Power PoinT Strategi Laboratorium dan penunjang medis

laboratory

1. Strategi dan Efisiensi Unit Laboratorium LABORATORIUM RSIJPK 2025

2. Efisiensi Operasioanl Laboratorium Penggunaan reagen alternatif yang lebih terjangkau dilakukan untuk menekan biaya tanpa mengurangi standar kualitas , seperti pada reagen HBsAg dan narkoba yang semula seharga Rp15.000–Rp20.000 per tes , kini hanya Rp8.000 per tes . Pengendalian pemeriksaan laboratorium bagi pasien BPJS dilakukan melalui koordinasi dengan Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP) guna memastikan pemeriksaan yang rasional dan sesuai indikasi medis . Melakukan negosiasi harga dengan supplier untuk menurunkan biaya pembelian saat ini 1

3. Peningkatan Kerjasama dan Jejaring Menjalin Kemitraan dengan faskes pertama atau RS jejaring untuk meningkatkan volume layanan Menjadi laboratorium Rujukan untuk pemeriksaan yang tidak tersedia di faskes lain 2

4. Inovasi Layanan Menyediakan layanan jemput sampel (Home service) untuk meningkatkan kenyamanan fasien Menerapkan layanan hasil cepat (fast Track) untuk pasien prioritas Menyediakan Ruang sampling terpisah untuk pasien non JKN dan pasien Asuransi Membuat Paket Pemeriksaan Laboratorium dengan sasaran Masyarakat sekitar RSIJPK penambahan jenis pemeriksaan yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi biaya dengan mengurangi frekuensi pemeriksaan laboratorium yang harus dirujuk ke luar. 3

5. Inovasi Layanan Penambahan pemeriksaan mikrobiologi menggunakan alat VITEK memungkinkan identifikasi kuman dalam 1–2 hari , sehingga membantu menekan penggunaan antibiotik empiris sebelum pasien masuk ruang ICU. Penambahan pemeriksaan Vitamin D 25(OH) dilakukan dengan dukungan dan kerja sama dokter spesialis penyakit dalam guna meningkatkan jumlah pasien non-JKN. 3

6. Pendidikan dan Komunikasi Pasien Memberikan edukasi kepada pasien dan faskes terkait cakupan layanan laboratorium RSIJPK saat ini Menyediakan Layanan Konsultasi hasil laboratorium secara daring bekerjasama dengan Marketing dan dokter-dokter baik dokter penyakit dalam dan dokter umum 4

7. Bank darah dan TCm Efisiensi tagihan ke PMI Pusat di unit Bank Darah, melalui subsidi Pemda sebesar sekitar Rp89.100.000 per bulan dari pengumpulan KTP dan KK, sehingga memicu semangat tim lab untuk semakin aktif bekerja sama dengan perawat rawat inap dalam mengumpulkan data pasien DKI dengan mengumpukan ktp dan kk Klaim tagihan ke dinas Kesehatan ada peningkatan Pada triwulan pertama , terjadi penambahan pemasukan dari TCM yang bekerja sama dengan puskesmas sekitar RSIJPK, dengan total tagihan ke Sudinkes sebesar Rp45.900.000 untuk 1.836 sampel .

8. TERIMAKASIH