PERTEMUAN KE 3 PPT HUKUM PAJAK TENTANG ORIENTASI HUKUM PERPAJAKAN

Efrianza1 14 views 19 slides Sep 16, 2025
Slide 1
Slide 1 of 19
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19

About This Presentation

Hukum Pajak


Slide Content

Orientasi Hukum Perpajakan Menguraikan hubungan pajak dan masyarakat , Pengertian Pajak , dan Fungsi Pajak serta Mengimani Unsur dan ciri-ciri pajak , dan Berbagai pungutan pajak PERTEMUAN KETIGA EFRIANZA, S.H., M.KN DOSEN PENGAMPU:

Hubungan Pajak dan Masyarakat Pajak = kewajiban warga negara untuk membiayai kebutuhan bersama . Pajak mencerminkan kontrak sosial : rakyat membayar , negara memberi pelayanan publik . Hubungan timbal balik : Rakyat → pajak → negara Negara → pembangunan & kesejahteraan → rakyat

Hubungan pajak dan masyarakat dapat dipahami sebagai suatu kontrak sosial antara warga negara dengan negara . Pajak sebagai kewajiban Setiap warga negara berkewajiban membayar pajak sesuai kemampuan ekonominya . Pajak dipungut untuk membiayai kebutuhan bersama , seperti pendidikan , kesehatan , infrastruktur , dan keamanan . Pajak mencerminkan kontrak sosial Masyarakat menyetorkan pajak sebagai bentuk kontribusi kepada negara . Sebagai gantinya , negara berkewajiban mengelola dana pajak untuk memberikan pelayanan publik dan mewujudkan kesejahteraan . Hubungan timbal balik Rakyat → Pajak → Negara → rakyat menyerahkan sebagian pendapatan dalam bentuk pajak . Negara → Pembangunan & Kesejahteraan → Rakyat → negara menggunakan pajak untuk membangun fasilitas umum , menyediakan layanan , serta menciptakan keadilan sosial . ➡ Dengan demikian , pajak bukan sekadar pungutan , tetapi menjadi wujud partisipasi aktif masyarakat dalam membiayai negara dan menjalankan roda pembangunan .

LANJUTAN… Pajak merupakan salah satu instrumen utama negara dalam membiayai pembangunan . Setiap warga negara memiliki kewajiban membayar pajak sesuai ketentuan yang berlaku . Melalui pajak , masyarakat berkontribusi langsung dalam menyediakan dana untuk berbagai kebutuhan negara , mulai dari pembangunan infrastruktur hingga penyediaan pelayanan publik . Hubungan pajak dengan masyarakat dapat dipahami sebagai bentuk kontrak sosial . Rakyat menyerahkan sebagian pendapatannya dalam bentuk pajak , sedangkan negara berkewajiban mengelola dan mengembalikannya dalam bentuk pelayanan serta fasilitas yang dapat dinikmati bersama . Dengan demikian , pajak menjadi wujud kerja sama antara rakyat dan pemerintah . Pajak juga mencerminkan hubungan timbal balik . Masyarakat → membayar pajak → negara , sedangkan negara → menyelenggarakan pembangunan dan kesejahteraan → kembali kepada masyarakat . Alur timbal balik ini memperlihatkan bahwa keberhasilan pembangunan nasional sangat bergantung pada kepatuhan dan kesadaran masyarakat dalam membayar pajak .

LANJUTAN… Selain itu , pajak memiliki fungsi pemerataan . Melalui sistem perpajakan yang adil , negara dapat mengurangi kesenjangan sosial-ekonomi dengan cara mengalokasikan pajak untuk subsidi , bantuan sosial , maupun pembangunan di daerah tertinggal . Hal ini menunjukkan bahwa pajak tidak hanya bersifat memaksa , tetapi juga menjadi sarana untuk mencapai keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Oleh karena itu , hubungan antara pajak dan masyarakat harus didasari kesadaran , kepercayaan , dan tanggung jawab bersama . Ketaatan membayar pajak mencerminkan kepatuhan pada hukum sekaligus partisipasi aktif dalam kehidupan bernegara . Semakin tinggi kesadaran pajak masyarakat , semakin kuat pula fondasi pembangunan nasional dan kesejahteraan bersama .

Pengertian Pajak Definisi umum : iuran wajib rakyat kepada negara berdasarkan undang-undang , tanpa imbalan langsung , untuk kepentingan umum . Landasan hukum : Pasal 23A UUD 1945. Ciri : bersifat memaksa & digunakan untuk membiayai kebutuhan negara .

