Peran Krusial Pengawas Struktur
Gedung
Pengawas struktur gedung memegang peranan vital dalam setiap proyek konstruksi.
Mereka adalah mata dan telinga di lapangan, memastikan bahwa setiap elemen
struktural dibangun sesuai dengan standar kualitas, keamanan, dan spesifikasi yang
telah ditetapkan. Peran ini tidak hanya membutuhkan pemahaman teknis yang
mendalam tentang material dan prosedur konstruksi, tetapi juga keterampilan
observasi, komunikasi, dan integritas yang tinggi. Presentasi ini akan membahas secara
umum aspek kunci yang harus dikuasai oleh seorang pengawas struktur gedung untuk
menjamin keberhasilan dan keamanan proyek.
Pemahaman Dasar Material Bangunan Struktur
Pengawas harus memiliki pengetahuan dasar tentang bahan-bahan utama yang membentuk kerangka bangunan. Ini krusial untuk memastikan hanya
material berkualitas yang digunakan.
Beton
Komponen: Campuran semen, agregat kasar (kerikil/split), agregat
halus (pasir), dan air.
Fungsi: Unggul dalam menahan beban tekan, seperti pada kolom
atau pondasi.
Mutu Beton: Tingkatan kekuatan beton (misalnya, K-225, K-250, K-
300) yang menunjukkan kuat tekan pada usia 28 hari. Pengawas harus
memastikan mutu sesuai rencana.
Baja Tulangan (Rebar)
Fungsi: Sangat baik dalam menahan beban tarik, melengkapi fungsi
beton dalam struktur beton bertulang.
Jenis: Baja polos (halus) dan baja ulir (bergerigi untuk ikatan lebih
baik).
Ukuran: Tersedia dalam berbagai diameter (misalnya, D10, D12, D16).
Pengawas harus memeriksa kesesuaian diameter dengan spesifikasi.
Bekisting
Peran: Cetakan sementara yang menampung adukan beton hingga
mengeras.
Material: Kayu, plywood, atau baja, dipilih berdasarkan kebutuhan
dan budget.
Syarat: Harus kuat, kaku, rapat, dan bersih untuk hasil beton yang
mulus dan tanpa kebocoran.
Membaca dan Menginterpretasi Gambar Kerja
Gambar kerja (atau blueprint) adalah "bahasa" utama di proyek konstruksi. Seorang pengawas harus fasih membacanya untuk memastikan setiap detail
terealisasi dengan benar.
Menginterpretasi Denah Struktur
Denah menunjukkan tata letak elemen struktur dari pandangan
atas, seperti lokasi dan dimensi kolom, balok, dan dinding
struktur. Pengawas menggunakannya untuk menempatkan
elemen-elemen tersebut di lokasi yang tepat.
Membaca Potongan dan Detail
Potongan menampilkan pandangan melintang atau memanjang,
menunjukkan ketinggian dan hubungan antar elemen. Detail
gambar memberikan informasi sangat spesifik, seperti cara
tulangan diikat atau dibengkokkan.
Mengenali Simbol-simbol Teknis
Setiap elemen dan proses dalam gambar kerja memiliki simbol
dan notasi standar (misalnya, 'K' untuk Kolom, 'B' untuk Balok, Ø
untuk diameter besi). Memahami simbol-simbol ini adalah kunci
untuk membaca gambar dengan cepat dan akurat.
Membandingkan Gambar dengan Realita
Lapangan
Inilah inti pekerjaan pengawas. Anda harus secara konstan
membandingkan apa yang ada di gambar (dimensi, jumlah besi,
jarak) dengan apa yang sedang dikerjakan oleh tukang di
lapangan. Setiap penyimpangan harus segera dicatat dan
dikoreksi.
Prosedur Pelaksanaan Pekerjaan Struktur
Pengawas harus memahami langkah demi langkah dalam membangun struktur agar dapat mengawasi setiap proses dengan efektif dan mengidentifikasi
potensi kesalahan.
Pekerjaan Pondasi
Meliputi pengawasan galian tanah, pemasangan tiang pancang (jika ada), dan pembesian serta pengecoran sloof (balok pondasi) sesuai dimensi
yang ditentukan.
Pemasangan Bekisting
Memastikan bekisting terpasang dengan kuat, stabil, rata, dan sesuai dimensi yang diinginkan. Celah sekecil apapun bisa menyebabkan
kebocoran pasta semen yang mengurangi kualitas beton.
Pekerjaan Pembesian
Memeriksa diameter dan jumlah tulangan, jarak antar tulangan, panjang penyaluran (overlap), tekukan tulangan, dan selimut beton untuk
melindungi tulangan dari korosi dan api.
Pengecoran Beton
Mengawasi pencampuran (jika di lokasi) atau mutu ready mix, pengangkutan, penuangan bertahap, pemadatan menggunakan vibrator
untuk menghilangkan gelembung udara, dan perawatan beton (curing) dengan penyiraman rutin untuk mencapai kekuatan penuh.
Pembongkaran Bekisting
Menentukan waktu yang tepat untuk membongkar bekisting (sesuai umur beton dan kekuatan) dan memastikan prosedur pembongkaran
aman agar tidak merusak beton yang baru mengeras.
Aspek K3 dan Keterampilan Penunjang
Keselamatan bukan hanya tanggung jawab individu, tetapi seluruh tim proyek. Pengawas adalah agen kunci dalam menegakkan K3. Selain itu,
keterampilan non-teknis juga sangat mendukung kinerja pengawas.
Aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Penggunaan APD Wajib: Memastikan semua pekerja menggunakan
Helm, Sepatu Safety, Sarung Tangan, dan Rompi Reflektor.
Identifikasi Bahaya Potensial: Meliputi risiko jatuh dari ketinggian,
tertimpa material, terpeleset, dan bahaya dari alat berat.
Prosedur Kerja Aman: Memastikan area kerja bersih dan rapi, akses
ke lokasi kerja aman, dan penggunaan peralatan sesuai fungsinya.
Keterampilan Penunjang
Ketelitian dan Perhatian terhadap Detail: Mampu melihat
penyimpangan sekecil apapun dari rencana, karena kesalahan kecil
dapat berakibat fatal.
Kemampuan Observasi: Mampu "membaca" situasi di lapangan,
melihat potensi masalah sebelum terjadi, dan mengidentifikasi
anomali.
Komunikasi Efektif: Berinteraksi dengan pekerja, mandor, dan
insinyur; mampu menyampaikan informasi dengan jelas dan
menerima masukan.
Disiplin dan Integritas: Menjalankan tugas dengan konsisten, sesuai
prosedur, tidak berkompromi pada kualitas, bertindak jujur dan etis,
serta selalu mengutamakan keamanan.