ppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppppp

NiLuhPutuWidiartini 5 views 32 slides Sep 24, 2025
Slide 1
Slide 1 of 32
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29
Slide 30
30
Slide 31
31
Slide 32
32

About This Presentation

ffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffffff


Slide Content

Kebijakan Pembelajaran Koding dan Kecerdasan Artifisial ( Koding - KA) Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia 1

01 2 Cambaran Clobal: Dunia sedang Berubah Dunia sedang mengalami transformasi besar akibat Revolusi Industri 4.0, di mana kecerdasan artifisial menjadi kekuatan utama yang membentuk cara manusia belajar, bekerja, dan hidup.

Transformasi Digital di Semua Sektor Kita sedang hidup di era Revolusi Industri 4.0, di mana teknologi seperti Kecerdasan Artifisial (AI), big data, komputasi awan, dan Internet of Things (IoT) mengubah cara manusia belajar, bekerja, berkomunikasi, dan mengambil keputusan. Hampir semua bidang (perbankan, pendidikan, pertanian, hingga layanan publik) mengalami digitalisasi dan otomatisasi. 3

Ai Menjadi Otak di Balik Transformasi Digital Statista menunjukkan jumlah perusahaan di berbagai sektor industri yang telah mengadopsi teknologi OpenAI (seperti ChatCPT) dalam proses bisnis mereka. Menariknya, sektor pendidikan menjadi tertinggi kedua di dunia yang telah mengadopsi KA. Apakah Indonesia sudah? 4

Pergeseran Kekuatan Ceopolitik fi Ekonomi Kekuatan global tidak lagi terpusat. Tiongkok, India, dan blok-blok regional muncul sebagai kekuatan baru. Persaingan tidak lagi hanya soal wilayah— tetapi tentang data, teknologi dan digital talent . 5

02 6 Indonesia di Tengah Perkembangan KA Di tengah perkembangan Kecerdasan Artifisial, Indonesia berada pada kondisi optimis dan kesiapan untuk menuju Co Digital

Indonesia Makin Melek Internet Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) resmi merilis hasil Survei Penetrasi Internet Indonesia pada 2024. Peningkatan penetrasi ini masih didorong oleh penggunaan internet yang kian jadi kebutuhan masyarakat. 7

Fakta ini bisa menjadi tantangan sekaligus peluang. Di satu sisi, ini mencerminkan potensi kurangnya pemanfaatan teknologi secara produktif. Namun di sisi lain, jika diarahkan dengan benar, penggunaan HP bisa diubah menjadi media untuk belajar, berkreasi, dan mengembangkan keterampilan masa depan. Indonesia Juara Kecanduan HP 8

Aturan Screen Time di Beberapa Negara 9

Warga +62 Pengguna KA Terbanyak 10

Warga +62 Paling Optimis Dengan KA Laporan IMF juga menempatkan Indonesia di posisi keempat dengan skor indeks kesiapan AI sebesar 0,516 poin. Kemudian, Filipina dan Brunei Darussalam mencatatkan skor masing-masing sebesar 0,498 poin dan 0,495 poin pada 2023. (IMF) 11 Dari 31 negara, Indonesia berada di posisi pertama sebagai negara yang paling optimis terhadap perkembangan AI. Hasil ini mengagetkan dan dapat mencerminkan trust masyarakat Indonesia mengenai potensi AI dalam aspek kehidupan. (Survey IPSOS)

Talenta Digital Indonesia Masih Kurang Total Kebutuhan Indonesia butuh sekitar 12 juta talenta digital hingga tahun 2030 untuk mendukung transformasi digital nasional. Ketersediaan Saat Ini Diperkirakan hanya sekitar 9 juta talenta digital yang akan tersedia hingga 2030, berdasarkan output dari pendidikan formal. Terdapat kekurangan sekitar 500.000 talenta digital per tahun yang perlu dipenuhi melalui pelatihan dan program pengembangan lainnya. Sumber : Indeks Masyarakat Digital Indonesia (IMDI) 2024 12