LANJUTAN… Definisi Umum Pajak adalah iuran wajib rakyat kepada negara yang diatur berdasarkan undang-undang . Dalam pajak , masyarakat menyerahkan sebagian kekayaan atau penghasilannya kepada negara tanpa imbalan langsung , karena hasilnya dipakai untuk kepentingan bersama , bukan untuk individu tertentu . Landasan Hukum Dasar konstitusional pemungutan pajak tercantum dalam Pasal 23A UUD 1945 : “ Pajak dan pungutan lain yang bersifat memaksa untuk keperluan negara diatur dengan undang-undang .” Hal ini menunjukkan bahwa pemungutan pajak hanya sah bila ditetapkan melalui peraturan perundang-undangan . Ciri-Ciri Pajak Bersifat memaksa : warga negara wajib membayar pajak sesuai ketentuan , dan ada sanksi bila melanggar . Tanpa imbalan langsung : pembayaran pajak tidak memberi balasan khusus secara pribadi , tetapi manfaatnya dirasakan secara umum . Untuk kepentingan umum : dana pajak dipakai membiayai pengeluaran negara , seperti pembangunan , pendidikan , kesehatan , keamanan , dan kesejahteraan rakyat . 👉 Jadi , pajak adalah wujud nyata partisipasi masyarakat dalam membiayai negara , serta sarana untuk mewujudkan keadilan dan kesejahteraan sosial .

Fungsi Pajak Budgetair → sumber penerimaan negara untuk APBN. Regulerend → mengatur perilaku ekonomi & sosial ( contoh : cukai rokok ). Distribusi → pemerataan pendapatan dan pembangunan . Stabilisasi → menjaga stabilitas ekonomi ( mengendalikan inflasi , pertumbuhan )

P enjelasan tentang Fungsi Pajak : Fungsi Budgetair ( Anggaran ) Pajak merupakan sumber penerimaan utama negara untuk membiayai belanja dalam APBN. ➝ Contoh : pajak digunakan untuk pembangunan jalan , sekolah , rumah sakit , serta membiayai gaji pegawai negeri . Fungsi Regulerend ( Mengatur ) Pajak berperan sebagai alat untuk mengatur perilaku ekonomi dan sosial masyarakat . ➝ Contoh : cukai rokok dan minuman beralkohol untuk mengurangi konsumsi ; pajak ekspor-impor untuk melindungi industri dalam negeri . Fungsi Distribusi ( Pemerataan ) Pajak digunakan untuk pemerataan pendapatan dan pembangunan melalui subsidi , bantuan sosial , serta program pembangunan di daerah tertinggal . ➝ Contoh : dana pajak dipakai untuk program bantuan langsung tunai (BLT) atau subsidi pendidikan . Fungsi Stabilisasi ( Penyeimbang ) Pajak membantu menjaga stabilitas ekonomi nasional , misalnya dengan mengendalikan inflasi , menjaga pertumbuhan ekonomi , dan menciptakan lapangan kerja . ➝ Contoh : pemerintah menaikkan pajak saat inflasi tinggi untuk menekan daya beli , atau menurunkan pajak saat resesi untuk mendorong konsumsi . ✨ Kesimpulannya , pajak tidak hanya sekadar sumber pendapatan negara , tetapi juga alat pengaturan , pemerataan , dan stabilisasi ekonomi demi tercapainya kesejahteraan masyarakat .

Unsur & Ciri Pajak Unsur Pajak : Subjek pajak ( wajib pajak ). Objek pajak ( penghasilan , konsumsi , transaksi ). Tarif pajak . Dasar hukum (UU). Ciri Pajak : Dipungut berdasarkan UU. Bersifat memaksa . Tidak ada kontra-prestasi langsung . Untuk kepentingan umum .

Unsur & Ciri Pajak 🔹 Unsur Pajak Subjek Pajak ( Wajib Pajak ) Pihak yang dikenai kewajiban membayar pajak , bisa berupa orang pribadi maupun badan usaha . ➝ Contoh : karyawan , pengusaha , perusahaan . Objek Pajak Segala sesuatu yang dikenai pajak , misalnya penghasilan , konsumsi barang / jasa , transaksi , atau kepemilikan harta . ➝ Contoh : gaji ( objek PPh ), belanja barang kena PPN, rokok ( cukai ). Tarif Pajak Besarnya pajak yang harus dibayar , bisa berbentuk : Tarif tetap ( misalnya bea materai Rp10.000), Tarif proporsional ( persentase tetap ), Tarif progresif ( semakin besar objek pajak → semakin tinggi persentase , seperti PPh orang pribadi ). Dasar Hukum Pemungutan pajak hanya sah bila diatur dalam Undang-Undang . ➝ Landasan utama : Pasal 23A UUD 1945 dan UU perpajakan yang berlaku . 🔹 Ciri-Ciri Pajak Dipungut berdasarkan Undang-Undang → menjamin kepastian hukum . Bersifat memaksa → wajib pajak yang tidak taat dapat dikenai sanksi . Tidak ada kontra-prestasi langsung → pembayar pajak tidak mendapat imbalan khusus , tetapi manfaatnya dirasakan bersama . Untuk kepentingan umum → hasil pajak digunakan membiayai pengeluaran negara demi kesejahteraan rakyat . Pajak memiliki unsur-unsur yuridis (UU), ekonomis ( objek & tarif ), dan sosial ( subjek pajak ) . Sementara cirinya menegaskan bahwa pajak adalah alat negara yang sah , memaksa , dan digunakan sebesar-besarnya untuk kepentingan rakyat .

