Power Point Biofarmasi kelompok Tiga (3) .pptx

Yulia897495 1 views 23 slides Oct 28, 2025
Slide 1
Slide 1 of 23
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23

About This Presentation

Power Point Biofarmasi kelompok Tiga (3) .pptx


Slide Content

BIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN MELALUI SALURAN NAFAS

CAHYA ADELIA (2201011089) DEA FAULIA ANANDA (2201011090) INTAN NURLIAN (2201011102) GHINA SOFIA (220101098) GRACE TESALONIKA (2201011274) NESYA MAISYURA (2201011111) SURYA ALMA PUTRA (2201011121) Anggota Kelompok 3

Penyakit pernafasan seperti asma dan PPOK membutuhkan pengobatan jangka panjang dan rutin. Sebagian besar pengobatannya dengan rute pemberian obat secara inhalasi. Rute ini memiliki keuntungan karena (1) Memberikan efek secara langsung ke target organ di paru, dan (2)Menyebabkan efek samping yang cenderung lebih kecil dibandingkan rute lainnya, karena kerja obat secara topikal sehingga tidak membutuhkan dosis lebih besar seperti pada pemberian secara sistemik . Inhaler merupakan alat yang digunakan untuk pemberian obat secara inhalasi. Sistem pengiriman inhaler merupakan bentuk penting dari perangkat pemberian obat dalam pengobatan gangguan pernafasan (seperti: asma, bronkitis kronis, emfisema, dll ), karena memiliki keuntungan pemberian obat langsung ke sistem pernapasan dan efek samping yang lebih sedikit.

AEROSOL (AEROSOLUM) Aerosol → aer = udara dan sol = larutan , Jadi aerosol merupakan larutan dalam udara . Istilah aerosol kini dikenal dengan pengertian kabut yang dibentuk oleh partikel-partikel padat atau cairan yang terdispersi dalam udara atau dalam gas, dan partikel tersebut cukup halus hingga tetap tersusupensi dalam waktu singkat . Aerosol Farmasetik adalah sediaan yang dikemas di bawah tekanan , mengandung zat aktif terapetik yang dilepas pada saat sistem katup yang sesuai tekanan . Istilah aerosol digunakan untuk sediaan semprotan kabut tipis dari suatu sistem bertekanan tinggi . Aerosol digunakan untuk memasukkan obat kedalam alveolus pulmonari melalui saluran napas atastanpa disertai hambatan yang berarti saat melewatisaluran napas. Dalam hal Aerosol Inhalasi , ukuran partikel obatharus dikontrol dan ukuran rata-rata partikel haruslebih kecil dari 10um. Sediaan ini juga dikenal sebagai inhaler dosis terukur . SEDIAAN OBAT YANG DIBERIKAN MELALUI PARU PARU

Komponen dasar system aerosol 1. Wadah 2. Propelan →Gas yang di cairkan atau gas di mampatkan umumnya mempunyai tekanan uap lebih besar dari tekanan atmosfer . Contohnya hidrokarbon 3. Konsentrat → Mengandung zat aktif 4. Katup → Mengatur aliran zat terapetik dan propelan dari wadah . Sediaan farmasi untuk inhalasi oral atau inhalasi nasal sering menggunakan katup dosis terukur yang harus memberikan jumlah semprotan seragam jika katup ditekan . 5. Penyemprot → Akulator

Jenis aerosol Sistem dua fase (gas dan cair) Sistem 2 fase jenis aerosol merujuk pada campuran dua fase yang berbeda, yaitu fase gas dan fase partikel padat atau cair yang terdispersi dalam gas tersebut. Dalam konteks aerosol, fase gas biasanya berupa udara atau gas lainnya, sedangkan fase terdispersi terdiri dari partikel padat atau tetesan cair yang sangat kecil, yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Larutan zat aktif dalam propelan cair dan propelan bentuk uap. Pelarut yang digunakan adalah propelan atau campuran propelan dan kosolven seperti etanol, propilen glikol, dan polietilen glikol yang digunakan untuk menambah kelarutan zat aktif.

