pp ZMNSBJAHgsquywgy2tw672rtw67qrwt kel 2.pdf

YaumilFauziah1 1 views 27 slides Oct 11, 2025
Slide 1
Slide 1 of 27
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27

About This Presentation

snxmsbjdhsbdjhsgdsyfdgytsfdtysafdtyasfdtyfastyfdtadfstraDSTRADTRdraFAXCXDFXDFnsajb


Slide Content

Pemeriksaan tanda vital
pada ibu dan bayi

Pengertian Pemeriksaan TTV
Pada Ibu dan BayiPemeriksaan tanda vital (TTV)
adalah suatu prosedur dasar
dalam pelayanan kesehatan
untuk menilai kondisi fisiologis
seseorang melalui pengukuran
parameter utama tubuh, yaitu
suhu tubuh, denyut nadi,
frekuensi pernapasan, dan
tekanan darah.

PEMERIKSAAN FISIK IBU DAN BAYI
a. Pengkajian riwayat kesehatan dan
obstetric.
1) Umur ibu
2) Riwayat hari pertama haid
terakhir
3) Riwayat persalinan sebelumnya
4) Paritas, jarak kelahiran
sebelumnya
5) Kenaikan berat badan selama
hamil
6) Aktivitas
7) Penyakit yang diderita selama
hamil
8) Obat-obatan yang diminum
selama hamilB. Pemeriksaan Fisik:
1) Berat badan
2) Tanda-tanda
prematuritas (pada
bayi kurang bulan)
3) Tanda bayi cukup
bulan atau lebih
bulan (bila bayi kecil
untuk masa
kehamilan)
C. Pemeriksaan
Penunjang:
1) Pemeriksaan skor
ballard
2) Tes kocok (shake
test), dianjurkan untuk
bayi kurang bulan
3) Keterampilan dalam
komunikasi

Pengenalan peralatan dan
perlengkapan yang diperlukan dalam
praktik kebidanan1. Termometer: berfungsi untuk mengukur suhu pasien.
2. Tensimeter:Tensimeter merupakan alat yang
digunakan. untuk mengukur tekanan darah. Biasanya,
ibu hamil jika memeriksakan diri ke bidan, selalu
dilakukan pengukuran tekanan
3. Stetoskop: Stetoskop juga dapat digunakan untuk
mendengarkan suara lain seperti lambung atau
pergerakan usus.
.4. Doppler:untuk mendeteksi detak jantung janin yang
ada dalam kandungan

5. Monitor Janin: untuk memantau kondisi kesehatan
janin dalam kandungan.
6. USG (Ultrasonografi): USG juga digunakan untuk
melakukan pemeriksaan organ lain seperti lambung,
hati, ginjal, usus dan lain sebagainya.
7. Bak Instrument: untuk meletakan peralatan peralatan
instrument kebidaanan pada saat
8. Gunting & Pinset: memotong tali pusar bayi ketika
lahir. Selain gunting pusar. digunakan juga jenis
gunting lainnya seperti gunting epistomi dan gunting
jahit.

9. Penjepit Pusar Bayi: Ketika pusar bayi dipoting, terlebih dulu harus
dijepit dengan alat penjepit khusus. Alat tersebut biasa dinamakan
dengan klem umbilical. Terbuat dari bahan plastik steril yang hanya
digunakan sekali saja.
10. Sarung Tangan: Bidan diharuskan mengenakan sarung tangan karet
agar mengurangi bahaya infeksi yang
kemungkinan bisa terjadi antara pasien dan juga seorang tenaga medis
(bidan). Biasanya sarung tangan yang digunakan adalah sarung tangan
karet yang steril.
11. Pompa Hisap: menghisap cairan yang tidak berguna dari dalam
tubuh pasien.
12. HB Sahli: untuk mengukur kadar Hb (Hemoglobin) dalam darah. Hal
ini sangat penting, karena kondisi Hb saat melahirkan sangat
berpengaruh terhadap kesehatan si ibu dan bayinya.

13.Bidan Kit : Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi,
serta pola pikir masyarakat membuat berbagai macam
trobosan baru dan juga ide ide kreatif. Salah satunya yaitu
menciptakan sebuah paket peralatan bidan yang dikemas
dalam satu wadah besar dengan diberi nama Bidan Kit. Di
dalamnya terdapat berbagai macam alat -alat kebidanan
lengkap yang nantinya dibutuhkan oleh seorang bidan.
14. Timbangan Bayi:timbangan bayi adalah untuk menimbang
bayi pada saat pertama kali dilahirkan serta untuk menimbang
bayi secara berkesinambungan setiap bulan.