Fase D Mampu memproduksi dan men- diseminasi konten digital berupa audio, video, slide, dan infografis. Fase E Mampu menerapkan produksi dan diseminasi konten digital dalam bentuk sajian multimedia. Fase F Mampu menerapkan produksi dan diseminasi konten digital tingkat lanjut untuk mendukung pengembangan aplikasi dan KA. Fase C Mampu memahami konsep dasar, manfaat, dan dampak teknologi digital, memahami sistem komputer tingkat pra dasar, menerapkan pengamanan informasi pribadi dalam komunikasi daring, memanfaatkan internet, dan memproduksi serta mendiseminasi konten digital dalam bentuk teks dan gambar. Literasi Digital: Lebih dari Sekadar Melek Teknologi Literasi digital mencakup kecakapan bermedia digital yang berfokus pada produksi dan diseminasi konten digital dengan memahami etika dan keamanan digital. Dalam konteks pembelajaran koding- KA, capaian pembelajaran pada literasi digital adalah: 23

Etika KA: Mengajarkan Tanggung Jawab di Era Digital Etika KA dalam pendidikan bertujuan untuk membekali siswa dengan pemahaman tentang implikasi moral dan sosial dari penggunaan teknologi KA. Hal ini mencakup: Fairness (Keadilan) KA harus memperlakukan semua orang secara adil tanpa bias, diskriminasi, atau perlakuan tidak setara berdasarkan ras, gender, agama, status sosial, atau latar belakang lainnya. Reliability fi Safety (Keandalan dan Keamanan) KA harus dapat diandalkan dan aman untuk digunakan. Artinya, sistem AI harus berfungsi sesuai harapan tanpa menimbulkan risiko terhadap pengguna atau lingkungan. Privacy fi Security (Privasi dan Keamanan) Perlindungan data pribadi adalah prioritas. KA harus menjaga informasi sensitif pengguna dan tidak membahayakan keamanan digital. Inclusiveness (Inklusivitas) KA harus dirancang agar dapat digunakan oleh semua kalangan, termasuk kelompok yang selama ini terpinggirkan, sehingga tidak memperluas kesenjangan digital. Transparency (Transparansi) Proses kerja KA harus terbuka dan dapat dijelaskan. Pengguna harus mengetahui bagaimana keputusan dibuat oleh sistem KA, terutama dalam situasi yang mempengaruhi kehidupan mereka. Accountability (Akuntabilitas) Harus ada pihak yang bertanggung jawab atas hasil yang diberikan oleh sistem KA. Ini penting jika terjadi kesalahan atau dampak negatif akibat penggunaan KA. Sumber: Studi Microsoft 14

03 15 Kebijakan Pembelajaran Koding- KA Indonesia sedang melakukan langkah serius untuk menjawab tantangan global melalui pembelajaran Koding- KA.

Arah Pembangunan Nasional 16

Program Prioritas Kemendikdasmen Terampil berpikir komputasional. Adaptif dengan perubahan. Cakap dan bijak sebagai warga masyarakat digital. Terampil mengelola dan memanfaatkan data, serta berkarya melalui koding- KA. 17

Implementasinya bertahap, dengan pendekatan yang disesuaikan. Mewujudkan Keterampilan Abad 21 Pembelajaran Koding € KA bukan sekadar program baru, tapi visi jangka panjang untuk membentuk siswa berpikir komputasional, kreatif, kolaboratif, dan adaptif terhadap masa depan. Delapan Dimensi Profil Lulusan Pembelajaran Mendalam 18

Jawaban: KA Hadir untuk Memanusiakan Manusia, Bukan Menggantikan. KA dirancang untuk membantu manusia, bukan mengeliminasi mereka. Dengan mengambil alih tugas teknis, KA memberi ruang bagi manusia untuk kembali fokus pada hal-hal yang bersifat empatik, kreatif, dan strategis, sesuatu yang tak bisa ditiru oleh mesin. KA Membebaskan Manusia dari Pekerjaan Repetitif dan Administratif. Pekerjaan rutin seperti input data atau laporan bisa ditangani KA. Ini memungkinkan manusia untuk mengalihkan energinya ke peran yang lebih bermakna, seperti inovasi, pengambilan keputusan, dan membangun relasi antarmanusia yang tidak bisa dilakukan oleh algoritma. Apakah KA Akan Menggantikan Manusia? Kecemasan Umum: Apakah KA Akan Mengambil Alih Pekerjaan Manusia? KA sering menimbulkan kekhawatiran karena dianggap akan menggantikan manusia. Padahal, seperti teknologi sebelumnya, KA lebih banyak mengubah bentuk pekerjaan daripada menghapusnya. Tantangan utamanya adalah adaptasi dan peningkatan keterampilan untuk tetap relevan di dunia kerja yang terus berubah. 19