2. Sistem 3 fase gas, cair, dan padat Sistem 3 fase dalam aerosol merujuk pada sistem yang melibatkan tiga fase berbeda: fase gas, fase cair, dan fase padat. Dalam konteks aerosol, ini berarti ada partikel padat dan tetesan cair yang terdispersi dalam gas. Fase-fase ini berinteraksi satu sama lain dalam bentuk yang lebih kompleks dibandingkan sistem dua fase. Sistem 3 fase ini terdiri dari suspensi atau emulsi zat aktif dan propelan bentuk uap. Suspensi terdiri dari zat aktif yang dapat di dispersikan oleh sistem propelan dengan zat tambahan yang sesuai seperti zat pembasah dan atau bahan pembawa padat seperti talk atau silika koloida .

Perjalanan aerosol di dalam tubuh Transit atau penghirupan Aerosol memulai perjalanan dari alat generator sampai titik fiksasinya di epitel pernapasan. Tetesan aerosol mula – mula mencapai cafum bucallis , kemudian menuju trakea, bronkus, bronkiolus , kanal alvcoli dan akhirnya ke alveloi paru. Faktor – faktor yang mempengaruhi perpindahan partikel : Ukuran partikel Pernafasan dan laju pengaliran udara Jenis aliran Kelembapan Suhu dan tekanan

2. Penahanan atau depo Pada tahap kedua dimana terjadi penahanan atau depo, partikel aerosol di tahan oleh epitel oleh broncho – alvcoli . Hanya sebagian partikel yang di teruskan sedangkan bagian lainnya di tolak. Proses Penahanan: Partikel aerosol yang dihirup memiliki ukuran tertentu, sehingga interaksinya dengan saluran pernapasan bergantung pada sifat fisik seperti ukuran partikel, kecepatan aliran udara, dan kondisi saluran pernapasan. Penahanan ini bertujuan untuk mencegah partikel-partikel berbahaya mencapai alveolus (area gas exchange ).

Cara Penahanan: Tumbukan (karena kelembaban): Partikel dengan ukuran besar cenderung menabrak dinding saluran napas karena perubahan arah aliran udara, terutama di saluran yang bercabang. Faktor kelembaban membantu memperbesar partikel sehingga lebih mudah tertahan. Pengendapan (karena gaya tarik bumi): Partikel yang lebih berat cenderung mengendap di saluran pernapasan akibat gravitasi, terutama ketika aliran udara melambat. Difusi (gerakan Brown ): Partikel yang sangat kecil bergerak secara acak (gerakan Brown ) akibat interaksi dengan molekul udara. Difusi ini membuat partikel kecil menempel pada dinding alveolus.

3. Penahanan dan pembersihan Setelah penangkapan zat aktif yang dihirup dari aerosol maka partikel akan tertahan di permukaan tempat depo. Aktivitas partikel aerosol ditentukan oleh laju pelarutan dan difusi melintasi selaput mukosa, perubahan laju perjalanan dan peniadaan-nya dari lapisan mukosa tersebut. Pada mekanisme pembersihan paru ( makrofag alveoler ), maka peniadaan partikel oleh mukosilia adalah lebih penting. Lamanya pembersihan ini adalah sekitar 100 jam untuk partikel yang dibersihkan oleh selaput mukosilia , 30-40 % dikeluarkan pada 24 jam pertama.

4. Penyerapan ⁠Pada tahap penyerapan, sebagian bahan yang dihirup dalam bentuk aerosol akan terikat dalam saluran napas dan selanjutnya diserap olch mukosa saluran. Untuk bahan dalam jumlah yang sangat besar kadarnya di dalam darah dan air kemih perlu ditentukan. Penyerapan ini dapat terjadi pada berbagai tempat yang berbeda dan kadang-kadang selektif untuk beberapa zat aktif tertentu »» di hidung, mulut,trakea , bronkus, alveoler , dan di saluran cerna

