ANDRI FARDIANSYAH DODI SAPUTRA ABDUL ROIS JASMINE PURNAMA SARI DEDDY ERIK SYAHRUL SIDIK DIANA SARI PT MAHIRA JAYA BANA 13 - 25 Januari 2025 Kelembagaan K3, Keahlian K3, Penerapan SMK3 di Hotel Pangeran Pekanbaru
1.Hotel Pangeran Pekanbaru Hotel Pangeran Pekanbaru merupakan Hotel bintang 4 dengan 250 kamar dan ruang pertemuan seminar dengan kapasitas 30-2500 orang.Hotel yang berlantai 8 ini memiliki 136 orang pekerja, mulai beroperasi sejak 22 Juni 2002 dan mendapat status bintang 4 setahun kemudian yaitu pada 7 Agustus 2003. Dengan alamat di Jl. Jendral Sudirman No. 371-373, Cinta Raja, Kec. Sail, Kota Pekanbaru Riau. Dengan ini kami menjadikan hotel ini menjadi objek pembelajaran, pengamatan, analisa dan menerapkan hasil pelatihan calon AK3 Umum di bidang Pelaksanaan K3 Pesawat Angkat Angkut , Pesawat Uap dan Bejana Tekan . Semakin tinggi status bintang suatu hotel, maka akan semakin tinggi pula tuntutan pelanggan, tuntutan kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku termasuk penerapan K3 di hotelnya. 2.1 Gambaran Umum Hotel Pangeran Pekanbaru
1.3 Ruang Lingkup Pengamatan Pelaksanaan K3 Mekanik; (-) Pesawat Angkat- Angkut (-) Pesawat Tenaga dan Produksi Pelaksanaan K3 Bejana Tekan, dan Pelaksanaan K3 Pesawat Uap.
1.4 Dasar Hukum Dasar Hukum Pengawasan K3 Mekanik Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja Dasar Hukum Pengawasan K3 Pesawat Uap dan Bejana Tekan Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Undang – Undang No. 225 Tahun 1930 Undang Undang Uap (Stoom Ordonantie 1930)
KONDISI PERUSAHAAN 2.3 Temuan-Temuan Negatif di Lapangan Tagging pemeriksaan berkala ( bulanan ) belum terpasang pada lift Pengoperasian mesin genset tidak dilakukan oleh teknisi / mekanik berlisensi Tidak ada SOP pada mesin pengering uap Tidak ada safety sign pada mesin pemasak air Tidak ada tagging pemeriksaan berkala pada alat kompresor Tabung gas yang tidak diikat atau tidak ditempatkan pada rak Penempatan tabung APAR terlalu dekat dengan terminal Listrik Unsafe condition, cover pompa dan pompa yang tidak layak Tangki IPAL yang belum dilakukan pemeriksaan / inspeksi secara berkala 2.2 Temuan - Temuan Positif Di Lapangan Pemasangan rambu / safety sign di setiap area dengan resiko tinggi Terdapat emergency button Sudah dilakukan pengujian lingkungan ( kebisingan dan pencahayaan ) pada area kerja oleh DLHK Sudah dilakukan uji riksa pada Lift dan Boiler oleh PJK3 secara berkala Sudah terpasang name plat pada bejana tekan
TEMUAN & ANALISA Positif Identifikasi Bahaya : Pemasangan rambu bahaya dapat memberikan informasi dan mecegah terjadinya kecelakaan kerja Peraturan Perundangan : Undang Undang No.1 Tahun 1970 (Pasal 14 (b) PP Nomor 50 tahun 2012 tentang Penerapan SMK3 pasal 12 ayat 1 (c) Saran : Dipertahankan Pemasangan rambu / safety sign di setiap area dengan resiko tinggi
Control Panel Identifikasi Bahaya : Terdapat emergency button untuk mempermudah penanganan keadaan darurat . Saran : Dipertahankan Peraturan Perundangan : Undang Undang No.1 Tahun 1970 Pasal 3 ayat 1 (c) Permenaker No. 38 Tahun 2016 pasal 7
Name Plate Identifikasi Bahaya : Sudah terpasang name plat e pada bejana tekan untuk system hydrant Saran : Dipertahankan Peraturan Perundangan : Permenaker No. 37 th 2016 tentang K3 bejana tekanan
Identifikasi Bahaya : Walaupun dalam hasil wawancara dilakukan riksa uji dan pemeriksaan berkala, perlu diberikan stiker / tagging agar menandakan jika mesin tersebut layak digunakan. Saran : Untuk dapat segera dibuatkan stiker Peraturan Perundangan : Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 8 Tahun 2020 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pesawat Angkat dan Pesawat Angkut TEMUAN & ANALISA NEGATIF Pesawat Alat Angkut
Dari hasil wawancara dengan Narasumber, untuk mengoperasikan genset tidak dilakukan oleh teknisi/mekanik yang berlisensi Identifikasi Bahaya : Belum terdapat teknisi/mekanik yang berlisensi . Saran : Meskipun dioperasikan hanya saat keadaan mati listrik tetapi wajib dilakukan oleh mekanik/teknisi yang berlisensi. Peraturan Perundangan : UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan Pasal 9. Permenaker No. 38 Tahun 2016 tentang K3 Pesawat Tenaga dan Produksi Pasal 127. TEMUAN & ANALISA NEGATIF Bejana Tekan