Berbagai Pungutan Pajak Pajak Dalam Negeri ; Pajak Penghasilan ( PPh ); Pajak Pertambahan Nilai (PPN) & PPnBM ; Bea Materai ; Cukai ; Pajak Perdagangan Internasional ; Bea Masuk ; Pajak Ekspor .

LANJUTAN… 1. Pajak Dalam Negeri Pajak yang dikenakan atas transaksi atau kegiatan ekonomi di dalam negeri . Jenis-jenisnya : Pajak Penghasilan ( PPh ) Dipungut atas penghasilan orang pribadi maupun badan , seperti gaji , honor, laba usaha , bunga , dividen , atau royalti . ➝ Contoh : karyawan membayar PPh 21 dari gajinya . Pajak Pertambahan Nilai (PPN) & Pajak Penjualan atas Barang Mewah ( PPnBM ) PPN : pajak atas konsumsi barang / jasa dalam negeri ( tarif umum 11%). PPnBM : tambahan pajak untuk barang mewah seperti mobil mewah , perhiasan , kapal pesiar . ➝ Contoh : saat membeli mobil , selain PPN juga dikenakan PPnBM . Bea Materai Pajak atas dokumen tertentu , misalnya perjanjian , kwitansi , akta notaris , dan transaksi keuangan tertentu . ➝ Contoh : materai Rp10.000 pada kwitansi di atas Rp5 juta . Cukai Pajak khusus untuk barang-barang tertentu yang konsumsinya perlu dikendalikan atau menimbulkan dampak negatif . ➝ Contoh : cukai rokok , cukai minuman beralkohol .

LANJUTAN… 2. Pajak Perdagangan Internasional Pajak yang dikenakan pada kegiatan ekspor-impor : Bea Masuk Pajak atas barang impor untuk melindungi industri dalam negeri dan menambah penerimaan negara . ➝ Contoh : bea masuk untuk barang elektronik impor . Pajak Ekspor Pajak yang dikenakan pada barang tertentu yang diekspor , biasanya komoditas strategis . ➝ Contoh : pajak ekspor kelapa sawit atau mineral. ✨ Jadi , pungutan pajak di Indonesia dibagi dua kelompok besar : Pajak dalam negeri → menyasar penghasilan , konsumsi , dokumen , dan barang tertentu . Pajak perdagangan internasional → menyasar arus barang lintas batas .

Tabel ringkas semua jenis pajak beserta contoh nominal dan persentasenya Jenis Pajak Objek Pajak / Contoh Tarif / Nominal Keterangan Pajak Penghasilan ( PPh ) Gaji karyawan Rp10.000.000 5% → Rp500.000 Dipotong langsung oleh perusahaan (PPh Pasal 21) Pajak Penghasilan (PPh Badan) Laba bersih perusahaan PT XYZ Rp1.000.000.000 22% → Rp220.000.000 Dibayar tahunan oleh perusahaan PPN Membeli TV Rp5.000.000 11% → Rp550.000 Total harga jadi Rp5.550.000 PPnBM Mobil mewah Rp2.000.000.000 40% → Rp800.000.000 Pajak tambahan untuk barang mewah Bea Materai Kontrak sewa rumah Rp50.000.000 Rp10.000 per dokumen Memberi kekuatan hukum pada dokumen Cukai Rokok 1 bungkus seharga Rp1.000 Rp200 → cukai Pajak untuk barang yang berisiko bagi kesehatan / lingkungan Bea Masuk Impor sepatu Rp1.000.000 10% → Rp100.000 Pajak untuk barang masuk ke Indonesia Pajak Ekspor Ekspor minyak sawit 1 ton Rp500.000 per ton Pajak untuk barang keluar dari Indonesia

D iagram V isual alur pajak yang menunjukkan hubungan masyarakat → jenis pajak → negara

LANJUTAN… Pajak merupakan wujud gotong-royong modern masyarakat dalam membangun negara . Melalui pajak , setiap warga negara ikut serta membiayai kebutuhan bersama demi tercapainya kesejahteraan . Dengan memahami hukum perpajakan , masyarakat akan semakin sadar dan patuh dalam memenuhi kewajiban pajaknya . Ketaatan membayar pajak bukan hanya bentuk kepatuhan pada hukum , tetapi juga mencerminkan partisipasi dan iman terhadap keadilan sosial sebagaimana amanat konstitusi . ➡️ Dengan demikian , pajak bukan sekadar kewajiban , melainkan juga sarana memperkuat persatuan , pemerataan , dan pembangunan bangsa .
Tags