1. Pemeriksaan Tanda Vital pada Ibu Hamil
Tanda vital pada ibu hamil diperiksa secara rutin untuk menilai kondisi
fisiologis ibu dan mendeteksi adanya kelainan atau komplikasi kehamilan.
Adapun pemeriksaan yang dilakukan meliputi:
1. Suhu Tubuh
Diukur menggunakan termometer (oral, aksila, atau rektal).
Normal: 36,5°C-37,5°C.
Kenaikan suhu dapat menandakan adanya infeksi, sedangkan penurunan
dapat mengindikasikan hipotermia.
Bagian Pemeriksaan TTV Pada
Ibu dan Bayi

2. Denyut Nadi
Diukur dengan palpasi pada arteri radialis selama 1 menit.
Normal ibu hamil: 80-100 kali/menit (sedikit lebih tinggi dibanding
wanita tidak hamil).
Nadi yang terlalu cepat (takikardi) bisa mengindikasikan dehidrasi,
infeksi, atau anemia; sedangkan nadi yang lemah dapat
menunjukkan syok.

3. Frekuensi Pernapasan (Respirasi Rate)
Normal: 16–24 kali/menit.
Pernapasan lebih cepat dapat mengindikasikan infeksi,
gangguan pernapasan, atau kecemasan.
4.Tekanan Darah
Diukur dengan tensimeter.
Normal: sekitar 110/80 – 120/90 mmHg.
Tekanan darah tinggi dapat menandakan
preeklamsia/hipertensi gestasional, sedangkan tekanan
darah rendah bisa mengindikasikan syok atau dehidras

2. Pemeriksaan Tanda Vital pada Bayi Baru
Lahir
1. Suhu tubuh :
• Diukur dengan terometer digital di aksila.
• Normal: 36,5°C – 37,5°C.
• Bayi mudah mengalami hipotermia sehingga
harus dipantau secara rutin.

2. Denyut Jantung/Nadi
• Diukur dengan stetoskop pada apeks
jantung selama 1 menit penuh.
• Normal: 120–160 kali/menit.
• Bradikardi (<100x/menit) atau
takikardi (>160x/menit) perlu
diwaspadai.

3. Frekuensi Pernapasan
• Normal: 40–60 kali/menit.
• Pernapasan tidak teratur atau
adanya retraksi dada bisa
mengindikasikan gangguan
pernapasan.

4. Tekanan Darah
• Tidak rutin diperiksa pada semua
bayi, tetapi dapat dilakukan bila bayi
sakit atau dirawat intensif.
• Normal bervariasi sesuai usia dan
berat lahir.

Nilai Batas Normal Pemeriksaan TTV Pada Ibu dan Bayi
Suhu tubuh : 36,5-37,5 ‘c
Ibu hamil: 36,5-37,5’c
Keterangan: Bayi rentan hipotermia
,pemantaun har
us sering.

Denyut nadi: 80-
100x/menit(sedikit lebih cepat
dibanding wanita hamil )
Bayi baru lahir: 120-160x/menit
Keterangan: >100
(bradikardi),>160(takikardi).

Frekuensi pernapasan: 16-24
x/menit
Bayi baru lahir: 40-60 x/menit
Keterangan: Pernapasan bayi
sering tidk teratur ,tapi harus
dalam rentang normal .

Tekanan darah : 110/80-120/90
mmHg
Bayi baru lahir: +60/40-80/50
mmHg
Keterangan: Bayi normal :SBP
60 -80 mmHg ,DBP 40-50
mmHg .

Saturasi okisgen (SpO2)
(opsional) : >95%
Bayi baru lahir: Hari 1: 88-94%
setelah 24 jam >94%
Keterangan: Tidak selalu rutin
,tetapi penting bila ada resiko
hipoksia

Tinkat kesadaran: Compos
mentis (sadar penuh)
Bayi baru lahir: Respon baik
terhadap rangsangan
Keterangan: Digunakan sebagai
penilaian tambahan kondisi
umum

Peralatan Yang Diperlukan Pada Saat
Pemeriksaan TTV Pada Ibu dan Bayi
1. Peralatan untuk Pemeriksaan Suhu
Tubuh
• Termometer digital oral/aksila/tympanic →
untuk mengukur suhu ibu hamil.
• Termometer digital aksila atau infrared →
lebih aman digunakan pada bayi.
• Radiant warmer atau incubator dengan
sensor suhu → digunakan khusus pada bayi
yang dirawat intensif agar suhu tubuh
stabil.

