PI - Pertemuan 6 (1) PI - Pertemuan 6 (1) PI - Pertemuan 6 (1)

VrizaWahyu 0 views 24 slides Oct 11, 2025
Slide 1
Slide 1 of 24
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24

About This Presentation

asa


Slide Content

Pertemuan 6: Model Umum Perilaku Informasi Ilmu Perpustakaan dan Informasi Islam UIN SATU Tulungagung Perilaku Informasi

Kemampuan Akhir Tahapan Belajar Mahasiswa mampu menjelaskan model umum perilaku informasi menurut Wilson secara runtut dan sistematis. Mahasiswa mampu mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat mencegah penemuan informasi Mahasiswa mampu menerapkan tipologi penemuan informasi pada studi kasus nyata.

Pembahasan 1 2 3 Model Umum Motivating Mechanism Information Discovery

Model Umum Perilaku Informasi Wilson membuat model alternatif pada tahun 1996 Tujuannya menyederhanakan bagian yang kompleks menjadi black boxes Tujuan lain untuk menunjukkan konsep teoritis yang bersifat deskriptif seperti “mengapa kebutuhan informasi tidak selalu mengarah ke pencarian informasi”

Model Umum Perilaku Informasi Mengapa kebutuhan itu muncul? Mengapa orang dalam keadaan sama berperilaku berbeda? M engapa kebutuhan informasi tidak selalu mengarah ke pencarian informasi”

Principle of least effort Prinsip ini berasal dari George Zipf (1949), yang menyatakan bahwa manusia cenderung melakukan sesuatu dengan cara paling mudah dan cepat, meskipun bukan yang paling optimal Diterapkan dalam perilaku informasi: Lebih memilih sumber terdekat & familiar (misalnya bertanya ke teman/atasan) Menggunakan sumber yang paling gampang diakses (misalnya Google dibandingkan basis data akademik) Contoh: meja kerja berantakan → lebih cepat mencari di tumpukan daripada mengarsipkan rapi satu per satu Implikasi: Perpustakaan, pusat informasi, & sistem digital harus mudah diakses, user-friendly, cepat agar dipakai pengguna

Certain Condition Namun, dalam kondisi tertentu yang bahkan tidak berusaha mencari informasi dari orang lain: mereka tidak mencoba sama sekali. Apa yang bisa menjelaskan perilaku ini?

Stress/Coping Theory Teori Ini berasal dari Krohne, 2002 yaitu bagaimana bagaimana individu menghadapi stres & memilih strategi coping (penyesuaian diri) Teori ini banyak digunakan di pencarian informasi kesehatan: Monitoring: mengatasi masalah dengan mencari tahu segala hal tentang penyakit tersebut Blunting: menolak informasi karena takut akan hal buruk dan tidak ingin menerima kabar buruk Contoh pada saat orang terkena covid19 ada orang yang mencari tahu segala sesuatu agar cepat sembuh, namun ada orang yang tidak ingin mengetahui covid19 tersebut karena takut.

Stress/Coping Theory (2) Jika tingkat stres yang terkait dengan suatu masalah tinggi, maka seseorang cenderung akan lebih mungkin mencari informasi Jika tingkat stresnya rendah, kebutuhan untuk mencari informasi mungkin tidak terasa mendesak.

Titik Pengambilan Keputusan Konteks kebutuhan informasi muncul dari situasi individu Keputusan dipengaruhi oleh: Principle of Least Effort → memilih jalan termudah Stress/Coping Theory → apakah mencari atau justru menghindari informasi Hasil keputusan: Perilaku pencarian informasi (aktif, pasif, atau tidak sama sekali)

Variabel Perantara Model sebelumnya disebutkan bahwa ada hambatan yang bersifat personal, interpersonal atau lingkungan / atribut fisiologis, afektif, kognitif Intervening variables (variabel perantara) yaitu faktor-faktor yang memengaruhi proses antara keputusan untuk mencari informasi dan pelaksanaan pencarian itu sendiri.

Variabel Perantara Demographic variables : usia, gender, pendidikan, pekerjaan, disabilitas Psychological variables : kepribadian, gaya belajar, self-efficacy Role-related variables : peran sosial (misalnya sebagai ayah, mahasiswa, karyawan) Source characteristics : sifat sumber informasi (akses terbuka/berbayar, kompleksitas, reliabilitas, bias politik/ideologis) Belief System: kepercayaa n agama, politik, dan filsafat. Environment : infrastruktur fisik sebagai bagian dari lingkungan; misalnya, jalan raya, rel kereta api, dan layanan telekomunikasi

Apa yang menghalangi Penemuan Informasi? Motivating mechanisms Risk-reward theory Social cognitive theory Individu akan mencari informasi jika manfaat (reward) lebih besar daripada biaya/risiko Keyakinan pada kemampuan diri untuk mencari & menggunakan informasi

Risk-Reward Theory Risk Reward Theory adalah penentuan bagaimana kita akan bertindak, kita meninjau risiko dan imbal hasil dari suatu tindakan, baik berdasarkan pengalaman sebelumnya atau sumber lain. Contoh: Jika seseorang hanya ingin mencari 1 jurnal, seseorang lebih memilih mencari jurnal di internet daripada ke perpustakaan umum. Reward lebih besar dan resiko lebih kecil. Seorang investor bersedia menghabiskan waktunya untuk mempelajari perusahaan yang undervalued karena ia bisa mendapatkan keuntungan yang lebih besar. Resiko terhadap Ego. Jika informasi itu membantu kita menyelesaikan tugas dengan lebih baik, maka harga diri bisa naik. Resiko Sosial. Jika kita terlibat dalam kerja sama dan penemuan informasi menjadi tanggung jawab kita. Jika kita gagal, reputasi sosial bisa rusak.

