Pink Colorful Retro Y2K Portfolio Presentation.pdf.pdf

zalfaadelamai08 6 views 23 slides Oct 25, 2025
Slide 1
Slide 1 of 23
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23

About This Presentation

good


Slide Content

Sistem
Sistem
Ekonomi
Ekonomi

Zalfa
Adelamai/39

Tradisional
Sistem ekonomi tradisional adalah cara pengelolaan
ekonomi yang berfokus pada produksi dan distribusi
barang serta jasa berdasarkan kebiasaan, tradisi,
dan praktik yang telah berlangsung secara turun-
temurun. Dalam sistem ini, kegiatan ekonomi biasanya
dilakukan dengan cara subsisten, di mana
masyarakat memenuhi kebutuhan dasar mereka
melalui pertanian, perikanan, atau kerajinan tangan,
tanpa melibatkan mekanisme pasar yang kompleks..

Ciri-ciri sistem ekonomi tradisional meliputi:
1. Berdasarkan tradisi: Kegiatan ekonomi
ditentukan oleh adat dan kebiasaan.
2. Produksi subsisten: Fokus pada pemenuhan
kebutuhan sendiri daripada perdagangan.
3. Keterikatan sosial: Kegiatan ekonomi
sering kali melibatkan kerjasama dalam
komunitas.
4. Rendahnya teknologi: Penggunaan alat
dan teknologi yang sederhana.
Ciri ciri

Penerapan
Penerapan sistem ekonomi tradisional dapat ditemukan di berbagai negara,
terutama di daerah pedesaan atau komunitas yang terisolasi. Beberapa
negara yang masih mempertahankan sistem ekonomi tradisional antara lain:
1. Indonesia: Di beberapa pulau dan desa terpencil, praktik pertanian subsisten
dan kerajinan tangan masih umum.
2. Papua Nugini: Banyak komunitas yang bergantung pada pertanian dan
perikanan tradisional.
3. India: Beberapa daerah, terutama di pedesaan, menerapkan praktik
pertanian yang diwariskan secara turun-temurun.

Plus Minus
1. Kemandirian: Masyarakat dapat memenuhi
kebutuhan dasar mereka sendiri tanpa bergantung
pada pasar.
2. Pelestarian Budaya: Mempertahankan tradisi dan
praktik budaya yang telah ada selama bertahun-
tahun.
3. Keterikatan Sosial: Mendorong kerjasama dan
solidaritas di antara anggota komunitas.
4. Ramah Lingkungan: Penggunaan sumber daya yang
berkelanjutan dan teknik pertanian tradisional
dapat lebih ramah lingkungan.
KELEBIHAN KEKURANGAN
1. Rendahnya Produktivitas: Penggunaan teknologi
yang minim dapat mengakibatkan hasil yang rendah.
2. Ketergantungan pada Alam: Kerentanan
terhadap bencana alam dan perubahan cuaca.
3. Kesulitan dalam Perdagangan: Terbatasnya akses
ke pasar yang lebih luas membuat pertukaran
ekonomi sulit.
4. Stagnasi Ekonomi: Kurangnya inovasi dan
perkembangan dapat menghambat pertumbuhan
ekonomi.

Komando/
Terpusat
Sistem ekonomi komando, atau terpusat, adalah sistem di mana
pemerintah memiliki kendali penuh atas semua aspek ekonomi.
Dalam sistem ini, keputusan mengenai produksi, distribusi, dan
konsumsi barang serta jasa ditentukan oleh otoritas pusat, bukan
oleh mekanisme pasar.

Ciri ciri
Kendali Penuh oleh Pemerintah: Semua keputusan
ekonomi diambil oleh pemerintah, termasuk
alokasi sumber daya.
1.
Perencanaan Terpusat: Ekonomi direncanakan
secara menyeluruh, sering kali melalui rencana
lima tahunan atau dokumen perencanaan jangka
panjang.
2.
Penghapusan Pasar Bebas: Tidak ada kebebasan
pasar; harga dan jumlah barang ditentukan oleh
pemerintah.
3.
Kepemilikan Negara: Mayoritas atau semua
sarana produksi dimiliki oleh negara.
4.

Penerapan
Contoh negara yang pernah
menerapkan sistem ekonomi
komando adalah Uni Soviet,
Kuba, dan Korea Utara.

Plus Minus
Pemerataan Sumber Daya: Mampu
mengurangi kesenjangan ekonomi melalui
distribusi yang terencana.
1.
Stabilitas Ekonomi: Dapat mengatasi
fluktuasi ekonomi dan krisis dengan
lebih efektif.
2.
Fokus pada Kebutuhan Sosial:
Memprioritaskan kebutuhan dasar dan
layanan publik.
3.
KELEBIHAN KEKURANGAN
Kurangnya Insentif: Karyawan dan produsen
mungkin kurang termotivasi karena tidak ada
keuntungan pribadi.
1.
Inefisiensi: Perencanaan yang terlalu terpusat
dapat menyebabkan ketidaksesuaian antara
kebutuhan masyarakat dan produksi.
2.
Birokrasi yang Berat: Proses pengambilan
keputusan yang lambat dan rumit.
3.

Liberal
Sistem ekonomi liberal adalah sistem di
mana kegiatan ekonomi dikendalikan oleh
mekanisme pasar dengan minimal campur
tangan pemerintah. Dalam sistem ini,
individu dan perusahaan bebas untuk
membuat keputusan ekonomi, termasuk
dalam produksi, distribusi, dan konsumsi
barang serta jasa.