2. Peralatan untuk Pemeriksaan Denyut
Nadi/Jantung
• Jam tangan atau stopwatch → untuk
menghitung frekuensi denyut.
• Stetoskop → digunakan pada ibu maupun
bayi (auskultasi denyut jantung pada apeks).
• Doppler fetal → khusus untuk
mendengarkan denyut jantung janin pada ibu
hamil.
• Monitor jantung neonatus → digunakan
pada bayi dengan kondisi kritis.

3. Peralatan untuk Pemeriksaan Frekuensi
Pernapasan
• Jam tangan atau stopwatch → untuk
menghitung jumlah napas per menit.
• Stetoskop → untuk mendengarkan bunyi
napas, terutama bila dicurigai adanya
gangguan pernapasan.
• Pulse oximeter → alat tambahan untuk
menilai saturasi oksigen dan kestabilan
pernapasan.

4. Peralatan untuk Pemeriksaan Tekanan
Darah
• Sphygmomanometer (tensimeter) manual
atau digital → untuk mengukur tekanan darah
ibu hamil.
• Stetoskop → digunakan pada pemeriksaan
tekanan darah dengan tensimeter manual.
• Cuff tensimeter khusus neonatal →
digunakan untuk bayi, ukurannya lebih kecil
agar hasil akurat.
• Monitor tekanan darah otomatis →
digunakan bila bayi dirawat di ruang intensif.

5. Peralatan Tambahan
•Pulse oximeter portable → untuk mengukur
saturasi oksigen ibu dan bayi.
• Bagan penilaian kesadaran (AVPU atau
Glasgow Coma Scale) → untuk menilai
kesadaran ibu.
• Selimut atau kain hangat → untuk menjaga
bayi tetap stabil saat dilakukan pemeriksaan.
• Alat tulis, buku catatan, atau formulir rekam
medis → untuk mencatat hasil pemeriksaan
TTV secara sistematis

Kesimpulan
Pemeriksaan tanda vital (TTV) merupakan salah satu prosedur dasar dalam
pelayanan kebidanan yang memiliki peranan sangat penting untuk menilai
kondisi fisiologis ibu hamil maupun bayi baru lahir. Tanda vital meliputi suhu
tubuh, denyut nadi/denyut jantung, frekuensi pernapasan, dan tekanan darah.
Pada kondisi tertentu, pemeriksaan tambahan seperti saturasi oksigen dan
tingkat kesadaran juga diperlukan untuk memberikan gambaran kesehatan
yang lebih komprehensif. Pada ibu hamil, pemeriksaan TTV berfungsi untuk
memantau perubahan fisiologis selama kehamilan, mendeteksi dini adanya
komplikasi seperti preeklamsia, hipertensi, infeksi, maupun kelainan lain yang
dapat membahayakan ibu dan janin. Sementara pada bayi baru lahir,
pemeriksaan TTV dilakukan untuk menilai adaptasi bayi terhadap kehidupan
di luar kandungan, mendeteksi risiko hipotermia, gangguan pernapasan, serta
masalah kardiovaskular sejak dini. Peralatan yang digunakan dalam
pemeriksaan TTV harus disesuaikan dengan kondisi ibu dan bayi, seperti
termometer, stetoskop, sphygmomanometer dengan ukuran cuff yang tepat,
pulse oximeter, hingga formulir pencatatan hasil pemeriksaan. Pemilihan alat
yang tepat, keterampilan tenaga kesehatan, serta pencatatan yang akurat
akan memengaruhi kualitas hasil pemeriksaan. Dengan demikian,
pemeriksaan TTV pada ibu hamil dan bayi bukan sekadar prosedur rutin,
melainkan langkah krusial dalam deteksi dini, pencegahan komplikasi, serta
penentuan tindakan medis yang tepat. Pelaksanaan pemeriksaan yang baik
dan benar akan meningkatkan mutu pelayanan kebidanan, menurunkan
angka kesakitan, serta berkontribusi dalam upaya menekan angka kematian
ibu dan bayi

Terima
Kasih
Tags