Contoh dan golongan obat MDI ( Metered-Dose Inhaler MDI ( Metered-Dose Inhaler ) adalah alat yang digunakan untuk mengirimkan obat ke saluran pernapasan dalam bentuk semprotan. MDI bekerja dengan cara mengeluarkan dosis tertentu dari obat dalam bentuk aerosol saat digunakan. Penggunaan yang tepat dan teknik inhalasi yang benar penting untuk efektivitas pengobatan. Contoh obat : 1.⁠ ⁠ Salbutamol ( Ventolin , Proventil ) – Obat bronkodilator yang digunakan untuk melebarkan saluran pernapasan, membantu meringankan gejala asma dan PPOK. 2.⁠ ⁠ Budesonide ( Pulmicort ) – Obat kortikosteroid yang digunakan untuk mengurangi peradangan pada saluran pernapasan, umumnya untuk pengobatan asma atau PPOK. 3.⁠ ⁠ Fluticasone ( Flovent ) – Obat kortikosteroid yang digunakan untuk mengontrol peradangan pada saluran pernapasan pada pasien asma dan PPOK. 4.⁠ ⁠ Ipratropium bromide ( Atrovent ) – Obat antikolinergik yang digunakan untuk meredakan gejala sesak napas pada pasien dengan PPOK atau asma. 5.⁠ ⁠ Salmeterol ( Serevent ) – Bronkodilator yang bekerja panjang, digunakan untuk mencegah gejala asma dan PPOK.

Cara penggunaan MDI ( Metered dose inhaler ) 1.⁠ ⁠Persiapan Inhaler Kocok inhaler selama 5-10 detik untuk memastikan obat tercampur dengan baik. Lepaskan penutup dari inhaler . 2.⁠ ⁠Posisi yang Tepat Duduk atau berdiri tegak untuk membuka saluran napas. Pastikan mulut Anda bebas dari makanan atau benda lain. 3.⁠ ⁠Menggunakan Inhaler Pegang inhaler tegak dengan jari-jari di bagian bawah dan ibu jari di bawah tabung aerosol. Tempatkan corong inhaler di antara bibir atau di dalam mulut, tergantung pada jenis inhaler yang digunakan.Buang napas secara perlahan dan dalam untuk mengosongkan paru-paru. 4.⁠ ⁠Menghirup Obat Secara bersamaan dengan menekan inhaler dan menghirup dengan cepat dan dalam melalui mulut, agar obat dapat masuk ke saluran napas. Cobalah untuk menghirup selama 3-5 detik untuk memastikan obat mencapai paru-paru. 5.⁠ ⁠Menahan Napas Setelah menghirup obat, tahan napas selama 10 detik atau selama mungkin untuk memberi waktu obat bekerja di paru-paru . Setelah itu, buang napas secara perlahan. 6.⁠ ⁠Jika Diperlukan, Ulangi Jika dosisnya lebih dari satu puff , tunggu sekitar 30 detik hingga 1 menit seb elum mengulangi langkah-langkah tersebut. Kocok kembali inhaler jika perlu sebelum penggunaan dosis selanjutnya .

2. DPI ( Dry Powder Inhaler ) DPI ( Dry Powder Inhaler ) adalah alat inhalasi yang mengirimkan obat dalam bentuk serbuk kering ke saluran pernapasan. Penggunaan DPI membutuhkan teknik inhalasi yang benar untuk memastikan dosis obat sampai ke paru-paru. Berbeda dengan MDI, DPI tidak memerlukan gas untuk menyemprotkan obat, melainkan mengandalkan aliran napas yang cukup kuat dari penggunanya. Contoh obat : 1.⁠ ⁠ Salbutamol ( Ventolin , Proventil ) – Obat bronkodilator yang digunakan untuk melebarkan saluran pernapasan, membantu meringankan gejala asma dan PPOK. 2.⁠ ⁠ Budesonide ( Pulmicort ) – Obat kortikosteroid yang digunakan untuk mengurangi peradangan pada saluran pernapasan, umumnya untuk pengobatan asma atau PPOK. 3.⁠ Fluticasone ( Flovent ) – Obat kortikosteroid yang digunakan untuk mengontrol peradangan pada saluran pernapasan pada pasien asma dan PPOK. 4.⁠ ⁠ Ipratropium bromide ( Atrovent ) – Obat antikolinergik yang digunakan untuk meredakan gejala sesak napas pada pasien dengan PPOK atau asma. 5.⁠ ⁠ Salmeterol ( Serevent ) – Bronkodilator yang bekerja panjang, digunakan untuk mencegah gejala asma dan PPOK.

