Pesisir Kota Pasuruan di Tengah Krisis Sampah yang Mengkhawatirkan.pdf

alipppw48 118 views 6 slides Dec 02, 2024
Slide 1
Slide 1 of 6
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6

About This Presentation

Pesisir Kota Pasuruan di Tengah Krisis Sampah yang Mengkhawatirkan

Pendahuluan

Kota Pasuruan memiliki potensi besar sebagai kawasan pesisir dengan keindahan alam dan
ekosistem lautnya. Namun, wilayah ini menghadapi permasalahan besar berupa penumpukan sampah di kawasan pesisir, khususnya di Pantai...


Slide Content

Pesisir Kota Pasuruan di Tengah Krisis Sampah yang
Mengkhawatirkan





















Nama: Muhammad Alif Watsiqbillah
Mata Pelajaran: Prakarya dan Kewirausahaan
Kelas: XI-6





SMA NEGERI 1 PASURUAN

Pesisir Kota Pasuruan di Tengah Krisis Sampah yang Mengkhawatirkan










Pendahuluan
Kota Pasuruan memiliki potensi besar sebagai kawasan pesisir dengan keindahan alam dan
ekosistem lautnya. Namun, wilayah ini menghadapi permasalahan besar berupa penumpukan
sampah di kawasan pesisir, khususnya di Pantai Panggungrejo. Sampah plastik dan limbah
domestik menjadi masalah utama yang mencemari ekosistem, merusak estetika pantai, dan
mengancam kesehatan masyarakat. Artikel ini akan mengulas penyebab, dampak, dan alternatif
solusi untuk mengatasi krisis ini.

Analisis Masalah Sampah di Kawasan Pesisir

1. Perilaku Masyarakat yang Kurang Peduli
Sampah yang mencemari pesisir sebagian besar berasal dari perilaku masyarakat yang
membuang sampah sembarangan di sungai maupun langsung ke laut. Limbah domestik seperti
popok sekali pakai, plastik, dan organik mendominasi komposisi sampah di wilayah ini.

2. Minimnya Pengelolaan Sampah yang Terintegrasi
Infrastruktur pengelolaan sampah di Kota Pasuruan masih minim. Berdasarkan data, hanya 9%
masyarakat yang memiliki akses ke layanan pengelolaan sampah, dan hanya 1% dari total

sampah yang benar-benar dikelola dengan baik. Kekurangan fasilitas seperti tempat
pembuangan sampah sementara (TPS) dan pusat daur ulang menjadi hambatan utama.

3. Pengaruh Geografis
Sebagai wilayah pesisir, Kota Pasuruan menjadi tempat bermuaranya sampah kiriman dari hulu
sungai. Arus air membawa limbah domestik yang akhirnya menumpuk di kawasan pantai
seperti Pantai Panggungrejo.

4. Kurangnya Edukasi dan Kesadaran Lingkungan
Edukasi mengenai pengelolaan sampah masih terbatas. Masyarakat belum sepenuhnya
memahami dampak buruk sampah bagi kesehatan dan lingkungan sehingga perilaku
membuang sampah sembarangan terus berlangsung.

Dampak dari Permasalahan Sampah

1. Kerusakan Ekosistem dan Kehidupan Laut
Sampah plastik yang terurai menjadi mikroplastik dapat mencemari perairan dan
membahayakan biota laut. Ekosistem mangrove yang menjadi pelindung alami pesisir juga
rusak akibat penumpukan sampah di akarnya.

2. Masalah Kesehatan
Sampah yang membusuk menjadi tempat berkembang biaknya bakteri dan virus penyebab
penyakit. Masyarakat pesisir, yang umumnya memiliki akses terbatas terhadap layanan
kesehatan, menjadi kelompok paling rentan terkena dampaknya.

3. Penurunan Daya Tarik Wisata
Tumpukan sampah di pesisir merusak estetika pantai. Akibatnya, pariwisata lokal kehilangan
daya tarik, yang berdampak pada ekonomi masyarakat sekitar yang bergantung pada sektor
wisata.

4. Bencana Lingkungan
Sampah yang menyumbat aliran sungai menuju laut menyebabkan banjir dan merusak kualitas
lingkungan hidup.

Solusi Mengatasi Masalah Sampah di Pesisir

1. Peningkatan Infrastruktur Pengelolaan Sampah
Pemerintah perlu memperbaiki sistem pengelolaan sampah melalui pembangunan TPS dan
pusat daur ulang. Program seperti “Project STOP”, yang berhasil di wilayah lain, dapat
diterapkan untuk membangun ekonomi sirkular di Pasuruan.

2. Peningkatan Edukasi dan Partisipasi Masyarakat
Edukasi tentang bahaya sampah plastik dan pentingnya daur ulang harus digencarkan.
Pembentukan bank sampah di tingkat RT/RW dapat mendorong kesadaran dan partisipasi
masyarakat dalam memilah dan mengelola sampah.

3. Revitalisasi Mangrove
Penanaman kembali mangrove harus dilakukan secara berkelanjutan. Mangrove yang sehat
dapat berfungsi sebagai penyaring alami untuk mencegah masuknya sampah ke laut.

4. Penerapan Regulasi yang Ketat
Pemerintah harus menerapkan kebijakan tegas terhadap pelanggaran pengelolaan sampah,
seperti denda bagi pembuang sampah sembarangan. Pengawasan di kawasan pesisir juga perlu
diperketat.

5. Kemitraan Multi-Pihak
Kolaborasi antara pemerintah, dunia usaha, organisasi masyarakat, dan akademisi diperlukan
untuk menciptakan inovasi dalam pengelolaan sampah. Proyek seperti TPST3R (Tempat
Pengelolaan Sampah dengan Sistem 3R) dapat menjadi contoh implementasi solusi.

Pantai Panggungrejo menjadi contoh nyata dampak buruk pengelolaan sampah yang tidak
optimal. Tumpukan sampah yang mendominasi kawasan ini berasal dari limbah rumah tangga
yang terbawa arus sungai. Sampah ini mengancam keberlangsungan ekosistem mangrove dan
menurunkan kualitas perairan sekitar.

Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah dapat melakukan pembersihan secara berkala,
mendirikan TPS terdekat, serta melibatkan masyarakat lokal dalam kegiatan peduli lingkungan
seperti gotong royong dan edukasi.

Penutup
Permasalahan sampah di pesisir Kota Pasuruan bukan hanya isu lingkungan, tetapi juga
persoalan sosial dan ekonomi. Melalui pendekatan kolaboratif, peningkatan infrastruktur, serta
edukasi masyarakat, masalah ini dapat diatasi secara bertahap. Langkah kecil seperti
mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dan memilah sampah dari rumah dapat menjadi
awal perubahan besar. Dengan kerja sama seluruh pihak, kawasan pesisir Kota Pasuruan dapat
kembali bersih, sehat, dan lestari.

Refrensi:

https://repository.its.ac.id/45132/

https://www.stopoceanplastics.com/id/

https://radarbromo.jawapos.com/pasuruan/amp/1001622023/kawasan-pesisir-di-kota-
pasuruan-penuh-akan-sampah

https://harian.disway.id/read/33906/genangan-sampah-membunuh-bibit-bibit-
mangrove-di-pesisir-kota-pasuruan

https://www.pasuruankab.go.id/isiberita/reduksi-sampah-plastik-laut-pemkab-
pasuruan-bermitra-dengan-project-stop-bangun-tpst3r-