penguat dapat berasal dari dokter , perawat dan keluarga 29

SEKIAN TERIMA KASIH 30
Tags