Pola asuh anak usia dini adalah proses interaksi orang tua dalam mendidik dan membimbing anak untuk mendukung perkembangan fisik, emosional, sosial, dan intelektualnya, sehingga anak dapat tumbuh menjadi pribadi yang cerdas, mandiri, dan berakhlak mulia. Contoh pola asuh yang efektif meliputi member...
Pola asuh anak usia dini adalah proses interaksi orang tua dalam mendidik dan membimbing anak untuk mendukung perkembangan fisik, emosional, sosial, dan intelektualnya, sehingga anak dapat tumbuh menjadi pribadi yang cerdas, mandiri, dan berakhlak mulia. Contoh pola asuh yang efektif meliputi memberikan contoh yang baik, mengajarkan sopan santun dan kedisiplinan, membangun komunikasi yang efektif, serta memberikan kasih sayang yang bertujuan agar anak merasa aman dan dihargai.
Jenis-Jenis Pola Asuh:
Pola asuh dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, di antaranya:
Pola Asuh Otoriter:
Menuntut kepatuhan dan tunduk tanpa ruang untuk anak bertanya atau mengungkapkan pendapat.
Pola Asuh Permisif:
Orang tua cenderung lunak, memaklumi anak, dan kurang menerapkan aturan atau konsekuensi.
Pola Asuh Otoritatif:
Menetapkan aturan dan konsekuensi yang jelas, tetapi juga mendengarkan dan memvalidasi opini anak sambil tetap memegang kendali.
Pola Asuh Pengabaian:
Orang tua tidak terlibat dalam kehidupan anak, tidak tahu banyak tentang aktivitasnya, dan tidak memiliki aturan yang jelas.
Penerapan Pola Asuh yang Efektif:
Untuk mendukung tumbuh kembang anak secara positif, orang tua dapat menerapkan beberapa cara berikut:
Berikan Contoh yang Baik:
Anak cenderung meniru perilaku orang tua, jadi orang tua perlu menunjukkan contoh perilaku yang baik dan benar.
Ajarkan Sopan Santun dan Kedisiplinan:
Mengajarkan anak untuk hidup bersama orang lain dengan aturan dan disiplin yang jelas.
Bangun Komunikasi Efektif:
Berkomunikasi secara baik dengan anak untuk menyerap informasi dan memahami perasaan mereka.
Berikan Kasih Sayang:
Membangun rasa aman, nyaman, dan dihargai pada anak melalui interaksi yang penuh kasih.
Konsisten:
Orang tua harus konsisten dalam menerapkan aturan dan konsekuensi agar anak memiliki pemahaman yang jelas.
Libatkan Anak:
Beri kesempatan anak untuk menyampaikan pendapatnya agar mereka merasa didengar dan dihargai.
Size: 2.48 MB
Language: none
Added: Sep 06, 2025
Slides: 32 pages
Slide Content
SEMINAR POLA ASUH DALAM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI Oleh: MASRIQON, S.Pd., M.Pd. Disampaikan dalam Pengabdian Kepada Masyarakat di Bhayangkari POLRES Lampung Timur
CURRICULUM VITAE Nama : MASRIQON, S.Pd., M.Pd. TTL : Gunung Sugih Kecil, 28 Juni 1985 Pendidikan : S2 Pendidikan Anak Usia Dini Pekerjaan : Dosen Unit Kerja : STKIP PGRI METRO Alamat : Braja Sakti Kec. Way Jepara Kabupaten Lampung Timur CP. : 085369821295 / 085658942124
PENGALAMAN KERJA JENIS PENGALAMAN TEMPAT TAHUN LULUS DOSEN TETAP STKIP KUMALA METRO 2013-2015 DOSEN TETAP STKIP PGRI METRO 2015-SEKARANG DOSEN LUAR BIASA UNIVERSITAS TERBUKA 2017 DOSEN LUAR BIASA UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA 2015-SEKARANG DOSEN LUAR BIASA STAI DARUSSALAM 2015-SEKARANG
LIHAT GAMBAR BERIKUT INI
Warna Apakah ini? HITAM
ITU MERAH
Ayo Sekarang......??
Sudah Siap????
HITAM
BIRU
APA YANG DIMAKSUD POLA ASUH?
Pola asuh adalah cara orangtua mendidik anak (Hurlock). Sedangkan Kohn menyebutkan pola asuh adalah bagaimana cara mendidik orangtua terhadap anak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Selanjutnya Soegeng menyebutkan pola asuh adalah cara pendekatan orang dewasa dalam memberikan bimbingan, arahan, pengaruh dan pendidikan supaya anak menjadi dewasa dan mampu berdiri sendiri. Jadi pola asuh adalah cara orangtua dalam mendidik anak agar dapat berkembang dan mandiri.
