Power Point Presentasi Konsep Teori Polisomnografi

Konsep teori polisomnografi adalah pemeriksaan fisiologis komprehensif yang merekam berbagai parameter tubuh saat tidur untuk mendiagnosis dan mengklasifikasikan gangguan tidur, seperti sleep apnea atau insomnia. Tes ini mengukur aktivitas otak (gelombang otak), gerakan mata, otot, detak jantung, pola pernapasan, kadar oksigen darah, serta gerakan kaki dan tubuh. Data ini kemudian dianalisis oleh spesialis untuk memetakan siklus tidur pasien dan mengidentifikasi adanya kelainan atau gangguan.

1. Konsep & Teori Polisomnografi Presentasi

2. Definisi Polisomnografi Polisomnografi (PSG) adalah pemeriksaan tidur komprehensif. Merekam data fisiologis saat tidur. Gold standard untuk diagnosis gangguan tidur.

3. Tujuan Polisomnografi Menilai pola tidur normal & abnormal. Mendiagnosis gangguan tidur (apnea, insomnia, narkolepsi). Menentukan efektivitas terapi.

4. Teori Dasar Polisomnografi Teori Neurofisiologi Tidur → kontrol oleh sistem saraf pusat. Teori Homeostatik & Sirkadian → kebutuhan tidur & ritme biologis. Teori Mikrostruktur Tidur → klasifikasi melalui EEG, EMG, EOG.

5. Parameter yang Diukur EEG – aktivitas listrik otak. EOG – gerakan mata. EMG – tonus otot. EKG – fungsi jantung. Respirasi – aliran udara & usaha napas. Pulse oximetry – saturasi O₂. Audio/Video – mendeteksi suara & gerakan.

6. Stadium Tidur NREM (N1, N2, N3). REM (Rapid Eye Movement). Proporsi normal: N1 (5–10%), N2 (45–55%), N3 (15–20%), REM (20–25%).

7. Prosedur Pemeriksaan PSG Persiapan pasien (edukasi & pemasangan sensor). Rekaman tidur malam penuh (6–8 jam). Analisis data (staging, respirasi, arousals). Interpretasi hasil oleh dokter spesialis tidur.

8. Aplikasi Klinis PSG Diagnosis Obstructive Sleep Apnea (OSA). Evaluasi insomnia kronis. Deteksi narkolepsi & hipersomnia idiopatik. Identifikasi parasomnia (sleepwalking, night terrors). Penilaian terapi (CPAP titration).

9. Kelebihan & Keterbatasan ✅ Gold standard diagnosis sleep disorders. ✅ Memberikan data objektif & lengkap. ❌ Biaya tinggi & perlu fasilitas khusus. ❌ Tidur di laboratorium bisa kurang alami.

10. Kesimpulan Polisomnografi = metode utama menilai gangguan tidur. Berdasarkan teori neurofisiologi, homeostatik, sirkadian. Merekam data EEG, EMG, EOG, respirasi, dll. Sangat penting untuk diagnosis & tatalaksana klinis.