Secara etimologi ( bahasa ) pengertian nasakh terbagi menjadi 3 yaitu : Al- I bthal ( penghapusan ) Al- Izalah ( peniadaan ) Al- Naql ( perpindahan ). PENGERTIAN AL-NASKH 01
Abū Muslim al- Isfihānī berpendapat bahwa , tidak terdapat nasakh dalam al-Qur’an . Jumhur ‘ ulama berpendapat bahwa terdapat nasakh dalam Al-Qur’an. Pandangan Ulama tentang Naskh
Syarat-syarat Naskh Hukum yang dinaskh itu adalah hukum syar'i . 01 Dalil mengenai terhapusnya hukum itu berupa khithab syara ' yang datang sesudah khithab yang dinaskh hukumnya . 02 Khithab yang dihapuskan hukumnya tidak terikat dengan waktu tertentu . Jika tidak , maka hukum itu terhenti disebabkan berakhirnya waktu dan ini tidak dianggap sebagai naskh . 03
Macam-macam Naskh Al-Qur’an di-Nasakh dengan Al-Qur’an Al-Qur’an di- Nasakh dengan Al-Sunnah Contoh ayat al-Qur’an yang di- nasakh dengan al-Qur’an. Allah swt berfirman yang artinya , “ Wahai Nabi (Muhammad ) kobarkanlah semangat para Mukmin untuk berperang.Jika ada dua puluh orang yang sabar diantara kamu , niscaya mereka dapat mengalahkan dua ratus orang musuh.Dan jika ada serratus orang (yang sabar ) diantara kamu , niscaya mereka dapat mengalahkan seribu orang kafir , karena orag -orang kafir itu adalah kaum yang tidak mengerti .” ( QS. al- Anfāl [8]: 65) Ayat tentang wasiat terhadap kedua orangtua dan kerabat telah dihapus hukumnya dengan hadis Nabi : “ Ketahuilah bahwa tidak ada wasiat terhadap ahli waris ” contoh lain ayat tentang , “ hukum cambuk ( jilid ) bagi perempuan dan lakilaki yang berzina dengan seratus kali cambuk ” di- nasakh oleh hadis tentang rajam ” pelaku zina .
Macam-macam Naskh Al-Sunnah di- Nasakh dengan Al-Qur’an Al-Qur’an di- Nasakh dengan Al-Sunnah Contoh hadis Nabi yang menyatakan , “ Menghadap ke Baitul Maqdis ketika shalat selama 16 sampai 17 bulan ” (HR. al- Bukhārī ). Kemudian , ketentuan ini dihapus oleh al-Qur’an surat al- Baqarah [2]: 144 yang menyerukan untuk menghadap ke Baitullah ( Mekkah ). Allah swt berfirman yang artinya , “(Allah) berfirman , “ Wahai Mūsā ! Sesungguhnya aku emilih ( melebihkan ) engkau dari manusia yang lain ( pada masamu ) untuk membawa risalah -Ku, sebab itu berpegang teguhlah kepada Apa yang aku berikan kepadamu dan hendaklah engkau termasuk orang-orang yang bersyukur .” Contoh al-Sunnah yang di- nasakh dengan al- unnah adalah seperti larangan berziarah kubur pada waktu permulaan Islam . Kemudian Rasul dengan hadisnya yang lain membolehkan ziarah kubur setelah masyarakat mengetahui hakikat ziarah kubur . (HR. Muslim) “ Dulu Aku ( Nabi ) melarang kalian untuk berziarah kubur sekarang ber-ziarah kuburlah kamu .