Macam-macam Pola Asuh
Mendidik anak yang sifatnya keras, tegas dan kaku. Apa saja harus dilakukan oleh anak setelah diperintah. Mendidik anak tipe ini, anak seringkali mendapat tekanan dalam berperilaku dan menyelesaikan tugasnya. Anak tidak bebas melakukan aktivitas dan tidak ada tukar pikiran antara anak dengan orangtua, orangtua ber-anggapan semua yang dilakukan benar dan tidak perlu komunikasi. Otoriter
lanjutan Pola otoriter dalam menjalankan perintah, adanya sebuah ancaman hukuman. Apabila anak tidak melaksanakan perintah, maka akan memperoleh hukuman. Sang anak melakukan perintah tersebut karena takut, bukan karena ke-mampuan atau keinginan sendiri.
Karakteristik Otoriter Peraturan yang keras/kaku Kekuasaan ditangan orangtua/pendidik Tidak adanya hak bersuara/berpendapat Membangkang akan mendapat hukuman Anak harus seperti orangtua
Keluarga terlihat aman dan tenang Anak terlihat disiplin Anak terlihat menurut Anak pasif dan kurang inisiatif Anak ragu-ragu Anak suka menjauhkan diri dari lingkungannya Anak agresif di luar rumah DAMPAK POLA ASUH OTORITER
Pola Asuh Permisif Pola asuh permisif adalah pola asuh yang membiarkan anak bebas melakukan aktivitas sesuai dengan kemauannya sendiri. Sedangkan menurut Soegeng Santoso, pola asuh permisif adalah pola asuh yang lebih banyak memberikan kebebasan pada anak untuk bertindak, berbuat atau berkreasi. Pengasuh lebih banyak membiarkan, memantau dan mengawasi kalau anak menghadapi bahaya.
Lanjutan Dalam pola asuh permisif, orangtua membiarkan anak melakukan apa saja yang dia inginkan hanya sedikit tekanan. Orangtua seakan tidak memiliki tanggung jawab dalam mendidik anaknya, ia merasa masa bodoh dan acuh kepada perkembangan anaknya. Seharusnya lingkungan keluarga sebagai tempat memperoleh pengalaman terbanyak, karena waktu paling banyak adalah di rumah.
Karakteristik Tidak mempunyai tujuan pendidikan yang jelas dan terencana Tidak adanya aturan Kurangnya kontrol Mendidik bebas Tidak adanya pengarahan Yang dilakukan adalah benar
Dampak Pola Asuh Permisif Kurangnya kasih sayang Kurangnya perhatian Kurangnya kedisiplinan Keras kepala
Pola Asuh Demokratis Pola asuh ini adalah cara mendidik/ mengasuh anak yang dinamis, fleksibel, aktif dan terarah. Cara ini mengupayakan pengembangan kreativitas yang dimiliki oleh anak. Sedangkan Soegeng Santoso berpendapat pola asuh demokratis adalah memberikan kebebasan kepada anak untuk menampilkan kreativitasnya, tetapi dengan penuh bimbingan pendidik.
Lanjutan Pada pola demokratis, orangtua dan anak saling berkomunikasi dalam menjalankan aturan. Orangtua menghargai pendapat anak, memberikan beberapa pilihan untuk anak, dan anak memilih aturan tersebut serta menjalankannya dengan tanggung jawab. Anak diberikan kebebasan dalam belajar mengontrol dirinya untuk menjadi manusia yang mandiri.
Karakteristik Peraturan yang fleksibel Berdiskusi Berkomunikasi Open (terbuka keduanya) Mandiri Bertanggung jawab
Dampak Pola Asuh Demokratis Berjiwa tanggung jawab Percaya diri Kreatif Inisiatif Mampu menyesuaikan diri Patuh aturan
Masih minimnya tingkat pemahaman orangtua terhadap psikologi perkembangan anak Beranggapan materi segalanya, tapi bagi anak tidak Kesibukan orangtua sehingga tidak ada waktu untuk keluarga Persamaan Gender, banyak wanita karier sehingga kurangnya asah, asuh dan asih kepada anak Permasalahan Terkini
Dididik dengan cacian Anak akan membangkang Dididik dengan kasih sayang Anak akan simpaty Dididik dengan kesabaran Anak akan mengerti arti perjuangan Dididik dengan kemandirian Anak akan tanggung jawab ISTILAH DALAM POLA ASUH
Referensi Elizabeth B. Hurlock, 1878. Perkembangan Anak (Edisi Ke 6). Jakarta : PT. Gelora Aksara Pratama Suyadi & Ulfah, 2013. Konsep Dasar PAUD. Bandung : PT. Rosdakarya Santoso, Soegeng, 2002. Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta : Citra Pendidikan Indonesia