Kebebasan Pasar: Harga ditentukan
oleh permintaan dan penawaran di
pasar.
1.
Kepemilikan Pribadi: Individu atau
swasta memiliki dan mengelola
sarana produksi.
2.
Persaingan: Mendorong persaingan
antar perusahaan untuk
meningkatkan efisiensi dan inovasi.
3.
Ciri ciri

Penerapan
Negara-negara seperti Amerika Serikat dan
Inggris sering dianggap sebagai contoh
penerapan sistem ekonomi liberal, meskipun
banyak yang mengadopsi elemen campuran
dengan intervensi pemerintah di beberapa
sektor.

Plus Minus
Efisiensi Ekonomi: Persaingan mendorong
inovasi dan efisiensi dalam produksi.
1.
Kreativitas dan Inovasi: Memberikan
insentif bagi individu dan perusahaan untuk
berinovasi.
2.
Kesejahteraan Konsumen: Pilihan yang
lebih banyak dan harga yang bersaing
menguntungkan konsumen.
3.
KELEBIHAN KEKURANGAN
Kesenjangan Sosial: Dapat menyebabkan
ketimpangan pendapatan yang signifikan.
1.
Krisis Ekonomi: Rentan terhadap siklus boom
dan bust yang dapat menyebabkan krisis
ekonomi.
2.
Kehilangan Kontrol Sosial: Masyarakat
dapat kehilangan kontrol atas sumber daya
yang dianggap penting.
3.

Campuran
Sistem ekonomi campuran adalah sistem yang
menggabungkan elemen dari ekonomi pasar dan ekonomi
terpusat. Dalam sistem ini, baik sektor swasta maupun
pemerintah berperan dalam mengatur dan menjalankan
aktivitas ekonomi.

Ciri ciri
Kepemilikan Campuran: Sumber daya dan sarana
produksi dapat dimiliki oleh individu, perusahaan
swasta, maupun pemerintah.
1.
Peran Pasar dan Pemerintah: Mekanisme pasar
mengatur sebagian besar kegiatan ekonomi,
tetapi pemerintah juga terlibat dalam mengatur
dan memberikan layanan publik.
2.
Pengaturan: Pemerintah mengatur beberapa
sektor untuk mencegah monopoli dan melindungi
kepentingan masyarakat.
3.

Penerapan
Negara-negara seperti Indonesia,
Swedia, dan Perancis sering dianggap
menerapkan sistem ekonomi
campuran, dengan keseimbangan
antara pasar bebas dan peran
pemerintah.

Plus Minus
Fleksibilitas: Dapat beradaptasi dengan
kebutuhan ekonomi dan sosial yang berubah.
1.
Pengurangan Kesenjangan: Pemerintah dapat
mengambil langkah untuk mendistribusikan
kekayaan secara lebih adil.
2.
Inovasi dan Efisiensi: Menggabungkan
keunggulan pasar bebas dengan pengawasan
pemerintah dapat mendorong inovasi.
3.
KELEBIHAN KEKURANGAN
Ketidakseimbangan Peran: Terlalu banyak
intervensi pemerintah dapat mengganggu
mekanisme pasar.
1.
Birokrasi: Proses pengambilan keputusan bisa
menjadi lambat dan rumit.
2.
Krisis Kepercayaan: Ketidakpastian dalam
kebijakan pemerintah dapat mengurangi
kepercayaan investor.
3.

Pancasila (Demokrasi
Ekonomi)
Sistem ekonomi Pancasila adalah sistem ekonomi yang
berdasarkan pada nilai-nilai dan prinsip-prinsip Pancasila
sebagai dasar negara Indonesia. Sistem ini bertujuan untuk
menciptakan keadilan sosial, pemerataan kesejahteraan,
dan kemandirian ekonomi bagi seluruh rakyat.

Ciri ciri
Keadilan Sosial: Mengutamakan distribusi
sumber daya yang adil dan merata untuk
semua warga negara.
1.
Kepemilikan Campuran: Mengakui adanya
kepemilikan pribadi, tetapi juga memberi
ruang bagi kepemilikan negara dan kolektif.
2.
Partisipasi Masyarakat: Mendorong partisipasi
aktif masyarakat dalam kegiatan ekonomi
dan pengambilan keputusan.
3.

Penerapan
Negara yang menerapkan sistem
ekonomi Pancasila adalah
Indonesia. Sebagai negara yang
didirikan berdasarkan Pancasila,
prinsip-prinsipnya menjadi dasar
bagi kebijakan ekonomi dan sosial.

Plus Minus
Kesejahteraan Rakyat: Berfokus pada
peningkatan kesejahteraan dan kualitas
hidup masyarakat.
1.
Stabilitas Sosial: Mengurangi ketimpangan
sosial dan ekonomi yang dapat memicu
konflik.
2.
Kemandirian Ekonomi: Mendorong
pembangunan ekonomi yang mandiri dan
berkelanjutan.
3.
KELEBIHAN KEKURANGAN
Implementasi yang Sulit: Tantangan dalam
menerapkan prinsip-prinsip Pancasila secara
konsisten di seluruh sektor.
1.
Birokrasi: Dapat terpengaruh oleh birokrasi
yang lambat dan korupsi.
2.
Persaingan Global: Tantangan untuk bersaing
dengan negara lain yang memiliki sistem
ekonomi yang berbeda.
3.
Tags