Cara penggunaan DPI ( Dry Powder Inhaler ) 1.⁠ ⁠Persiapkan inhaler : Buka penutup inhaler dan pastikan obat di dalamnya ada dan tidak terhalang. 2.⁠ ⁠Siapkan dosis : Beberapa DPI memerlukan pemuatan dosis, seperti memutar atau menekan bagian inhaler untuk mengeluarkan obat. 3.⁠ ⁠Ambil napas dalam-dalam : Buang napas sepenuhnya untuk mengosongkan paru-paru. 4.⁠ ⁠Tarik napas melalui inhaler : Letakkan mulut inhaler di antara bibir dan gigi, tarik napas cepat dan dalam. Jangan bernapas melalui hidung. 5.⁠ ⁠Tahan napas : Tahan napas selama 5-10 detik untuk memberi waktu obat bekerja. 6.⁠ ⁠Keluar dari inhaler : Setelah itu, keluarkan inhaler dari mulut dan buang napas perlahan.

3.Nebulizer jet (jet nebulize r dan ultrasonic nebulizer ) Jet nebulizer adalah alat yang digunakan untuk mengubah obat cair menjad i kabut halus ( aeros ol) yang mudah dihiru p langsung ke dalam saluran per napasan . Nebulizer jet bekerja dengan mengalirkan udara bertekanan tinggi melalui obat cair sehingga obat tersebut berubah menjadi kabut halus yang bisa dihirup langsung. Sedangkan Ultrasonic nebulizer adalah jenis nebulizer yang menggunakan gelombang ultrasonik (suara frekuensi tinggi) untuk mengubah obat cair menjadi aerosol yang bisa dihirup. Berbeda dengan jet nebulizer , alat ini lebih tenang dan efisien dalam menghasilkan aerosol halus. Ultrasonic nebulizers memiliki keuntungan dalam hal kebisingan yang lebih rendah dan ukuran partikel aerosol yang lebih kecil, memungkinkan obat lebih mudah diserap oleh saluran pernapasan. Namun, tidak semua obat bisa digunakan dengan jenis nebulizer ini, karena beberapa obat mungkin terpengaruh oleh panas yang dihasilkan oleh gelombang ultrasonik. Contoh obat : 1.⁠ ⁠ Salbutamol ( Ventolin Nebulizer Solution) – Obat bronkodilator yang digunakan untuk melebarkan saluran pernapasan, mengatasi sesak napas akibat asma atau PPOK. 2.⁠ ⁠ Ipratropium bromide ( Atrovent Nebulizer Solution) – Obat antikolinergik yang membantu melegakan saluran pernapasan pada penderita PPOK atau asma. 3.⁠ ⁠ Budesonide ( Pulmicort Nebulizer Solution) – Kortikosteroid yang mengurangi peradangan di saluran pernapasan, digunakan untuk mengontrol asma dan PPOK. 4.⁠ ⁠ Fluticasone ( Flixotide Nebulizer Solution) – Kortikosteroid untuk mengurangi peradangan dan mengelola gejala asma atau PPOK. 5.⁠ ⁠Sodium Chloride ( Saline Solution) – Larutan saline sering digunakan sebagai nebulisasi untuk membantu melembapkan saluran pernapasan dan mengencerkan dahak.

Langkah – langkah memasukkan obat ke nebulizer Menyiapkan obat Pastikan obat yang akan digunakan sesuai dengan resep dokter dan dalam bentuk cair (biasanya obat nebulizer tersedia dalam botol vial atau ampul kecil). Jika obat dalam bentuk cair telah dicampur dengan larutan lain (seperti saline atau air), pastikan untuk mengikuti dosis yang tepat sesuai petunjuk dokter.

Langkah cara penggunaan alat nebulizer 1. Buka Chamber Nebulizer: Umumnya , chamber nebulizer terbuat dari plastik yang dapat dibuka . Buka bagian atas atau tutup chamber. 2.⁠ ⁠Isi Chamber dengan Obat : Gunakan pipet atau alat pengukur dosis yang disediakan untuk mengisi chamber dengan obat . Biasanya , jumlah obat yang dimasukkan adalah sekitar 2-5 ml, sesuai dengan resep dokter . 3.⁠ ⁠ Tutup Chamber dengan Rapat : Setelah obat dimasukkan , pastikan chamber tertutup rapat dan aman agar tidak tumpah atau bocor selama proses nebulisasi . 4.⁠ ⁠Pasang Masker atau Mouthpiece : Hubungkan masker atau mouthpiece ke chamber nebulizer. 5.⁠ ⁠ Periksa Koneksi : Pastikan semua bagian tersambung dengan baik , dan tidak ada kebocoran udara .

- Terima Kasih -
Tags