Identifikasi Bahaya : Penataan mesin loundry yang kurang tertata dengan rapi dan belum dilengkapi dengan Instruksi Kerja dan safety sign . Saran : Dilakukan penataan secara terorganisir, pemasangan instruksi kerja dan safety sign. Peraturan Perundangan : Permenaker No. 38 Tahun 2016 tentang K3 Pesawat Tenaga dan Produksi Pasal 127. TEMUAN & ANALISA NEGATIF xxxx
Identifikasi Bahaya : Tidak ada SOP penggunaan alat dan safety sign Tagging pemeriksaan alat belum terpasang Saran : Diberikan safety sign dan SOP penggunaan Dilakukan pemasangan tagging/ stiker pemeriksaan alat secara berkala Dilakukan penataan secara terorganisir, pemasangan instruksi kerja dan safety sign. Peraturan Perundangan : UU No. 1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja pasal 3 ayat 1 tentang keselamatan kerja, alat kerja, lingkungan kerja dan proses kerja. TEMUAN & ANALISA NEGATIF Pesawat Uap
Identifikasi Bahaya : Tidak adanya safety sign bahaya panas . Saran : Pasang safety sign bahaya panas pada teko pemanas . Peraturan Perundangan : UU No. 1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja pasal 3 ayat 1 tentang keselamatan kerja, alat kerja, lingkungan kerja dan proses kerja. TEMUAN & ANALISA NEGATIF ALAT PEMASAK AIR MINUM
Identifikasi Bahaya : Tidak adanya tanda pemeriksaan berkala pada body kompresor . Saran : Memastikan maintenance dilakukan dengan rutin dan diberi stiker pemeriksaan secara berkala. Peraturan Perundangan : Permenaker No. 38 th 2016 tentang K3 PTP . TEMUAN & ANALISA NEGATIF BEJANA TEKAN
Identifikasi Bahaya : Terpasang cover yang tidak layak pada tabung steam Saran : Mengganti cover dengan yang baru. Peraturan Perundangan : Permenaker No. 37 th 2016 tentang K3 bejana tekanan . TEMUAN & ANALISA NEGATIF BEJANA TEKAN
Identifikasi Bahaya : Tidak ada pressure gauge dan penambahan safety device pada pipa vertikal. Saran : Dilengkapi pressure gauge untuk mengetahui tekanan Perlunya penambahan isolasi (safety device) pada pipa vertikal. Peraturan Perundangan : Permenaker No. 37 tahun 2016 pasal 24 ayat 3 tentang K3 indikator Volume atau berat pada tangki timbun . TEMUAN & ANALISA NEGATIF BEJANA TEKAN
Identifikasi Bahaya : Tabung gas yang tidak diikat atau tidak ditempatkan pada rak. Saran : Ditempatkan pada rak , agar tidak terjatuh . Peraturan Perundangan : Permenaker No. 36 th 2016 tentang K3 bejana tekan dan tanki timbun . TEMUAN & ANALISA NEGATIF BEJANA TEKAN
Identifikasi Bahaya : Penempatan tabung APAB terlalu dekat dengan terminal Listrik dan kurang efektif. Saran : Ditempatkan ditempat yang steril . Peraturan Perundangan : Permenaker No. 5 tahun 2018 tentang K3 lingkungan kerja . TEMUAN & ANALISA NEGATIF BEJANA TEKAN
Identifikasi Bahaya : Unsafe condition, cover pompa dan pompa yang tidak layak . Saran : Diberikan pelindung yang lebih layak atau cover pelindung mesin Dilakukan perbaikan atau penggantian pompa yang baru Peraturan Perundangan : UU No. 1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja pasal 3 ayat 1 tentang keselamatan kerja, alat kerja, lingkungan kerja dan proses kerja. UU No. 7 tahun 2004 tentang sumber daya air dan perpompaan Permenaker No. 5 tahun 2018 tentang K3 lingkungan kerja . TEMUAN & ANALISA NEGATIF BEJANA TEKAN
Identifikasi Bahaya : Tangki IPAL yang belum dilakukan pemeriksaan / inspeksi secara berkala . Saran : Segera dilakukan jadwal inspeksi berkala Peraturan Perundangan : Permenaker No. 36 th 2016 tentang K3 bejana tekan dan tanki timbun TEMUAN & ANALISA NEGATIF BEJANA TEKAN
Kesimpulan Kesimpulan Berdasarkan hasil Praktek Kerja Lapangan (PKL) yang telah kami lakukan , pada dasarnya penerapan keselamatan dan Kesehatan kerja khususnya pada bidang Pesawat Mekanik , Pesawat Uap dan Bejana Tekan telah dilakukan dengan baik, namun ada beberapa hal yang masih kurang dan perlu ditingkatkan lagi penerapannya sehingga resiko kecelakaan kerja ataupun penyakit akibat kerja yang tidak diinginkan dikemudian hari dapat diminimalkan bahkan bisa dihilangkan
Saran Melakukan pemeriksaan berkala pada mesin-mesin alat yang masih digunakan untuk mengetahui kelayakannya Melakukan sertifikasi pada beberapa teknisi / mekanik yang seharusnya menjalankan masing-masing peralatan yang digunakan Memasang cover pelindung / safety device pada masing-masing alat dengan resiko tinggi Memberikan SOP pada masing-masing alat yang digunakan Penempatan material / peralatan yang sudah tidak terpakai pada tempat yang lebih aman