Kecerdasan Artifisial Unggul dalam efisiensi. Dapat membantu guru menyaring data yang kompleks. Model kerjasama Curu dan KA menekankan konsep “ human in the loop” untuk meningkatkan kompetensi guru. Manusia Unggul dalam empati, kreativitas, dan intuisi. Memberikan konteks dan penilaian etis terhadap keputusan yang diambil. Tetap memegang kendali dalam pengambilan keputusan akhir berbasis output. Curu Harus Berkolaborasi dengan Kecerdasan Artifisial Kesiapan dan Kompetensi Curu 20

Perbandingan Informatika dengan Koding- KA Informatika Koding dan Kecerdasan Artifisial Konsep dasar ICT Computer Science Konten Basic knowledge on hardware, software, computer network, digital literacy and ethics Programming algorithm, data analysis, AI ethics, AI application, and AI system design Tujuan Membangun peserta didik sebagai computationally literate creator dan well-being and wise digital citizen Membekali peserta didik keterampilan berpikir komputasional untuk menyelesaikan masalah secara logis dan kreatif, adaptif terhadap perkembangan teknologi digital, dan menjadi warga digital yang cakap, etis, serta mengelola data secara efektif dan bertanggung jawab. Elemen Berpikir komputasional, literasi digital, jaringan komputer (kelas 7- 10) Berpikir komputasional, literasi digital, jaringan komputer, analisis data, algoritma pemrograman (kelas 11- 12) Berpikir komputasional, literasi digital, literasi dan etika KA, pemanfaatan dan pengembangan KA (kelas 5- 9) Berpikir komputasional, literasi digital, analisis data, algoritma pemrograman, literasi dan etika KA, pemanfaatan dan pengembangan KA (kelas 10- 12) 21

Apa Itu Coding? Coding adalah cara memberi perintah kepada komputer menggunakan bahasa yang dimengerti mesin. Contoh Sederhana: Manfaat Belajar Coding: "Jika tombol ditekan, maka lampu menyala." Ilustrasi proses coding. Melatih logika dan kreativitas. Membuka peluang karier di masa depan.

Apa Itu Coding? Coding adalah cara memberi perintah kepada komputer menggunakan bahasa yang dimengerti mesin. Contoh Sederhana: Manfaat Belajar Coding: "Jika tombol ditekan, maka lampu menyala." Ilustrasi proses coding. Melatih logika dan kreativitas. Membuka peluang karier di masa depan.

Latihan Penerapan Koding Menggunakan Phyton

APA ITU KECERDASAN ARTIFISIAL Kecerdasan artifisial (AI) merujuk pada kemampuan mesin untuk meniru perilaku manusia, seperti pembelajaran, pemecahan masalah, dan pengambilan keputusan. AI dapat berupa sistem yang dirancang untuk menganalisis data, memahami pola, dan membuat prediksi atau keputusan otomatis tanpa campur tangan manusia.

Peran AI dalam Pendidikan Otomatisasi tugas administratif Pembelajaran yang dipersonalisasi AI membantu guru dalam menilai tugas, mengatur jadwal, dan mengelola laporan siswa. AI menyesuaikan materi sesuai dengan kecepatan dan gaya belajar siswa. Asisten virtual & chatbot AI dapat menjawab pertanyaan siswa secara real-time.

Contoh AI dalam Pembelajaran E-learning berbasis AI Aplikasi deteksi kesulitan belajar Sistem pembelajaran daring yang menyesuaikan kurikulum sesuai dengan perkembangan siswa. AI menganalisis data siswa untuk mengidentifikasi kesulitan akademik.

Contoh AI dalam Kehidupan Sehari-Hari Bidang Penggunaan Asisten Digital: Penjawab pertanyaan, pengingat jadwal. Belanja Online: Rekomendasi produk. Transportasi: Navigasi dan pengaturan rute. Kesehatan: Analisis data medis untuk diagnosis.

CONTOH APLIKASI AI DI SEKOLAH Beberapa aplikasi AI yang sudah digunakan di sekolah antara lain sistem pembelajaran adaptif, chatbot untuk pertanyaan pelajaran, dan alat evaluasi otomatis.

LATIHAN PENERAPAN KECERDASAN ARTIFISIAL UNTUK ASESMEN DI SEKOLAH

Terima Kasih Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia 32