Social Cognitive Theory Konsep yang dikemukakan oleh Albert Bandura pada tahun 1982 yaitu keyakinan seseorang tentang kemampuannya untuk terlibat secara efektif dalam suatu aktivitas. Kita dapat melihat bahwa konsep self-efficacy ini berpotensi menjelaskan mengapa sebagian orang menganggap tugas pencarian informasi terlalu rumit bahkan untuk sekadar memulainya. Penilaian pribadi terhadap kemampuan diri dalam menyelesaikan suatu tugas bisa membantu atau justru menghambat pelaksanaannya

Modelling the information discovery process Dalam model sebelumnya Wilson menamai kotak orange dengan information seeking behaviour (perilaku pencarian informasi) Namun, dalam model 1996 Wilson lebih memilih istilah information discovery (penemuan informasi) Pencarian informasi secara sadar hanyalah salah satu dari banyak aktivitas di mana seseorang dapat menemukan informasi.

Modelling the information discovery process Accidental discovery adalah penemuan informasi yang tak disengaja Passive Attention : penemuan informasi tanpa maksud untuk mencari informasi yang dibutuhkan . Ex: menonton iklan youtube. Coincident Discovery : penemuan sesuatu saat sedang mencari hal lain. Ex: mencari informasi di medium.com

Modelling the information discovery process Intentional discovery adalah penemuan informasi yang disengaja Considered Search : terjadi ketika kita secara sadar berniat mencari sesuatu. One off search: Pencarian informasi yang dilakukan sekali saja untuk menjawab kebutuhan spesifik. Ex: mencari jadwal ujian Ongoing Search: Pencarian atau pemantauan informasi yang dilakukan berulang/berkelanjutan untuk tetap update. Ex: Rutin mencari jurnal ilmiah

Modelling the information discovery process Kita bisa melakukannya sendiri atau mendelegasikannya ke pihak lain—manusia atau komputer Keeping informed : yang juga dikenal sebagai monitoring (pemantauan). Bentuk penemuan informasi yang disengaja. Ex: berlangganan youtube

Model Yang Diperluas Before After

Kesimpulan Wilson menawarkan kerangka model untuk memahami perilaku informasi secara menyeluruh. Perilaku pencarian informasi dipandang sebagai proses dinamis yang dipengaruhi keputusan, hambatan, dan interaksi dengan sumber informasi. Penemuan informasi dapat terhambat oleh variabel perantara (intervening variables), baik bersifat demografis, psikologis, peran sosial, maupun karakteristik sumber. Keputusan untuk mencari informasi dipengaruhi oleh pertimbangan rasional: apakah manfaat (reward) lebih besar dibandingkan risiko atau biaya (risk). Perilaku informasi juga dipengaruhi oleh interaksi antara faktor personal, lingkungan, dan perilaku sebelumnya (reciprocal determinism).

Tugas Bruno adalah seorang mahasiswa semester 7 yang sedang menyusun skripsi. Topik penelitiannya berfokus pada Artificial Intelligence. Saat ini, Bruno sedang berada di perpustakaan untuk mencari jurnal yang relevan dengan topik tersebut. Accidental Discovery (Penemuan Informasi Tidak Disengaja) Passive Attention: Sebutkan aktivitas Bruno yang dapat digolongkan sebagai penerimaan informasi tanpa disengaja . Coincident Discovery: Berikan contoh aktivitas Bruno yang dapat digolongkan sebagai penemuan informasi lain secara kebetulan ketika sedang mencari jurnal tentang Artificial Intelligence. Intentional Discovery (Penemuan Informasi yang Disengaja Considered Search – Personal One-off Search : Identifikasi aktivitas Bruno yang hanya dilakukan sekali untuk menjawab kebutuhan informasi spesifik. Ongoing Search: Identifikasi aktivitas Bruno yang dilakukan secara berkelanjutan untuk memperkaya wawasan penelitian skripsinya. Considered Search – Mediated Human: Berikan contoh aktivitas Bruno yang melibatkan bantuan orang lain Computer: Berikan contoh aktivitas Bruno yang dimediasi oleh sistem komputer Keeping Informed: Jelaskan aktivitas Bruno yang mencerminkan upaya menjaga dirinya tetap mengikuti perkembangan penelitian terkini di bidang Artificial Intelligence.

Thanks
Tags